Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBEDAAN MUSIK KLASIK MOZART DAN INSTRUMENTAL MODERN KITARO TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Anggit Eka Ratnawati; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan sumber stresor kecemasan dan kejadian tidak terelakkan yang selalu menyertai kehamilan, terutama primigravida baik selama hamil, bersalin maupun setelah persalinan. Terapi musik disebut terapi pelengkap. Jenis musik yang bermakna medis adalah musik klasik Mozart karena menstimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan rileksasi. Selain itu ada musik new age Kitaro untuk menciptakan inspirasi, relaksasi dan optimisme. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan metode quasi eksperiment, pendekatan pretest posttest design. Teknik sampel penelitian menggunakan consecutive sampling, sejumlah 38 ibu primigravida trimester III di wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Cilacap namun 2 orang mengalami drop out. Hasil analisis pada kelompok musik klasik Mozart didapatkan p value 0,641 (p > 0,05), kelompok instrumental modern Kitaro didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,001 (p < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan yang bermakna antara musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA LAKI-LAKI PEKERJA SWASTA STUDI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN SWASTA DI WILAYAH KOTA SEMARANG Josephine Christina Djunarko; Retno Indar Widayati; Hari Peni Julianti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.997 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20848

Abstract

Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit dari unit pilosebasea rongga rambut di kulit yang berhubungan dengan kelenjar minyak.1 Salah satu faktor yang berperan terhadap terjadinya akne vulgaris adalah meningkatnya sekresi sebum akibat adanya sekresi hormon androgen yang tinggi.2 Sintesis hormon androgen dapat ditekan oleh adanya hormon melatonin.3 Hormon melatonin berfungsi untuk menginduksi tidur dan dapat meningkatkan kualitas tidur.4 Salah satu tindakan pencegahan untuk mengatasi akne vulgaris adalah dengan memperbaiki kualitas tidur yang sudah terbukti pada penelitian-penelitian sebelumnnya bahwa mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat menekan produksi hormon androgen yang berperan dalam timbulnya akne vulgaris.5–7Tujuan. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta.Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2017 di beberapa perusahaan yang berada di wilayah kota Semarang. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 97 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil. Kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta memiliki hubungan yang bermakna dengan p=0,028 (p<0,05) dan PR=4,50 ; 95% CI=1,27±15,89. Mayoritas dari subjek penelitian memiliki kualitas tidur yang buruk(61,9%) dan menderita akne vulgaris(86,6%) dengan derajat sedang(60,7%).Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta.
PENGARUH TEKNIK PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Ketut Resmaniasih; Anies Anies; Hari Peni Julianti; Onny Setiani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2014): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.829 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v5i2.92

Abstract

Latar belakang: Salah satu faktor kesehatan psikologis ibu adalah kecemasan, dimana kejadian kecemasan ini umum terjadi pada ibu hamil. kehamilan trimester III merupakan periode penantian dengan penuh kewaspadaan menunggu dan menanti masa persalinan, yang dapat meningkatkan perasaan cemas pada ibu hamil, dan membutuhkan intervensi untuk mengatasinya. Tujuan penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan diafragma terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III. Metode: Quasi-experimental studies dengan pendekatan pretest-posttest control group ini, dilakukan untuk mempelajari masing-masing 18 orang pada kelompok kontrol dan intervensi, yang berkunjung pada salah satu puskesmas di kota Palangka Raya setelah minggu ke-28 sampai minggu ke-37 kehamilan mereka dengan teknik consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan teknik pernapasan diafragma dengan menarik napas melalui hidung dalam empat kali hitungan, menahan nafas serta menghembuskan napas dalam enam kali hitungan, dilakukan selama 30 menit per hari selama tujuh hari. Kelompok kontrol hanya menerima pemeriksaan kehamilan rutin. Instrumen penelitian menggunakan alat ukur kecemasan HARS yang dimodifikasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS melalui uji t-test. Hasil: Hasil analisis pada kelompok intervensi didapatkan p value 0,005 (p0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,002 (p
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DENGAN DEMAM Etika Dewi Cahyaningrum; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F). Pengaturan suhu tubuh pada manusia dapat dibantu dengan cara kompres. Kompres hangat mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Tujuan penelitian adalah membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh anak dengan demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Menggunakan desain penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest. Sampel penelitian berjumlah 34 anak dengan demam di Puskesmas I Kembaran Purwokerto. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan suhu sebesar 0,976oC (S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah rerata penurunan suhu sebesar 1,106oC (S.D ± 0,3699). Perbedaan rerata penurunan suhu antara kedua kelompok sebesar 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). Hasil Uji t tidak berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan rerata selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengan kelompok kompres bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat mencapai suhu normal dibanding dengan pemberian kompres hangat.
Berbagai Faktor Risiko Retinopati Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Nisa Khoirun Nafia; Trilaksana Nugroho; Arief Wildan; Hari Peni Julianti; Hery Djagat Purnomo
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.313 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i3.596

