Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM HACCP Hilman, Muti Sophira; Ikatrinasari, Zulfa Fitri
JURNAL STANDARDISASI Vol 16, No 3 (2014)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pangan tidak hanya bertanggung jawab untuk memproduksi makanan yang aman tetapi juga dapat menunjukkan secara transparan bagaimana keamanan pangan telah direncanakan dan terjamin. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan Hazard Analysis of Critical Control Points (HACCP) sebagai bagian dari sistem jaminan keamanan pangan perusahaan. Pada prakteknya pencapaian tujuan dan sasaran dari penerapan HACCP tidak selalu berhasil. Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penerapan HACCP harus dapat terdefinisi dengan jelas dan dievaluasi dampaknya terhadap efektifitas penerapan HACCP. Tujuan penelitian ini adalah menentukan dan menganalisa faktor yang mempengaruhi penerapan sistem HACCP serta mengetahui langkah-langkah untuk mengatasi hambatan yang diakibatkan oleh faktor penghambat untuk mencapai efektifitas penerapan sistem HACCP. Penelitian ini mengambil kasus pada penerapan HACCP di PT. Tirta Investama plant Subang, Plant Mekarsari dan Plant Citeurep. Responden pada penelitian ini adalah manajer dan supervisor. Hasil penelitian ini diketahui atribut manusia dan atribut perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan sistem HACCP. Langkah penting yang perlu dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah mengembangkan program training untuk karyawan di semua level secara berkelanjutan, memastikan pelaksanaan Good Manufacturing Practices/ Prerequisite Program berjalan dengan baik yaitu dengan melakukan audit secara berkala dan membangun metode komunikasi yang efektif.
ANALISIS BULLWHIP EFFECT TERHADAP PENERAPAN DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING DI PT. MNJ Suseno, Lukas; Ikatrinasari, Zulfa Fitri
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 10, No. 3, September 2015
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.037 KB) | DOI: 10.12777/jati.10.3.141-148

Abstract

Manajemen persediaan barang/produk menjadi sangat penting dan krusial bagi perusahaan distribusi. PT. MNJ sebagai perusahaan distribusi produk farmasi dan pangan, memiliki komitmen yang tinggi dan kepedulian dalam memberikan barang/produk dengan jumlah yang tepat dan waktu yang tepat. Penelitian ini berusaha untuk mengendalikan persediaan secara optimal dengan metode Distribusi Resource Planning (DRP) dan melakukan pengukuran nilai bullwhip effect. Sampel penelitian adalah dua cabang utama dari 56 cabang PT.MNJ, dengan dua produk utama yaitu Paramex dan Konicare 125 ml. Penelitian ini menghitung dan menentukan rencana penjualan dengan menggunakan empat metode peramalan eksponensial. Selanjutnya, dilakukan perencanaan persediaan dengan metode DRP untuk menghasilkan kapan dan berapa banyak barang yang didistribusi ke cabang penjualan dengan biaya terendah. Penelitian ini juga membahas hasil perhitungan bullwhip effect selama 3 bulan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan DRP dapat menurunkan nilai bullwhip effect baik untuk cabang Jakarta maupun Solo.   Kata Kunci: distribusi resource planning; bullwhip effect; peramalan Abstract Inventory management of goods/product becomes very important and crucial for distribution company. PT. MNJ as a distribution company of pharmaceutical and food products, have high commitment and concern in providing the goods/products with the right amount and the right time. This study attempted to optimal control the supply with Distribution Resource Planning (DRP) method and measuring the value of the bullwhip effect. Samples are two main branches of the 56 branches PT.MNJ, with two main product Paramex and Konicare 125 ml. This research calculates and determines the sales plans using four methods of forecasting exponential. Furthermore, the inventory planning with DRP method to produce when and how many goods are distributed to branch sales at the lowest cost. This study also discusses the results of the calculation of the bullwhip effect for 3 months. The results showed that by applying the DRP can reduce bullwhip effect value for branch in Jakarta and Solo. Keyword: distribution resource planning; bullwhip effect; forecasting
PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI MINYAK ANGIN AROMATHERAPY MELALUI LEAN MANUFACTURING DI PT. US, JAWA BARAT Purnama, Rudy Indra; Ikatrinasari, Zulfa Fitri
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.2, Mei 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.691 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.2.99-106

