Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Error Control pada Jaringan Wireless ATM Berbasis CDMA Menggunakan Kode Concatenated Hafidudin Hafidudin
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem telekomunikasi bergerak generasi ketiga memerlukan suatu penelitian intensif di berbagaibidang penelitian. Salahsatunya adalah mengenai skema error kontrol yang cocok untuk diterapkan. Padapeneltian ini dievaluasi mengenai unjuk kerja dari suatu bagian sistem error kontrol pada jaringan wirelessATM berbasis CDMA menggunakan kode concatenated, yaitu lapisan fisiknya dengan menggunakanpengkodean Reed Solomon sebagai inner code dan pengkodean konvolusi sebagai outer code. Unjuk kerja yangditeliti adalah nilai bit error rate (BER) yang dapat dicapai oeleh error control tersebut tersebut. Untuk itudilakukan suatu simulasi dari suatu sumber ke penerima dengan menggunakan metode akses CDMA. Sumberberupa user yang membangkitkan paket CBR dan VBR. Hasil penelitian menunjukan bahwa concatenated codedengan menggunakan kode konvolusi dengan rate R=1/3 mempunyai kemampuan untuk diterapkan padajaringan wirless ATM, dengan jumlah paket = 200 palet, teknik pengkodean tersebut mampu mencapai errorfree pada Eb/No = 10 dB, sedangkan dengan jumlah paket = 100 paket mampu dicapai pada Eb/No = 9 dBKata Kunci: error control, concatenated code, reed solomon, konvolusi, cdma, watm
Analisis Performansi Aqm Routers yang Mendukung Aliran TCP dengan Menggunakan Pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) I Kadek Haddy W.; Hafidudin Hafidudin; Adiwijaya Adiwijaya
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Active Queue Management (AQM) adalah proses penandaan source TCP dari pusat router dengan mempertimbangkan penggunaan queue dan delay. Penggunaan AQM pada router akan memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja aplikasi-aplikasi internet. Seperti aplikasi yang termasuk didalamnya voice over IP (VoIP), class of service (CoS) dan video streaming di mana besar paket dan durasinya menunjukkan variasi yang sangat signifikan. Hal ini sesungguhnya merupakan permasalahan kontroling. Didasarkan pada pembuatan model dinamik dari TCP’s congestion-avoidance terdapat beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian, pertama parameter kunci network seperti TCP load, link capacity, dan round-trip-time yang menjadi penyebab utama masalah kontroling. Model standar AQM yang ada sekarang ini yaitu Random Early Detection (RED) sementara ini memang mampu mengatasi permasalahan TCP congestion.Dalam penelitian ini dianalisis dan disimulasikan suatu metoda AQM alternatif dengan menggunakan pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID). Membandingkan pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) dengan metoda Random Early Detection (RED) dan Proportional Integral (PI) dengan menggunakan simulasi Network Simulator (NS) dan menunjukkan hasil bahwa pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) lebih baik dalam hal throughput, paket loss dan index fairness.Kata kunci: AQM, RED, PID, PI, throughput, paket loss dan index fairness
Analisa Perbandingan Performansi Skema Multi-Level RED untuk Differentiated Services di Internet Dhani Arvianto; Hafidudin Hafidudin; Arif Rudiana
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan internet saat ini begitu pesat seiring dengan banyaknya user dan aplikasi-aplikasi yangberjalan diatasnya. Jaringan IP tradisional menawarkan user layanan best effort. Dalam layanan best effort,semua paket tidak ada yang dibedakan dan akan diberikan perlakuan forwarding yang sama. Hal ini dapatmenyebabkan adanya beban bagi jaringan yang memiliki bandwidth dan buffer space yang terbatas, sehinggadapat menghasilkan kongesti. Dengan adanya mekanisme Quality of Service (QoS), jaringan IP menyediakansuatu diskriminasi pada layanan. Differentiated Service (DiffServ) merupakan salah satu mekanisme yangdigunakan untuk