Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN GURITA DI KABUPATEN BANGGAI LAUT, PROVINSI SULAWESI TENGAH Daniel Julianto Tarigan; Domu Simbolon; Budy Wiryawan
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.367 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.13-24

Abstract

Perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut termasuk kategori perikanan yang small scale fisheries. Hal ini dikarenakan nelayan Banggai Laut menangkap gurita dengan menggunakan kapal dan alat tangkap yang sederhana. Tren CPUE gurita dalam 3 tahun terakhir (2014-2016) menunjukkan penurunan yang cukup drastis. Penurunan yang terjadi mengindikasikan bahwa tingkat pemanfaatan daerah penangkapan gurita di daerah tersebut sudah terjadi penangkapan yang berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa gurita di Kabupaten Banggai Laut belum dikelola secara optimal. Pengelolaan hanya melakukan penangkapan terus menerus tanpa mempertimbangkan dampak terhadap sumberdaya gurita. Pengelolaan secara benar perlu dilakukan untuk menjaga potensi sumberdaya gurita agar tetap lestari. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengelolaan daerah penangkapan octopus di Kabupaten Banggai Laut. Pendekatan strategi pengelolaan menggunakan pendekatan strategi Strength, Weakness, Oppurtunity, Threats (SWOT). Strategi pengelolaan perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut dilakukan dengan 1) Strategi SO dengan opsi strategi: Pengembangan kerjasama dengan industri pengolahan ikan dan memanfaatkan potensi perikanan gurita 2) Strategi ST dengan opsi strategi: Menetapkan aturan dan sanksi yang tegas terkait nelayan yang melakukan illegal fishing dan membatasi armada penangkapan ikan. 3) Strategi WO dengan opsi strategi: peningkatan kualitas SDM dan membangun pelabuhan perikanan. 4) Strategi WT dengan opsi strategi: membuat aturan terkait bobot gurita dan pengawasan daerah penangkapan ikan.
DAERAH PENANGKAPAN IKAN KEMBUNG (Rastrelligger sp) DI SELAT SUNDA PADA MUSIM PERALIHAN Daniel Julianto Tarigan; Agung Setyo Sasongko; Ferry Dwi Cahyadi; Lio Yonanto; Bella Dinda Rahayu
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2933.017 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.63-79

Abstract

Mackerel is the dominant species caught in the waters of the Sunda Strait. The fishing grounds has a very strong influence on oceanographic conditions such as temperature and chlorophyll-a. Sea surface temperature is an indicator for measuring phenomena that occur in the oceans such as currents, upwelling, fronts, while chlorophyll-a is an indicator of the fertility of a waters. The aspect of fish length is the main focus in determining fishing grounds. This study aims to analyze the catch based on chlorophyll-a, sea surface temperature, and fish length which results in mapping the fishing grounds for mackerel in the Sunda Strait waters. This research was conducted by using the case method. The analysis used in this study is the scoring associated with chlorophyll-a, sea surface temperature, fish length, and CPUE. The length of the fish is the aspect that has the greatest weight. The fishing grounds category consists of potential, medium potential and non-potential fishing categories. Based on the research results, the total catch of mackerel in the waters of the Sunda Strait during the study was 741 kg. The catch size category of fish is in the fishing grounds of Peucang Island, Panaitan Island, Paraja Bay, and Tanjung Alang-Alang. The overall chlorophyll-a content is in the high category. The fishing grounds that are included in the potential category are Peucang Island, Panaitan Island, Tanjung Alang-Alang, and Paraja Bay, while the fishing grounds that do not have the potential are Tanjung Lesung, Sumur, Sebesi, Tanjung Ketapang, dan Rakata.
JENIS-JENIS BINTANG LAUT, BULU BABI, DAN TERIPANG (ECHINODERMATA) DI PERAIRAN PULAU TUNDA KABUPATEN SERANG Agung Setyo Sasongko; Daniel Julianto Tarigan; Ferry Dwi Cahyadi; Lio Yonanto; Muhammad Nur Salim; Aang Fuad Hasan; Hana Azalia
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2808.403 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.177-182

