main din
STAI NW Samawa

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam

Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam di Indonesia: Pendidikan Karakter, Pendidikan Islam, Indonesia main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 1 (2017): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.192 KB)

Abstract

Abstrak: Pendidikan sangat menentukan terhadap pembentukan watak, kepribadian, karakter dan budi pekerti warga. Oleh karenanya, fenomena kejahatan, tindak criminal, perbuatan asusila dan penggunaan narkoba, baik oleh warga masyarakat maupun anak didik, maka pendidikan dianggap yang paling bertanggung jawab. Di Indonesia sendiri, berbagai penyelewengan dan kejahata juga kerap terjadi, mulai dari korupsi, bullying, narkoba di lingkungan sekolah dan lain-lain. Terjadinya berbaai penyelewengan dan kejatan tersebut menandakan rendahnya akhlak, budi pekerti dan karakter bangsa. Menyadari hal itu pemerintah melalui Kemendiknas mencanangkan, salah satunya adalah model Pendidikan karakter untuk meningkatkan karakter dan budi pekerti warga bangsa. Ini bukan berarti sebelumnya tidak ada pendidikan karakter namun pemerintah lebih menekankan pendidikan karakter secara tersistem. Langkah awal pemerintah Indonesia dimulai dari lembaga sekolah maupun madrasah dengan menyisipkan nilai karakter bangsa ke dalam persiapan dan proses pembelajaran. Guru dalam hal ini menjadi kunci atas keberhasilan penerapan pendidikan karakter ini sebab gurulah yang secaralangsung berhadapan dengan peserta didik. Guru dalam hal ini dituntut untuk menyiapkan perangkat pembelajaran dan kemudian melaksanakan pendidikan berkarakter di kelas. Namun, sementara ini kenyataannya guru masih belum siap secara utuh untuk melaksanakan pendidikan karakter ini. Sementara ini potret pendidikan yang bisa dikatakan eksis dalam membina karakter adalah sistem pendidikan di pesantren atau sekolah-sekolah yang diasramahkan. Karena pada prinsipnya penenaman karakter lebih efektif dengan pembiasaan dan percontohan dan ini lebih memungkinkan di lakukan di pesantren atau asramah yang diwasi langsung oleh gurunya.
Kompetensi Guru dalam Perspektif Pendidikan Islam main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 2 (2017): September
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.692 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan masalah penting yang memperoleh prioritas utama sejak awal kehidupan manusia. Bahkan Rasulullah SAW sendiri telah mengisyaratkan bahwa proses belajar bagi setiap manusia adalah sejak ia masih dalam kandungan ibunya, sampai ia sudah mendekati liang kuburnya. Sebagai agama yang mengutamakan pendidikan, maka sepanjang kurun kehidupan umat Islam hingga kini, telah muncul banyak ahli pendidikan yang menyumbangkan buah pikirannya dalam bidang pendidikan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam konsep perspektif pendidikan Islam adalah seseorang yang memiliki tugas mendidik dalam arti pencipta, pemelihara, suritauladan, pembaharu yaitu mengubah kondisi peserta didik agar perkembangan potensi dan kemampuan tersebut diatas disebut murobbi yang di dalamnya terdapat unsur, muallim, muaddib, mudarris dan mursyid yang implementasinya bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Rosul. Menjadi kompetensi yang lebih akurat dan sempurna karena akan mengahasilkan output peserta didik yang berintelektual tinggi berbasis karakteristik yang mulia karena bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rosul.
Konsep Pendidikan Anak dalam Al-Qur'an (Studi Teoritis mengenai Wasiat Luqman Al-Hakim kepada anaknya dalam Surah Luqman ayat 13-19) main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2 (2016): September
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.3 KB) | DOI: 10.12345/al-munawwarah.v8i2.3242

Abstract

Pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga dapat mencapai kebahagiaan didunia dan di akherat. Nilai-nilai pendidikan berdasarkan surat Luqman merupakan asas pendidikan yang harus dijadikan panduan oleh setiap orang tua pada masa kini. Surah ini dinamakan dengan Luqman karena pada ayat 12 disebut tentang Luqman al-Hakim yang telah diberi oleh Allah SWT. nikmat dan ilmu pengetahuan. Hal ini menjadikan beliau seorang yang sangat bersyukur atas segala pemberian Allah SWT.
Konsep Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an (Studi Teoritis Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13) main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2016): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.041 KB)

Abstract

Akhlak yang mulia merupakan cermin kepribadian seseorang, selain itu akhlak yang mulia akan mampu mengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi. Penilaian baik dan buruknya seseorang sangat ditentukan melalui akhlaknya. Akhir-akhir ini akhlak yang baik merupakan hal yang “mahal dan sulit dicari.” Minimnya pemahaman akan nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Al-Qur’an akan semakin memperparah kondisi kepribadian seseorang, bahkan hidup ini seakan-akan terasa kurang bermakna. Untuk membentuk pribadi yang mulia, hendaknya penanaman akhlak terhadap anak digalakkan sejak dini, karena pembentukannya akan lebih mudah dibanding setelah anak tersebut menginjak dewasa. Surat Al-Hujurat ayat 11-13 membahas tentang menciptakan suasana yang harmonis di antara lingkungan masyarakat serta menghindari terjadinya permusuhan. Sehingga akan tercipta pribadi yang santun sesuai dengan tuntunan al-Qur’an.
Model Internalisasi Budaya Islami pada Anak di Lingkungan Keluarga main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 2 (2018): September
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.313 KB)

