Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengelolaan Tenaga Pendidik (Guru) di Rural Area Nasir Nasir; Mujiati Mujiati
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.856 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v20i1.4383

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengelolaan tenaga pendidik, khususnya pengadaan guru dan retensinya di rural area. Manfaat dari penelitian sebagai pedoman yang digunakan untuk meningkatkan dan memberikan daya tarik tersendiri pada para pendidik untuk mengabdikan dirinya dan mengajar di daerah terpencil. Sebagai objek penelitian meliputi: sistem pemetaan tenaga pendidik, lingkungan dan masyarakat (unsur guru, kepala sekolah, pemerintah dan masyarakat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kecamatan Laonti. Data penelitian diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumen terkait penelitian. Peneliti menerapkan prosedur model evaluasi CIPP melalui tahapan memahami, mensintesis, dan membandingkan teori yang ada. Kesimpulan penelitian ini adalah: pengadaan tenaga pendidik di rural area seharusnya dimulai dengan tahapan perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian, kompensasi, penghargaan, pendidikan, latihan dan pemberhentian yang perlu diawasi secara berkesinambungan. Meskipun demikian, masih ditemukan aktifitas-aktifitas unprofessional management khusunya pemanfaatan guru yang tidak sebidang dan beban kerja yang berlebihan sebagai konsekunsi dari kurangnya guru; 2) Retensi tenaga pendidik (guru) di rural area dapat dipenuhi dengan memberikan tunjangan khusus lebih bagi guru. Selain itu, pengadaan guru, bisa memprioritaskan calon guru yang berasal dari daerah tersebut.
Persamaan Hak: Partisipasi Wanita dalam Pendidikan Nasir Nasir; Lilianti Lilianti
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.317 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v17i1.1554

Abstract

Fakta mengenai jumlah Anak Wajib Sekolah (AWS) perempuan bersekolah menduduki posisi terendah bila dibandingkan dengan jumlah anak wajib sekolah pria/laki-laki. Kebijakan pemerintah dengan pendidikan gratis seharusnya mampu mengikis hal tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian partisipasi wanita dalam akses pendidikan di desa Ululakara adalah: 1) Untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat lokal mengenai pendidikan; 2) Untuk mendeskripsikan partisipasi wanita dalam pendidikan; dan 3) Untuk mendeskripsikan tantangan penyelenggaraan pendidikan. Penelitian yang merupakan penelitian deskriptif-kualitatif adalah sebuah kesatuan kegiatan meliputi observasi, wawancara, mendapatkan dokumen-dokumen terkait objek penelitian. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan pendekatan triangulasi. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, diketahui persepsi masyarakat desa Ululakara terhadap pendidikan meliputi: a) Kebutuhan yang sangat penting; b) Prestige (gengsi); c) Solusi bagi masalah-masalah sosial; d) Keikhlasan, dan e) Pengorbanan. Partisipasi perempuan dalam pendidikan sangat tinggi tidak diikuti dengan pemberdayaan untuk menunjukkan kemampuan wanita dalam  berbagai kondisi. Hambatan atau Tantangan Penyelenggaraan Pendidikan bagi wanita di desa Ululakara yakni: perbedaan tingkat sosial, sebaran sekolah yang tidak merata, mutu dan relevansi pendidikan, efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan kebijakan 
Faktor-Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah Mujiati Mujiati; Nasir Nasir; Ayu Ashari
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 18, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.336 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v18i3.1870

Abstract

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia mendorong timbulnya berbagai permasalahan sosial yang kian hari semakin meresahkan bangsa Indonesia. Salah satu faktor yang dapat menjadi tolak ukur rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah tingginya angka putus sekolah anak usia produktif (usia sekolah). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Faktor-Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di SD Negeri 1 Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe? penelitian ini bertujuan “Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di SD Negeri 1 Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Untuk membedah permasalahan ini digunakan teknik pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, dan study Dokumentasi. Hasil penelitian menemukan faktor utama yang menyebabkan siswa putus sekolah di SD Negeri 1 Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah karena latar belakang pendidikan orang tua yang rendah serta lemahnya ekonomi keluarga siswa yang putus sekolah, dimana ekonomi yang menjadi faktor utama banyak orang tua tidak bisa melanjutkan sekolah anak mereka karena keterbatasan ekonomi yang dibutuhkan.
Pengembangan Profesi Berkelanjutan Guru SMA Negeri Kota Kendari Rahmawati Rahmawati; Nurzaima Nurzaima; Nasir Nasir
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.55 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v19i2.2894

