Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Epidemiologi Infeksi Bovine Viral Diarrhea (BVD) pada Sapi Perah di Kabupaten Sleman Yogyakarta Roza Azizah Primatika; Bambang - Sumiarto; Yatri Drastini; Dyah Ayu Widiasih
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.423 KB) | DOI: 10.29244/avi.8.1.32-39

Abstract

Sapi perah merupakan hewan ruminansia yang menghasilkan susu untuk konsumsi sehari hari masyarakat Indonesia karena mengandung sumber kalsium yang baik bagi tubuh. Namun, saat ini kendala yang dihadapi oleh peternak adalah menurunnya produksi susu sapi perah sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Salah satu penyakit yang menyebabkan penurunan produksi susu pada sapi perah adalah Bovine Viral Diarrhea (BVD). Bovine Viral Diarrhea telah menyebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia belum menetapkan kebijakan vaksinasi BVD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seroprevalensi dan faktor resiko mengenai infeksi Bovine Viral Diarrhea (BVD) di tingkat peternak di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara terhadap peternak melalui kuesioner dan metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling tahapan ganda serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Sampel penelitian ini adalah 96 peternak terpilih yang memiliki sapi perah dan dilakukan pengujian Bovine Viral Diarrhea (BVD) dengan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) antibodi. Berdasarkan analisis univariat, diperoleh seroprevalensi penyakit BVD pada sapi perah sebesar 56,25%. Berdasarkan analisis bivariate, hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat hubungan antara variabel yang diuji dengan adanya penyakit BVD pada sapi perah di Kabupaten Sleman, yang ditunjukkan dengan nilai p_value > 0.05.
Detection of Antibiotic Residues in Chicken Meat and Eggs from Traditional Markets at Yogyakarta City Using Bioassay Method Dyah Ayu Widiasih; Yatri Drastini; Doddi Yudhabuntara; F. Lintang R. Daru Maya; Prisha Lini Sivalingham; Heru Susetya; Widagdo Sri Nugroho Sri Nugroho; M. Th. Khrisdiana Putri; Roza Azizah Primatika; Bambang Sumiarto
Acta VETERINARIA Indonesiana 2019: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.823 KB) | DOI: 10.29244/avi.0.0.1-6

Abstract

Studies on antibiotic residues content in food of animal origin are currently needed to support veterinary public health programs. The present study was described bioassay method for the detection of antibiotic residues in chicken meat and eggs from traditional market at Yogyakarta City. A number of twenty-four chicken meat samples and 24 egg samples were taken from 8 traditional markets in Yogyakarta city. Samples were examined at Centre for Veterinary Wates, Yogyakarta, Indonesia using bioassay method for screening detection of penicillin, aminoglycoside, macrolide and tetracycline residues. This bioassay method using some bacteria, such as Bacillus stearothermophillus, B. cereus, B. subtilis, and Kocuria rizophila. A percentage of the results showed that 8.33% (2/24) samples of chickens tested positively contained the oxytetracycline antibiotic residues. Meanwhile, as much as 75% (18/24) samples of positive eggs contain penicillin antibiotic residues, positive residues of aminoglycoside amounted to 12.5% (3/24) and the positive residues of oxytetracycline also amounted to 12.5% (3/24).
STUDI METODE SCHIFF UNTUK DETEKSI KADAR FORMALIN PADA IKAN BANDENG LAUT (Chanos-chanos) Yatri Drastini; Dyah Ayu Widiasih
Jurnal Sain Veteriner Vol 27, No 1 (2009): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4314.575 KB) | DOI: 10.22146/jsv.309