Abstract

Echinoderms are fundamentally good indicators of health and status of coralline communities in marine waters. Substrat of sandy, rububle, and coral reefs are good habitat for Asteroidea, Echinoidea, and Holothuroidea. This study aims to identify sea star (Asteroidea), sea urchin (Echinoidea), and sea cucumber (Holothuroidea) species from Tunda Island waters of Serang. Asteroidea and Echinoidea observed using the line transect method used, through subjects observation within the same distance between the transect and the transect square with observations of 2.5 m on the right and left of line transect. Observations of the habitat covered substrate and depth, while the total number of sea stars, sea urchins, and sea cucumbers at each station were recorded, which were then documented and identified based on their morphological characteristics. The waters on Tunda Island found 2 species of the Asteroidea class, namely Linckia laevigata and Culcita novaeguneae, 3 species of Echinoidea Diadema antilarum, Diadema setosum, Echinomerta mathaei, and 3 species of Holothuroidea Holothuria atra, Holothuria leucospilota, Bohadschia graeffei.
EVALUASI KEBERLANJUTAN PERIKANAN GURITA DENGAN INDIKATOR EAFM (ECOSYSTEM APPROACH TO FISHERIES MANAGEMENT) DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Daniel Julianto Tarigan; Domu Simbolon; Budy Wiryawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 1 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.521 KB) | DOI: 10.29244/jmf.10.1.83-94

Abstract

ABSTRACTOctopus production data show that catch in Banggai Laut waters is decreasing.  In addition, some destructive or illegal fishing gear such as spears, bombs and poisons are still used to catch octopus.  Given this alarming situation,  this study is intended to assess the sustainability status of octopus fishery in Banggai Laut Regency by means of the Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM) indicator.  Octopus catch data incorporating species and amount of catch, number of fishing efforts, mantle size, weight, fishing ground, and the type of protected species are obtained through direct observation on handline fishing and interviews with fishermen. Furthermore, the same method was applied to collect fishing techniques data including fishing efforts, fleet size, crew certification and data on illegal fishing practices.  The result shows that the status of octopus resource and the domain of fishing technique in Banggai Laut Regency is in the medium category with a value of 63.33 and 68.75 respectively. Accordingly, the sustainability level of octopus fisheries is in the moderate category with a value of 66.04.  Fisheries management related to the fishing practice that is targeting undersize octopus and exceeding the annual quota require further investigation in order to maintain the sustainability level of octopus fisheries.Keywords: Banggai Laut Regency, EAFM, octopus, sustainability levelABSTRAKInformasi tentang produksi menunjukkan bahwa hasil tangkapan gurita di perairan Banggai Laut cenderung menurun. Selain itu, penangkapan gurita masih ada yang menggunakan alat tangkap yang destruktif atau illegal seperti tombak, bom dan racun. Hal ini sangat mengkhawatirkan keberlanjutan sumberdaya gurita.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status atau tingkat keberlanjutan perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut. Kondisi keberlanjutan perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut dianalisis menggunakan indikator Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM).  Data sumberdaya gurita diperoleh melalui pengamatan langsung dalam kaitannya dengan pancing ulur dan wawancara yang meliputi jenis dan jumlah produksi hasil tangkapan pancing ulur, upaya penangkapan, ukuran panjang mantel gurita, bobot gurita, spot daerah penangkapan gurita dan spesies yang dilindungi. Data teknik penangkapan ikan diperoleh melalui wawancara, survey dan observasi data yang meliputi data upaya penangkapan, jumlah armada penangkapan pancing ulur, sertifikasi awak kapal perikanan dan pelanggaran operasi penangkapan pancing ulur. Domain sumberdaya gurita di Kabupaten Banggai Laut termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 63,33. Domain teknik penangkapan termasuk kategori sedang dengan nilai 68,75. Tingkat keberlanjutan perikanan gurita secara keseluruhan termasuk kategori sedang dengan nilai 66,04. Pengelolaan terkait penangkapan gurita yang berukuran tidak layak tangkap dan membatasi hasil tangkapan maksimal yang boleh ditangkap per tahun perlu dilakukan untuk menjaga tingkat keberlanjutan perikanan gurita.Kata kunci:  Kabupaten Binggai Laut, EAFM, gurita, keberlanjutan
Sosial dan Ekonomi NELAYAN GURITA BERDASARKAN INDIKATOR EAFM DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Daniel Julianto Tarigan; Domu Simbolon; Budy Wiryawan
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang menyumbang banyak hasil tangkapan gurita. Harga gurita di Kabupaten Banggai Laut cukup tinggi. Namun nelayan gurita masih hidup dalam keterbatasan. Disisi lain, nelayan Kabupaten Banggai Laut merupakan nelayan skala kecil yang erat dengan adanya konflik sosial perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat sosial dan ekonomi nelayan gurita Kabupaten Banggai Laut. Data sosial dan ekonomi perikanan diperoleh melalui survey, wawancara yang mendalam dan kuesioner. Kondisi sosial dan ekonomi nelayan gurita dianalisis dengan menggunakan pendekaan Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM). Hasil analisis menunjukkan tingkat keberlanjutan domain/aspek sosial memiliki tingkat keberlanjutan yang baik dan domain/aspek ekonomi memiliki tingkat keberlanjutan sangat baik. Secara keseluruhan aspek/domain sosial dan ekonomi perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut tergolong sangat baik dengan perolehan nilai 91.
EVALUASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI SELAT SUNDA Daniel Julianto Tarigan; Agung Setyo Sasongko; Bella Dinda Rahayu; Yanto Anwar
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2822.855 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.73-84

