Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pencegahan Preeklamsia Siti Sofia; Haswita Haswita; Firdawsyi Nuzula
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 8 No 2 (2021): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v8i2.141

Abstract

Pre-eclampsia is a disease with the signs of hypertension, proteinuria, and edema arising from pregnancy. There are 20 maternal mortality rates in Banyuwangi, most of the causes of maternal mortality are PEB / Eclampsia as many as 5 people (25%). This study aims to describe the level of knowledge of pregnant women about the prevention of preeclampsia in the Kalibaru Kulon Public Health Center Banyuwangi. This study uses a quantitative descriptive method. The variable in this study was the knowledge of pregnant women about the prevention of preeclampsia. The population in this study were 58 pregnant women who continued to visit every month at the Kalibaru Kulon Public Health Center Banyuwangi. The sampling technique used was accidental sampling, while the sample obtained in June 2020 was 37 samples. Data collection techniques using a questionnaire.The results of this study indicate that the level of knowledge of pregnant women about the prevention of preeclampsia in the Kalibaru Kulon Banyuwangi Health Center in 2020 is categorized as good as many as 35 people (95%). where respondents are knowledgeable, aged 21-40 years, elementary school education, work as a housekeeper and the number of parity> 2. It is advisable for pregnant women to be more active in seeking health information, especially about the prevention of preeclampsia in order to increase knowledge so that they can prevent and avoid unwanted things.
Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Kesehatan Mental pada Remaja Putri Tara Diva; Roshinta Sony Anggari; Haswita Haswita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 10 No 1 (2023): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v10i1.184

Abstract

Teknologi merupakan perubahan yang muncul sangat pesat pada saat ini, salah satu perubahan tekonologi tersebut adalah munculnya media sosial. Hal ini tidak selalu menimbulkan dampak yang positif bagi para penggunannya, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif yaitu berupa stress, depresi, cemas, gangguan tidur hingga bunuh diri. Minimnya pengetahuan remaja akan pentingnya menjaga kesehatan mental membuat para remaja sering kali tidak menyadari bahwa tindakan ataupun perilaku yang ia lakukan adalah salah satu tanda gejala bahwa dirinya mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kesehatan mental pada remaja di SMP X Glenmore. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada 216 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunankan berupa kuesioner Social Networking Time Use Scale (SONTUS) dan Self Reporting Questionner 20 (SQR-20). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan google form dan data dianalisis dengan menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 82 siswa dengan kategori intensitas rendah tetapi mengalami gangguan kesehatan mental. Hasil uji spearman rank didapatkan hasil p-value = 0,125 > a 0,05 yang menandakan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kesehatan mental pada remaja di SMP X Glenmore. Perlunya dilakukan penelitian lanjut tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya membatasi jumlah intensitas pengggunaan media sosial yang digunakan oleh remaja sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanganan gangguan kesehatan mental.
Faktor Pemicu terhadap Tingginya Kejadian Preeklamsi pada Ibu Hamil Eko Prabowo; Haswita Haswita; Lina Agustiana Puspitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 5 No 1 (2018): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.03 KB)

Abstract

Sampai dengan saat ini, preeklamsia/eklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Preeklampsia sendiri merupakan kondisi ibu hamil yang disertai dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Sementara itu untuk kasus-kasus maternal yang ditemukan dari tahun 2012-2014 cenderung terjadi peningkatan dari tahun ketahun. Khusus untuk kasus PE/Eklampsia berurut turut 423 kasus tahun 2012, 453 kasus tahun 2013, 514 kasus tahun 2014. Menganalisis hubungan antara beberapa faktor risiko terhadap terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil di Kabupaten Banyuwangi.Penelitian ini ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi kasus kontrol (Case Control Study). Teknik sampling yang digunakan adalah concecutive sampling. Lokasi penelitian berada di RSUD Genteng dan Blambangan. Instrumen penelitian pada variabel independen adalah kuesioner dan pada variabel dependen adalah lembar observasi. Uji statistik pada penelitian ini adalah uji X2 dan regresi logistic.Hasil uji regresi logistic bahwa variabel umur memiliki OR sebesar 0.635 dengan p value 0.003 menunjukkan diantara ke empat variabel bebas, variabel umur memiliki hubungan yang paling dominan terhadap kejadian pre eklamsi pada ibu hamil di RSUD Genteng dan Blambangan Banyuwangi.Ibu hamil yang usianya kurang dari 18 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi terjadinya komplikasi yaitu preeklamsi. Maka dianjurkan untuk melakukan Ante Natal Care (ANC) pada saat hamil sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Banyuwangi.
Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja sebagai Dampak Penggunaan Sosial Media Wiga Ayu Putri Agustin; Roshinta Sony Anggari; Haswita Haswita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 10 No 2 (2023): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v10i2.182

