Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Media Penyiaran Dalam Membuat Program Siaran Yang Sehat Bagi Publik Witri Cahyati; Roni Tabroni; Adi Permana Sidik; Nunung Sanusi; Pupi Indriati Zaelani
Jurnal Media Komunika Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi media menyiaran di Cirebon dan Majalengka dalam membuat dan mempertahankan program siaran dengan dengan menggunakan lima pendekatan: yaitu (1) Sajian yang Diminati dan Menarik, (2) Memperhatikan Audiens (Pendengar dan Pemirsa), (3) Konten Lokal, (4) Segmen Usia, (5) Interkasi dengan Pendengar. Temuan lainnya adalah tentang dinamika eksistensi media penyiaran di Cirebon dan Majalengka di tengah serbuan internet dan media sosial. Media penyiaran di Cirebon dan Majalengka terus beradaptasi dengan perubahan perilaku masyarakat di media sosial. Kata kunci: Strategi Media Penyiaran, Program Siaran, Konten Sehat, Publik
Peran Pers Ormas Islam dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Masa Pra Kemerdekaan: Kajian atas “Suara Muhammadiyah” Roni Tabroni
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.18497

Abstract

Pembangunan, yang diawali oleh perjuangan kemerdekaan, merupakan upaya penting yang harus dilihat secara holistik, tidak melulu persoalan ekonomi dan aspek fisik (infrastruktur) semata. Bahkan jika pembangunan itu dilakukan subjeknya adalah manusia, maka yang penting pertama kali dibangun adalah aspek SDM-nya. Dan untuk mengkoneksikan antar manusia yang berada dalam ribuan budaya dengan keragaman bahasa, yaitu membangun jembatan komunikasi yang dapat dimengerti oleh semua yaitu bahasa itu sendiri. Di sinilah letak pentingnya bagaimana media seperti halnya Suara Muhammadiyah, walaupun bernuansa dakwah dan keagamaan (Islam), tetapi juga memiliki spirit kebangsaan dan keindonesiaan yang holistik, dengan membangun jembatan tadi, sekaligus menjadi pelopor bahasa Indonesia untuk media bercorak dakwah tersebut.
Komodifikasi Filantropi Keagamaan di Harian Umum Republika Roni Tabroni; Asep Saeful Muhtadi; Zaenal Mukarom
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v6i1.25081

Abstract

Kajian ini mengangkat pemberitaan filantropi agama di HU. Republika pada pandemi Covid-19 tahun 2020-2021. Selama dua tahun Republika mengangkat kedermawanan masyarakat Indonesia untuk saling bantu di saat krisis. Berita tersebut dikemas dalam berbagai bentuk dan diletakkan di halaman-halaman yang cukup strategis. Tujuan kajian ini untuk mengungkap pemberitaan filantropi pada masa pandemi Covid-19 serta bagaimana Republika melakukan komodifikasi atas berita tersebut. Kajian ini menggunakan paradigma interpretif dan pendekatakn kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan yaitu berupa metode kritis, guna membongkar motif utama di balik pembuatan berita dalam sebuah media. Teori yang digunakan yaitu komodifikasi dan juga turunannya ekonomi politik media. Kajian ini menghasilkan temuan berupa proses komodifikasi yang dilakukan Republika  setidaknya pada tiga hal yaitu komodifikasi isi (konten filantropi agama) terhadap pemberitaan filantropi agama selama dua tahun, komodifikasi tenaga kerja (jurnalis) yang sudah dilatih sejak mulai bergabung hingga proses kerjanya, dan komodifikasi audiens (pembaca) yaitu mereka yang terdiri dari komunitas Islam kota sebagai sasarannya. Apa yang dilakukan Republika terhadap konten keagamaan membuktikan terjadinya pergeseran idiologi yang diyakininya selama ini.
MENGKAJI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM RELIGI DI TELEVISI DIGITAL Roni Tabroni; Ahmad Rifai; Agung Tirta Wibawa; Detyani Aulia Malik; Ziyan Dini Hunafa
Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan Vol 17, No 1 (2023): Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.828 KB) | DOI: 10.38075/tp.v17i1.294

Abstract

This study looks into religious programming in digital broadcasting facilities following the analog switch-off (ASO). Local television in West Java, specifically SMTV and MQTV, which have transitioned from analog to digital, is the subject of this study. The goal of this study is to examine how religious programming has changed on both televisions after they went digital. With a case study methodology, this research is qualitative. Three methods of data collection are used: direct interviews with television executives, observation, and monitoring the broadcast's content. According to the study's findings, switching to digital actually has a number of advantages, including improved picture and sound quality, more viewers, longer broadcast hours, and more effective funding. Both SMTV and MQTV acknowledge that there has been a rise in religious programming. Religious programming fills the extra time according to the leadership's policy of broadcasting 24 hours a day. Islamic and Christian religious lectures have been added to SMTV as a regular daily, weekly, and monthly program. The different Sundanese cultural arts shows on SMTV always feature religious material. MQTV also incorporates religious programming to enhance its reputation as a heartwarming Islamic television station. Religious programming comes in a wide range of formats, including monologue lectures, chat shows, consultations, and reality shows. The varied packaging are designed to prevent religious content from coming out as repetitive and dull.Keywords: broadcast; religious; digital; Analog Switch-off