Abstract

BACKGROUND: More than 75% of people with type 2 DM will anguish diabetic retinopathy 20 years after being diagnosed. However, the current changing of people’s lifestyle contributes to the tendency in type 2 DM that diagnosed at a younger age. This causes diabetic retinopathy can be occurred earlier and blindness will occur more quickly. It is important to prevent diabetic retinopathy by controlling some associated factors. OBJECTIVE: To investigate associated factors of diabetic retinopathy in people with type 2 DM. METHOD: Analytic observational study with cross-sectional design. Subjects were determined by purposive sampling. The subjects were interviewed using a questionnaire meanwhile, funduscopic examination is aimed to assess diabetic retinopathy and followed by deep interview. This study also used the subject’s medical record to complete the required data. The results were analyzed by using statistic software. RESULT: From 43 subjects, there wes no significant relation among age (p=0.965), gender (p=0.437), level of knowledge (p=0.640), accessibility (p=1.000), economic level (p=0.680), duration of DM (p=0.477), history of hypertension (p=0.708), and history of dyslipidemia (p=0.244) with diabetic retinopathy in people with type 2 DM. However, there was significant relation among controlling blood glucose (p=0.014) with diabetic retinopathy in people with type 2 DM. Uncontrolled blood glucose was 13 times more affected in diabetic retinopathy than controlled blood glucose (OR 13.417, 95% CI:1.474-122.117). CONCLUSION: There was a significant relation between controlling blood glucose and diabetic retinopathy in people with type 2 DM. Controlling blood glucose is the most dominant risk factor among the other factors in this study. Keywords: diabetic retinopathy; risk factor; type 2 diabetes mellitus
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP WAKTU KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI DAN DURASI MENYUSU BAYI Etik Sulistyorini; Anies Anies; Hari Peni Julianti; Onny Setiani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2014): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.21 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v5i2.93

Abstract

Latar Belakang:Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif adalah melalui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi yang telah berhasil menemukan puting susu ibu melalui proses IMD akan berlanjut ke upaya menyusu. Durasi menyusu pertama bayi sangat penting diperhatikan karena akan berpengaruh pada produksi ASI selanjutnya. Salah satu faktor tidak berhasilnya proses IMD adalah kurang mampunya bayi beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang disebabkan karena kurangnya kecerdasan bayi secara mental, sosial dan emosionalnya. Kecerdasn mental, sosial dan emosional bayi dapat dibangun sejak dalam kandungan, yaitu melalui stimulasi yang positif berupa diperdengarkannya musik klasik. Musik klasik Mozart sudah terbukti dapat merangsang kecerdasan otak anak. Metode:Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan pendekatan post only with control group design. Menggunakan teknik purposive sampling, yang berjumlah 45 responden yang dibagi dalam 3 kelompok (kelompok intervensi 1, intervensi 2 dan kelompok kontrol). Analisa data univariat menggunakan distribusi frekwensi, analisa multivariat menggunakan analysis non parametrik manova. Hasil:Waktu keberhasilan IMD pada ketiga kelompok menunjukkan nilai signifikansi
HUBUNGAN JENIS TOTAL HIP ARTHROPLASTY TERHADAP DERAJAT FUNGSIONAL PANGGUL DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN FRAKTUR COLLUM FEMORIS Reinardo Dafon Perwiraputra; Agus Priambodo; Hari Peni Julianti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.831 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18625

