Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Proposed Development of Prototype with Secret Messages Model in Whatsapp Chat Hamdani Hamdani; Heru Ismanto; Agus Qomaruddin Munir; Budi Rahmani; Andri Syafrianto; Didit Suprihanto; Anindita Septiarini
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 8, No 5: October 2018
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8688.548 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v8i5.pp3843-3851

Abstract

Development of prototype at data security through secret messages is needed for disguising the messages sent in smartphone chatting application, WhatsApp (WA) Chat. We propose a model to disguise a plaintext message which is first encrypted by cryptosystem to change the plaintext message to ciphertext. Plaintext or plainimage entering the smartphone system is changed into encrypted text; receiver then can read the message by using similar key with the sender. The weakness of this proposal is the message random system is not planted directly in the chatting application; therefore message removing process from cryptosystem to WA application is still needed. The strength of using this model is the messages sent will not be easily re-encrypted by hacker and can be used at client computing section.
Review of Vision-Based Robot Navigation Method Budi Rahmani; Agfianto Eko Putra; Agus Harjoko; Tri Kuntoro Priyambodo
IAES International Journal of Robotics and Automation (IJRA) Vol 4, No 4: December 2015
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.243 KB) | DOI: 10.11591/ijra.v4i4.pp254-261

Abstract

Vision-based robot navigation is a research theme that continues to be developed up to now by the researchers in the field of robotics. There are innumerable methods or algorithms are developed, and this paper described the reviews of the methods. The methods are distinguished whether  the robot is equipped with the navigation map (map-based), the map is built incrementally as robot observes the environment (map-building), or the robot navigates using no map (mapless). In this paper will described navigation methods of map-based, map-building, and mapless category.
Early Model of Student's Graduation Prediction Based on Neural Network Budi Rahmani; Hugo Aprilianto
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 12, No 2: June 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v12i2.47

Abstract

Predicting  timing  of  student  graduation  would  be  a valuable  input  for  the  management  of  a  Department  at  a University. However, this is a difficult task if it is done manually.  With  the  help  of  learning  on  the  existing Artificial  Neural  Networks,  it  is  possible  to  provide training  with  a  certain  configuration,  in  which  based  on experience of previous graduate  data,  it would be possible to predict the time grouping of a student’s graduation. The input of  the system is the performance index  of  the first, second,  and  third  semester.  Based  on  testing  performed  on 166  data,  the  Artificial  Neural  Networks  that  have  been built were able to predict with up to 99.9% accuracy. 
Early Model of Traffic Sign Reminder Based on Neural Network Budi Rahmani; Supriyadi Supriyadi
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 10, No 4: December 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v10i4.864

Abstract

Recognizing the traffic signs installed on the streets is one of the requirements of driving on the road. Laxity in driving may result in traffic accident. This paper describes a real-time reminder model, by utilizing a camera that can be installed in a car to capture image of traffic signs, and is processed and later to inform the driver. The extracting feature harnessing the morphological elements (strel) is used in this paper. Artificial Neural Networks is used to train the system and to produce a final decision. The result shows that the accuracy in detecting and recognizing the ten types of traffic signs in real-time is 80%.
Uji Prediksi Waktu Kelulusan Mahasiswa berbasis Simplified Fuzzy Artmap Neural Network (SFAM) Hugo Aprilianto; Panca Anitasari W.H.; Budi Rahmani
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 5, No 3: Desember 2016
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.225 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v5i3.124

Abstract

Abstrak Salah satu pengembangan dari jenis ART Neural Network adalah Simplified Fuzzy Artmap Neural Network (SFAM). Penelitian ini menggunakan SFAM sebagai pengklasifikasi waktu kelulusan mahasiswa berdasarkan IPK pada tiga semester. Klasifikasi akan dibagi menjadi 4 waktu kelulusan, yaitu: 3-4th, 4-5th, 5-6th, dan 6-7th. Pada akhirnya akan diketahui akurasi dari metode yang diusulkan untuk melakukan klasifikasi waktu kelulusan mahasiswa tersebut. Kata kunci : SFARM, Prediksi, waktu kelulusan mahasiswa
Uji Kontrol Sistem Penerangan Bangunan Non IoT Berbasis Komunikasi Nirkabel Wi-Fi Aulia Oktaviani Prasiska; Budi Rahmani
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 17, No 2: Agustus 2021
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.961 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v17i2.645

