Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi Krim Clindamycin Sebagai Anti Jerawat dan Uji Efektivitas terhadap Bakteri Propionibacterium Acne Doddy Rusli
Jurnal Penelitian Sains Vol 19, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.278 KB) | DOI: 10.56064/jps.v19i2.478

Abstract

A Research has been done by using clindamycin antibiotics as active substances against Propioni-bacterium acne bacteria. In this study clindamycin was formulated into an anti-acne cream preparation using variations of TEA emulgator concentration and stearic acid ie F1 (2%: 6%), F2 (3: 12%), F3 (4%: 18%). Then evaluated characteristics of physical quality of cream include organoleptic, homogeneity, pH, freeze thaw, vis-cosity. On the 1st day, pH, homogeneity, washability and viscosity of cream preparations were tested and freeze thaw was tested for 6 cycles for 24 days. Obtained pH and viscosity data from cream preparations. In this study F2 showed the most stable cream preparation with concentration variation (3%: 12%). The results of the analysis on the change of cream pH of F1 and F3 showed a significant change, while in F2 did not change significantly, and on the measurement of viscosity analyzed by one way anova obtained F2 is the most stable or no significant change. To test the antibacterial activity was done by diffusion method by means of wells. The result of bacteria testing with 3 repetitions showed that clindamycin cream formulation data had a larger inhi-bitory zone compared with positive control circulating in the market, with the average obtained F2: 33,76mm, F2: 32,90mm and F2: 32 , 20mm, while for the average positive control is 24,80 mm, while the negative con-trol does not show antibacterial activity. This shows that clindamycin cream has antibacterial activity.
Antioxidant activity, total flavonoid, and total tannin content of ethanol extract of avocado peel (Persea americana Mill.) Rini Isromarina; Doddy Rusli; Deva Ulan Sari
Jurnal Ilmiah Farmasi 2022: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2022.art19

Abstract

Background: Avocado is a plant that can grow in tropical climates. In general, people only consume the fruit while the skin and seeds are not used. Avocado fruit, skin and seeds contain secondary metabolites such as flavonoids and tannins which have antioxidant activity. Objective: To determine antioxidant activity, total flavonoid, and total tannin content of the ethanol extract of avocado peel. Methods: P. americana Mill. was collected from Lubuk Linggau, South Sumatra. The ethanol extract of P. americana Mill.  peel obtained by maceration with ethanol. Qualitative analysis of flavonoids using Mg and HCl while tannins using FeCl3. Determination of total flavonoid content was carried out with AlCl3 reagent and Folin-Ciocalteu reagent to determine the total tannin content and was measured by a UV-Vis Spectrophotometer. Determination of antioxidant activity using the DPPH method.Result: The results of the qualitative analysis showed that ethanol extract of avocado peel contained flavonoids and tannins. It also had antioxidant activity with IC50 of 41,93 µg/mL. The total flavonoid and tannin content of it were 125,01 mgQE/g extract and 53,82 mgTAE/g extract respectively. Conclusion: Ethanol extract of avocado peel had antioxidant activity, while the total flavonoid compounds was higher than the total tannins.Keywords: antioxidant, DPPH, total flavonoid, total tannins Intisari Latar Belakang: Buah, kulit dan biji alpukat mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin yang memiliki aktivitas antioksidan. Namun, penelitian terkait kulit alpukat sebagai antioksidan belum banyak dilakukan.Tujuan: Mengetahui aktivitas antioksidan total flavonoid, total tanin ekstrak etanol kulit alpukat.Metode: Buah alpukat yang diperoleh dari Lubuk Linggau, Sumatra Selatan diekstraksi dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak kemudian dianalisis kualitatif untuk mengetahui kandungan flavonoid menggunakan Mg dan HCl dan tanin menggunakan FeCl3. Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak dilakukan dengan metode DPPH, sedangkan penentuan flavonoid total menggunakan AICI3 serta tanin total menggunakan reagen folin ciocelteu yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Hasil:  Hasil analisis kualitatif memperlihatkan bahwa ekstrak etanol kulit alpukat mengandung flavonoid dan tanin. Esktrak etanol kulit alpukat memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan IC50 41,93 µg/mL. Kandungan flavonoid total dan tanin total ekstrak etanol kulit alpukat masing-masing adalah 125,01 mgQE/g ekstrak dan 53,82 mgTAE/g ekstrak.Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit alpukat memiliki aktivitas antioksidan  dengan kandungan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan tanin.Katakunci: antioksidan, DPPH, flavonoid total, tanin total
Formulasi Krim Clindamycin sebagai Anti Jerawat dan Uji Efektivitas terhadap Bakteri Propionibacterium acne Doddy Rusli; Ade Arinia Rasyad; Putra Asa Nugraha
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.909 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan antibiotik clindamycin sebagai zat aktif terhadap bakteri Propionibacterium acne. Pada penelitiaan ini clindamycin diformulasikan menjadi sediaan krim anti jerawat dengan menggunakan variasi konsentrasi emulgator TEA dan asam stearat yaitu F1 (2% : 6%), F2 (3 :12%), F3 (4% : 18%). Selanjutnya dilakukan evaluasi karakteristik mutu fisik krim meliputi organoleptik, homogenitas, pH, freeze thaw, viskositas. Pada hari ke-1 didapatkan data pH, homogenitas, daya tercuci dan viskositas dari sediaan krim, kemudian dilakukan uji freeze thaw sebanyak 6 siklus selama 24 hari. Dan didapat data pH dan viskositas dari sediaan krim. Pada penelitian ini F2 yang menunjukan sediaan krim yang paling stabil dengan variasi konsentrasi (3% : 12%). Hasil analisis terhadap perubahan pH krim F1 dan F3 menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, sedangkan pada F2 tidak mengalami perubahan yang signifikan, dan pada pengukuran viskositas dianalisa dengan anova one way didapatkan F2 yang paling stabil atau tidak terjadi perubahan yang signifikan. Untuk uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi dengan cara sumuran. Hasil pengujian bakteri dengan 3 kali pengulangan didapatkan data formulasi krim clindamycin mempunyai zona hambat lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif yang beredar dipasaran, dengan rata-rata yang didapat yaitu F2 A : 33,76 mm, F2 B : 32,90 mm dan F2 C : 32,20 mm, sedangkan untuk kontrol positif rata-rata yang didapat adalah 24,80 mm, sementara kontrol negatif tidak menunjukan aktivitas antibakteri. Ini menunjukan bahwa krim clindamycin memiliki aktivitas antibakteri.
Aktivitas Anbakteri Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) terhadap Bakteri Vibrio cholerae ATCC 14033 Rini Isromarina; Elvera Rosa; Doddy Rusli
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.845 KB)

Abstract

Tumbuhan secara tradisional dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal salah satunya adalah gambir. Metabolit sekunder daun gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun gambir dan mengidentifikasi metabolit sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol daun gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae ATCC 14033 pada konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 50%. Ekstrak etil asetat daun gambir pada konsentrasi 50% menghasilkan zona hambat paling besar yaitu 27,4 mm. metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun gambir adalah alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan fenolik.