Sibling rivalrydapat merusak kualitas persaudaraan dan menyebabkan perilaku agresif yang membahayakan anak, membuat anak menjadi rendah diri, memaki, cedera, menganggap saudaranya sebagai lawan, bahkan menyebabkan kematian. Tujuan penelitian mengetahui, pola asuh, faktor sosial dan kecerdasan emosi terhadap sibling rivalry Balita di Kelurahan Abadijaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian seluruh ibu yang memiliki anak lebih dari satu balitasibling rivalry sebanyak 80 orang. Metode analisis menggunakan Struktural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan variabel sibling rivalry balita dipengaruhi pola asuh 18,2%, faktor sosial 26,8%, kecerdasan emosi 27,7%. Sedangkan pengaruh langsung faktor sosial terhadap kecerdasan emosi 33,4%, pola asuh terhadap faktor sosial 31,8%, lingkungan keluarga terhadap pola asuh 74,7%, pola asuh terhadap kecerdasan emosi 28%. Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosi yang paling mempengaruhi sibling rivalry pada Balita, dikarenakan fokusnya memahami, mengenali, merasakan, mengelola dan memimpin perasaan sendiri dan orang lain dalam kehidupan pribadi dan sosial. Hasil penelitian ini, menyarankan orang tua memberikan semangat baru pada kegiatan, yang diberikan atas prestasi anak, berupa pemberian pujian dan penghargaan.