Ina Restuwati
Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Peran Penyuluh Perikanan dan Kemampuan Akses Media Informasi Pembudidaya Ikan Terhadap Perkembangan Program Minapolitan di Kecamatan Ciseeng Bogor Ina Restuwati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v7i1.42

Abstract

Penelitian mengenai hubungan peran penyuluh dan kemampuan mengakses media informasi pembudidaya ikan terhadap perkembangan program minapolitan di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor dilakukan untuk menganalisis hubungan peran penyuluh dan karakteristik pembudidaya ikan dalam mengakses media informasi serta pengaruhnya terhadap perkembangan program minapolitan. Responden ditentukan secara acak sederhana (simple random sampling). Data ditabulasi dan dilakukan pengkategorian, kemudian dilakukan analisis hubungan dengan mempergunakan Uji Pearson Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pembudidaya ikan sering mengakses media dan sumber informasi. Dari analisis jejaring komunikasi pembudidaya dalam satu periode pemeliharaan menunjukkan bahwa komunikasi dengan penyuluh perikanan ratarata dua kali. Keempat peran penyuluh perikanan berkorelasi sangat kuat terhadap peningkatan jumlah produksi dan peningkatan kemampuan teknis pembudidaya ikan lele dalam mendukung perkembangan program bantuan minapolitan. Analisis uji Pearson Chi Square menunjukkan bahwa karakteristik pembudidaya dalam mengakses media dan sumber informasi berhubungan nyata. Sedangkan dari analisis karakteristik jejaring komunikasi kelompok menunjukkan bahwa peran penyuluh perikanan berkaitan erat dengan tingkat perkembangan program bantuan minapolitan di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh dan kemampuan pembudidaya ikan dalam mengakses informasi berpengaruh terhadap perkembangan program minapolitan di kawasan ini.
Persepsi Pelaku Utama terhadap Pengembangan Budidaya Ikan Air Payau Ramah Lingkungan di Wilayah Pesisir (Kasus Di Kabupaten Serang – Banten) Ani Leilani; Ina Restuwati; Muh Patekkai
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i2.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pelaku utama (nelayan) yang berhubungan nyata dengan persepsi lingkungan pesisir; faktor lingkungan pesisir yang berhubungan nyata dengan persepsi lingkungan pesisir; menganalisis faktor-faktor karakteristik pelaku utama (nelayan) dan faktor lingkungan pesisir yang berhubungan signifikan dengan persepsi lingkungan pesisir. Manfaat penelitian untuk mengetahui persepsi pelaku utama perikanan terhadap lingkungan perairan air payau dalam hubungannya dengan budidaya ramah lingkungan (Eco-Shrimp) dan memperoleh analisis tentang faktor-faktor yang terkait dengan internal dan eksternal pembudidaya ikan di perairan payau di Kabupaten Serang yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan budidaya air payau ramah lingkungan. Responden sebanyak 40 (empat puluh) orang pelaku utama perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Serang tepatnya di Kelurahan Menggerong Kecamatan Kasemen. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil distribusi karakteristik pelaku utama disimpulkan bahwa tingkat kekosmopolitan pelaku utama (nelayan) berkorelasi langsung pada persepsi mereka terhadap lingkungan pesisir dengan besaran (rs) keselarasan/ kompatibilitas sebesar .537**, kompleksitas/kerumitan sebesar .572**, trial ability/dapat dicoba .430** dan observability/dapat diamati sebesar .530**. Hasil uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel faktor lingkungan pesisir yang sangat signifikan berhubungan dengan persepsi lingkungan pesisir adalah variabel kondisi alam, interaksi sosial, budaya dan kondisi ekonomi, sedangkan perilaku masyarakat tidak berhubungan secara signifikan.
Analisis Pengembangan Industri dan Persepsi Kepala Desa di Kawasan Peruntukan Industri: Kasus di Kabupaten Karawang Andin H Taryoto; Kamsiah Kamsiah; Ina Restuwati; Tuti Susilawati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v8i1.50

Abstract

Perkembangan perekonomian suatu negara berkembang secara umum diwarnai kecenderungan perubahan dari dominasi sektor pertanian menuju dominasi sektor industri dan jasa. Secara administrasi pemerintahan, kecenderungan ini akan juga terjadi sejak dari tingkat propinsi sampai dengan tingkat desa. Kepala Desa sebagai pimpinan Desa dinilai memiliki peran strategis dalam menyikapi perkembangan tersebut. Analisis dengan demikian ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana persepsi dan tindakan Kepala Desa desa dalam konteks ini. Kabupaten Karawang dipilih mengingat posisinya sebagai salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai Wilayah Pengembangan Industri di Jawa Barat. Pengembangan industri dinilai memiliki dampak positif bagi masyarakat desa. Namu demikian tidak dipungkiri pula bahwa terdampat sejumlah dampak negatif yang harus dihadapi.
Partisipasi Nelayan dalam Kelompok Usaha Bersama Bidang Penangkapan Ikan (Kasus pada KUB di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran) Ani Leilani; Ina Restuwati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v10i1.68

Abstract

Aksi bersama melalui kelompok merupakan strategi bagi nelayan untuk tetap kompetitif dalam lingkungan usahanya. Komitmen dan kontribusi setiap anggota menjadi penting bagi keberhasilan dan kelangsungan kegiatan kelompok yang direfleksikan melalui partisipasi nelayan dalam kelompok. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik nelayan dan karakteristik Kelompok Usaha Bersama (KUB); (2) Mengidentifikasi tingkat partisipasi nelayan dalam KUB; dan (3) Menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi nelayan dalam KUB dengan karakteristiknya. Populasi penelitian adalah nelayan di Kecamatan Pangandaran. Jumlah responden penelitian sebanyak 30 orang dari 5 KUB yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Februari sampai Maret 2015. Data kemudian dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karakterisik nelayan sebagian besar berada pada kategori dewasa (rataan umur 43 tahun) dengan tingkat pendidikan rendah. Skala usaha dan pengalaman nelayan dalam penangkapan ikan berada dalam kategori sedang, dengan tingkat motivasi berkelompok dan tingkat kekosmopolitan sedang. Persepsi nelayan terhadap kelompok sebagian besar berada pada kategori tinggi. Tujuan kelompok, lingkungan interaksi, fungsi kelompok dan perilaku kepemimpinan dinilai baik dan mendukung kegiatan KUB; (2) Partisipasi nelayan dalam KUB tinggi. Derajat keterlibatan nelayan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil KUB sudah berjalan baik; dan (3) Terdapat hubungan signifikan antar partisipasi dan karakteristik pada variabel motivasi berkelompok, tujuan kelompok, lingkungan interaksi kelompok, dan perilaku kepemimpinan.