Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA GEDUNG PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Atthaillah Athaillah; Muhammad Iqbal; Iman Saputra Situmeang
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.113-124

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini melakukan investigasi performa pencahayaan alami pada Gedung Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (PAFT) Universitas malikussaleh. Berdasarkan observasi pada gedung PAFT, ruangan-ruangan pada bangunan cenderung gelap dan memakai bantuan pencahayaan buatan walaupun pada siang hari, serta memiliki lahan sempit sehingga cahaya alaminya terhalang oleh bangunan perimeter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa performa pencahayaan alami khususnya faktor pencahayaan alami (daylight factor) pada gedung PAFT dan memberikan solusi desain untuk meningkatkan performa pencahayaan alaminya. Metode penelitian dilakukan melalui simulasi Komputer (computer simulation) dengan software Velux Daylight Visualizer versi 2.0 untuk perhitungan faktor pencahayaan alami. Hasil menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kedalaman ruang, posisi ruang, pemilihan material bukaan, penempatan bukaan yang tidak sesuai, kondisi sekitar bangunan (penghalang bangunan), dan Window Wall Ratio (WWR) yang kurang memadai. Selanjutnya, penelitian ini memberikan solusi seperti meningkatkan WWR (menambah dan memperluas bukaan), mengganti warna interiordengan warna yang lebih cerah seperti warna putih, mengganti material bukaan dengan nilai Tvis lebih tinggi (0,850) dan menambahkan shading devices pada tempat-tempat yang dianggap Membutuhkan untuk menghindari efek silau berlebihan dalam ruangan.Kata kunci: Pencahayaan Alami, Faktor Pencahayaan Alami, Velux Daylight Visualiser 2.0, Simulasi Komputer ABSTRACTDaylighting provided significant benefits such as visual comfort and energy saving for a building. In addition, it improved productivity and welbeing of its occupants. As an educational building for architecture, the building of Prodi Arsitektur Fakultas Teknik (PAFT) Universitas Malikussaleh, needed to pay attention to its daylighting performance. As observed, on the one hand, spaces within the building relatively dark and it utilised electric lighting during working hours, on the other, it was made worse by narrow site surrounded with perimeter buildings at close distances. The aim of this study was to analyse daylighting performance within PAFT building, particularly, daylight factor (DF).  Furthermore, this research offered some solutions to improve daylight performance within PAFT building. Computer simulation were adopted with Velux Daylight Visualizer Version 2.0 for DF calculation. Result showed, majority of spaces within PAFT building did not meet standard as required by Standar Nasional Indonesia (SNI). The causes for the condition were depth of spaces, mispositioning of particular spaces within PAFT building, incorrect glass selection for openings, inappropriate opening positioning, reasonably close distance of adjacent building and insufficient window wall ratio (WWR). The possible solutions for the situation were increasing the WWR, change interior into a brighter color, replaced all of glasses with higher Tvis values and provided shading devices where appropriate. Keywords: Daylighting, Daylight Factor, Velux Daylight Visualiser 2.0, Computer Simulation 
STUDI ORIENTASI BANGUNAN DAN ADAPTASI NYA TERHADAP KENYAMANAN MANUSIA DALAM BANGUNAN Muhammad Iqbal
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1231

Abstract

Dalam rancangan aktif, bangunan sebagai salah satu lingkungan binaan merupakan pengguna energi terbesar untuk mencapai kenyamanan termal manusia, terutama penggunaan pengkondisian udara (Air Conditioning). Berbeda hal nya dengan rancangan bangunan pasif, dimana penekanan rancangan mengarah kepada pemanfaatan energi berkelanjutan, seperti matahari dan angin. Kondisi lingkungan sekitar dan manusia sebagai pengguna bangunan merupakan indikator penting dalam merumuskan kebijakan rancangan pasif, terutama untuk mencapai kenyamanan termal. Kondisi lingkungan sekitar tersebut berupa suhu, kelembapan, kecepatan angin dan radiasi panas matahari dan kondisi manusia berupa aktifitas (metabolic rate) dan pakaian yang digunakan (clo value). Perbedaan orientasi bangunan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi termal pada setiap ruangan dalam bangunan, seperti orientasi barat daya dengan barat laut akan berbeda cahaya matahari dan aliran angin serta kelembapannya. Penilaian terhadap termal menggunakan kaedah lapangan dengan pengukuran suhu, kelembapan, kecepatan angin dan tanggapan pengguna secara kuantitatif dengan membagikan kuesioner berdasarkan orientasi yang berbeda dalam ruangan yang diuji. Hasil pengukuran dan kompilasi data kuesioner diolah dengan Thermal ASHRAE Program Comfort IV.0, menunjukkan bahwa perbedaan orientasi bangunan memberikan berbagai kesan kenyamanan pengguna dalam rancangan bangunan alami. Dari beberapa orientasi yang menjadi studi kasus, bangunan yang menghadap ke arah tenggara memberikan kenyamanan termal yang lebih baik daripada orientasi lain.
Measurement of Human Work Reliability Using Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach and Human Error Assessment and Reduction Technique Method Bakhtiar Bakhtiar; Syukriah Syukriah; Muhammad Iqbal
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.02 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v2i1.244