Abstract

AbstractPeople desperately need the efficiency of time, energy, and cost in their daily lives. Therefore various efforts are made to be achieved, and one of them is by utilizing a smartphone or smartphone device. One of the applications developed and based on the Android operating system is on automation, whether for lighting houses, buildings, etc. Especially in the building lighting system, the problem is when the building guard forgets to turn off one or more lights. It isn't easy when the building guard has to return to the light switch position, especially in a multi-storey building, and he or she is already in the lobby (ground floor). This research has designed the build of a system to control the lighting lights of buildings. Some devices serve as command givers (android phones), and there are command recipients (microcontrollers). The type of connection used is Wi-Fi wireless communication between the microcontroller and the smartphone without utilizing an internet connection (IoT). The enhancements used are access points to bridge communication from the mobile phone to the command receiver module.The system's test results designed to build have found good performance in multi-storey buildings (three storeys). Among them is that the system implemented using wireless communication (Wi-Fi) with a control distance of approximately 12 meters without interference from other mobile Keywords : building lighting system; wemosD1;  Wi-Fi; microcontroller; Android;AbstrakManusia sangat membutuhkan adanya efisiensi waktu, tenaga, dan biaya di kehidupan sehari harinya. Karenanya berbagai upaya dilakukan agar hal itu dapat dicapai, dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan perangkat telepon pintar atau smart phone. Salah satu aplikasi yang dikembangkan dan berbasis sistem operasi android adalah pada otomasi, baik untuk penerangan rumah, gedung, dan atau yang lainnya. Khusus pada sistem penerangan gedung, persoalan yang dihadapi adalah pada ketika penjaga gedung lupa mematikan satu lampu atau lebih. Hal ini akan menyulitkannya ketika harus kembali ke posisi saklar lampu tersebut berada, apalagi pada gedung bertingkat dan saat itu penjaga gedung sudah berada di lobby (lantai dasar). Penelitian ini telah merancang bangun sebuah sistem untuk melakukan pengontrolan lampu penerangan gedung. Ada perangkat yang berfungsi sebagai pemberi perintah (handphone android) dan ada penerima perintah (mikrokontroler). Jenis koneksi yang digunakan adalah komunikasi nirkabel Wi-Fi antara mikrokontroller dan smartphone tanpa memanfaatkan koneksi internet (IoT). Perangkat tambahan yang digunakan adalah akses poin untuk menjembatani komunikasi dari handphone ke modul penerima perintah.Hasil pengujian terhadap sistem yang dirancang bangun telah mendapati kinerja yang baik pada gedung bertingkat (berlantai tiga) dengan variasi jarak kontrol terhadap lampu sejauh 2 s.d. 9 meter. Hal ini tergantung daya sinyal Wi-Fi yang ditangkap dan ada atau kuat tidaknya gangguan dari sinyal Wi-Fi lainnya.Kata kunci: sistem penerangan gedung; wemosD1;  Wi-Fi; mikrokontroler; Android;
Sistem Pakar Deteksi Kerusakan PLC (Power Line Carrier) dengan Metode Forward chaining Achmad Kariadi; Budi Rahmani; Syahib Natarsyah
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 10, No 1: Pebruari 2014
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.81 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v10i1.46

Abstract

Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, segala bidang kehidupan dunia diwarnai dengan penerapan teknologi. Terutama pada PT PLN (Persero) AP2B Sistem Kalselteng yang terdapat peralatan PLC (Power Line Carrier), peralatan ini sangat sensitif jika terjadi kerusakan. Karena dapat mengakibatkan gagalnya komunikasi antar Gardu Induk PLN yang berakibat fatal pada sistem penyaluran tenaga listrik serta penurunan penilaian kinerja peralatan. Sistem pakar yang dibangun adalah untuk mendeteksi kerusakan PLC dengan menerapkan metode forward chaining. Sistem ini menggunakan bahasa pemrogramandelphi yang databasenya dengan microsoft acces. Pada penelitian yang telah dilakukan, gejala kerusakan pada PLC (Power Line Carrier) dicoba untuk dirangkum dan dianalisis, sehingga hasil diagnosa terhadap kerusakan dapat diberikan kesimpulan dan solusinya. Hasil daripenelitian ini diterapkan pada PT PLN (Persero) AP2B Sistem Kalselteng.Kata Kunci: PLC, Forward chaining, Sistem Pakar
SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani; Djoko Dwijo Riyadi
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 6, No 2: Agustus 2010
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.511 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v6i2.80

Abstract

 Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi mengikuti suatu garis pandu yang telah ditentukan secara otonom. Dalam perancangan dan implementasinya, masalah-masalah yang harus dipecahkan adalah sistem penglihatan robot, arsitektur perangkat keras yang meliputi perangkat elektronik dan mekanik, dan organisasi perangkat lunak untuk basis pengetahuan dan pengendalian secara waktu nyata.Penelitian ini melakukan rancang bangun suatu robot pengikut garis dengan menggunakan mikrokontroler AT89C51 dan sensor infra merah. Sistem mekanik robot mengadopsi sistem manuver pada mobil empat roda biasa. Basis pengetahuan robot berisi pengkodean aksi yang harus dilakukan oleh robot berdasarkan informasi dari sensor. Metode untuk transformasi informasi menjadi aksi menggunakan metode tabel tengok.Hasilnya memperlihatkan bahwa robot mampu mengikuti garis dengan jari-jari kelengkungan minimal 35 cm. Kecepatan maksimal robot saat mengelilingi elips dengan panjang sumbu terpanjang 85 cm dan sumbu terpendek 65 cm mencapai 5 cm/detik. Terlihat juga saat garis terlepas dari daerah pendeteksian sensor, robot dapat memperkirakan posisi garis dan berusaha menemukan kembali garis tersebut. Kata kunci: robot pengikut garis, Robot pemadam api, mikrokontroler AT89C51
APLIKASI ROBOT CERDAS BERBASIS AVR DAN BAHASA C Budi Rahmani
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 6, No 1: Pebruari 2010
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.581 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v6i1.76