Abstract

Latar Belakang Insidensi fraktur collum femoris meningkat seiring dengan usia dan merupakan fraktur paling sering pada usia lanjut. Salah satu penanganan fraktur collum femoris adalah dengan Total Hip Arthroplasty (THA) dimana tindakan ini berhubungan dengan derajat fungsional panggul dan kualitas hidup.Tujuan Menganalisis hubungan antara jenis THA terhadap derajat fungsional panggul dan kualitas hidup pada pasien fraktur collum femoris.Metode Penelitian observasional analitik studi belah lintang menggunakan data rekam medis serta kuesioner SF-36 dan Hip Score pada pasien fraktur collum femoris yang mendapatkan tindakan THA di RSUP Dr. Kariadi.Hasil Terdapat 25 kasus yang ditemukan, terdiri dari 12 kasus cemented  dan 13 kasus uncemented. Dari 12 pasien yang dilakukan cemented THA, 11 diantaranya termasuk dalam SF-36 kategori baik sedangkan 1 pasien kategori buruk. Dari 13 pasien yang dilakukan uncemented THA, 12 diantaranya termasuk dalam SF-36 kategori baik sedangkan 1 pasien kategori buruk. Pada pemeriksaan Hip Score, dari 12 pasien yang dilakukan cemented THA, 9 diantaranya tidak ada keluhan, 2 pasien kategori ringan-sedang, dan 1 pasien kategori sedang-berat. Pada 13 pasien yang dilakukan uncemented THA, 11 diantaranya tidak ada keluhan, 1 pasien kategori ringan-sedang, dan 1 pasien kategori sedang-berat. Hubungan jenis THA terhadap derajat fungsional panggul dan kualitas hidup pada pasien fraktur collum femoris adalah tidak bermakna (p > 0,05).Kesimpulan Tidak ada perbedaan derajat fungsional panggul dan tingkat kualitas hidup terhadap jenis THA.
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN DISABILITAS AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN KUALITAS HIDUP : STUDI PADA PASIEN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) LUMBAL Nova Nasikhatussoraya; Ratih Vierda Octaviani; Hari Peni Julianti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15561

Abstract

Latar Belakang : Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah yang umum dijumpai di masyarakat. Sebanyak 30-80% dari kasus NPB disebabkan karena Hernia Nukleus Pulposus (HNP) lumbal. Penurunan kualitas hidup merupakan hal yang sering ditemukan pada pasien NPB.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri dan disabilitas aktivitas sehari-hari terhadap kualitas hidup pasien HNP lumbal.Metode : Penelitian ini menggunakan desain belah lintang dengan jumlah subjek sebanyak 25 pasien. Subjek tersebut dinilai dengan Visual Analogue Scale (VAS), Roland Morris Disability Questionnaire (RMDQ), dan kuesioner Short Form-36 (SF-36).Hasil : Rerata skor VAS adalah 5.84 ± 2.2, skor RMDQ adalah 13.88 ± 5.1, dan skor SF-36 total adalah 1512.2 ± 597.9. Korelasi negatif sangat kuat ditemukan antara intensitas nyeri dan kualitas hidup (r=-0.915, p=0.000) serta disabilitas dan kualitas hidup (r=-0.835, p=0.000). Intensitas nyeri berkorelasi secara signifikan dengan dimensi fungsi fisik (r=-0.823, p=0.000), fungsi peran akibat masalah fisik (r=-0.684, p=0.000), vitalitas (r=-0.709, p=0.000), kesehatan mental (r=-0.882, p=0.000), fungsi sosial (r=-0.549, p=0.004), nyeri badan (r=-0.664, p=0.000), dan persepsi kesehatan umum (r=-0.628, p=0.001). Intensitas nyeri memiliki korelasi negatif (r=-0.208, p=0.319), tetapi tidak signifikan terhadap fungsi peran akibat masalah emosi. Disabilitas berkorelasi secara signifikan dengan dimensi  fungsi fisik (r=-0.795, p=0.000), fungsi peran akibat masalah fisik (r=-0.637, p=0.001), vitalitas (r=-0.765, p=0.000), kesehatan mental (r=-0.691, p=0.000), nyeri badan (r=-0.674, p=0.000), and persepsi kesehatan umum (r=-0.589, p=0.002). Disabilitas juga berkorelasi negatif, tetapi tidak signifikan terhadap  fungsi peran akibat masalah emosi (r=-0.205, p=0.325) and fungsi sosial (r=-0.340, p=0.096)Kesimpulan : Intensitas nyeri dan disabilitas aktivitas sehari-hari secara signifikan berkorelasi dengan kualitas hidup pasien HNP lumbal
PERBEDAAN JENIS TOTAL KNEE ARTHROPLASTY TERHADAP DERAJAT FUNGSIONAL LUTUT DAN KUALITAS HIDUP PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT Ade Pratama Agung; Agus Priambodo; Hari Peni Julianti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v6i1.16056

