Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

PERBANDINGAN PENDAPATAN BERSIH PETANI KARET LUMP PENGGUNA PEMBEKU DEORUB DAN NON-DEORUB DI DESA KARUH KECAMATAN BATUMANDI KABUPATEN BALANGAN Nabawi, Nabawi; Abdussamad, Abdussamad; Yanti, Nuri Dewi
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.664

Abstract

Pada era sekarang karet yang di hasilkan petani memiliki mutu yang kurang baik karena tidak menggunakan bahan pembeku yang direkomendasikan melainkan pupuk, tawas, gadung dan pembeku lainnya yang mudah di dapat oleh petani. Rendahnya mutu karet yang dihasilkan petani salah satu penyebab turunnya harga yang membuat pendapatan petani karet juga menurun. Salah satu pembeku lateks yang direkomendasikan oleh pemerintah selain asam semut ialah deorub (asap cair) yang terbuat dari cangkang sawit, pembekuan. dengan deorub memiliki keunggulan antara lain tidak menimbulkan bau busuk dan dapat meningkatkan kadar karet kering (K3). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya, pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani karet lump di Desa Karuh. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara sensus untuk petani pengguna deorub dan simple random sampling untuk petani non deorub (pupuk SP 36) dengan memilih 50 responden di Desa Karuh Kecamatan Batumandi. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dalam jangka waktu satu bulan rata-rata biaya total petani karet dengan zat penggumpal deorub sebesar Rp 945.093/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.846.732/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 901.639/ha/bulan. Sedangkan untuk rata-rata biaya total petani karet non deorub (pupuk SP 36) dalam jangka waktu satu bulan sebesar Rp 1.119.718/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.896.683/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 776.965/ha/bulan. Perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna zat penggumpal deorub dan non deorub (pupuk SP 36). Pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan uji satu arah (one tail) sehingga nanti yang dilihat yaitu. one tail, Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 1.277, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.104. Dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p‐value, maka pada α=0.05 maka dapat disimpulkan terima H dan tolak H yang berarti tidak ada perbedaan pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub.Kata kunci: pendapatan bersih, petani karet, deorub, non deorub