meningkatkan Quality of Service (QoS) di jaringan IP. DiffServ adalah arsitektur IP QoSberdasarkan penandaan pada paket yang mengijinkan paket untuk dapat diprioritaskan sesuai dengankeperluan dari user. Multi-level Random Early detection (MRED) kemudian diperkenalkan sebagai suatu skemaAQM alternatif yang mendukung implementasi dari DiffServ.Dalam Penelitian ini diperkenalkan tiga skema MRED, yaitu RED dengan IN/OUT Coupled (RIO-C),RED dengan IN/OUT De-Coupled (RIO-D) dan Weighted RED (WRED). Simulasi menggunakan NS-2 dilakukanuntuk membandingkan kinerja masing-masing skema tersebut. Parameter-parameter performansi yang diujikanantara lain packet loss, throughput dan queue delay.Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja RIO lebih baik dibandingkan WRED dalam hal melindungipaket yang memiliki prioritas yang lebih tinggi pada kondisi load yang dinamis maupun dengan adanyapenambahan sumber. RIO-D menghasilkan throughput terbesar diantara dua skema lainnya untuk tiap skenarionamun dilain pihak juga memiliki panjang antrian yang tinggi sehingga delay antrian juga tinggi.Kata kunci: Kongesti, Differentiated Service, AF-PHB, RIO-C, RIO-D, WRED
Implementasi Video Conference pada Jaringan STT Telkom dengan Protokol H.323 Berbasis Web Irma Noviandari; Rendy Munadi; Hafidudin Hafidudin
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, pemanfaatan jaringan komunikasi data terus mengalami perkembangan yang pesat. Tidakhanya dari sisi perangkat, tetapi juga dari sisi aplikasi dan sistem transmisi yang digunakan. STT Telkomsebagai salah satu kampus berbasis teknologi telekomunikasi berusaha memanfaatkan perangkat dan jaringanyang tersedia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan memberikan kemudahan mahasiswa dalammengakses informasi dan materi kuliah yang diajarkan.Salah satu bentuk realisasi dari program tersebut adalah dibangunnya LAN (Local Area Network) danWLAN (Wireless Local Area Network) yang telah mencakup semua bangunan di STT Telkom termasuk kawasankost mahasiswa disekitar kampus. Tidak hanya itu, bandwidth yang disediakan juga sudah termasuk dalamkategori broadband. Tetapi pada kenyataannya, jaringan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untukitu, dalam Penelitian ini akan dicoba diimplementasikan sebuah aplikasi video conference menggunakanprotokol H.323 berbasis web. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajaron-line, rapat on-line, dan kegiatan lain yang membutuhkan tatap muka secara on-line. Sebelum aplikasi inidiimplementasikan, perlu dilakukan pengkajian dan analisa terhadap performansi jaringan (delay, jitter,throughput, dan packet loss) sebagai bahan pertimbangan kelayakan implementasi.Setelah dilakukan sejumlah percobaan dengan beberapa skenario didapatkan hasil bahwa delay arahdownlink lebih baik dan teratur daripada uplink dengan delay rata-rata
PERANCANGAN DAN REALISASI MOBIL REMOTE CONTROL MENGGUNAKAN FIREBASE Dadan Nur Ramadan; Agus Ganda Permana; Hafidudin Hafidudin
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 4 No 1: JETT Juli 2017
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2382.622 KB) | DOI: 10.25124/jett.v4i1.997

Abstract

Car Remote Control is a smaller size miniature car, which is controlled directly by the remote or joystick using transmitter module as a communication, in this journal propose design and realization of car remote control based on Internet of things using Firebase Cloud Messaging, first data from joystick application sent to the realtime database, and NodeMCU on car RC synchronizes the data from realtime database . The results obtained average value of delay from realtime database to NodeMCU is 1.191 second, while the value of sending data from the joystick application to Firebase is 3.13 Kb/s for upload and 2.28 Kb/s for download.
CORE NETWORK EPC REDIMENSIONING 4G LTE DI WILAYAH REGIONAL SULAWESI Vika Oktavia; Nachwan Mufti Adriansyah; Hafidudin .