Abstract

Latar Belakang : Insidensi osteoartritis meningkat berdasarkan usia dan merupakan penyebab utama kecacatan di kalangan lansia. Prevalensi osteoartritis lutut yang cukup tinggi di Indonesia, terutama di kota Semarang dan pengaruh terhadap  derajat fungsional lutut dan kualitas hidup penderita osteoartritis lutut melatarbelakangi penelitian ini.Tujuan  :  Menganalisis hubungan jenis Total Knee Arthroplasty (TKA) terhadap derajat fungsional lutut dan kualitas hidup penderita osteoartritis lutut di Instalasi Bedah RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Maret – Juni 2016.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 20 pasien  yang diambil sesuai kriteria inklusi yang meliputi kriteria osteoartritis lutut menurut American College of Rheumatology (ACR), pasien telah dilakukan pemeriksaan radiologis sendi lutut dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Data yang dikumpulkan  adalah data primer berupa hasil kuesioner SF-36 untuk mengukur kualitas hidup dan WOMAC untuk mengukur derajat fungsional lutut di Instalasi Bedah RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Maret – Juni 2016. Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengeditan, dilakukan pengkodean kemudian diolah secara statistik deskriptif menghitung sebaran tiap variabel dan dibuat pula grafik untuk setiap data yang diperoleh.Hasil : Distribusi jenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki sebanyak 20 (90%) pasien. Jenis TKA yang terbanyak di lakukan pada pasien osteoartritis lutut adalah Cruciate Retention (CR) 13 (65%) pasien. Kelompok usia tertinggi 60 – 69 tahun sebanyak 13 (65%) pasien. Lokasi osteoartritis terbanyak terjadi pada lutut kanan sebanyak 10 (50%). Hasil kuesioner SF-36 didapatkan rerata skor pasien 71,54 memiliki interpretasi kualitas hidup yang baik dan hasil kuesioner WOMAC memiliki rerata total skor 38,5 memiliki interpretasi pasien osteoartritis lutut tidak mengalami gangguan fungsional lutut.Simpulan : Responden yang telah melakukan operasi TKA di RSUP Dr. Kariadi Semarang memiliki derajat fungsional lutut dan kualitas hidup yang baik.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN DENGAN DAN TANPA MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA Cynthia Ayu Ramadhanti; Dea Amarilisa Adespin; Hari Peni Julianti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.313 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23304

Abstract

Latar Belakang : Tumbuh kembang adalah suatu proses berkelanjutan mulai dari konsepsi sampai dengan maturitas. Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap tumbuh kembang adalah metode penyampaian informasi dengan menggunakan media edukasi kesehatan yang tepat. Tujuan : Membuktikan perbandingan penggunaan metode penyuluhan dengan dan tanpa Media Leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang balita. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Pra eksperimental dengan pretest-posttest design. Sampel adalah 42 responden ibu balita dengan kriteria tertentu. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov.Uji hipotesis perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 menggunakan Wilcoxon. Perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 2 menggunakan Paired Samples t-test. Perbedaan pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 dan kelompok 2 menggunakan Mann Whitney U-test. Hasil : Berdasarkan data yang terkumpul dari 42 subjek, hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 pada uji Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan yaitu(p=0,000). Hasil pretest-postest sikap kelompok 1 pada uji Wilcoxon didapatkan perbedaan signifikan(p=0,004). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 2 pada uji Paired Sample t-test tidak terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil kelompok 2 pretest-postest sikap pada uji Paired Sample didapatkan tidak ada perbedaan signifikan yaitu (p=0,107). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney U-test terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil pretest-postest sikap kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney terdapat perbedaan yang signifikan yaitu (p=0,032). Kesimpulan: Terbukti adanya peningkatan yang lebih tinggi pada pengetahuan dan sikap ibu terhadap tumbuh kembang balita menggunakan metode penyuluhan dengan media leaflet dibandingkan metode penyuluhan tanpa media leaflet.Kata kunci: penyuluhan, media leaflet, pengetahuan, sikap