Abstract

CV. Raja Hati is a company that is engaged in the process of refinishing tires that have been bald into new ones. The tire retreading process has a relatively high percentage of defects, such as 14.8% Printing Process, 12.3% Surface Leveling, 8.6% Tire Curing, and so on. The problems in this study are the factors that cause defects in terms of human aspects, the types of errors that most often occur in the production process, and the value of human error probability (HEP) in the production process at CV. Raja Hati. This study aims to determine the factors that cause defects in terms of human aspects, the types of errors that most often occur in the production process and the value of human error probability (HEP) in the production process. The research was conducted using the SHERPA and HEART methods. The SHERPA method’s study results show that the types of errors that often occur in the tire retreading process are many wrong operator actions. Still, on the proper object (A7), the operator is wrong in dividing the time in doing work (A2), and the operator is not suitable for doing his job (A5). This study concludes that the factors that cause product defects in the tire retreading process are the absence of a procedure for correcting errors by 21.63%, the need for different techniques in doing work to facilitate operators by 27.04%, inexperienced operators by 12.36%, and inexperience and independent inspection has a percentage of 12.36%. The results of the calculation of the HEP value show that the average HEP value in the tire retreading process is 0.8552 or 85.52%, while the operator reliability value is 14.48%.
ADAPTIVE COMFORT PADA GRAND STUDIO PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Atthaillah Atthaillah; Eri Saputra; Muhammad Iqbal
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 4 No 2 (2017): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v4i2a1

Abstract

Abstrak_ Ruang Grand Studio Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (GS-PAFT) merupakan satu ruang studio baru yang menggunakan penghawaan alami pada prodi Arsitektur universitas tersebut. GS-PAFT merupakan ruang studio yang paling luas yang dapat menampung 60 orang mahasiswa dengan luas 168.48 m2dan baru digunakan satu semester. Dalam penggunaannya, dirasakan kondisi termal yang tidak nyaman baik bagi mahasiswa maupun tenaga pengajar.Studi ini melakukan investigasi untuk membuktikan sensasi ketidaknyamanan subjektif tersebut dengan data sehingga bisa dipertanggung jawabkan secara objektif dengan pengukuran adaptive comfort.Tujuannya adalah untuk memberikan data sensasi termal sehingga pihak prodi arsitektur dapat mengambil langkah yang benar untuk penyelesaian masalah tersebut.Metode yang dipakai adalah metode simulasi komputer dengan teknik parametrik menggunakan Rhinoceros, Grasshopper dan Ladybug & Honeybee.Ruang GS-PAFT dibagi menjadi sembilan zona berdasarkan orientasi dan modul bangunan untuk memudahkan analisis.Simulasi dilakukan dari pukul 08.00 sampai 17.00 yang merupakan waktu pemakaian ruang pada hari kerja.Hasil menunjukkan kurang dari 40% waktu sepanjang tahun dirasakan nyaman.Zona yang paling nyaman dan paling tidak nyaman secara berurutan adalah zona 8 (Timur, tidak terpapar matahari) dan zona 20 (Barat Daya, terekspos matahari) dengan persentase waktu nyaman tahunan 39.23% dan 33.53%. Kata kunci : Adaptive Comfort; Sensasi Termal; Simulasi Kenyamanan Termal; Metode Parametrik; Ruang Studio.Kata kunci : Adaptive Comfort; Sensasi Termal; Simulasi Kenyamanan Termal; Metode Parametrik; Ruang Studio.Abstract_ Grand Studio Technic Faculty of Architecture Department in  Malikussaleh Uniersity (GS-PAFT) was a latest studio room using natural  ventilation on Architecture Department of Malikussaleh University.  GS-PAFT was the largest studio which accommodated 60 students with the area of 168.48 m2 and it had been utilized only for one semester.  The thermal sensation of the space was uncomfortable both for students and lecturers who had used the studio.  Thisinvestigation of this study is to prove the subjective of uncomfortable sensation that can become responsible objective using measurement of adaptive comfort.  The paper was aimed for providing data of thermal sensation, in order to guide the architecture department solving the thermal comfort problem.  This study used computer simulation method with parametric technic using Rhinoceros, Grasshopper, Ladybug& Honeybee.  The GS-PAFT room was divided into nine zones based on its orientation and the building modular for easier analysis.  Simulation was conducted from 08:00 A.M. to 05:00 P.M. which was the time of the space was utilized within the working days.  The result showed that less than 40% of the time from the whole year was thermally comfortable.  The most comfortable and uncomfortable zones consecutively were zone 8 (East, no sun exposure) and zone 20 (South West, sun exposed) which revelead 39.23% and 33.53%  the comfortable time percentage of the whole year.Keywords : Adaptive Comfort; Thermal Sensation; Thermal Comfort Simulation; Parametric Method, Architecture Studio
OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE Studi Kasus : Ruang Kuliah III Pada Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh Muhammad Iqbal
Arsitekno Vol 5, No 5 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v5i5.1227

