Articles
SELF CARE MANAGEMENT EVALUATION IN HYPERTENSION PATIENTS
Raja Sihotang;
Tuti Anggriani Utama;
Titin Aprilatutini;
Nova Yustisia
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol 3, No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/jvk.v3i2.13935
Hypertension is a health problem that needs attention because of its high morbidity and mortality. hypertension must be treated properly because it causes various kinds of complications. Compliance becomes a form of independence in the management of patients, especially those with hypertension, in the form of a framework that focuses on selfcare. The purpose of this study is to review the literature to determine the percentage of self care management of hypertensive patients. The literature search method was carried out through the CINAHL, DOAJ, and Pubmed database and obtained 30 research articles and then examined the completeness of the menus in the research articles with a total of 15 articles. After that, the criteria and stages of critical review were carried out using the Joanna Briggs Institute (JBI) format with a total of 10 articles that were reviewed by literature. The results showed that hypertension self management was in the good category. Further research is needed to provide an intervention strategy for hypertensive patients to improve self-care practices and control of related factors.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DI RS BHAYANGKARA BENGKULU
Tuti Anggriani Utama;
Sukmawati Sukmawati;
Feni Eka Dianty;
Encik Putri Ema Kemala
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v13i1.713
Latar belakang : Pro kontra mengenai penerimaan vaksin covid-19 pada masyarakat di kota Bengkulu sebagai salah satu permasalahan yang terjadi dalam rendahnya cakupan capaian vaksin covid-19. Oleh karena itu perlu dianalisa faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu.Tujuan : Untuk faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian cross-sectional, dengan menggunakan metode penelitian survey dan korelasi. Uji statistik dalam analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-squere dan analisis univariat regresi logistik ganda model faktor risiko.Hasil penelitian : Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0.0957 disimpulkan tidak terdapat hubungan umur dengan penerimaan vaksin covid-19. Nilai p-value 0,427 tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan penerimaan covid-19. Nilai p-value 0,519 tidak terdapat hubungan status pekerjaan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,425 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan riwayat covid-19 dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19.Kesimpulan: Pengetahuan mempunyai pengaruh dominan terhadap penerimaan vaksin covid-19.
DEPRESI PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN SELAMA WABAH COVID 19 DI RUANG RAWAT INAP RSMY BENGKULU
Feni Eka Dianty;
Tuti Anggriani Utama;
Maiyulis Maiyulis
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37638/jsk.28.1.12-24
Infeksi virus Corona atau Covid-19disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus ini sangat cepat menular dari manusia kemanusia atau dari benda lain kemanusia, sehingga perawat sebagai garda terdepan dalam melayani pasien ini sangat cemas bahkan cendrung depresi merawat pasien covidnya karena takut tertular. Dilansir Medical News Today, responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah1.257 petugas kesehatan di34 rumah sakit di wilayah China. Itu adalah data yang diambil dari 29 Januari 2020 hingga 3 Februari 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang depresi dialami Perawat dalam merawat pasien selama wabah Covid-19 di Ruang Rawat Inap RSMY Bengkulu” metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan indeep interview dengan beberapa orang perawat. Hasil yang didapatkan dari 10 partisipan depresi yang dialami menunjukkan bahwa semua partisipan mengalami stres berupa ketakutan khususnya pada peningkatan risiko terpapar, terinfeksi dan kemungkinan menginfeksi orang yang mereka cintai juga menjadi beban tersendiri. Banyak tenaga kesehatan harus mengisolasi diri dari keluarga dan orang terdekat meski tidak mengalami Covid-19. Saran dalam penelitian ini adalah dampak psikologis yang dialami oleh perawat perlu dijadikan pertimbangan kebijakan manajemen rumah sakit dalam memberikan dukungan psikologis dan pelatihan dalam menghadapi epidemi secara terencana.KATA KUNCI:Covid 19, Depresi, PerawatABSTRACTCorona virus infection or Covid-19 is caused by a coronavirus, which is a group of viruses that infect the respiratory system. This virus is very quickly transmitted from humans to humans or from other human objects, so that nurses as the frontline in serving these patients are very anxious and even tend to be depressed caring for their Covid patients for fear of contracting them. Reported by Medical News Today, the respondents involved in this study were 1,257 health workers in 34 hospitals in China. These are data taken from January 29, 2020 to February 3, 2020. The purpose of this study was to know in depth about the depression experienced by nurses in caring for patients during the Covid-19 outbreak in the RSMY Bengkulu Inpatient Room. ”The method used in this study was qualitative with in-depth interviews with several nurses. The results obtained from the 10 participants who experienced depression showed that all participants experienced stress in the form of fear, especially the increased risk of being exposed, infected and the possibility of infecting their loved ones was also a burden in itself. Many health workers have to isolate themselves from their family and closest people even though they do not experience Covid-19. The suggestion in this study is that the psychological impact experienced by nurses needs to be taken into account in hospital management policies in providing psychological support.KEYWORDS: Covid 19, Depresion, Nurse