Abstract

Penambahan zat pengawet berbahaya, formalin, pada bahan pangan telah terjadi di Indonesia. Deteksi formalin dengan larutan Schiff yang relatif murah dan mudah dilakukan pada ikan bandeng laut (Chanos chanos) yang dipapar dengan formalin dengan konsentrasi 0,03% (300 ppm), 0,04% (400 ppm), dan 0,05% (500 ppm) selama 1 jam.Sensitivitas dan spesifisitas Schiff untuk deteksi formalin dipelajari. Efek formalin terhadap ikan diamati baik pH, organoleptik dan gambaran histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan Schiff sangat sensitif dan spesifik (masing-masing sensitivitas dan spesifisitasnya 100%) untuk mendeteksi formalin dengan konsentrasi minimal 0,05%. Nilai pH ikan baik perlakuan maupun kontrol tidak berbedajauh. Nilai organoleptik menurun seiring dengan peningkatan konsentrasi formalin. Formalin berpengaruh pada gambaran histopatologi insang, tetapi tidakpada lambung, kulit, dan daging. Formalin menyebabkan ruptur lamellae, hiperplasia sel radang, dan hipertropi epitel insang.Kata kunci: formalin, Schiff, sensitifitas, spesifisitas, histopatologi
ISOLATION OF VT1 AND/OR VT2 GENE-BEARING Escherichia coif FROM CATTLE, SWINE AND SHEEP AND GOAT = ISOLASI Escherichia coli PEMBAWA GEN VT1 DAN VT2 DART SAPI, BABI DAN DOMBA/KAMBING Yatri Drastini; Setyawan Budiharta; Widya Asmara
Jurnal Sain Veteriner Vol 20, No 2 (2002): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.612 KB) | DOI: 10.22146/jsv.314

Abstract

Dewasa ini dikenal adanya lima kelas EScherichia coli enterovirulen, termasuk E. coli verositotoksigenik (VTEC). Nama VTEC berhubungan dengan verositotoksin yang dihasilkan, yang disandi oleh gen VT dalam kromosom E. coli. Identifikasi VTEC pada awalnya selalu dikaitkan dengan serotipe 0157:H7. Tulisan ini melaporkan isolasi E. coli pembawa gen VT1 dan/atau VT2 dari sapi, babi, dan domba/kambing. Oles rekturn diambil dari hewan, dan adanya E. coli dideteksi dengan BGA, EMBA dan SMAC. Uji aglutinasi lateks digunakan untuk mendeteksi antigen 0157, dan adanya gen VT1 dan VT2 dideteksi dengan PCR. Paling tidak 44% isolat E. coli dari sapi tidak inernfermentasi sorbitol dengan 1,5% di antaranya adalah serotipe 0157. Isolat E. coil pembawa gene VTI danlatau VT2 paling banyak berasal dari babi. Namun, tidak semua E. coil pembawa gen tersebut adalah 0157.
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DETEKSI DAGING BANGKAI AYAM BROILER Yatri Drastini; Doddi Yudabuntara
Jurnal Sain Veteriner Vol 18, No 2 (2000)
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.523

Abstract

.
Total Plate Count of Milk from Dairy Cooperatives in Yogyakarta and East Java Monica Septiani; Yatri Drastini
Jurnal Sain Veteriner Vol 32, No 1 (2014): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.398 KB) | DOI: 10.22146/jsv.5424

Abstract

Most of the local populations in Indonesia, especially in Sleman, Yogyakarta and Tulungagung, East Java consume cow milk. Cow milk is more widely consumed than that of horse or goat because of the people  habit and the raw milk is more easily found in the market. The majority of people consume milk without knowing the number of bacteria contained and neither the presence nor absence of harmful bacteria in the milk consumed. This study aimed to identify the total number of bacteria in several dairy cooperatives in Sleman, Yogyakarta and Tulungagung, East Java. Milk samples were taken from two tanks in Koperasi Sarono Makmur (KSM), three tanks (were taken four times, once a week) in Koperasi Warga Mulya (KWM) Sleman, Yogyakarta, and two tanks (twice in the morning and once in the evening) in Koperasi Unit Tani Ternak (KUTT) Tulungagung, East Java. Milk from each tank were taken 500 mL and put into the cooler that was given ice cubes. Then the samples to be tested for total bacteria from each tank with plate count agar medium. The number of samples was 19. Milk samples were statistically analyzed with one way ANOVA. The results showed that the total number of bacteria of milk of KSM is 1.0 x 106 CFU/mL, KWM 3.6 x 106 CFU/mL, whereas cow's milk KUTT 4.0 x 106 CFU/mL. The average total number of bacteria of KWM and KUTT exceeds the requirements of the Indonesian National Standard (SNI) 01-3141-1998 (1,0 x 106 CFU/mL).
HISTOLOGIC PICTURE OF BEEF DIGESTED BY PAYA PAPAIN ENZYME Yatri Drastini
Jurnal Sain Veteriner Vol 16, No 2 (1999)
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.8595