Abstract

Manusia adalah makhluk Allah Swt di bumi dengan segala potensi yang dianugerahkan kepadanya, ia mampu membangun budaya (segala hasil dari cipta, karsa dan rasa). Namun tidak setiap budaya yang dibangunnya itu sesuai dengan ajaran al-Islam yang Allah Swt turunkan dari langit. Sehingga manusia sebagai makhluk di bumi harus menyesuaikan budaya yang dibangun itu dengan ajaran al-Islam yang bersumber dari langit, baik yang berkaitan dengan prinsip aqidah, ibadah maupun akhlak. Adapun bentuk upaya penyesuaian yang dilakukan manusia, berupa: (1) membudayakan al-Islam dan (2) meng-Islam-kan budaya (jika sudah terbentuk budaya). Dari kedua upaya ini, maka muncul Budaya Islami. Salah satu lingkungan yang berpengaruh besar dalam internalisasi budaya Islami pada anak adalah lingkungan keluarga. Adapun model internalisasi yang hendak digagas berupa: (1) tujuan internalisasi budaya Islami, yaitu: anak menjadi hamba Allah yang memiliki aqidah yang lurus dan berkepribadian rahmat bagi seluruh alam; (2) program internalisasi budaya Islami (modelling, instruksi, argumentasi, pemberian hikmah, dan berbuatan yang terus-menerus dalam bentuk amal shaleh); dan (3) Evaluasi, dengan melakukan refleksi pada setiap proses dan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, dengan studi kepustakaan sebagai teknik dalam mengumpulkan data. Metode penelitian deskriftif merupakan penelitian yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data. Studi kepustakaan dilakukan pada dukumen tertulis maupun elektronik. Dokumen tersebut diantaranya buku, jurnal, dan lampiran-lampiran yang berkaitan tentang model internalisasi budaya islami.
Konsep Pendidikan Karakter Dalam Islam main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 (2018): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.192 KB)

Abstract

Abstrak: Kajian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa di era yang semakin global ini tuntutan adanya suber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan umum saja, tetapi juga harus didasari dengan akhlak yang karimah, sehingga mampu mengendalikan diri dari pengaruh budaya yang serba membolehkan mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Kalau kita mengamati kehidupan umat Islam pada masa kini, maka tidaklah sedikit yang berkepribadian buruk. Dan apabila sikap di atas semakin membudaya, maka jelaslah akan berdampak negatif pada anak-anak yang masih dalam proses pembinaan moral agama. Pendidikan karakter pada dasarnya merupakan proses transforasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku orang itu. Dalam hal ini karakter mempunyai tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good) dan melakukan kebaikan (doing the good). (2) dalam Islam pendidikan karakter merupakan misi utama para Nabi. Muhammad Rasulullah sedari awal tugasnya memiliki suatu pernyataan bahwa dirinya diutus untuk menyempurnakan karakter (akhlak). Adapun karakter Nabi Muhammad yang harus diteladani adalah sebagai berikut: Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. (3) dalam implementasi pendidikan karakter, seorang guru harus memiliki sikap yang harus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, antara lain: memunculkan rasa empati terhadap peserta didik, mengakui konsep diri peserta didik, menumbuhkan sikap toleransi, guru sebagai fasilitator, guru menciptakan suasana Pedagogi-Dialogis, mengkombinasikan perasaan dan bahan pengajaran, dan adanya transparasi guru siswa.
Implementasi Konsep Pendidikan Karakter dalam Proses Belajar Mengajar main din
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2019): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.744 KB) | DOI: 10.12345/al-munawwarah.v11i1.3487

Abstract

Pendidikan sangat menentukan terhadap pembentukan watak, kepribadian, karakter dan budi pekerti warga. Oleh karenanya, fenomena kejahatan, tindak kriminal, perbuatan asusila dan penggunaan narkoba, baik oleh warga masyarakat maupun anak didik, maka pendidikan dianggap yang paling bertanggung jawab. Pendidikan karakter pada dasarnya merupakan proses transforasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku orang itu. Dalam hal ini karakter mempunyai tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good) dan melakukan kebaikan (doing the good). (2) dalam implementasi pendidikan karakter, seorang guru harus memiliki sikap yang harus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, antara lain: memunculkan rasa empati terhadap peserta didik, mengakui konsep diri peserta didik, menumbuhkan sikap toleransi, guru sebagai fasilitator, guru menciptakan suasana Pedagogi-Dialogis, mengkombinasikan perasaan dan bahan pengajaran, dan adanya transparasi guru siswa.