Abstract

Sistem tata udara menggunakan 50-70% energi dari seluruh energi listrik yang digunakan dalam bangunan perkantoran. Beban internal dari gedung internal, yaitu beban yang ditimbulkan oleh lampu, penghuni dan peralatan lain yang menimbulkan panas dan beban eksternal yaitu panas yang masuk dalam bangunan yang diakibatkan oleh radiasi matahari, konduksi dan ventilasi / infiltrasi melalui selubung bangunan. Untuk mengurangi beban eksternal, SNI 03-6389-2000 menentukan kriteria disain yaitu Keseluruhan Thermal Transfer Value (OTTV) harus lebih kecil atau sama dengan 45 Watt / m². Untuk memudahkan perencanaan dalam mendukung konservasi energi, penelitian ini berusaha mencari Window to Wall Ratio (WWR) yang dapat memenuhi OTTV yang diperlukan. Studi dilakukan pada salah satu ruang kuliah sederhana di Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Hasil penelitian ini menunjukkan WWR lebih kecil atau sama dengan 0,30 menghasilkan nilai OTTV memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh SNI 03-6389-2000.
PERFORMANCE LABELLING OF BUILDINGS Muhammad Iqbal
Arsitekno Vol 3, No 3 (2014): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v3i3.1215

Abstract

Pelaksanaan konstruksi bangunan yang cukup tinggi pada abad ini telah menggunakan sumber daya material dan energi yang cukup besar baik pada saat pembangunan maupun masa penggunaan bangunan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan krisis energy dan memicu pemanasan global jika tidak adanya fungsi pengendalian dan penilaian terhadap hasil pembangunan serta rekomendasi terhadap pembangunan kedepan. Dalam rangka menjaga keberlanjutan sumber energy perlu dikembangkan program-program khusus untuk meningkatkan kesadaran para pemain kunci dalam dunia konstruksi, sepert iperancang, pengembang, pemilik bangunan, kontraktor dan pemerintah serta pihak lainnya. Langkah-langkah strategis yang akan mendorong industry konstruksi untuk lebih memperhatikan isu-isu lingkungan dalam pembangunan dapat dilakukan dengan melembagakan system penilaian dampak lingkungan dan kinerja bangunan sehingga konsep pembangunan yang ramah lingkungan dapat di motivasi dan dicapai.  Beberapa Negara maju telah menerapkan system penilaian bangunan terhadap penggunaan energi, seperti LEED di United States, BREEAM di Inggris, CASBEE diJepang,  NABEERS di Australia, ABRI di Taiwan, HK-BEAM di Hongkongdan Green Mark for Buildings di Singapore dengan tujuan mempercepat adopsi pembangunan lingkungan binaan yang ramah lingkungan dengan menggunakan konsep arsitektur hijau. Gambaran konsep penilaian bangunan yang ramah lingkungan di Negara maju tersebut apakah dapat diterapkan di Negara Malaysia sebagai Negara berkembang.
APLIKASI QUICK COUNT PILKADA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAMPLE RANDOM SAMPLING BERBASIS ANDROID Nurdin Nurdin; Defry Hamdhana; Muhammad Iqbal
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v10i1.622