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DI RS BHAYANGKARA BENGKULU
Tuti Anggriani Utama;
Sukmawati Sukmawati;
Feni Eka Dianti;
Encik Putri Ema Kemala Putri
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 3 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37638/jsk.28.3.1-10
Pro kontra mengenai penerimaan vaksin covid-19 pada masyarakat di kota Bengkulu sebagai salah satu permasalahan yang terjadi dalam rendahnya cakupan capaian vaksin covid-19. Oleh karena itu perlu dianalisa faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Tujuan : Untuk faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian cross-sectional, dengan menggunakan metode penelitian survey dan korelasi. Uji statistik dalam analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-squere dan analisis univariat regresi logistik ganda model faktor risiko Hasil: uji statistik diperoleh nilai p value 0.0957 disimpulkan tidak terdapat hubungan umur dengan penerimaan vaksin covid-19. Nilai p-value 0,427 tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan penerimaan covid-19. Nilai p-value 0,519 tidak terdapat hubungan status pekerjaan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,425 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan riwayat covid-19 dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Kesimpulan: Pengetahuan mempunyai pengaruh dominan terhadap penerimaan vaksin covid-19. Keyword: covid-19;penerimaan; sikap; vaksinasiABSTRACTbackground: Pros and cons regarding the acceptance of the covid-19 vaccine in the community in the city of Bengkulu as one of the problems that occur in the low coverage of the covid-19 vaccine achievement. The purpose of this study to analyze the factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Objective: For factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Method: This type of research is quantitative, using a cross-sectional research design, using survey and correlation research methods. The statistical test in the bivariate analysis in this study used the chi-square test and the univariate analysis of multiple logistic regression risk factor models. Results: the statistical test results obtained a p value of 0.0957, it was concluded that there was no relationship between age and receipt of the covid-19 vaccine. The p-value of 0.427, there is no relationship between sex and acceptance of covid-19. The p-value of 0.519 has no relationship between work status and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.425, so it can be concluded that there is a relationship between education and COVID-19 acceptance. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.410, so it can be concluded that there is a relationship between the history of covid-19 and the acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. Conclusion. The results of the knowledge analysis have a dominant influence on the acceptance of the covid-19 vaccine.
DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN DI RUANG ICU RSUD dr.M.YUNUS BENGKULU
Tuti Anggriani Utama;
Livi Rahma Dana Yanti
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol 2, No 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/jvk.v2i1.13934
Kebutuhan spritual pada pasien kritis sangat penting karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan akan penyakit yang dideritanya. Keluarga dapat menjadi sebagai fasilitator dalam memberikan kebutuhan spiritual bagi pasien. Namun permasalahan yang terjadi dukungan spiritual yang di lakukan keluarga masih sering diabaikan. Hasil wawancara terhadap 7 keluarga pasien yang menjaga pasien di ICU, 5 keluarga mengatakan kadang – kadang mengingatkan pasien untuk berdzikir, untuk berdoa dan mengingatkan waktu sholat. 2 keluarga mengatakan selalu memotivasi pasien untuk berdoa dan mengingat Allah SWT dalam proses penyembuhannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan keluarga dalam pemenuhan kebutuan spritual pasien diruangan Intensive RSUD. dr.M.Yunus Bengkulu. Penelitian observasi analitik melalui metode cross sectional ini melibatkan 30 keluarga yang sedang mendampingi pasien di ICU yang diambil dengan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan instrument. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil yang didapatkan selama 2 minggu penelitian terdapat 84 % dukungan keluarga kategori baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dan 16 % kurang baik dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual bagi pasien dalam proses penyembuhan.