Abstract

Technological developments convey a change to all lines of people; human behavior, ways of life, transportation, habits to the way of learning is also influenced by these developments. In previous phases, education was a one-way process, where the teacher became the only source of information or knowledge for students. More than that, students first know information that occurs in other hemispheres compared to the teacher. This can happen if the teachers are unable to adapt to technological developments. The concept of sustainable professional development is a system that will create a new culture so that teachers can be aware of the changes that occur. This research explores the implementation of sustainable professional development in high schools throughout Kendari City. To obtain the data in question, the researcher used the snowball approach through interviewing, observation, and analysis data. Furthermore, the collected data is analyzed using an interactive model which includes: data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of this study are: 1) the teachers have an awareness to adapt to the situation, especially knowing and applying up-to-date teaching methods, of course through the development of continuous professionalism; 2) In order to achieve the quality of education, it must be supported by the development of teacher competencies such as PKB, because it will improve teacher competencies to achieve the competency standards set out in applicable laws and regulations, update teacher competencies to meet teacher needs in the development of science, technology and art to facilitate the learning process of students, increase the commitment of teachers in carrying out their main tasks and functions as professionals, foster a sense of love and pride as persons with teacher professions, enhance the image, dignity and dignity of the teaching profession in the community.
SAMATURU: MENSTIMULASI SPIRIT KOLABORASI GURU UNTUK MELAKSANAKAN LESSON STUDY Nasir Nasir; Mujiati Mujiati; Asrul Asrul
Edum Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v2i2.49

Abstract

Berawal dari fakta guru-guru yang mengisolasi diri untuk berinterkasi dengan guru lain; tidak mau berbagi (sharing pengalaman) dan enggan bekerja sama menyelesaikan masalah pembelajaran, maka penelitian ini dilakukan untuk memahami nilai-nilai budaya Samaturu sehingga semangat kolaborasi guru memulai lesson study bisa tumbuh. Dengan menggunakan teori Dick & Carey, pendekatan semi research and development dipilih untuk memformulasi Model hipotetik Lesson Study berdasarkan Spirit Samaturu. Peneliti menggunakan study pustaka dan study lapangan; melakukan wawancara kepada beberapa informan yang terdiri dari tokoh masyarakat lokal, dan administrator sekolah. Data yang dikumpukan kemudian dianalisa secara sejajar; membandingkan data lapangan dan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian ini menyimpulkan jika budaya Samaturu mengandung nilai semangat kerjasama, tolong menolong, ikhlas dan lain-lain. Mengekstraksi nilai Samaturu akan bermanfaat untuk menumbuhkan semangat kolaborasi guru-guru. Samaturu mengajarkan kepada guru-guru agar dapat berkontribusi pada kegiatan lesson study menurut kemampuan masing-masing; berdasarkan keikhlasan dan suka rela, tanpa pamrih, dan meyakini jika kerja atau usaha tersebut bermanfaat bagi kepentingan bersama.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK (STUDI PADA KELAS VI SDN 4 ANDOOLO KABUPATEN KONAWE SELATAN) Nasir
Edum Journal Vol. 4 No. 2 (2021): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v4i2.84

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick di kelas VI SD Negeri 4 Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Dimulai dengan refleksi pembelajaran yang menunjukkan bahwa ada masalah dalam pembelajaran (siswa masih kurang percaya diri dalam mengemukakan jawaban dari pertanyaan guru). Oleh karena itu, peneliti menentukan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Penelitian ini dikategorikan ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumen untuk mengumpulkan data. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bula Februari-April 2020. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pokok bahasan konsep perubahan benda di SD Negeri 4 Andoolo Kabupaten Konawe Selatan telah diterapkan. Adapun aspek-aspek dalam efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terdiri dari: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick: Terlihat bagaimana saat siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. (2) Pembelajaran koperatif tipe Talking Stick: Ini dapat menambah daya cepat tanggap siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung pada konsep perubahan benda. (3) Langkah-langkah model pembelajaran koopratif tipe Talking Stick: Terlihat dari langkah pertama dengan menyampaikan semua tujuan pembelajaran hingga langkah terakhir menutup pelajaran, dan (4) Penerapannya pada konsep perubahan benda: Di mana untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah diajarkan sebelumnya oleh guru.
Memaksimalkan Fitur Breaking Rooms Zoom Meeting pada Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 Nasir Nasir; Ishaq Bagea; Sumarni Sumarni; Besse Herlina; Apriani Safitri
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun panduan setting Breakout Room untuk guru dalam memaksimalkan pemanfaatan aplikasi Zoom Meeting, dan melakukan uji kelayakannya. Penelitian ini didasari oleh merebaknya pandemi COVID-19, menjadikan transisi digitalisasi pendidikan berlaku lebih cepat. Oleh karenanya, sekolah, guru, orangtua, dan anak didik “dipaksa” untuk beradaptasi, menyelenggarakan pembelajaran yang adaptif dengan menggunakan media belajar daring. Dengan menerapkan prosedur penelitian R D, peneliti mere-konstruksi konsep Sugiono menjadi semi R D (tanpa diseminasi model). Penelitian ini menyimpulkan bahwa: panduan setting breakout rooms disusun untuk membantu guru memaksimalkan penggunaan aplikasi zoom meeting untuk mendukung pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan uji kelayakan produk, ditemukan jika panduan tersebut, berkualifikasi baik sekali dengan keputusan sangat layak. Untuk memaksimalkan pemanfaatannya, guru harus pro-aktif secara mandiri mengembangkan keterampilan mereka. Di samping itu, administrator sekolah (kepala sekolah, manajer) juga perlu menginisiasi program-program dan mengikutsertakan guru-gurunya pada berbagai pelatihan-pelatihan pengembangan kecakapan diri guru, baik itu kecakapan pedagogis, sosial, kepribadian, profesional, dan pengetahuan terkini (teknologi).
Manajemen Pembelajaran untuk Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan di Masa New Normal Nurul idhayani; Nasir Nasir; Hasma Nur Jaya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.911

