Gregorius Budi Subanar
Magister Ilmu Religi Dan Budaya Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora

Trauma atas Konflik dan Kekerasan: Tinjauan Akademik Gregorius Budi Subanar
Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.615 KB) | DOI: 10.24071/ret.v4i1.175

Abstract

Abstrak. Artikel ini mengajak kita merekapitulasi kajian tentang trauma, konflik dan kekerasan di Indonesia yang pernah diselenggarakan di Program Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma. Tema tersebut cukup penting sebagai bahan kajian maupun materi pembelajaran karena meningkatnya eskalasi konflik dan kekerasan kolektif yang terjadi di berbagai negara dan berbagai daerah di Indonesia. Di samping mempelajari munculnya fenomena kekerasan tersebut juga dipelajari efek-efek traumatis, ingatan serta dicari jalan keluar usaha rekonsiliasi maupun perdamaian. Ada tiga mata kuliah yang ditawarkan di program pendidikan, di antaranyaTeologi Rekonsiliasi Sosial, memori dan Politik Ingatan, dan Estetika dari Wilayah Konflik. Lebih dari itu, beberapa penerbitan juga dilakukan sebagai hasil kajian dan evaluasi atas proses akademik yang sudah dilakukan.
Christian Art and Architecture in Indonesia in the Twentieth Century: Rooted in Local Images and Buildings Gregorius Budi Subanar
Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/ret.v10i2.5752

Abstract

In this global era, identity has become an important topic. This research presents the identity of Christian art in Indonesia as represented in visual art and the architecture of church buildings. Catholic missionaries introduced Christian visual arts through education in schools, boarding houses, and religious instructions. Thereafter, the perceptions of the Indonesian faithful were expressed through paintings and sculptures. There are three periods of the development of such expressions: (1) during the colonial era, (2) after the formations of the local artists who were sent to study abroad, and (3) the modern era. Each of these periods has its own expression.