Abstract

Akses media sosial saat ini menjadi suatu kebutuhan dan kebiasaan yang dilakukan oleh remaja setiap hari. Kemudahan penggunaan media sosial tanpa adanya upaya pengendalian yang tepat dapat memberikan dampak yang negatif bagi remaja, salah satunya perilaku seks bebas sebelum menikah. Perilaku seks bebas sebelum menikah cenderung dipengaruhi oleh hasrat seksual tanpa adanya ikatan pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis adakah keterkaitan penggunaan media sosial pada perilaku seksual pranikah remaja melalui pendekatan cross sectional. Sejumlah 216 responden terpilih dengan teknik simple random sampling dari populasi seluruh siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 171 responden (79,2%) merupakan pengguna media sosial rendah dengan perilaku seksual yang baik, sedangkan 3 responden (1,4%) termasuk pada kategori pengguna media sosial tinggi dengan perilaku seksual pranikah tidak baik. Hasil uji Spearman Rank didapatkan nilai p value=0,000 (P<0,05). Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial dengan baik atau tidaknya perilaku seksual pranikah pada remaja. Media sosial sangat perlu dikendalikan penggunaannya pada remaja. Pengendalian ini penting dilakukan oleh orang tua maupun pihak sekolah. Menggunakan media sosial secara bijak akan memberikan arahan pada remaja untuk memilih informasi yang positif, dengan demikian remaja dapat terhindar dari perilaku seksual yang tidak baik sebelum menikah.
Hubungan dukungan Teman Sebaya dan Kesehatan Fisik dengan Kualitas Hidup Lansia di UPT Dinas Sosial Glenmore Banyuwangi Haswita, Haswita; Kurniawan, Setyo; Safitri, Nuryani Dian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 11 No 1 (2024): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v11i1.222

Abstract

Lanjut usia sangat membutuhkan dukungan sosial untuk menunjang kehidupannya, terutama lanjut usia yang tidak hidup bareng bersama keluarga dan berakhir di UPT Dinas sosial. Hal ini tentu saja mengurangi dukungan sosial yang diterima lansia dari anggota keluarganya. Selanjutnya masalah kesehatan fisik dengan perubahan postur tubuh yang dialami lansia dapat menimbulkan masalah sosial dan kesehatan. Kedua faktor tersebut mempengaruhi kualitas hidup bagi lansia dalam menjalankan kehidupannya. Penelitian ini termasuk ke dalam kuantitatif riset, dengan metode analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cros sectional. Jumlah sampel yang digunakan 57 lansia dengan teknik purposive sampling. Instrumen riset menggunakan kuesioner dukungan teman sebaya, kesehatan fisik dan kualitas hidup untuk mengukur kualitas hidup, Analisa data uji statistik chi square. Hasil uji korelasi dukungan teman sebaya dengan kualitas hidup didapatkan bahwa taraf signifikan nilai (p) (2-tailed) sebesar 0.004, artinya ada H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan. Dan hasil uji korelasi lainnya didapatkan bahwa taraf signifikan nilai (p) (2-tailed) sebesar 0.073, artinya ada H0 diterima dan Ha ditolak maka tidak ada hubungan kesehatan fisik dengan kualitas hidup. Harapannya lansia yang tinggal di dinas sosial dapat berkembang dengan baik dari segi dukungan teman sebaya, kesehatan fisiknya, serta kulitas hidupnya, agar para lansia tetap dalam kondisi yang lebih baik.