PENDAMPINGAN SPIRITUAL TERHADAP KESEJAHTERAAN SPIRITUAL PADA KLIEN YANG TERPAPAR COVID-19
Tuti Anggriani Utama;
Titin Aprilatutini;
Nova Yustisia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v12i2.454
COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang menjadi ancaman kesehatan bahkan kematian seseorang. Kondisi isolasi mandiri yang dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah bagi klien yang terpapar COVID-19. Kondisi ini berdampak terhadap makna hidup seseorang yang erat kaitannya dengan spiritual distress dengan masalah yang dialami pasien adalah beranggapan bahwa Tuhan tidak sayang kepada dirinya karena mengalami kondisi dampak COVID-19. Upaya yang dilakukan perawat adalah pendampingan spiritual untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual pasien, namun kompetensi ini masih rendah, sebab perawat lebih mengutamakan perawatan dan pengobatan secara fisik. Sementara kebutuhan perawatan spiritual mampu menjamin kualitas hidup pasien.  Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendampingan spiritual terhadap kesejahteraan spiritual pada klien yang terpapar COVID-19 di Bengkulu.Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest paired sample t-test, untuk membandingkan dua variabel dalam satu grup artinya analisis ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap 2 sampel (pre dan post) yang berhubungan atau dua sampel berpasangan, sehingga diketahui pengaruh pendampingan spiritual terhadap kesejahteraan spiritual pada klien yang terpapar covid-19 di Bengkulu. Populasi adalah semua pasien Covid-19 yang dirawat di RS dengan sampel sebanyak 79 orang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan spiritual terhadap kesejahteraan spiritual pasien yang terpapar covid-19 di Bengkulu. Pendampingan ini memberikan dampak bagi peningkatan koping melalui proses peningkatan integritas diri sehingga dapat meningkatkan pemaknaan terhadap diri dan lingkungan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah terkait pengembangan model spiritual dalam paliatif care ditatanan klinik dengan komunitas dari beberapa aspek .Pengembangan penelitian keterkaitan penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat pengaruh intervensi dalam kondisi paliatife care. Pengembangan indikator kesejahteraan spiritual adalah kemaknaan hidup, tujuan hidup, yang dapat dilihat dari aspek seperti pemberdayaan, manajemen diri, efikasi diri maupun kualitas hidup juga perlu dilakukan.
MODEL PEMBERDAYAAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEMANDIRIAN DALAM MERAWAT PASIEN TUBERKULOSIS
Tuti Anggriani Utama;
Titin Aprilatutini;
Feni Eka Dianty;
Nova Yustisia
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37638/jsk.29.1.26-36
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi permasalahan global. Kasus TB di provinsi Bengkulu sebanyak 17.419 jiwa dan 334 jiwa di Kota Bengkulu. Untuk mengatasi masalah ini, maka keluarga perlu diberdayakan sebagai pengawas menelan obat (PMO). Tujuannya adalah terbangunnya model pemberdayaan PMO yang berpengaruh terhadap kemandirian salam merawat pasien TB. Desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Oktober 2021 di Puskesmas Nusa Indah, Pasar ikan, Telaga Dewa, Sukamerindu, Sawah lebar, Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Populasi adalah seluruh PMO yang memiliki anggota keluarga dengan TB aktif (0-2 bulan) pengobatan di puskesmas. Sampel berjumlah 28 responden. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan langsung dengan responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Analisis data menggunakan konstruk hipotesis Structural Equation Modeling (SEM) dan Model struktural dapat dievaluasi dengan nilai –T dan perkiraan. Penilaian setiap variabel harus 0.70, hal ini membuktikan bahwa variabel signifikan memiliki hubungan. Hasil penelitian menunjukkan model SEM yang dibangun didapatkan pengaruh positif secara tidak langsung karena nilai 70 berarti. Hal ini terlihat pada nilai : Faktor personal dengan indikator motivasi (95) dan sosial kultural (86) ; Faktor perilaku kognisi dengan indikator self efficasy (91) terhadap kemandirian (93) ; Faktor interpersonal terhadap perilaku kognisi ; Faktor health literacy dengan indikator pemahaman (70), Informasi (73) terhadap perilaku kognisi ; Faktor Dukungan keluarga dengan indikator situasi (91) terhadap kemandirian ; Faktor health literacy dengan indikator kompeten (83) terhadap kemandirian. Model health literacy dan video efektif terhadap kemandirian PMO. Kesimpulannya adalah kemandirian PMO dipengaruhi secara langsung oleh health literacy.Kata Kunci : kemandirian, pemberdayaan, pengawas menelan obat, tuberkulosis,
Generasi Muda Siaga Kegawatdaruratan di Area Wisata Kemumu Bengkulu Utara
Tuti Anggriani Utama;
Feni Eka Dianti;
Desi Susilawati
DHARMA RAFLESIA Vol 20, No 1 (2022): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/dr.v20i1.18295
Kondisi area wisata kemumu masih menjadi perhatian wisatawan saat menuju ke air terjun . Hal ini dipengaruhi oleh anak tangga dengan jumlah 1000 dan tangga yang licin diserta jurang pada sisi kanan tangga. Permasalahan yang kerap terjadi di area wisata Kemumu adalah cedera kepala, cedera tulang belakang, perdarahan, tenggelam, fraktur, sesak napas, henti napas dan jantung sampai kondisi kegawatdaruratan. Pemecahan masalahnya adalah melakukan pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Sasaran kegiatan adalah 10 orang. Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui pengetahuan gemu gadar tentang penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan adalah pemberdayaan remaja dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan. Kegiatan tanggal 14-15 Juli tahun 2021, dilaksanakan di balai desa Kemumu dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan pre dan post test pelatihan sebesar 18.40 poin dengan p: 0.00 peningkatan keterampilan sebesar 8.70 poin dengan p : 0.00 dan sebagian besar remaja menyatakan semakin memiliki rasa percaya diri untuk melaksanakan penanganan kegawatdaruratan di area wisata Kemumu. Direkomendasikan agar pelaksanaan penanganan kegawatdaruratan pasca kegiatan PPM dapat dilakukan pendampingan dan dimonitoring oleh kelurahan, PMI dan Puskesmas Kemumu.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS KEGAWATDARURATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN METODE DRILL BAGI KADAR KESEHATAN SEKOLAH MTSN 1 BENGKULU UTARA
