Claim Missing Document
Check
Articles

Makna Konsep Catur Guru bagi Suku Tengger sebagai Upaya Pendewasaan Usia Perkawinan (Perspektif Fenomenologi) Putra, Alfyananda Kunia; Sumarmi, Sumarmi; Susilo, Singgih
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 1: JANUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.547 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i1.10370

Abstract

The development rate was hampered by high population growth, uneven distribution and the explosion of the young population which one of them caused by early marriage. The effort in maturing the age of marriage to decrease the number of early marriage, need to involving the local wisdom in the society. One of local wisdom in Tengger Tribe to maturing the age of marriage is Catur Guru consept. The purpose of this research is to reveal the meaning of Catur Guru in maturing the age of marriage. The research design is qualitative research with Alfred Schutz phenomenological perspective. The research result revealed that Catur Guru play an important role to maturing the age of marriage in Tengger Ngadisari Tribe, so there is no longer an early marriage happen. Advice from the results of research maturing the age of marrige should not only a policy that issued because certain interest, but also must formulated based on the local wisdom owned by the community.Laju pembangunan terhambat akibat tingginya pertumbuhan penduduk, persebaran yang tidak merata dan ledakan penduduk di usia muda yang salah satunya disebabkan oleh pernikahan dini. Dalam upaya mendewasakan usia perkawinan agar mengurangi pernikahan dini, perlu melibatkan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Salah satu kearifan lokal Suku Tengger dalam mendewasakan usia perkawinan yakni konsep Catur Guru. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap makna Catur Guru dalam mendewasakan usia perkawinan. Desain penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi Alfred Schutz. Hasil penelitian mengungkapkan Catur Guru berperan penting dalam pendewasaan usia perkawinan Suku Tengger Ngadisari, hingga tidak lagi terjadi kasus pernikahan dini. Saran dari hasil penelitian pendewasaan usia pekawinan seharusnya tidak hanya sebuah kebijakan yang dikeluarkan karena kepentingan tertentu, melainkan juga harus dirumuskan berdasarkan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat.
The Meaning of Housework (Domestic Sector) For the Left-Behind Husbands of Indonesian Female Migrant Workers in Dungmanten Village, Tulungagung Regency Susilo, Singgih; Astina, I Komang
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 3 No 2 (2019): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.298 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v3i2.262

Abstract

The narrowing opportunities of employment in the home country are the reason why many Indonesian people of working age become migrant workers overseas. The left-behind husbands of female migrant workers must play a double role as a head and a homemaker in the family. This research aimed to identify the underlying social context and the resultant meaning of housework according to the husbands. The analysis design was based on the phenomenological perspective introduced by Alfred Schutz. The results showed that the female population in the observed village decided to follow the flux of Indonesian workers migrating abroad, mostly to Hong Kong and Taiwan. Relying on the pay cut scheme for their departure to the destination countries, they were able to earn up to IDR 7 million per month (nearly USD 500). The left-behind husbands, ranging from 31 to 57-year-old male, accepted the responsibility of doing housework or working in the domestic sector because of economic constraint (‘because motive’) and the high income earned by their wives (‘in-order-to motive’). They interpreted housework as either (1) invisible underemployment or (2) main job.
MAKNA TRADISI SEKURA CAKAK BUAH Sari, Eka Purnama; Budijanto, Budijanto; Susilo, Singgih
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 3: MARET 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i3.13253