Abstract

 Kontes Robot Cerdas Indonesia merupakan ajang bergengsi tingkat nasional yang setiap tahun diselenggarakan oleh DP2M Ditjen Dikti dan diikuti oleh PTN dan PTS seluruh Indonesia. STMIK Banjarbaru merupakan salah satu peserta KRCI sejak tahun 2008. Pengembangan robot cerdas di STMIK Banjarbaru berjalan secara perlahan karena ketidak adaan dana khusus untuk kegiatan penelitian dan pengembangannya.Pada penelitian ini akan dikembangkan apa yang telah dicapai dan dihasilkan pada penelitian terdahulu (PDM 2007) dengan objek yang sama. Hanya saja pengembangan yang dilakukan adalah disisi pengendali yang sudah menggunakan Mikrokontroler AVR  dan tidak lagi menggunanan mikrokontroler klasik seri AT895x. Kemudian bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C dari sebelumnya menggunakan bahasa assembly. Dari sisi fisik robot ini telah dibentuk dengan chasis dari bahan acrylic. Hal yang cukup sulit dikembangkan dari penelitian ini adalah mengenai pemadam api yang sebelumnya direncanakan menggunakan semprotan air sebagai pengganti kipas, namun ternyata memodifikasi dan membuat pompa air mini tidaklah mudah. Untuk itu masih digunakan kipas angin pada robot yang dibuat kali ini.Apa yang telah dicapai dalam penelitian ini pada dasarnya adalah sebuah robot pemadam api yang dilengkapi dengan beberapa sensor dinding untuk keperluan navigasi. Kemudian juga robot ini telah dilengkapi dengan sensor panas/api yang dibuat dari photo diode. Pada dasarya robot telah dapat bergerak sesuai dengan harapan pada arena yang dibuat untuk mencari api dari lilin dan memadamkannya, hanya saja kecepatan navigasinya masih relatif lambat.  Keyword: Robot Cerdas Pemadam Api, Atmel AVR, Bahasa C
Model Sistem Penerangan Toilet Berbasis Sensor Gerak Terkendali Mikrokontroler Atmega328 Julaiha Julaiha; Budi Rahmani
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 18, No 1: Februari 2022
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.256 KB) | DOI: 10.35889/progresif.v18i1.780

Abstract

Abstrak. Energi listrik yang digunakan di sebuah instansi dan cenderung mengarah kepada pemborosan adalah hal yang serius. Salah satunya adalah di bagian toilet yang seringkali didapati pemborosan energi listrik ini karena tidak dimatikannya lampu pada saat toilet tidak digunakan. Karenanya pemborosan energi sebanding dengan jumlah biaya bulanan yang dikeluarkan oleh suatu instansi. Jika pemborosan dapat dikurangi, maka biaya ekstra yang harus dibayarpun akan dapat dikurangi pula. Penelitian ini mengembangkan algoritme yang dimulai ketika pengguna menekan push button untuk menyalakan lampu dan kemudian menghidupkan sensor gerak. Ketika ada pengguna masuk ke toilet dan terdeteksi adanya gerakan, maka otomatis lampu toilet akan terus dinyalakan. Namun jika setelah penekanan push button si pengguna tidak berada di toilet, maka dalam kurung waktu 60 detik lampu toilet akan dimatikan secara otomatis. Begitu pula jika pengguna telah keluar dari toilet maka dalam jangka waktu kurang lebih 60 detik, maka lampu toilet akan mati secara otomatis pula. Hasil pengujian menggunakan sensor gerak yang dimaksimalkan algoritmenya di sebuah toilet selama kurang lebih 2 minggu mendapati bahwa konsumsi daya listrik setelah digunakannya alat berkurang sebesar 7,08 %. Kemudian hasil pengujian perangkat menunjukkan keberhasilan deteksi sensor gerak adalah 100%.Kata Kunci: Toilet; Otomasi; Penerangan; Listrik PLN Abstract. Electrical energy used in an agency tends to lead to waste is a serious matter. One of them is in the toilet, which is often a waste of electrical energy because the lights are not turned off when the bathroom is not in use. Therefore, energy waste is proportional to the number of monthly costs incurred by an agency. If debris can be reduced, the extra costs that must be paid will also be reduced. This research develops an algorithm that starts when the user presses the push button to turn on the light and then turns on the motion sensor. When a user enters the toilet and motion are detected, the toilet light will automatically continue to be turned on. However, if the user is not in the bathroom after pressing the push button, then within 60 seconds, the toilet light will be turned off automatically. Likewise, if the user has left the toilet within approximately 60 seconds, the toilet light will turn off automatically. The test results using a motion sensor whose algorithm was maximized in a toilet for approximately two weeks found that electric power consumption after using the tool was reduced by 7.08%. Then the device test results show that the motion sensor detection success is 100%.Keywords: Toilet; Automation; lighting; PLN Electricity