Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perilaku Masyarakat Terhadap Akses Jamban Sehat Di Desa Silolo Kabupaten Aceh Selatan Kiswanto Kiswanto; Rahmayana Rahmayana
Jurnal Bioleuser Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v5i2.25762

Abstract

Perilaku buang air besar (BAB) di sembarangan  tempat  tidak memamfaatkan jambannya melainkan lebih memilih buang air besar di tempat-tempat terbuka seperti di sungai,semak-semak dan kebun merupakan kebiasaan masyarakat yang sangat sulit di ubah dan banyak ditiru oleh masyarakat disekitarnya.menurut  Andreas (2014) kepala keluarga memiliki peranan yang penting dalam merubah sikap dan prilaku individu dalam sebuah  keluarga karena kepala keluarga juga merupakan anggota dari kelompok sosial yang  penting dan diakui keberadaanya. Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak di Kabupaten Aceh Selatan  tahun 2020 adalah sebanyak 37,985 dengan persentase 62,9% (Dinkes Aceh Selatan,2020). Dari data puskesmas Ladang Tuha tahun 2020 menunjukkan, desa Silolo merupakan salah satu desa yang masih banyak masyarakatnya buang air besar sembarangan  dikarenakan letak desa tersebut dipedalaman dekat dengan aliran sungai dan juga pengetahuannya pun masih minim  dari data resebut diperoleh jumlah masyarakat yang buang air besae sembarangan  yaitu sebanyak 251 kepala keluarga atau setara dengan 72%.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitik.Penelitian ini dilakukan dipemukiman kelurahan desa silolo kecamatan pasie raja kabupaten aceh selatan.desa ini dipilih karena letaknya jauh dipedalaman dan dekat dengan pinggiran sungai sebagai sumber air masyarakat didesa tersebut. kesimpulan dari 50  populasi dan sample  bahwa  sangat banyak masyarakat di Desa tersebut yang masih BAB sembarangan (OD) sebanyak 58 % ,yang  memiliki jamban sehat permanen ( JSP) sebanyak   38%,dan yang  BAB menumpang di tempat lain  (sharing) sebanyak 4%.
Gambaran Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian Malaria Di Desa Paya Ateuk Kecamatan Pasie Raja Aceh Selatan Nora Novita; Kiswanto Kiswanto
Jurnal Bioleuser Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v5i2.25764

Abstract

Malaria adalah penyakit menular yang di sebabkan plasmodium, yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. faktor yang menunjang vektor nyamuk Anopheles bisa tetap bertahan karena penyesuaian terhadap lingkungan yang ada sehingga faktor yang utama adalah lingkungan, kemudian individu,Perilaku manusia yang berhubungandengan penyakit malaria dapat dijelaskan berdasarkan cara hidup. Cara hidup manusia berpengaruh terhadap penularan penyakitmalaria, sebagai contoh bahwa kebiasaan tidak memakai anti nyamuk.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana Gambaran dari Fakor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Malaria di Desa Paya Ateuk Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif dan menggunakan kuesioner pengumpulan serta pengambilan data tanpa adanya perlakuan terhadap subyek penelitian, Penelitian ini menggunakan Metode Studi Kasus. Hasil : Dari 50 orang responden yang menggunakan kelambu pada malam hari  sekitar (52 %), Dan  yang tidak menggunakan kelambu pada malam hari (48 %)yang memakai anti nyamuk sekitar(16%). Dan yang tidak memakai ada (84%), yang keluar rumah pada malam hari 94%), dan yang tidak (6%), persentase masyarakat memakai baju ketika malam hari (94%). Dan yang tidak memakai (6%). atas sekitar ( 75 %) di rumah reponden terdapat genangan air dan tidak ada genangan (26%).selokan atau parit mengalir dengan lancar( 60%) dan tidak mengalir dengan lancar (40%).Kesimpulan:Gambaran dari faktor lingkungan dan perilku dengan kejadian malaria didesa paya Ateuk adalah perilaku tidak memakai obat nyamuk, keluar pada malam hari dan pemakaian kelambu.dan dari faktor lingkungannya adalah keberadaan genangan air hari berpotensi perkembangbiakan nyamuk hal ini menunjukkan lingkungan dan perilaku sangat berpotensi menularkan penyakit malaria.
PENURUNAN WARNA, TSS, COD, DAN Cr PADA LIMBAH BATIK TULIS SECARA ELEKTROLISIS DAN BIOSAND DI DESA KALIPUCANG WETAN KABUPATEN BATANG Kiswanto; Wintah; Jaya Maulana
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 4 No 1 (2019): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v4i1.62