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pembelajaran dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di Taman kanak-kanak Negeri se Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Pembelajaran di masa new normal telah menciptakan kultur belajar yang baru bagi anak di PAUD. Oleh karena itu guru diharapkan lebih kreatif menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan Informan penelitian 6 orang guru, dan 2 kepala sekolah. Adapun durasi pengumpulan data, dilakukan selama 5 bulan (MeiSeptember 2020) dengan teknik wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan manajemen pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan meliputi: menyiapkan skenario pembelajaran, media, dan alat evaluasi, pelaksanaan yaitu implementasi kegiatan yang disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat ditahapan sebelumnya, dan evaluasi dilakukan guru secara offline dan online.
Manajemen Pembelajaran bagi Anak Usia Dini dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Apriani Safitri; Kabiba Kabiba; Nasir Nasir; Nurlina Nurlina
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran anak usia dini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di taman kanak-kanak Graha Asri Kota Kendari. Merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis data display data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: manajemen pembelajaran bagi anak usia dini dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan baik dengan bekerja sama dengan sejumlah guru dalam satu gugus kecamatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di taman kanak-kanak Graha Asri Kota Kendari yang ditunjukan melalui perencanaan pembelajaran dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana belajar serta kemampuan guru dan siswa, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan gembira, ceria, menarik, dan memberikan kenyamanan bagi anak dalam belajarnya, dan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan segala aspek perkembangan yang ditunjukan oleh anak dengan selalu mengapresiasi segala perkembangannya dengan memberikan simbol bintang dan membubuhi tanda tangan disetiap hasil karya dalam proses belajarnya
Identifikasi Nilai Pedagogis Tarian Lulo untuk Memperkuat Rasa Persatuan pada Anak Usia Dini Nasir Nasir; Rahmawati Rahmawati; Adam Adam
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i1.336

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi nilai pedagogis tarian Lulo guna memperkuat karakter persatuan pada anak usia dini. Penelitian dilatarbelakangi oleh berita tentang banyaknya tindakan-tindakan kekerasan dan bullying di kalangan siswa, di mana anak-anak menjadi aktornya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah nilai yang bisa menguatkan rasa kasih dan persatuan. Melalui pendekatan ethnography, peneliti melibatkan beberapa pihak sebagai sumber informasi, seperti: tokoh masyarakat, ahli kurikulum, administrator sekolah; kepala sekolah dan guru-guru (partisipan FGD). Dokumentasi dari observasi langsung untuk memberikan visual serta mengkonfirmasi data-data dari wawancara. Analisa data dilakukan sesuai prosedur analisa interkatif, analisa domain dan taksonomi Spradley. Peneliti menyimpulkan jika tarian lulo memenuhi prinsip-prinsip kurikulum untuk menjadi media dan atau input pembelajaran di pendidikan anak usia dini, karena tarian lulo berisi unsur kegiatan pikir, olah hati, olah rasa, karsa, serta olah raga dan mengandung nilai-nilai positif. Internalisasi tarian Lulo dalam kurikulum pendidikan membekali anak didik dengan nilai-nilai yang mengajarkan rasa persatuan, saling menghargai, cinta perdamaian, toleransi dan patuh terhadap aturan mutlak diperlukan. Penanaman semangat persatuan tersebut bisa dimulai sejak masa emas (golden age) anak yaitu pendidikan dasar dan usia dini. Di samping itu, kebijakan tersebut adalah upaya memelihara dan melestarikan budaya sebagai warisan yang berharga.