Abstract

Industri farmasi sedang menghadapi persaingan yang meningkat, tekanan biaya dan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja operasi manufakturnya. Lean manufacuring menawarkan metode, alat dan program heuristik untuk peningkatan produktivitas di bidang manufaktur. PT. US di Jawa Barat dapat meningkatkan kinerja perusahaannya melalui Lean manufacuring. Penelitian ini bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mengidentifikasi dan menyeimbangkan proses kerja dan  meneliti penyebab lamanya cycle time melalui value stream mapping. Penelitian ini menghasilkan penurunan cycle time dari 538,96 detik menjadi 445,68 detik, penurunan personel 14 orang, penurunan biaya operasional man power Rp.18,2 juta per bulan, dan menurunkan lead time dari 14,5 hari menjadi 11,5 hari. Kata kunci: lean manufacturing, keseimbangan lini, peningkatan kapasitas, tact time, value stream mapping Abstract The pharmaceutical industry is facing increased competition, cost pressures and the need to improve the performance of its manufacturing operations. Lean manufacturing offer methods, tools and heuristic program for increasing productivity in manufacturing. PT. US in West Java, Indonesia can improve company performance with implementing Lean manufacturing. This study aims to improve productivity by identifying and balancing work and researching the causes of long cycle time with value stream mapping. This research resulted in a decrease cycle time of 538.96 seconds to 445.68 seconds, a decrease of 14 personnel, operating expenses decreased man power Rp.18, 2 million per month, and reduce the lead time of 14.5 days to 11.5 days . Key words: lean manufacturing, line balancing, capacity building, tact time,  value stream mapping
PELATIHAN KONSEP 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT DAN RAJIN) BAGI PENINGKATAN EFISIENSI KERJA DI KELOMPOK KEGIATAN USAHA KELURAHAN KALIDERES Zulfa Fitri Ikatrinasari; Mirza Mirza; Yenny Dwi Handayani
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 2, No 1 (2016): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - September
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.096 KB) | DOI: 10.22441/jam.2016.v2.i1.010

Abstract

Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menerapkan konsep lean manufacturing. 5R adalah salah satu pondasi lean manufacturing. Penerapan konsep 5R diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja suatu usaha.Kelurahan Kalideres membina beberapa industri rumah tangga. Industri rumah tangga ini terhimpun dalam usaha peningkatan pendapatan keluarga (UPPK) yang beranggotakan 48 orang. UPPK terbagi dalam delapan jenis usahayang perlu dikembangkan, dibina dan dilatih untuk menjadi usaha yang yang lebih efisien. Untuk itulah diperlukan program kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan dasar konsep 5R bagi anggota UPPK di KelurahanKalideres. Tujuan kegiatan pelatihan dasar 5R adalah agar peserta dapat memahami konsep 5R dam menerapkan konsep 5R di lingkungan kerjanya. Hasil pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari peserta dimana tingkatkehadiran 80% dan konsentrasi mencapai 96%. Sebagian peserta merasa sangat puas (80%) dengan adanya pelatihan ini. Namun saran perbaikan alokasi waktu yang terbatas diperoleh dari peserta
PENINGKATAN KINERJA OPERATOR PADA MESIN FUKUI 600 TON MENGGUNAKAN METODE EXCHANGE OF DIES (SMED) Endang Heriansyah; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2017): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.097 KB)