Abstract

Abstract: Sekura Cakak Buah is the oldest tradition of saibatin community in Lampung Barat regency. The tradition that were born and developed in tandem with the civilization of the people certainly have profound meaning and values. This research aims to uncover and explore the meaning and value of sekura cakak buah tradition for indigenous saibatin communities and to undestand the implementation of meanings and values of tradition in the lives of saibatin community. The study used qualitative design with an understanding approach to the meaning of ethnography. Data were analyzed by analizing domains, taxonomik, components and cultural theres. The results of the study showed that the meaning of sekura cakak buah tradition for the saibatin community is self-identity, life, and sosial life. The meaning and values are implemented in community?s lives which are namely cultural meaning and values including: self identity, cultural heritage, and regional icon; the meaning and value of religion includes the almighty god, praying, giving thanks and ngejalang (forgiving each other; the meaning and values of the economy include activities in the Pasar Tumpah dan Lamban Sekura; as well as the meaning and social values including kinship and relatives, equality between fellow being, beguai jejama (working together) and social relationship of saibatin community.Abstrak: Sekura Cakak Buah merupakan tradisi tertua masyarakat saibatin di kabupaten Lampung Barat. Tradisi yang lahir dan berkembang beriringan dengan peradaban masyarakatnya tentu memiliki makna dan nilai yang mendalam. Penelitian ini bertujuan mengungkap dan menggali makna dan nilai tradisi sekura cakak buah bagi masyarakat adat saibatin, dan memahami implementasi makna dan nilai tradisi dalam kehidupan masyarakat saibatin. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan pemahaman makna etnografi. Data dialisisis dengan analisis domain, taksonomi, komponen, dan tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tradisi sekura cakak buah bagi masyarakat saibatin adalah identitas diri, kehidupan, dan kehidupan sosial masyarakat. Makna dan nilai tradisi terimplementasi dalam kehidupan masyarakat yang tercakup dalam makna dan nilai budaya, meliputi identitas diri, warisan budaya, dan ikon wilayah; makna dan nilai religi (keagamaan), meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, berdoa, bersyukur, berserah, dan ngejalang (saling memaafkan); makna dan nilai ekonomi, meliputi aktivitas di Pasar Tumpah, dan Lamban Sekura; makna dan nilai sosial, meliputi kekeluargaan dan kekerabatan, kesamaan antar sesama, beguai jejama (bekerja sama) dan hubungan sosial masyarakat saibatin.
Pengembangan Buku Geografi Critical Thinking Materi Indonesia Poros Maritim Dunia untuk SMA/MA Masitoh, Hastya Rizkananda; Budijanto, Budijanto; Susilo, Singgih
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 7: JULI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i7.14644

Abstract

Abstract: This research design used reseach and development design, in the form of geography textbook based on critical thinking in subject of Indonesia's Strategic Position as the World Maritime Axis for SMA/MA. The aim of this research is to observe the feasibility/validity and effectiveness of the developed textbook product. The development used the ADDIE development model. ADDIE development has 5 stages, they are: Analyze, Design, Development, Implement, Evaluation, but this research is only in Implement stage, while  product testing stage. Data collection methods and data analysis techniques used validation instruments and closed questionnaire sheets with descriptive presentational data analysis techniques. The results of the research and development are obtained total score of the material validator 93% media 95% language 90%, while the average pre-test score of students in the medium category is 44.4%, the low category is 55.5% and the average post-test score of students in the high category is 42% and medium category 30%, and the score regarding the teacher's response to use geography textbooks based on critical thinking is 93%, and the student’s response score is 92%.Abstrak: Penelitian ini ialah penelitian pengembangan berupa buku teks geografi berbasis critical thinking pada materi Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia untuk SMA/MA. Tujuannya untuk melihat kelayakan/kevalidan serta keefektifan produk buku teks yang di kembangkan. Pengembangan menggunakan model pengembangan ADDIE, yang mana pengembangan ADDIE terdapat lima tahapan, yaitu Analyze, Design, Development, Implement, Evaluation, tetapi penelitian ini hanya ditahap Implement, pada tahap uji coba produk. Metode pengumpulan data serta teknik analisis datanya adalah menggunakan instrument validasi dan lembar angket tertutup dengan teknik analisis data deskriptif presentatif. Hasil penelitian dan pengembangan di peroleh hasil skor total oleh validator materi 93 % media 95% bahasa 90%, adapun skor pre test rata-rata siswa berada kategori sedang 44,4%, kategori rendah 55,5% dan skor postest rerata peserta didik kategori tinggi 42%dan kategori sedang 30%, serta skor mengenai respon guru terhadap penggunaan produk buku teks geografi berbasis critical thinking adalah 93%, dan skor respon siswa adalah 92%.
Identifikasi Siswa SD yang Bekerja Sebagai Anak Jalanan di Kota Surabaya Singgih Susilo
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 16, No 1 (2007): Tahun 16, Nomor 1, Mei 2007
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Economic stress as a consequence of multi-dimensional crisis make some members of our society become economically marginal. Some of elementary students become labor for improving their family economic condition. The purpose of this research was to identify street children who become elementary school students. The results found the intentions of the students became street children are to get some money for school tuition and to improve economic family. The management of student’s regular street activities time was based on vacancy of school time.
TINGKAT PENDAPATAN DAN SEBARAN TENAGA KERJA IN-DONESIA (TKI) BERDASARKAN NEGARA TUJUAN, STUDI DI DESA ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.037 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i1.5007

