Membran selulosa asetat dapat digunakan untuk pemurnian minyak atsiri menggunakan teknik pemisahan non pori, akan tetapi membran ini mempunyai sifat fisika dan kimia yang rendah, sehingga mudah koyak dan rusak saat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat fisika dan kimia membran selulosa asetat menggunakan polifungsional monomer Trimethallyl isocyanurate (TMAIC). Membran tersebut diharapkan mempunyai kekuatan tarik tinggi dan derajat penggembungan rendah, sehingga memenuhi kriteria untuk digunakan pada pemurnian minyak atsiri. Selulosa asetat-TMAIC disintesis dengan cara mengisolasi selulosa dari sekam padi, kemudian dibuat selulosa asetat menggunakan asam asetat glasial. Polifungsional monomer TMAIC ditambahkan sebagai agen pengikat silang. Sinar gamma digunakan sebagai inisiator reaksi pembentukan ikatan silang antara selulosa-TMAIC-selulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TMAIC pada selulosa asetat yang digabungkan dengan iradiasi sinar gamma, menyebabkan penurunan derajat penggembungan dan peningkatan kekuatan tarik secara signifikan, yaitu masing-masing sebesar 65,48% dan 53,24%. Karakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) membuktikan adanya pembentukan ikatan silang selulosa asetat dengan TMAIC.