Abstract

AbstrakPT. XYZ adalah sebuah perusahaan manufaktur di bidang otomotif, memproduksi berbagai jenis sparepart kendaraan bermoto. Salah satu proses produksi adalah stamping yang menggunakan dies sebagai toolsnya. Changeover dies membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini tentu saja tidak efisien dan perlu untuk dikurangi dan diperbaiki. Metode yang digunakan adalah Single Minute Exchange of Die (SMED) yang merupakan salah satu alat improvement dari lean manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian sehingga dapat meningkatkan kinerja dengan mengurangi waste dalam proses manufaktur. Penelitian ini dimulai dengan mengamati mesin Fukui 600 ton, menghitung waktu changeover pada mesin tersebut dan menganalisa data-data yang diperoleh menggunakan SMED. Hasil dari data SMED menunjukkan adanya peningkatan kinerja operator sebesar 52% dengan pengurangan waktu untuk setiap changeover dies sebanyak 28 menit. Kata Kunci: Lean, dies, single minute exchange of dies. AbstractPT. XYZ is a manufacturing company in the field of automotive, Producing a different type of vehicle sparepart.. One of the production process is stamping who uses dies as tools . Dies changeover takes many times , it is of course not efficient and need to be reduced and repaired . The methodology that was used was the single minute exchange of die ( SMED ) which is one of the improvement of lean manufacturing used to speed up the time it takes to do the setup the turn of the so can increase performance by reducing waste in a manufacturing process . This study began by observing Fukui  machine  600 tons , counting time changeover on the machine and then to analyze the data obtained using SMED . The result of the data SMED shown any increase the performance of operators as much as 52 % with a reduction in the time for every changeover dies as many as 28 minutes . Keywords: Lean , dies , single minute exchange of dies.
PENGUKURAN PERFORMANCE MANAGEMENT SMA PORIS INDAH MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Tosty Maylangi Sitorus; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2017): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.361 KB)

Abstract

AbstrakSMA Poris Indah yang berada di kota Tangerang belum pernah melakukan pengukuran kinerja sejak awal berdirinya. Selain itu, mulai terjadi penurunan kualitas lulusan yang dilihat dari hasil Ujian Nasional. Sehingga Peneliti akan menggunakan Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja SMA Poris Indah dimana memungkinkan pelaksanaan pengukuran kinerja organisasi dari aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan berdasarkan capaian sasaran yang telah ditetapkan oleh SMA Poris Indah dengan mengacu pada tujuan, visi, dan misinya. Berdasarkan pengukuran, analisa, dan pembahasan terhadap hasil pengukuran kinerja SMA Poris Indah dengan menggunakan BSC yang telah dilakukan  secara keseluruhan adalah hasil pengukuran kinerja perspektif keuangan SMA Poris Indah didapatkan Kategori sangat ekonomis, sangat efektif, dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja perspektif penggan SMA Poris Indah memiliki kategori sangat puas, dimana mencakup sarana dan prasarana, serta kehandalan sekolah. Hasil pengukuran kinerja perspektif proses bisnis internal memiliki kesesuaian dengan peraturan pemerintah, baik proses operasi maupun inovasi, namun untuk layanan alumni memiliki kategori kurang baik. Hasil Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh kategori sangat puas bagi para pekerja. Kata Kunci: SMA Poris Indah, balanced scorecard, kinerja. AbstractPoris Indah High School that located in Tangerang Never before have performance measurement since the beginning. Except  that , start a decline in the quality of graduates viewed from national test scores. So researchers will use balanced scorecard in performance measurement high school poris beautiful do not the implementation of the performance measurement organization of financial aspects , customers , of business process internal , and learning and growth based on these objectives determined by high school poris beautiful with reference to the purpose , vision , and mission. Based on the measurement of , analysis , and discussion of the results of the performance measurement Poris Indah high school by the use of BSC that has been carried out as a whole is the result performance measurement financial perspective Poris Indah high school  obtained the category of very economical , is very effective , and efficiency .The results of performance measurement perspective poris high school having beautifully category very satisfied , where includes of facilities and infrastructure , and dependability school. The result of performance measurement perspective of business process internal having conformity by a government regulation , both the operation process and innovation , but to alumni services category having less baik.hasil performance measurement perspective of learning and growth category obtained very satisfied for the workers . Keywords : Poris Indah High Schoool, balanced scorecard, performance. 
RENCANA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK REJECT CYLINDER HEAD KIV DENGAN METODE SEVEN TOOLS SONNY KOESWARA; MUHAMMAD KHOLIL; ZULFA FITRI IKATRINASARI
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 12, No 3 (2018): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.89 KB)