Abstract

Abstrak:Studi inibertujuan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan pendapatan berdasarkan  negara tujuan tempat TKI bekerja. Penelitian dilakukan di desa Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Pengambilan data mengunggunakan teknik wawancara terstruktur, dengan jumlah sampel 94 responden.Analisis data menggunakan tabulasi tunggal yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari variable yang menjadi model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran Negara tujuan TKI dari desa Aryojeding sebagian besar bekerja di Negara Taiwan, sedangkan Negara tujuan yang kurang diminati oleh masyarakat Aryojeding adalah Negara tujuan Arab Saudi.Apabila dilihat dari tingkat pendapatan yang dikirim ke desa Aryojeding,terbesar terjadi pada kisaran Rp.3.000.000 hingga Rp. 4.000.000 setiap bulannya.TKI yang mengirim pendapatannya diatas Rp. 5 juta tergolang banyak (19%).  Tingkat pendidikan TKI di luar negeri paling tinggi  adalahSLTA. Pada tingkat pendidikan SLTA, banyak yang bekerja di Korea Selatan dan Taiwan.Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa adalah penyebaran negara tujuan masyarakat Aryojeding yang menjadi TKI, sebagian besar bekerja di Negara Taiwan, denganalasan karena negara tersebut memiliki perlindungan terhadap tenaga kerja asing dan perlindungan terhadap wanita. TKI wanita merasa aman untuk bekerja di Negara tersebut, disamping itu negara tersebut  memilikistandar gaji yang tinggi.Kata Kunci : Penyebaran Negara Tujuan,  Pendidikan,  Pendapatan, TKI.
HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Zakiyatul Lutfiyah; Sugeng Utaya; Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.353 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i2.5908

Abstract

Abstrak: Prestasi belajar merupakan hasil akhir usaha belajar. Prestasi belajar bisa diukur melalui simbol angka. Pada tingkat perguruan tinggi, prestasi belajar bisa dilihat berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK). IPK dengan kategori pujian menjadi tujuan semua mahasiswa. Prestasi belajar sangat mempengaruhi hasil lulusan sarjana yang berkualitas. Hal itu termasuk dalam fungsi prestasi belajar, maka diperlukan pengetahuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memberikan sumbangan terbesar. Minat menjadi guru merupakan faktor instrinsik yang penting dalam prestasi belajar mahasiswa pendidikan geografi Universitas Negeri Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa. Rancangan penelitian kuantitatif menggunakan eksplanatory. Hasil analisis menggunakan uji korelasional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Jadi nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Hasil analisis korelasional diketahui bahwa 0,465 yang berarti ada hubungan minat menjadi guru dengan prestasi belajar.Kata Kunci: minat menjadi guru dan prestasi belajarAbstract: The learning achievement is the end result of learning effort. The learning achievement can be measured through number symbols. At the college level, academic achievement can be seen based on grade point average (GPA). CPI by category compliments the goal of all students. The learning achievement greatly affect the outcome of qualified graduates. It was included in the function of learning achievement, the necessary knowledge to determine what factors contributed most. Interest in becoming a teacher is an intrinsic factors that are important in the achievement of students of geography education, State University of Malang. This study aims to determine the relationship of interest to be a teacher with students' achievement. Quantitative research design using explanatory. Results of analysis using correlation test showed a significance value of 0,000. So the significance value 0,000 < 0,05, then H0 is rejected. The results of correlation analysis known that 0,465 meaning there is interest in becoming teachers with academic achievement.Keywords: interest in becoming a teacher and learning achievement
Peranan Sektor Informal Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i1.1932