Abstract

Limbah cair batik tulis di Desa Kalipucang Wetan yang dibuang secara langsung akanmembahayakan bagi lingkungan. Untuk menanggulangi permasalahan perlu pengolahan yang lebihcepat untuk memecah kandungan logam berat dan zat warna adalah dengan metode elektrolisis danbiosand. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penurunan zat warna, ChemicalOxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), dan logam berat Crom.Metode penelitian ini eksperiment laboratorium selanjutnya penerapannya di lapangan.Dengan proses elektrolisis dan biosand dengan variasi tegangan arus yaitu 12 volt, 18 volt, dan 32 voltdan waktu kontak 60, 120, dan 180 menit. Sedangkan pada biosand menggunakan penyaring pasir,kerikil dan kasa. Proses elektrolisis ini menggunakan dua plat aluminium sebagai elektroda.Hasil analisis menunjukkan persentase penyisihan zat warna tertingi mencapai 95,43% waktukontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5 Ampere, persentase penyisihan TSSmencapai 99,42% waktu kontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5 ampere, persentaseCOD mencapai 89,73% waktu kontak 120 menit tegangan listrik 18 volt dengan kuat arus 5 amperedan penyisihan Cr mencapai 78,16% waktu kontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5ampere. Hasil pengolahan dengan elektrolisis dan biosand dibawah baku mutu Permen LH No.5Tahun 2004 dan Perda Jateng No.5 Tahun 2012 dibawah baku mutu kecuali COD..Pengolahan sistem elektrolisis dan biosand dengan variasi tegangan dapat memperbaikikualitas limbah cair batik yang diolah.
PENURUNAN WARNA, TSS, COD, DAN Cr PADA LIMBAH BATIK TULIS SECARA ELEKTROLISIS DAN BIOSAND DI DESA KALIPUCANG WETAN KABUPATEN BATANG Kiswanto; Wintah; Jaya Maulana
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 4 No 1 (2019): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.174 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v4i1.62

Abstract

Limbah cair batik tulis di Desa Kalipucang Wetan yang dibuang secara langsung akanmembahayakan bagi lingkungan. Untuk menanggulangi permasalahan perlu pengolahan yang lebihcepat untuk memecah kandungan logam berat dan zat warna adalah dengan metode elektrolisis danbiosand. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penurunan zat warna, ChemicalOxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), dan logam berat Crom.Metode penelitian ini eksperiment laboratorium selanjutnya penerapannya di lapangan.Dengan proses elektrolisis dan biosand dengan variasi tegangan arus yaitu 12 volt, 18 volt, dan 32 voltdan waktu kontak 60, 120, dan 180 menit. Sedangkan pada biosand menggunakan penyaring pasir,kerikil dan kasa. Proses elektrolisis ini menggunakan dua plat aluminium sebagai elektroda.Hasil analisis menunjukkan persentase penyisihan zat warna tertingi mencapai 95,43% waktukontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5 Ampere, persentase penyisihan TSSmencapai 99,42% waktu kontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5 ampere, persentaseCOD mencapai 89,73% waktu kontak 120 menit tegangan listrik 18 volt dengan kuat arus 5 amperedan penyisihan Cr mencapai 78,16% waktu kontak 180 menit tegangan listrik 32 volt dengan arus 5ampere. Hasil pengolahan dengan elektrolisis dan biosand dibawah baku mutu Permen LH No.5Tahun 2004 dan Perda Jateng No.5 Tahun 2012 dibawah baku mutu kecuali COD..Pengolahan sistem elektrolisis dan biosand dengan variasi tegangan dapat memperbaikikualitas limbah cair batik yang diolah.
KAJIAN NILAI GIZI DAN ORGANOLEPTIK COKELAT MANGROVE DARI BUAH SONNERATIA ALBA Wintah Wintah; Andhina Putri Heriyanti; Kiswanto Kiswanto
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 15 (2018)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v15i0.74