TEKTRIKA Vol 2 No 2 (2017): TEKTRIKA Vol.2 No.2 2017
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v2i2.1678

Abstract

Core network dibutuhkan sebagai penyedia content layanan kepada user. Proses dimenssioning core network 4G LTE di wilayah regional Sulawesi dengan melakukan studi kasus di PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) hingga tahun 2022. Pada jaringan 4G LTE dengan CSFB diperlukan minimum elemen jaringan 9 MSS, 2 HSS, 5 S/PGW, dan 5 MME. Untuk dimensioning interface dapat mengetahui bandwidth minimum yang harus disediakan. Interface control plane terdiri dari S6a, S11, S10, S1-MME, S5/S8 memerlukan 0,4015 Gbps dan kebutuhan bandwidth interface user plane terdiri dari S5/S8 user plane, S1-U dan SGi adalah 20,075 Gbps. Dari hasil dimensioning element dan interface jaringan menghasilkan topologi jaringan EPC yang dapat diimplementasisan di wilayah regional Sulawesi. Untuk membentuk sistem yang handal dari segi teknikal dan biaya dengan topologi full connection mesh menggunakan pooling sistem. Penentuan link transport dari EPC menghasilkan dua skenario topologi planning core. Sehingga, infrastruktur topologi tersebut dapat menguntungkan baik dari sisi pelanggan maupun operator. Sehingga untuk biaya infrastruktur core network berbanding dengan efisiensi bandwidth yang disediakan dengan memilih rekomendasi link transport untuk skenario yang kedua.
Perancangan Prototype Alat Penangkap Ikan Pada Tambak Menggunakan Microcontroller Dan Realtime Database Bella Moniqa Ramadhini Sonda; Hafidudin Hafidudin; Dadan Nur Ramadan
eProceedings of Applied Science Vol 5, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Budidaya perikanan merupakan salah satu potensi besar untuk dikembangkan di indonesia. Permasalahan umum yang menjadi kendala utama bagi pembudidaya ikan dalam mewujudkan kegiatan perikanan adalah pengelolaan perikanan (fisheries management). Untuk Teknologi Penangkap Ikan belum banyak mendapat perhatian. Seiring dengan perkembangan teknologi untuk pembudidayaan ikan sejauh ini panen ikan masih dilakukan secara manual serta membutuhkan waktu dan sumber daya manusia yang berlebih dan apabila terdapat pemesanan besar sulit untuk menangkap dan menghitung jumlahnya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah prototype alat penangkap ikan menggunakan Microcontroller secara realtime. Prototype Alat Penangkap ikan ini merupakan alat yang menggunakan microcontroller sebagai pusat kendalinya dan memanfaatkan konsep IoT (Internet of Things) yang dapat mengirim data melalui wifi secara realtime. Alat ini menggunakan sensor infrared untuk mendeteksi jumlah ikan yang kita butuhkan sesuai dengan jumlah yang di input melalui alat. Lalu data dapat ditampilkan melalui website secara realtime, maka Alat penangkap ikan akan terhubung dengan Firebase Realtime sebagai database penangkap ikan. NodeMCU digunakan sebagai media untuk mengirim data dari alat ke database. Motor Stepper berfungsi sebagai penggulung jaring di prototype alat penangkap ikan , lalu Motor Servo berfungsi sebagai pembuka dan penutup gerbang untuk jalur keluarnya ikan di prototype alat penangkap ikan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, Prototype Alat Penangkap Ikan dan Website berjalan dengan baik. Fungsionalitas alat penangkap ikan ini sudah mencapai 89% dalam 10 kali pengujian. Pengujian Delay Alat Ke Website dalam menerima data didapatkan hasil 4.9sc untuk mengupload data ke website setelah sensor membaca dan dikirimkan data ke database. Keakuratan alat dengan Website juga sudah 89% dari 10 kali pengujian. Pengujian Transfer data download dan upload yaitu 24.3Kb/s untuk download dan 24.2Kb/s untuk upload. Kata kunci : fisheries management, IoT(Internet of Things), microcontroller, realtime, sensor infrared Abstract Aquaculture is one of the great potentials to be developed in Indonesia. A common problem that is a major obstacle for fish farmers in realizing fisheries activities (fisheries management). For fishing technology has not received much attention. Along with the development of technology for fish cultivation so far the fish harvest is still done manually and requires excessive time and human resources and if there is a large order it is difficult to capture and calculate the amount. Given these problems, we need a prototype of a fishing gear using a microcontroller in realtime. Prototype This fishing gear is a tool that uses a microcontroller as its control center and utilizes the concept of IoT (Internet of Things) that