Abstract

The study was conducted to show the histologic picture of beed digested by different concentration of PAYA papain enzyme. Twenty pieces of beed of m. femoralis, 1 x 0.5 x 0.5 cm in size, were allocated into four groups. Group I was injected with aquadest as control; group II, III, dan IV were injected with PAYA 0.25%, 0.50%, and 0.75% of the weight of meat, respectively. The samples were heated in a waterbath 65°C to activate the enzyme for 0, 15, 30, 45, and 60 minutes. Samples were then put into 10% formalin solution to stop the enzyme. The were stained with haematoxyline-eosine (HE) for histologic picture. The result shows PAYA papain enzyme starts to disintegrate myofibril in the con­centration of 0.50% for 30 minutes. The higher is the con­centration, the more do changes of myofibril take place in the form of inflamation, disintegration, and lysis.
Penyebaran Penyakit Brucellosis di Wilayah Koasistensi Administrasi Dinas dan Kesmavet Roza Azizah Primatika; Bambang Sumiarto; Widagdo Sri Nugroho; Dyah Ayu Widiasih; Yatri Drastini; Doddy Yudhabuntara; Heru Susetya
Jurnal Sain Veteriner Vol 39, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.51253

Abstract

Brucellosis is a Brucella bacterial infectious disease that is spread from animals to humans, generally through consumption of milk, especially unpasteurized milk, or other dairy products. Veterinary public health has an important role in preventing transmission of disease to humans through both animals and foodstuffs of animal origin or other animal origin ingredients. Brucellosis is one of the problems often faced by the Animal Husbandry Department, especially at the Animal Health Unit. Handling and controlling about Brucellosis is very vital to maintain animal health and reduce the level of economic losses of farmers due to Brucellosis experienced by livestock owned. This study aims to determine the spread of Brucellosis disease by mapping in the Administrative and Service Coordination areas, to know the handling and control actions carried out by the Animal Husbandry Service throughout the implementation of the Administrative Coordination Office and Veterinary Public Health. The results of the mapping of the spread of Brucellosis in the District of Veterinary Public Health and Public Service Administration Coordination can be divided into 3 groups with the number of cases <10, 10 - 66, and> 66. The number of cases between the range of 10 - 66 there are 3 regions, while the number of cases> 66 there are 2 regions.            Keywords : Brucellosis; Mapping; Handling and Control; Descriptive Statistics
IMPLEMENTASI GOOD MANUFACTURING PRACTICES PADA RUMAH POTONG AYAM BERSERTIFIKAT HALAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Edi Suryanto; Tridjoko Wisnu Murti; Yatri Drastini; Bastoni Bastoni; Ismatullah Salim; Umar Alfaruqi
Kandang : Jurnal Peternakan Vol 8 No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v8i1.220

