Yadi Gunawan
Institut Teknologi Garut

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perancangan Beton Self Compacting Concrete (Beton Memadat Sendiri) Dengan Penambahan Fly Ash dan Structuro Kukun Rusyandi; Jamul Mukodas; Yadi Gunawan
Jurnal Konstruksi Vol 10 No 01 (2012): Jurnal Kontruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.244 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.10-01.35

Abstract

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium dengan pengujian terhadap material SCC. Self Compacting Concrete merupakan varian beton yang memiliki tingkat derajat pengerjaan (workability) tinggi dan juga memiliki kekuatan awal yang besar, sehingga membutuhkan faktor air semen yang rendah. Pada penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penambahan admixture kimia Superplasticizer “Structuro” dan Filler “Fly Ash” terhadap karakteristik SCC. Superplasticizer dicampurkan dengan kadar 0,3 % dengan mengurangi kadar air campuran. Sedangkan untuk Fly Ash sekitar 8% dari volume campuran beton per m3. Metode pengujian SCC dengan Slump-Cone Test pada kondisi segar. Selanjutnya dilakukan pengetesan kuat tekan pada umur 3 dan 7 hari. Hasil penelitian, Fly Ash dapat digunakan sebagai Filler dalam pembuatan rancangan beton SCC. Untuk penggunaan Structuro di atas 2,5 % hendaknya dihindari karena tidak efektif terhadap kemampuan mereduksi air sehingga akan menimbulkan efek negative seperti segregation dan bleeding.
Perancangan Beton Kekuatan K-250 Dengan Bahan Pasir Cidadap Karangpawitan Kabupaten Garut Rijal Fahmi; Abing Dian Saputra; Yadi Gunawan
Jurnal Konstruksi Vol 10 No 01 (2012): Jurnal Kontruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.504 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.10-01.36

Abstract

Beton suatu kata yang tak asing lagi bagi sesorang yang bergelut di dunia konstruksi, yang mana disetiap perkerjaan pembangunan kostruksi tidak terlepas apa yang dimanakan beton. Bahan-bahan untuk pembutan beton diantaranya adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kabupaten Garut banyak terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembutan beton, dalam hal ini di daerah Cidadap Kecamatan Karangpawitan banyak terdapat pasir. Untuk mengetahui apakah pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi  tentunya harus melalui suatu pengujian laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan bisa tidaknya bahan tersebut digunakan untuk setiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji Laboratorium Pasir Cidadap yang digunakan berasal dari selokan–selokan yang  berasal dari daerah sekitar yang mana dari hasil pengujian laboratorium tersebut diantaranya Modulus Kehalusan dari saringan No.4 sampai dengan No.200 adalah 2,87, Modulus Kehalusan dari saringan No. ¾’ sampai dengan No.4 adalah 7,57 dan kadar lumpur pasir sangat sedik, dengan hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki. Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang dinginkan adalah K-250, proses Mix Desain Beton untuk volume 1m3 dengan berat total adalah 2330 kg didapatkan untuk Air 180 liter, semen 327,3 kg, agregat halus 875 kg, dan agregat kasar 947,7. Alhamdulilah hasil dari uji tekan yang dilakuakan ternyata memenuhi kekuatan yang dikehendaki yakni K-250. 
Perancangan Beton Self Compacting Concrete (Beton Memadat Sendiri) Dengan Penambahan Fly Ash dan Structuro Kukun Rusyandi; Jamul Mukodas; Yadi Gunawan
Jurnal Konstruksi Vol 10 No 01 (2012): Jurnal Kontruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.10-01.35

Abstract

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium dengan pengujian terhadap material SCC. Self Compacting Concrete merupakan varian beton yang memiliki tingkat derajat pengerjaan (workability) tinggi dan juga memiliki kekuatan awal yang besar, sehingga membutuhkan faktor air semen yang rendah. Pada penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penambahan admixture kimia Superplasticizer “Structuro” dan Filler “Fly Ash” terhadap karakteristik SCC. Superplasticizer dicampurkan dengan kadar 0,3 % dengan mengurangi kadar air campuran. Sedangkan untuk Fly Ash sekitar 8% dari volume campuran beton per m3. Metode pengujian SCC dengan Slump-Cone Test pada kondisi segar. Selanjutnya dilakukan pengetesan kuat tekan pada umur 3 dan 7 hari. Hasil penelitian, Fly Ash dapat digunakan sebagai Filler dalam pembuatan rancangan beton SCC. Untuk penggunaan Structuro di atas 2,5 % hendaknya dihindari karena tidak efektif terhadap kemampuan mereduksi air sehingga akan menimbulkan efek negative seperti segregation dan bleeding.
Perancangan Beton Kekuatan K-250 Dengan Bahan Pasir Cidadap Karangpawitan Kabupaten Garut Rijal Fahmi; Abing Dian Saputra; Yadi Gunawan
Jurnal Konstruksi Vol 10 No 01 (2012): Jurnal Kontruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.10-01.36

Abstract

Beton suatu kata yang tak asing lagi bagi sesorang yang bergelut di dunia konstruksi, yang mana disetiap perkerjaan pembangunan kostruksi tidak terlepas apa yang dimanakan beton. Bahan-bahan untuk pembutan beton diantaranya adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kabupaten Garut banyak terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembutan beton, dalam hal ini di daerah Cidadap Kecamatan Karangpawitan banyak terdapat pasir. Untuk mengetahui apakah pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi  tentunya harus melalui suatu pengujian laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan bisa tidaknya bahan tersebut digunakan untuk setiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji Laboratorium Pasir Cidadap yang digunakan berasal dari selokan–selokan yang  berasal dari daerah sekitar yang mana dari hasil pengujian laboratorium tersebut diantaranya Modulus Kehalusan dari saringan No.4 sampai dengan No.200 adalah 2,87, Modulus Kehalusan dari saringan No. ¾’ sampai dengan No.4 adalah 7,57 dan kadar lumpur pasir sangat sedik, dengan hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki. Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang dinginkan adalah K-250, proses Mix Desain Beton untuk volume 1m3 dengan berat total adalah 2330 kg didapatkan untuk Air 180 liter, semen 327,3 kg, agregat halus 875 kg, dan agregat kasar 947,7. Alhamdulilah hasil dari uji tekan yang dilakuakan ternyata memenuhi kekuatan yang dikehendaki yakni K-250.