Salah satu faktor penyebab terjadinya longsor adalah bidang gelincir yang dapat menyebabkan terganggunya kestabilan tanah. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik resistivity. Metode geolistrik resistivity bertujuan untuk menentukan kedalaman dan jenis tanah yang akan dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda. Pada penelitian ini masing–masing tempat dilakukan tiga kali pengujian menggunakan konfigurasi Schlumberger satu dimensi. Untuk pengolahan data menggunakan Software Progress v.3.0. Hasil dari penelitian yang merupakan bagian bidang gelincir di Jalan Ampera Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 2,36 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,17 meter merupakan jenis tanah lempung basah. Untuk Jalan Untung Suropati BLK Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 0,80 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 3,27 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 2,16 meter merupakan jenis tanah lempung pasir. Dan Jalan Poros Samarinda – Tenggarong di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 2,23 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 1,54 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter merupakan jenis tanah lempung basah.