Abstract

Pengendalian  kualitas merupakan usaha untuk mempertahan dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, agar produksi  sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan. Pengendalian kualitas statistik atau statistical process control merupakan sebuah pemahaman yang dapat menganalisis sebuah hasil proses produksi  yang dapat mendeteksi sebuah produk manufaktur yang dihasilkan hasil dari proses produksi sehingga dapat diketahui sebab akibat sebuah produk yang dihasilkan dalam kondisi baik atau reject. Dari hasil penelitian terhadap proses produksi yang sedang berjalan masih ditemukan beberapa kerusakan pada hasil produksi khususnya pada proses machining yaitu pada proses produksi cylinder head KIV yang cukup tinggi sebanyak 10 jenis kerusakan seperti diameter guide valve seret, bocor valve EX-KIV, diameter lubang lifter minus, bocor valve IN-KIV, diameter lubang lifter minus, dowel hold camfer blong, drill busi patah, guide valve jatuh, guide valve double, dan guide patah. frekuensi jenis kerusakan yang paling tinggi terdapat pada diameter guide valve seret pada tipe KIV , dimana reject tersebut terjadi akibat tool remer yang tumpul dan mengalami life time sehingga saat proses pemasangan valve tidak pas masuk kedalam lubang dan menyebabkan seret pada lubang valve. Metode seven tools, merupakan alat pengendalian kualitas yang terdiri dari beberapa alat diantaranya pembuatan diagram pareto, pembuatan peta pengendalian dan pembuatan diagram sebab akibat , sehingga setelah didapat permasalahanya , untuk selanjutnya dianalisis dengan prosedur 5w+1h  yaitu what,why, when, where, who dan how. Rencana penanggulangan reject yang terjadi perusahaan harus dapat memperhatikan kondisi operator pada saat bekerja, pengecekan material, pengecekan mesin, serta perencanaan dalam menentukan pengaturan metode.
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI DEPARTEMEN MAINTENANCE PT BICC BERCA CABLES Lilik Setyawan; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 11, No 2 (2017): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.533 KB)

Abstract

AbstrakMengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC) diawali dengan analisis SWOT.  Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Dari hasil analisis ini maka akan diketahui kondisi di departemen maintenance  saat ini dan strategi apa yang harus diterapkan. Kinerja karyawan merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan sehingga perhatian serius terhadap pengelolaan SDM mutlak diperlukan. Selama ini, pengukuran kinerja yang dilakukan PT. BICC BERCA Cables hanya menilai softskill karyawan dan bersifat subyektif. Maka dari itu, perlu  adanya  pengukuran kinerja  SDM  secara  komprehensif atau  menyeluruh seperti  pada  Maintenance Dept. Tujuan dari penelitian ini yaitu, mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI) yang dapat merepresentasikan pencapaian kinerja SDM, mengetahui dan menganalisis hasil pengukuran kinerja SDM, dan mendapatkan usulan perbaikan untuk meningkatkan KPI yang tidak memenuhi target yang diharapkan dan mengidentifikasi KPI yang dapat merepresentasikan kinerja SDM. Hasil identifikasi kinerja SDM menghasilkan 10 KPI terdiri dari Hard Skill dan Soft Skill. Dan terdapat 4 item yang di KPI untuk ditingkatkan kinerjanya : MTTR Energy cable dari 3 jam menjadi 2.7 jam ( 8.33 % ), Expense Spare part dari Rp 138.274.851 menjadi  Rp125.000.000 ( 9.6 % ) per bulan, Repair komponen electronic ,electrical dan mechanical dari Rp 30.000.000 menjadi Rp 40.000.000 ( 25 % ), Training dari 2x meniadi 3 x sebulan ( 50% ) dan Peningkatan Score Skill Matrix dari 70 menjadi 75 ( 7.1 % ). Kata Kunci : SWOT, Balanced Scorecard (BSC), Key Performance Indicator (KPI). AbstractMeasuring the company performance by using the method Balanced Scorecard ( BSC ) started by training analysis SWOT. This analysis aims to understand internal and external factors company. The results of this analysis then be known condition in the department of maintenance current and what strategy a to be applied. Employee performance is one measure the an enterprise so serious attention to human resource management absolutely necessary. So far, performance measurement held by PT.Bicc Berca Cables only judge softskill employees and is subjective. It needs performance measurement resources comprehensively or thorough as in maintenance dept. The purpose of this research is, identify Key Performance Indikator ( KPI ) out and analyze HR performance measurement results, and get a repair proposal to improve KPIS that do not meet the expected targets and identifying KPIS that can represent the performance of HUMAN RESOURCES. The results of the identification of HR performance generates 10 KPI consist of Hard skills and Soft Skills. And there are 4 items in the KPI for improved performance: MTTR Energy cable from 3 hours to 1.7 h (8.33%), Expense Spare part from Rp 138,274,851 to Rp 125.000.000 (9.6%) per month, the electronic component Repair, electrical and mechanical from Rp to Rp 30 million 40 million (25%), Training of 2 x meniadi 3 x a month (50%) and an increase in the Score Skill Matrix of 70 be 75 (7.1%).  Keywords: SWOT, Balanced Scorecard (BSC), Key Performance Indicator (KPI).
Implementasi metode balanced scorecard untuk mengukur kinerja di perusahaan engineering (Study Case PT. MSE) Akhyar Zuniawan; Octoberry Julyanto; Yohanes Bangun Suryono; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.441 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v5i2.8008