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Good Manufacturing Practices (GMP) pada Rumah Potong Ayam (RPA) bersertifikat halal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk mengetahui kualitas daging pada RPA yang bersertifikat halal di DIY, dan untuk mengetahui korelasi antara implementasi GMP dengan kualitas daging pada RPA yang bersertifikat halal di DIY. Materi penelitian terdiri dari responden yaitu pelaku usaha RPA di DIY. Metode penelitian ini terdiri dari teknik pengambilan data responden dengan cara purposive sampling sebanyak 50% RPA bersertifikat halal di DIY. Jumlah responden adalah 20 RPA di DIY. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui implementasi GMP. Pengambilan sampel dilakukan dengan survei. Survei yang dilakukan meliputi pengamatan dan menilai secara langsung kegiatan di RPA dengan skor penilaian 1 sampai 5. Untuk mengetahui kualitas daging dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dan uji keasaman (pH). Kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Rank Spearman untuk mengetahui korelasi antara implementasi GMP dengan kualitas daging ditinjau dari hasil uji TPC dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata implementasi GMP adalah 314,7 dengan Skor 4 yang menunjukkan hampir mendekati penerapan yang benar. Hasil kualitas daging menunjukkan bahwa nilai rata-rata pH daging 5.91 dan nilai TPC rata-rata 3,5x103 cfu/g. Terdapat korelasi antara implementasi GMP dengan hasil uji pH nilai pada Rank Spearman adalah 0,666, nilai Rank Spearman menunjukkan bahwa ada korelasi sangat signifikan. Terdapat korelasi antara implementasi GMP dengan hasil uji TPC nilai pada Rank Spearman adalah 0,782, nilai Rank Spearman menunjukkan bahwa ada korelasi sangat signifikan. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pelaksanaan dan penerapan GMP pada RPA bersertifikat halal di DIY belum seluruhnya dilakukan dengan baik. Hasil kualitas daging baik masih sesuai dengan SNI. Terdapat korelasi yang signifikan antara implementasi GMP dengan kualitas daging (nilai pH dan TPC) pada RPA yang bersertifikat halal di DIY.Kata Kunci: Good Manufacturing Practices (GMP), Rumah Potong Hewan (RPA), Sertifikat Halal, dan Kualitas Daging).
IMPLEMENTASI GOOD MANUFACTURING PRACTICES PADA RUMAH POTONG HEWAN BERSERTIFIKAT HALAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bastoni Bastoni; Edi Suryanto; Rusman Rusman; Tridjoko Wisnu Murti; Yatri Drastini; Nasrul Hidayat
Kandang : Jurnal Peternakan Vol 8 No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v8i1.222

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Good Manufacturing Practices (GMP) pada Rumah Potong Hewan (RPH) bersertifikat halal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk mengetahui kualitas daging pada RPH di DIY, dan untuk mengetahui korelasi antara implementasi GMP dengan kualitas daging pada RPH di DIY. Materi penelitian terdiri dari responden yaitu pelaku usaha RPH di DIY. Metode penelitian ini terdiri dari teknik pengambilan data responden dengan cara purposive sampling sebanyak 50% RPH bersertifikat halal di DIY. Jumlah responden adalah 22 RPH di DIY. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner untuk mengetahui implementasi GMP. Pengambilan sampel dilakukan dengan survei. Survei yang dilakukan meliputi pengamatan dan menilai secara langsung kegiatan di RPH dengan skor penilaian 1 sampai 5. Untuk mengetahui kualitas daging dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dan uji keasaman (pH). Kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Rank Spearman untuk mengetahui korelasi antara implementasi GMP dengan kualitas daging ditinjau dari hasil uji TPC dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata implementasi GMP adalah 368,3 dengan Skor 4 yang menunjukkan hampir mendekati penerapan yang benar. Hasil kualitas daging menunjukkan bahwa nilai rata-rata pH daging 5.9 dan nilai TPC rata-rata 2,6 x 103 cfu/g. Terdapat korelasi antara implementasi GMP dengan hasil uji pH nilai pada Rank Spearman adalah 0,655, nilai Rank Spearman menunjukkan bahwa ada korelasi sangat signifikan. Terdapat korelasi antara implementasi GMP dengan hasil uji TPC nilai pada Rank Spearman adalah 0,637, nilai Rank Spearman menunjukkan bahwa ada korelasi sangat signifikan. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pelaksanaan dan penerapan GMP pada RPH bersertifikat halal di DIY belum seluruhnya dilakukan dengan baik. Hasil kualitas daging baik masih sesuai dengan SNI. Terdapat korelasi yang signifikan antara implementasi GMP dengan kualitas daging (nilai pH dan TPC) pada RPH yang bersertifikat halal di DIY.Kata Kunci: Good Manufacturing Practices (GMP), Rumah Potong Hewan (RPH), Sertifikat Halal, dan Kualitas Daging)