Abstract

Aplikasi quick count pilkada kota Lhokseumawe ini merupakan sebuah aplikasi penyampaian informasi hasil perhitungan cepat suara pemilihan kepala daerah dengan menggunak android yang bertujuan memudahkan setiap user pada TPS untuk mengirimkan hasil perhitungan suara sehingga proses pengiriman hasil perhitungan suara dapat berjalan dengan cepat. Aplikasi ini juga menggunakan metode sample random sampling yang dapat membantu penarikan sampel dari jumlah populasi pemilih tetap. Perancangan aplikasi ini menggunakn UML sebagai gambaran perancangan system, dan dibangun menggunakan bahasa pemograman java dengan aplikasi Android Studio, dan MySQL sebagai tempat penyimpanan data. Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah aplikasi quick count yang dapat membantu proses perhitungan suara dari setiap TPS dengan cepat dan juga dapat membantu para pasangan calon untuk mengetahui daerah perolehan suara terbanyak. Berdasarkan hasil penilitian diperoleh pasangan calon 1 memiliki kemenangan di kecamatan Banda Sakti 30%, pasangan calon 2 memenangkan kecamatan Blang Mangat 47.3%, pasangan calon 3 unggul pada kecamatan Muara Satu 40.9% dan pasangan calon 4 suara terbanyaknya di kecamatan Muuara Satu 30.2%.
Pembuatan Sistem Wiper Otomatis pada Kendaraan Menggunakan Aplikasi Arduino Uno Abubakar Dabet; J Jumadi; Muhammad Iqbal A.P
Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology Vol 5, No 2 (2021): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v5i2.6020

Abstract

Sistem wiper konvensional saat ini masih sepenuhnya dikendalikan secara manual oleh pengemudi untuk mengatur kecepatan wiper berdasarkan intensitas air di kaca kendaraan. Salah satu inovasi yang dapat membantu pengemudi untuk lebih nyaman berkendara yaitu dengan menambahkan mode otomatis pada sistem wiper. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat  sistem wiper untuk kendaraan ringan yang lebih praktis dan menguji kelayakan nya.Jenis Penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design dengan teknik pengumpulan data berupa angket yang memiliki dua aspek yaitu ergonomi dan teknis, dengan hasil dari uji kelayakan mencapai 92% untuk aspek ergonomi dan 92% untuk aspek teknis. Berdasarkan hasil uji kelayakan dua aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem wiper otomatis ini termasuk kategori sangat layak berdasarkan kategori dari 92% sistem wiper ini dirancang untuk mempermudah pengemudi, dan pengujian kinerja sudah mencapai semua pengkondisian wiper.
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI 2 RUMAH SAKIT SWASTA KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2020 Muhammad Iqbal Maulana; Mauliza Mauliza; Mardiati Mardiati; Noviana Zara; Teuku Yudhi Iqbal
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.8 : No.1 (Mei 2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v8i1.7172

Abstract

Low birth weight (LBW) is a infant whose weight is less than 2500 grams. Internationally, LBW is still seen as a health problem that is quite prominent because it has a high enough risk to experience death in the neonatal period, which is 40 times greater than babies born with normal weight. Data from the WHO in 2018, the prevalence of babies with LBW in the world is 15.5% or about 20 million babies born every year, of which about 96.5% of them occur in developing countries. Based on the results of Riskesdas in 2018, one of the most common causes of infant mortality in Indonesia is LBW, which is 34%. The birth rate of babies with LBW in Indonesia reaches 350,000 every year where the prevalence of LBW in Indonesia is 6.2%. One of the causes of LBW is the poor nutritional status of the mother, one of which is anemia. The purpose of this study was to determine the relationship between anemia in pregnant women and the incidence of low birth weight (LBW) in 2 private hospitals in Lhokseumawe. This research is an analytic observational study with a cross sectional study approach. The sampling technique used is total sampling with a total of 154 respondents. The data used is secondary data derived from medical records. Data analysis was performed using Chi-square’s test. The results showed is no relationship between maternal anemia and the incidence of LBW.