Abstract

Lingkungan bisnis yang semakin komplek terutama di perusahaan yang bergerak di bidang engineering, memerlukan metode penilaian kinerja yang semakin akurat dan komprehensif. Penilaiaan kinerja yang baik sekarang ini adalah Balance Scorecard. Balance Scorecard yang mengkombinasikan penilaian keuangan dan non keuangan. Balance Scorecard mengkur empat perspektif yaitu inovasi pembelajaran, internal proses, kepuasan pelanggan dan keuangan. Penelitian ini mempergunakan data laporan keuangan tahun 2017-2018 di Perusahaan Engineering (PT MSE) serta dengan penyebaran kuisioner ke karyawan dan konsumen. Indikator penelitian meliputi EBITDA, OI, gross profit, net income, kepuasan pelanggan, inovasi dan kepuasan karyawan. Hasil dari penelitian ini diketahui kinerja di Perusahaan Engineering (PT. MSE) secara keseluruhan adalah cukup baik. Perspektif keuangan; EBITDA, OI, gross profit, dan net income menunjukan kinerja yang cukup baik. Perspektif pelanggan menunjukan kinerja yang cukup baik, dalam perspektif proses internal perusahaan siap melakukan inovasi yang cukup baik dan dalam perspektif inovasi dan pembelajaran karyawan perusahaan berada dalam kondisi cukup baik.
Penerapan metode balanced scorecard untuk penentuan key performance indicator di Departemen Production Engineering (Studi kasus pada perusahaan farmasi PT. X) Donny Setiawan; Muhammad Julian Syaputra; Yan Kurnia Hadi; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i2.8004

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan penentuan Key Performanced Indicator (KPI) melalui 4 perspektif Balanced Scorecard untuk perbaikan sistem penilaian kinerja di departemen Production Engineering di perusahaan farmasi yang ada di Tangerang. Balance Scorecard termasuk alat manajemen untuk mengimplementasikan strategi dan mengukur kinerja dengan 4 perspektif faktor. KPI inilah yang menjadi alat ukur kinerja efektif bagi organisasi dan manager dalam memberikan penilaian kinerja tahunan untuk semua karyawan yang selaras dengan visi, misi dan strategi organisasi. Dari hasil total score balance, diperoleh skor A yakni 0.915 yang berdasarkan grade system nilai tersebut (>0.90 ~ 1.00), untuk indikator KPI performance patrol achievement, dan maintenance sudah mencapai target 100%.