Rahendra Maya
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam

EDUCATIF IMPLICATIONS OF THE INTERPRETATION OF OLDER TERMIN THE QUR’AN PERSPECTIVE Rahendra Maya; Ulil Amri Syafri; Budi Heryanto
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 01 (2021): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v10i01.1218

Abstract

This article examines the educatif impilcation of the older term in Qur’anic verses that express through the interpretation of the commentators in their various popular works that are authoritative using a thematic interpretation approach (al-tafsîr al-maudhû’î) using qualitative methods of literature study with analysis descriptive-interpretative nature. The older term with various forms and derivations that were successfully identificated which later became the object and focus of this research were the term arba’în sanah, ardzal al-‘umur, al-shayb (al-syīb and al-shyaibah), al-shaykh (and al-syuyûkh), al-’ajûz, al-kibar (and al-kabîr), nu’ammir (yu’ammar and mu’ammar), and thâla or tathâwala al-’umur. After elaborating on the interpretation and accentation of its meaning and analyzing the results of the discussion, it turns out that these terms have many implications, especially those relating to aspects of Islamic education.
SPIRIT LITERASI PERSPEKTIF AL-MUQADDAM: Analisis Model Berliterasi Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam Rahendra Maya; Ulil Amri Syafri
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.691 KB) | DOI: 10.30868/ei.v9i01.705

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perspektif dan model berliterasi Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam tentang spirit literasinya, yang meliputi cita literasi, literasi mencari ilmu (thalab al-’ilm), literasi dakwah, literasi e-dakwah (digital), dan karya literasinya. Al-Muqaddam termasuk ulama kontemporer yang dahulunya adalah ilmuwan ilmu umum yang kemudian mengintegrasikannya dengan ilmu-ilmu keagamaan. Cita literasi Al-Muqaddam dilandasi oleh niat dan motivasi sebagai langkah pertama berliterasi (awwal al-’ilm al-niyyah), yaitu dengan niat yang kuat dan semangat yang membara (al-himmah al-’âliyah atau ’uluww al-himmah) serta dengan beradab sebelum berliterasi (al-adab qabl al-thalab). Langkah Al-Muqaddam selanjutnya adalah berliterasi dalam mencari ilmu (thalab al-’ilm) dengan banyak berguru dan dengan mengkaji pelbagai literatur keilmuan. Al-Muqaddam juga aktif melakukan literasi dakwah dengan aktif berdakwah di berbagai forum keagamaan dan aktif pula berliterasi e-dakwah melalui situs resmi (mauqi’) sebagai media daring pribadinya, yaitu almukaddem.com/home: situs Al-Syaikh Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam. Di samping itu, Al-Muqaddam pun produktif berliterasi dalam wujud penulisan karya ilmiah, buku, artikel, dan karya tulis lainnya. Spirit Al-Muqaddam dalam berliterasi tersebut pada akhirnya telah menjadi karakter dan habit pribadinya (huwiyyah) yang berhasil mempopulerkan namanya sebagai intelektual yang mampu mengintegrasikan ilmu umum dengan ilmu agama sekaligus.
SPIRIT LITERASI PERSPEKTIF AL-MUQADDAM: Analisis Model Berliterasi Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam Rahendra Maya; Ulil Amri Syafri
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v9i01.705

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perspektif dan model berliterasi Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam tentang spirit literasinya, yang meliputi cita literasi, literasi mencari ilmu (thalab al-’ilm), literasi dakwah, literasi e-dakwah (digital), dan karya literasinya. Al-Muqaddam termasuk ulama kontemporer yang dahulunya adalah ilmuwan ilmu umum yang kemudian mengintegrasikannya dengan ilmu-ilmu keagamaan. Cita literasi Al-Muqaddam dilandasi oleh niat dan motivasi sebagai langkah pertama berliterasi (awwal al-’ilm al-niyyah), yaitu dengan niat yang kuat dan semangat yang membara (al-himmah al-’âliyah atau ’uluww al-himmah) serta dengan beradab sebelum berliterasi (al-adab qabl al-thalab). Langkah Al-Muqaddam selanjutnya adalah berliterasi dalam mencari ilmu (thalab al-’ilm) dengan banyak berguru dan dengan mengkaji pelbagai literatur keilmuan. Al-Muqaddam juga aktif melakukan literasi dakwah dengan aktif berdakwah di berbagai forum keagamaan dan aktif pula berliterasi e-dakwah melalui situs resmi (mauqi’) sebagai media daring pribadinya, yaitu almukaddem.com/home: situs Al-Syaikh Muhammad ibn Ismâ’îl Al-Muqaddam. Di samping itu, Al-Muqaddam pun produktif berliterasi dalam wujud penulisan karya ilmiah, buku, artikel, dan karya tulis lainnya. Spirit Al-Muqaddam dalam berliterasi tersebut pada akhirnya telah menjadi karakter dan habit pribadinya (huwiyyah) yang berhasil mempopulerkan namanya sebagai intelektual yang mampu mengintegrasikan ilmu umum dengan ilmu agama sekaligus.
EDUCATIF IMPLICATIONS OF THE INTERPRETATION OF OLDER TERMIN THE QUR’AN PERSPECTIVE Rahendra Maya; Ulil Amri Syafri; Budi Heryanto
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 01 (2021): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v10i01.1218

Abstract

This article examines the educatif impilcation of the older term in Qur’anic verses that express through the interpretation of the commentators in their various popular works that are authoritative using a thematic interpretation approach (al-tafsîr al-maudhû’î) using qualitative methods of literature study with analysis descriptive-interpretative nature. The older term with various forms and derivations that were successfully identificated which later became the object and focus of this research were the term arba’în sanah, ardzal al-‘umur, al-shayb (al-syīb and al-shyaibah), al-shaykh (and al-syuyûkh), al-’ajûz, al-kibar (and al-kabîr), nu’ammir (yu’ammar and mu’ammar), and thâla or tathâwala al-’umur. After elaborating on the interpretation and accentation of its meaning and analyzing the results of the discussion, it turns out that these terms have many implications, especially those relating to aspects of Islamic education.