can send data via wifi in realtime. This tool uses an infrared sensor to detect the amount of fish we need in accordance with the amount input through the tool. Then the data can be displayed through the website in realtime, then the fishing gear will be connected to Firebase Realtime as a fishing database. NodeMCU is used as a medium for sending data from a device to a database. Motor Stepper functions as a net roller in the prototype of a fishing gear, then the Motor Servo functions as an opening and closing the gate for the exit of the fish in the prototype of a fishing gear. Based on the results of tests that have been done, Prototype of Fishing Equipment and Website is going well. The functionality of this fishing gear has reached 89% in 10 times the test. Delay Testing Tool to the Website in receiving data obtained 4.9sc results to upload data to the website after the sensor reads and sends data to the database. The accuracy of the tool with the Website has also been 89% of 10 times testing. Testing Data transfer downloads and uploads are 24.3Kb / s for downloads and 24.2Kb / s for uploads. Keywords: Fisheries management, IoT ( Internet of Things), microcontroller, realtime, sensor infrared
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (ftth) Dengan Teknologi Gpon Konfigurasi Star Di Cluster Cempaka Dan Cemara Perumahan Bumi Adipura Rizki Indrawan Tarigan; Tri Nopiani Damayanti; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Applied Science Vol 5, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Provider telekomunikasi di Indonesia mulai gencar meningkatkan penetrasi fixed broadband melalui kabel fiber optik dengan teknologi yang dinamakan dengan passive optical network (PON). Tantangan penyedian fixed broadband ini membutuhkan kecepatan dan juga pembangunan jaringan broadband yang handal untuk meminimalisir biaya dan juga redaman (loss). Hasil perancangan dihasilkan nilai Power link budget downstream sebesar -14.652 dan upstream -15.825 untuk Cluster Cemara. Nilai Power link budget downstream untuk Cluster Cempaka sebesar -14.618 dan upstream -15.925 dengan perhitungan manual. Nilai tersebut masih dikatakan layak karena masih diatas -28 dBm. Untuk Perhitungan rise time budget tidak melebihi batas minimal 70% NRZ dan bit error rate tidak melebihi 10-9 . Kata Kunci: Fiber to The Home, Loss, Rise time budget, PON, GPON, Passive Splitter Abstract Telecommunication Provider in Indonesia began to increase the penetration of fixed broadband through fiber optic cable with technology called Passive Optical Network (PON). This fixed broadband Tuner challenge requires speed and also development of reliable broadband network to minimize cost and also damping (loss). The results of the design resulted in the budget downstream link Power value of -14,652 and upstream -15,825 for Cluster Cemara. The value of the budget downstream Power link for Cluster Cempaka is -14,618 and upstream -15,925 with manual calculation. The value is still said to be worthy because it is still above -28 dBm. For a budget rise time calculation does not exceed the minimum limit of 70% NRZ and the bit error rate does not exceed 10-9 . Keywords : Fiber to The Home, Loss, Rise time budget, PON, GPON, Passive Splitter
Rancang Bangun Access Point Pada Teknologi Visible Light Communication Menggunakan Raspberry Pi Di Laboratorium Sistem Komunikasi Optik Fakultas Ilmu Terapan Roberth Kabor Sunde Randongkir; Tri Nopiani Damayanti; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Applied Science Vol 5, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK LED (Light Emiting Diode) saat ini sebagian besar pemanfaatannya hanya sebagai indikator ataupun sebagai penerang suatu ruangan. Pada perkembangan teknologi ini banyak menciptakan inovasi-inovasi, yaitu LED saat sekarang ini dapat digunakan sebagai suatu media transmisi berkecepatan tinggi. Visible Light Communication (VLC) merupakan suatu teknologi sistem komunikasi, yang dapat memungkinkan suatu proses penyampaian informasi menggunakan cahaya tampak. Visible Light Communication (VLC) menyediakan efisiensi dalam sistem komunikasi nirkabel karena menawarkan Bandwith yang baru dan belum digunakan dalam komunikasi nirkabel, serta memiliki potensi perkembangan yang bagus. Pemanfaatan cahaya tampak dalam komunikasi nirkabel dapat menjadi solusi dalam masalah penghematan energi dan keterbatasan frekuensi radio dalam pengembangan komunikasi nirkabel. Dalam proyek akhir ini, dilakukan perancangan alat komunikasi