Abstract

Pekalongan mempunyai potensi sumber daya alam berupa buah mangrove salah satunya jenis Sonneratia alba atau buah pedada. Buah pedada belum dimanfaatkan secara maksimal oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan buah pedada sebagai bahan olahan makanan berupa cokelat mangrove. Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) Mengetahui nilai gizi yang terkandung pada cokelat mangrove. (2) Mengetahui nilai rating hedonik (kesukaan) pada cokelat mangrove. Metode analisis proksimat secara deskriptif dengan mengetahui kandungan gizi cokelat mangrove. Parameter yang diukur yaitu kandungan protein, Vitamin C, lemak, air, abu, dan karbohidrat. Uji organoleptik cokelat mangrove untuk menilai hasil olahan coklat mangrove melalui organ indra berupa rasa, warna, aroma, dan tekstur. Uji organoleptik yang digunakan adalah uji rating hedonik (kesukaan). Hasil uji organoleptik menunjukkan cokelat mangrove yang sangat disukai adalah perlakuan P2 (Mangrove 30%:Tepung 20%). Nilai gizi pada cokelat mangrove untuk 100gr mengandung protein 5,56%, vitamin C 0,88%, lemak 29,85%, air 10,3%, kadar abu 0,5%, dan karbohidrat 53,7%. Pencantuman kandungan gizi pada produk olahan mangrove dapat memberikan informasi bahwa selain nikmat untuk dikonsumsi, mangrove baik untuk kesehatan karena mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa warna, rasa, aroma, dan tekstur berpengaruh terhadap cokelat mangrove. Kata Kunci: Sonneratia alba, Cokelat mangrove, Nilai gizi, Nilai hedonik.
EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI DAN ASAM JAWA TERHADAP DAYA REPELEN NYAMUK Aedes aegypti Wintah Wintah; Kiswanto Kiswanto
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 16 (2019)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v16i0.100

Abstract

There are some plants that have a distinctive odor and which smell is not liked by mosquitoes. one of the plants that is easily obtained and doubly beneficial for humans is pandan wangi leaves (pandanus amaryllifolius oxb) and tamarind leaves. The purpose of this study was to determine the effect of acidic extract of tamarind leaves on Aedes aegypti mosquitoes at various concentrations and the effect of persistence (length of time) of tamarind leaf extract applied on the test of Aedes aegypti mosquito, the method used is the experimental method, which is testing pandan wangi leaf extract and tamarind leaves with various concentrations on mosquito control. So the design used is a Completely Randomized Design (CRD). The results showed that essential oils of pandan wangi leaves and tamarind leaves had an effect on the repellent power of Aedes aegypti mosquitoes at 07.00-10.00 WIB and at 15.00-17.00 WIB. At the observations at 07.00-10.00 WIB, giving the most fragrant pandan leaves oil at concentrations of 50% and 90% with expulsion power of 89.7% and 91.3%. Whereas in the observation at 15.00-17.00 WIB the use of essential oils of pandan wangi leaves expelled the mosquitoes at a concentration of 70% with an expulsion of 89.3%, and the mosquito acid of the mosquitoes which was displaced by 89%. The next suggestion is to use other plants besides pandan wangi and tamarind leaves which are not widely used to control mosquitoes, especially mosquitoes that can cause diseases such as Aedes aegypti. Keywords: Pandan wangi, Tamarind, Repellent, Mosquitoes
PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH SECARA KONTINYU DI DESA PEUNAGA CUT UJONG Kiswanto Kiswanto; Wintah Wintah; Nur laila Rahayu; Endah Sulistiyowati
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 17 (2019)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v17i0.102

Abstract

Peat water has a brown color, humic acid content, organic substances, iron and pH levels are very high. To overcome the problem of peat water to be made clean water need to be processing first. Continuous processing of peat water includes; Neutralization, aeration, coagulation – flokulation, and filtration is a complete set of processes but is packaged in a simple form. This process is designed according to the condition and level of education of rural communities in peat water treatment. This study was conducted at a shelter in the village of Peunaga Cut Ujong Meurebo West Aceh. This research aims to reduce acidity, color, turbidity, flavor, iron (Fe), Zeng (Zn), organic matter, nitrate (NO3), and Nitrit (NO2). The research method is an experimental that is directly applied in the field. From the laboratory results in the UPTD Health Banda Aceh has been conducted test water quality before and after processing there are significant results. The results of experimental studies through the simple design of continuous processing using natural materials such as gravel, sand, charcoal and palm fiber and the chemical filling of the capor and alum obtained the results of color dissipation achieved 93.3%, pH of 98.3%, turbidity/cloudiness reached 91.9%, organic substance (KMNO4) of 73.3%, hardness of 39.7%, iron (Fe) 94.6%, zinc (Zn) of 91.09%, Flurode 77.33%, Nitrate (NO 3) of 80.04%, and Nitrit (NO 2) 99.31%. Meanwhile, the result of peat water is no smell and feel. The results of this trial are still under the standard quality of Permenkes RI No. 416/Menkes/PER/IX/1990 on the water quality requirements. Keywords: Peat, Continuous, Coagulan, Neutralization
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BATIK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MEMBRAN NANOFILTRASI DI KOTA PEKALONGAN Kiswanto Kiswanto; Laila Nur Rahayu; Wintah Wintah
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 17 (2019)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v17i0.109