Desi Susilawati;
Tuti Anggriani Utama;
Feni Eka Dianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The partner problem at MTSN I Bengkulu Utara is that students still get accidents in the school environment. This is a very serious concern because school facilities and the limitations of the school in emergency first aid are still lacking. The purpose of the activity is to increase the ability of MTSN I North Bengkulu cadres in emergency first aid in the school environment. The methods used are: drill method through lectures, demonstrations, discussions, questions and answers, and companion partners. The results achieved are (1) partners have knowledge in providing emergency first aid and partners have attitudes and are able to take action to provide emergency first aid. The activity was carried out on June 29, 2022 at MTSN I North Bengkulu. Before the student cadres get the material, the cadres do pre and post tests as an evaluation of activities. Participants were followed by 30 people who were selected from the school as emergency first aid cadres (KAPEPEGA). The results obtained are participants are very enthusiastic about participating and getting pre test results, most of the respondents in the category of sufficient knowledge are 20 people (66.7%), respondents with less knowledge category are 6 people (20%) and the rest are respondents with good knowledge category as many as 4 people (13,3%). The results of the post test showed that most of the respondents were in the good knowledge category, namely 21 people (70%) and the rest of the respondents with sufficient knowledge category were 9 people (30%). The attitude of the participants with the pre test results of all respondents included in the category of positive attitudes as many as 30 people (100%) and the post test results revealed that all respondents were included in the category of positive attitudes, namely 30 people (100%). The skills of the participants with the pre test results of all respondents included in the poor skill category as many as 29 people (96.7%) and the post test results revealed that all respondents were included in the good skills category of 30 people (100%). The difference between pre and post on knowledge and action has a value of sig 0.05, it can be stated that there is a significant difference between the results of the pre test and the results of the post test on knowledge and action, meaning that there is a significant difference in the knowledge and actions of school health cadres in MTSN 1 Bengkulu Utara after the provision of drill method health education. On the attitude obtained a sig value 0.05, it can be stated that there is no significant difference between the pre test results and the post test results on attitudes, meaning that there is no significant difference in the attitudes of school health cadres at MTSN 1 Bengkulu Utara after providing health education with the drill method. The conclusion of this activity is that the results of community service show a positive impact for MTSN I North Bengkulu cadres in emergency first aid. Suggestions for MTSN I can apply and make excellence for schools about emergency first aid in the school environment. Keywords: First Aid, emergency
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESEDIAAN VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT KOTA BENGKULU
Suci Rahmawati;
Novianti Novianti;
Tuti Anggriani Utama
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v13i2.764
Latar Belakang: Kesediaan vaksin ditengah masyarakat masih menjadi kontroversial bagi masyarakat. Capaian target vaksinasi belum mencapai 80%, sehingga perlunya penelitian hubungan pengetahuan dengan kesediaan vaksin di Kota Bengkulu.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kesediaan vaksin di kota BengkuluMetode: Desain studi menggunakan studi deskriptif kuantitatif dengan crossectional yang dilakukan bulan Agustus – Oktober 2021, sampel yang dipilih secara purposive sampling pada 9 kecamatan. Hasil data dianalisa menggunakan program SPSS dengan analisa korelasi bivariate. Populasi adalah masyarakat Kota Bengkulu dengan jumlah sampel 200 orang.Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa responden didominasi usia 25-45 tahun sebanyak 60% dan pekerjaan PNS sebanyak 43% , Tingkat Pengetahuan responden baik sebanyak 43%, Kesediaan vaksin sebanyak 58% dan terdapatnya hubungan pengetahuan dengan kesediaan Vaksin dengan nilai r=0.756 p=0.000 artinya memiliki hubungan kuat dan kesediaan untuk vaksin.Kesimpulan: Adanya hubungan pengetahuan dengan kesedian dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik, niat dan kepercayaan masyarakat dalam kesediaan vaksin covid-19. Saran yang diberikan kepada petugas kesehatan adalah meningkatkan survey dalam penjaringan kesediaan vaksin di masyarakat. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan model penelitian dengan variabel yang berbeda