VLC pada bagian access point dengan memanfaatkan transmisi cahaya tampak. Alat komunikasi yang dirancang merupakan komunikasi FullDuplex dengan terdapat access point sebagai blok Transmitter di masing-masing bagian. Data yang ditransmisikan berupa video, Audio dan Teks yang diolah menggunakan Web Server yang terdapat pada Raspberry pi. Kata kunci : Visible Light Communication, Light Emiting Diode, photodiode, raspberry pi, video dan Teks. ABSTRACT LED (Light Emiting Diode) currently most of its use is only as an indicator or as lighting a room. In the development of this technology many innovations have been developed, namely LEDs can now be used as high-speed transmission media. Visible Light Communication (VLC) is a communication system that can be used as a process of delivering information using visible light. VLC provides efficiency in wireless communication systems because it offers new bandwidth and has not been used in wireless communications, and has good development potential. The use of visible light in wireless communication can be a solution to the problem of energy saving and radio frequency in the development of wireless communication. In this final project, communication devices will be designed in the access point section that uses visible light transmission. The communication device designed is Full-Duplex communication with an access point as a Transmitter block in each part. The transmitted data consists of video, Audio and text that is processed using a Web Server on the Raspberry pi. Keywords: Visible Light Communication, light-emitting diodes, photodiodes, raspberry pi, video, Audio, and text.
Rancang Bangun Terminal Equipment Pada Teknologi Visible Light Communication Menggunakan Raspberry Pi Di Laboratorium Sistem Komunikasi Optik Fakultas Ilmu Terapan Muhammad Rezam Zain; Tri Nopiani Damayanti; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Applied Science Vol 5, No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perkembangan teknologi telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, terutama untuk bidang komunikasi. Hal ini terbukti dengan banyaknya media komunikasi baik nirkabel dan kabel. Pada proyek kali ini dimanfaatkan cahaya tampak sebagai media dalam sistem komunikasi, dimana telah dibuat sebuah perangkat terminal equipment pada teknologi VLC. cara kerja dari terminal equipment ini yaitu ketika terminal equipment berperan sebagai penerima, maka photodiode module akan menerima dan membaca nyala dan matinya cahaya dari lampu LED sehingga membentuk data kode biner. Setelah itu menerima data berupa kode biner, maka pada web akan dikonversikan menjadi bentuk karakter yang sama seperti yang dikirimkan user pengirim. Dan pada saat yang sama pengirim juga dapat mengirimkan mengirimkan informasi pada receiver, dimana informasi yang dikirim oleh user akan dikonversikan kedalam bentuk biner sebagai perintah untuk menyala dan mematikan lampu LED sesuai dengan bit yang dikirim, bit “1” artinya lampu menyala dan bit “0” artinya lampu mati. Dari hasil pengujian yang dilakukan secara full duplex, data yang diterima dikategorikan baik karena bagian penerima dapat menerimana dengan baik karakter yang dikirimkan oleh pengirim. Kata Kunci : Visible Light Communication, Terminal Equipment, LED, Raspberry Pi, Photodioda Module. ABSTRACT Technological developments have shown significant improvements, especially for the field of communication. This is evidenced by the many communication media both wireless and wired. In this project, visible light is used as a medium in communication systems, where terminal equipment has been made on VLC technology. The workings of this terminal equipment are when the terminal equipment acts as a receiver, the photodiode module will receive and read the lights on and off from the LED lights to form binary code data. After receiving data in the form of binary code, the web will be converted to the same characters as the sending user. And at the same time the sender can also send information to the recipient, where information sent by the user will be converted to binary form as a command to turn on and off the LED lights according to the bits sent, bit "1" means the light is on and bit "0 "Means the lights are off. From the results of tests conducted in full duplex, the data received is categorized as good because the recipient can properly understand the characters sent by the sender. Keywords: Visible Light Communication, Terminal Equipment, LED, Raspberry Pi, Photodioda