Nyai (2016) merupakan sebuah film karya Garin Nugroho yang dibuat hanya dengan menggunakan satu kamera dan pengambilan gambarnya secara terus menerus tanpa henti (one take) untuk satu film secara penuh. Konsekuensi dari teknik tersebut menyebabkan Film Nyai tak ubahya seperti pementasan teater di atas panggung. Karya ini terinspirasi oleh beberapa karya sastra sekaligus. Untuk melakukan analisis terhadap Film Nyai, menggunakan konsep yang dikenal awal mulanya sebagai sebuah konsep pemanggungan di atas panggung teater dan pada perkembangan selanjutnya dikenal juga dalam dunia sinematografi. Pemahaman mengenai mise en scène ini sangat penting untuk pijakan melakukan analisis terhadap unsur-unsur yang ada dalam Film Nyai.Nyai merupakan film dengan idiom pertunjukan teater yang sangat kental. Blocking, Setting, Make Up benar-benar seperti pertunjukan teater di atas panggung. Sedangkan pergerakan, sudut pengambilan dan pemilihan lensa kamera dibuat semirip mungkin dengan pandangan manusia. Kata Kunci: mise en scène, film nyai, garin nugroho Nyai (2016) is a film by Garin Nugroho which is made using only one camera and with long take technique for full film. As a consequence of this technique, Nyai is very as theater performance ona stage. This work is inspired by several literary works at once. To conduct an analysis of the Nyai, it uses a concept that was known in the beginning as a staging concept on the theater stage and later known in the world of cinematography. This understanding of mise en scène is very important for the basis of analyzing the elements in Nyai. Nyai is a film with a very strong theatrical idiom. Blocking, Setting, Make Up are really like theatre performances. Meanwhile, the movement, angle and selection of the camera lens are made as close as possible to human sight.Key words: mise en scène, nyai, garin nugroho