Abstract

Ikan tongkol merupakan spesies yang dominan tertangkap di Perairan Selat Sunda dan digemari oleh masyarakat. Daerah penangkapan ikan memiliki karakteristik yang sangat dipengaruhi kondisi oseanografi seperti suhu dan klorofil-a. Klorofil-a merupakan indikator kesuburan suatu perairan. Aspek ukuran panjang ikan menjadi fokus utama dalam menentukan daerah penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil tangkapan berdasarkan klorofil-a, dan ukuran panjang ikan yang menghasilkan pemetaan daerah penangkapan ikan tongkol di Perairan Selat Sunda. Penelitian ini dilakukan dengan metode kasus. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli tahun 2021. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skoring terkait dengan klorofil-a, ukuran panjang ikan, dan Catch Per Unit Effort (CPUE). Ukuran panjang ikan merupakan aspek yang memiliki bobot terbesar. Kategori daerah penangkapan ikan terdiri dari kategori daerah penangkapan ikan potensial, potensial sedang, dan tidak potensial. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah total hasil tangkapan ikan tongkol di Perairan Selat Sunda selama penelitian sebesar 2.134 kg. Kategori ukuran ikan layak tangkap terdapat di daerah penangkapan Pulau Peucang, Sumur, Pulau Mangir, dan Teluk Paraja. Kandungan klorofil-a di Perairan Selat Sunda secara keseluruhan termasuk kategori tinggi. Daerah penangkapan yang termasuk kategori potensial yaitu Pulau Peucang, Sumur, Pulau Mangir, dan Teluk Paraja sedangkan daerah penangkapan yang tidak potensial yaitu Tanjung Lesung, Sebesi, Ujung kulon, Pulau Panaitan, dan Tj Alang-Alang.
Pendidikan Lingkungan untuk Siswa Sekolah Dasar di Pesisir Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten Deri Hendriawan; Daniel Julianto Tarigan; Agung Setyo Sasongko; Himawan Prasetiyo; Deri Hendriawan; Muhammad Nurshalim; Aang Fuad Hasan; Narpati Zayni Khalis
Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.76 KB) | DOI: 10.17509/jpm.v1i1.30212

Abstract

The purpose of this community service is to provide an understanding about the coastal environment to students of State Elementary School of Kebon, Kasemen District, Serang City. The method used in this community service is by providing teaching and socialization about protecting the environment in coastal areas. This community service is intended due to students of State Elementary School of Kebon live in direct contact with the coastal area. The teaching and socialization were conducted from September to November 2020. The teaching is conducted online through WhatsApp groups since the local and school policies did not allow face-to-face learning. Participants in this community service program were 50 students from grades 5 and 6. The conclusion is that through this program students of State Elementary School of Kebon become more aware and care about their coastal environment. This early environmental education is expected to reduce the behavior of disposing of trash inappropriately and increase students’ awareness of State Elementary School of Kebon to protect the coastal environment
Series of Digital Based Material as Innovation for Marine and Fisheries Education Learning Media Ahmad Satibi; Daniel Julianto Tarigan; Andre Aprinaldo; Ahmad Beryliumsyah Ikmaludin; Wildan Aprizal Arifin; Hari Din Nugraha
INVOTEC Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v18i2.50536

Abstract

Smartphone users are increasing every year. This increase is due to the functions of smartphone technology, which help a lot to meet the needs of the community, social media, entertainment, shopping, work, managing finances, health and education. This must be anticipated by increasing digital-based educational content to optimise opportunities for improving technology to accelerate the quality of education. The development of learning materials in digital form is arranged in an android-based application.  Innovative use of information and communication technology (ICT) to support marine and fishing learning strategy lectures in the form of application breakthroughs to optimise learning. This research aims to make learning media innovations related to the marine and  fishinglearning strategy lecture process. This study uses the DBR (Design-Based Research) method in the form of qualitative data collection and descriptive analysis. Data collection was carried out in a mixed manner, namely by providing direct and indirect questionnaires, then quantitatively processing them using the DBR approach. The results of this research are an Android-based learning media innovation with information on marine and fisheries learning strategy lecture material that is packaged as attractively as possible and has a user-friendly display to make it easier to use.