Abstract

Konsep sektor informal pertama ka1i diperkenalkan oleh Keith Hart pada tahun 1971, kemudian dipopulerkan oleh ILO. Sektor informal merupakan kegiatan usaha yang terdiri dari unit berskala kecil yang memproduksi serta mendistribusikan barang dan pendapatan bagi dirinya masing-masing serta dalam usahanya dibatasi oleh faktor modal dan ketrampilan. Timbulnya sektor informal di kota tidak lain sebagai akibat adanya ketimpangan dalam pasar tenaga kerja. Dengan demikian bahwa bagi angkatan kerja yang tidak tertampung di sektor formal akan dihadapkan 2 masalah, apakah mereka terus menjadi pengangguran atau mereka harus bekerja di sektor informal. Pada kenyataannya karena mereka dituntut oleh kebutuhan hidup, terpaksa mereka harus berpartisipasi di sektor informal.
FERTILITAS MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANJARKEMUNING KABUPATEN SIDOARJO Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.078 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5067

Abstract

Abstrak: Masalah kependudukan masih didominasi oleh jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk. Dua permasalahan kependudukan tersebut disebabkan oleh faktor fertilitas atau jumlah anak yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah anak lahir hidup yang dimiliki oleh rumah tangga nelayan. Desain penelitian termasuk penelitian diskriptif dengan analisa  tabulasi tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas yang dimiliki oleh rumah tangga nelayan tergolong tinggi. Sebagian besar wanita atau istri nelayan melakukan nikah pertama pada umur 15-19 tahun, dengan tingkat pendidikan wanita sebagian besar  SLTA. Pelaksanaan program KB di daerah penelitian tergolong baik, hal ini terbukti hampir seluruh responden menjadi akseptor KB. Pendapatan responden tergolong besar, terbukti hasil tangkapan ikan memberikan pendapatan diatas empat juta rupiah setiap bulannya.Keywords: fertilitas, rumah tangga nelayan.
KONTEKS SOSIAL BAGI SUAMI YANG MEMAHAMI PEKERJAAN RUMAH TANGGA PADA KELUARGA TKI WANITA DI DESA DUNGMANTEN, KABUPATEN TULUNGAGUNG Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.549 KB) | DOI: 10.17977/pg.v21i1.5429

Abstract

Abstrak: Sempitnya kesempatan kerja di Indonesia, salah satunya menyebabkan sebagian tenaga kerja bekerja di luar negeri menjadi TKI. Banyaknya jumlah tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri memberikan konsekuensi suami memiliki peran ganda yakni sebagai kepala keluarga dan sebagai ibu rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konteks sosial yang melatarbelakangi suami TKIW yang bekerja di luar negeri. Penelitian ini menggunakan perspektif fenomenologi dengan kajian mikro. Perspektif fenomenologi yang digunakan fenomenologi Alfert Schutz. Hasil penelitian konteks yang melatarbelakangi pemahaman suami yang bekerja di rumah tangga adalah tingkat pendidikan rendah. Banyaknya subyek (suami) yang hanya berpendidikan SD sedangkan pendidikan subyek tertinggi adalah SMA. Kondisi lahan pertanian yang kurang menguntungkan, banyaknya jumlah anggota keluarga, dan rendahnya tingkat pendidikan, merupakan salah satu motif sebab subyek mengijinkan istri mereka bekerja menjadi TKI di luar negeri dan subyek menerima tinggal di rumah dan berkewajiban melaksanakan pekerjaan rumah tangga.Kata Kunci: Pemahaman, Tenaga Kerja Wanita, Fenomenologi