Abstract

Pekalongan is the most famous batik city in Indonesia. UNESCO was crowned Pekalongan as the most creative batik city. Along with the coronation of Batik city, emerging problems related to the pollution of waste batik that ultimately damage the environment. It needs to be done fast and environmentally friendly batik waste processing. One alternative is the processing of batik waste using membrane technology. To know the performance of membrane nanofiltration in color allowance, COD, BOD, TSS, and metal Pb used batik liquid waste with different concentrations. This research was conducted to analyse the influence of pressure (4, 5, and 6 bar) against flux and the degree of windection of each of the parameters. The optimum pressure of membrane nanofiltration for all parameters is 6 bar. The results showed that the results of the rejection of colorants, COD, BOD, TSS and Pb respectively without dilution, 10 times dilution, 20 times dilution, 30 times in successive dilution is (98,29%-99.87%), (92,10-100%), (100%), (99,25-100%), ( 95,25-100%). The results showed that the color allowance, COD, BOD, TSS and Pb Metal had fulfilled the quality standards for the optimum pressure of 6 bar according to Ministry of Environment Regulation No. 5 year 2004 and Local Regulations of Central Java No. 5 year 2012. Potential of membrane nanofiltration technology can be used for the processing of batik liquid waste. Keywords: Batik Waste, Nanofiltration, Pressur, Color
Analisis Logam Berat (MN, FE , CD), Sianida dan Nitrit pada Air Asam Tambang Batu Bara Kiswanto Kiswanto; Wintah Wintah; Nur Laila Rahayu
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 18 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v18i0.116

Abstract

Coal mining of PT. Mifa Brothers in Aceh Barat produces liquid waste containing hazardous heavy metals. Research conducted at PT. Mifa Brothers located in Sumber Batu Village, Meureubo Subdistrict, West Aceh Regency, Aceh Province. The coal mining activities by the PT. Mifa Brothers used open-cast mining systems with open method. From the resulting liquid waste, the PT. Mifa Brothers made two ponds used as liquid waste treatment. Efficiency of Sewage Treatment Plant (STP or IPAL) conducted by the industry, can be known through the analysis of he avy metals content (Fe, Mn and Cd), cyanide and nitrite on inlet and outlet of liquid waste shelter. This analysis was determined using the atomic absorption Spectropotemer (SSA) for metal Fe, Mn and Cd, while CN-and NO2-analysis-using UV-Vis spectrophotometry methods. Test result of heavy metal ions of iron ion, manganese ions, cadmium ions, nitrite, and cyanide on each inlet is 8.24; 0.223; < 0.01; 0.034 mg/L and 0.321 on each outlet are 3.03; 0.189; < 0.01 mg/L; 0,016 and undetectable for cyanide. Sewage treatment at PT. Mifa Brothers using Dolomite method as adsorbent has not been efficient and efficient in the reduction of pollutant levels. Keywords : SSA, UV-Vis spectrophotometry, Inlet and outlet, Fe, Mn, Cd,NO2, CN-
Efektivitas EM-4 dalam Menurunkan Kadar Cod Limbah Cair Batik Cap di Kelurahan Simbang Wetan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Wintah Wintah; Kiswanto Kiswanto; Endah Sulistiyowati
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 18 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v18i0.117

Abstract

The objectives of this research are: (1) To know the effectiveness of lowering the rate of liquid waste COD stamp batik. (2) To know the most effective dose of the EM-4 in lowering the COD levels of liquid waste of stamp batik. (3) To know the day of how many EM -4 is most effective in lowering COD's liquid waste stamp batik. The study used the complete random design of the factorial pattern of dosage EM-4 0 ml/L, 10 ml/L, 15 ml/L and prolonged incubation for 1 day, 2 days, 3 days. The Data obtained is analyzed using two-lane analysis (Two Way Anova). Based on the results of the analysis of the treatment EM-4 and the old incubation against the liquid waste stamp batikobtained the following results: At a group of doses acquired F count = 4209.382 > F table 5% = 3.55, then H0 rejected or there is a real influence of various doses of EM -4 which is used against COD levels. At the time group gained F count = 77.756 > F table 5% = 3.55, then concluded that there is a real influence of incubation time against the rate of COD waste car stamp batik. The most effective EM-4 dosage to lower COD levels of liquid waste stamp batikis 15 ml/l which is capable of lowering COD levels by 96.24% and the most effective prolongedincubation time is the first day. Keywords: Effectiveness, Prolonged incubation, EM-4, COD, Waste batik stamp.