Wahyudhiana W
STAIN Salatiga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam

MODEL EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN Darodjat D; Wahyudhiana W
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.096 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1665

Abstract

Pembelajaran sebagai suatu sistem tersusun dari unsur-unsur manusiawi,  material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur. Menurut Marzano, Pickering, & Tighe (1993: 1-5) ada lima dimensi dalam pembelajaran agar menghasilkan  outcomes  yang efektif, yaitu: (a)  positive attitude & perceptions about learning, (b) acquiring & integrating knowledge, (c)extending&refining knowledge, (d) using knowledge  meaningfully, dan (e) productive habits of mind.  Pada tahap kelima ini, jika peserta didik yang sudah merasakan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, mengembangkan apa yang penting bagi kehidupannya, selalu mencari dalil  dan bukti terhadap sesuatu, selalu mengevaluasi agar aktivitas menjadi semakin efektif, dan tidak pernah menyerah terhadap problem yang belum  dapat diatasinya, maka dia telah menjadi pembelajar yang berhasil.Untuk menentukan tingkat ketercapaian pembelajaran yang telah dicapai oleh peserta didik, maka guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Secara teknikal, ada tiga istilah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran, yaitu: pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi  (evaluation).  Kegiatan evaluasi didahului oleh  penilaian, kegiatan penilaian didahului oleh pengukuran (measurement). Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, sedangkan penilaian (assessment)  merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, dan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku. Pemahaman terhadap model evaluasi, sangat membantu bagi guru dan evaluator pendidikan, sehingga proses evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif, baik menyangkut input, proses, output dan outcomes.
MODEL MANAJEMEN KELAS : PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN ( PAKEM ) Wahyudhiana W; Darodjat D
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1815.766 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1658

Abstract

Dunia pendidikan  kita  semakin  membutuhkan  sumber daya insani  yang baik dan bermutu, yang mampu  meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi muda bangsa yang tangguh dan bermutu serta  mempunyai daya saing,  baik regional maupun internasional. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orang membutuhkan produk atau hasil yang bermutu, apakah  itu sebagai produk barang dari pabrikan atau korporasi maupun produk sebuah  ‘industri jasa’, yang tergolong produk ‘intangible’, yang tak nampak secara fisik (konkrit) termasuk pendidikan.Pendidikan yang bermutu secara mikro dapat kita lihat indikatornya melalui manajemen  di dalam kelas. Bagaimana seorang guru dapat mentransformasikan ilmu  kepada peserta didik secara efektif, sehingga memperoleh hasil keterserapan yang tinggi dan mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan.   Dalam Undang-undang RI  Nomor 20 Pasal 40, ayat (2) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, antara lain disebutkan: Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.Proses Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) adalah salah  satu  upaya peningkatan mutu pendidikan secara mikro serta bagaimana seorang guru dalam mengelola pembelajaran yang efektif di dalam kelas.