Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik

Persentase Tutupan Terumbu Karang di Perairan Pasir Putih Kabupaten Manokwari Adi Ivandi Thovyan; Vera Sabariah; Dedi Parenden
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 1 No 1 (2017): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.584 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2017.Vol.1.No.1.22

Abstract

This research was done on October-November 2014 at Pasir Putih coastal area of Manokwari Regency and located at Air Salobar beach. The research aimed to know percent cover of coral reef, physical and chemical water quality, also the correlation of water quality to coral reef percent cover at southern west part of Pasir Putih coast in Manokwari. The method used in this study was Point Intercept Transect (PIT) at the depth of 3 m (Transect I), 7 m (Transect II) dan 10 m (Transect III) to determine coral reef. Results showed that percent cover of coral reef on Transect I was 91%, Transect II 78% amd Transect III 54%. Coral reef condition in Pasir Putih coast was in good to very good status. Very good confition was in Transecr I and II, whereas good condition on Transect III. Dominant lifeform of growth on Transect I and III was coral branching. The percentage cover of coral branching on Transect I was 59% and Transect III was 20%. Lifeform growth of coral branching found was dominated by coral genus Montipora and Psammocora. Genus Montipora on this area was spesies Montipora digitata. On the other hand, genus Psammocora found in the same location was spesies Psammocora contigua. Moreover, dominant lifeform of growth on Transect II was Coral Encrusting (28%). Physical chemical quality of sea-water in Pasir Putih consisted of temperature 27,5-29°C, dissolved oxigen 5,08-5,2 ppm, pH 7,03-7,15, salinity 30-31‰, current 0,08 m/s and clearness 16 m. These grades of physical chemical quality of sea-water was ideal to the growth of coral reef. Correlation of water quality parameter that has most siginificant effect (ρ = 0,01) to coral reef percent cover was temperature, dissolved oxygen and water depth.
Pemanfaatan, Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Ekosistem Pesisir Distrik Manokwari Selatan Konstanpina M Okoseray; Nurhani Widiastuti; Dedi Parenden
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 1 No 1 (2017): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.251 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2017.Vol.1.No.1.24

Abstract

Selain kajian ekologi, kajian sosial ekonomi tentang peran masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir juga perlu dilakukan untuk mendesain model pengelolaan pesisir yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir oleh masyarakat di Distrik Manokwari Selatan dan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat tentang pelestarian ekosistem pesisir. Penelitian berlangsung pada April hingga Juli 2013, bertempat di Rendani, Sowi IV, dan Arfai, Distrik Manokwari Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Pengolahan data persepsi secara tabulasi yang dinyatakan dalam persen (%) dan disajikan dalam bentuk diagram, selanjutnya dilakukan analisa interpretasi dengan menggunakan referensi terkait. Hasil penelitian memberi informasi bahwa masyarakat telah memanfaatkan mangrove dan karang untuk berbagai peruntukan, sedangkan lamun belum dimanfaatkan. Terdapat bentuk pemanfaatan yang bersifat merusak seperti penebangan mangrove dan penambangan karang. Responden menilai bahwa kondisi lingkungan pesisir telah rusak, terutama ekosistem mangrove (97%) dan terumbu karang (83%). Permasalahan yang paling dominan adalah berkurangnya sumberdaya ikan (98%) dan terkontaminasinya laut oleh sampah (97%). Responden juga menilai bahwa perlu ada upaya pelestarian sumberdaya alam pesisir dan lautan seperti penanaman mangrove (47%) dan karang (32%). Partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem pesisir tergolong rendah, baru sampai pada tahap restorasi, dan termasuk partisipasi yang dimobilisasi.