Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh vitamin C terhadap peroksidasi lipid, gejala klinik dan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik Nancy Liwikasari; Farokah .; Suprihati .
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 5 No. 2 (2018): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.315 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v5i2.360

Abstract

Latar belakang: Masalah tonsilitis kronik sering pada anak. Gejala klinik yang muncul berdampak negatif sehingga menurunkan kualitas hidup. Radikal bebas berperan dalam tonsilitis kronik. Potensi kerusakan radikal bebas dibatasi antioksidan. Tujuan: Membuktikan vitamin C menurunkan kadar peroksidasi lipid, memperbaiki gejala klinik dan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik. Material dan metode: Penelitian Randomized Controlled Trial dengan simple random sampling. Penilaian kadar peroksidasi lipid, gejala klinik dan kualitas hidup dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vitamin C. Hasil: Total 51 penderita, 10 drop out dan 41 dianalisis. Kadar peroksidasi lipid sesudah perlakuan kelompok vitamin C (3,41 (0,53-4,65)) tidak berbeda bermakna dibandingkan sebelum perlakuan (3,43 (0,39-4,16)) (p=0,237). Skor total gejala klinik sesudah perlakuan kelompok vitamin C (14,76±4,34) lebih rendah dibandingkan sebelum perlakuan (20,38±5,25) (p=0,000). Skor total kualitas hidup sesudah perlakuan kelompok vitamin C (65 (52 – 79)) lebih rendah dibandingkan sebelum perlakuan (78 (57 – 88)) (p=0,000). Kesimpulan: Kadar peroksidasi lipid yang diberikan vitamin C tidak berbeda bermakna dibandingkan tanpa diberikan vitamin C (p=0,237). Gejala klinik dan kualitas hidup yang diberikan vitamin C lebih baik dibandingkan tanpa diberikan vitamin C. Kata kunci: tonsilitis kronis, kadar peroksidasi lipid, gejala klinik, kualitas hidup
PENGARUH ASAP ROKOK TERHADAP KUALITAS HIDUP TOTAL PENDERITA RINITIS ALERGI PERSISTEN Roy David Sarumpaet; Mohammad Juffrie; Suprihati .; Indwiani Astuti
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Januari-Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v2i1.235

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Pengaruh asap rokok pada penderita Rinitis Alergi Persisten (RAP) yang prevalensinya semakin meningkat di Indonesia belum mendapat perhatian untuk diteliti, meskipun jumlah penduduk yang merokok semakin bertambah. Tujuan: Menganalisis hubungan asap rokok “side-stream” (SS)  dengan  perubahan kualitas hidup (KH) total penderita Rinitis Alergi Persisten (RAP).  Metode: Penelitian ini adalah dengan desain kasus kontrol, dimana 63  penderita RAP  sedang-berat yang dibuktikan dengan tes alergi dibagi menjadi kelompok perlakuan (32) dan kontrol (31) secara acak. 32 penderita RAP dipaparkan dengan asap rokok (SS) dari 5 batang rokok selama 2 jam dalam  suatu  ruangan. Seluruh responden diminta mengisi kuesioner kualitas hidup dari Juniper’s RQLQ. Hasil: KH total antara kelompok perlakuan dengan kontrol tidak berbeda bermakna. KH total yang terpapar asap rokok setiap hari  berbeda bermakna. Diskusi: Asap rokok yang dipaparkan pada penderita RAP tidak menyebabkan perubahan kualitas hidup.ABSTRACT Introduction: The effect of cigarette smoke on Persistent Allergic Rhinitis patients (RAP) prevalence is increasing in Indonesia. Although the number of people who smoke is increasing yet  it has not received attention for examination. Objective: To analyze the relationship between cigarette smoking "side-stream" (SS) with the change in total quality of life (TQL) among patients with Persistent Allergic Rhinitis (PAR). Method: This study is a case-control design, in which 63 patients with moderate-severe RAP evidenced by allergy tests are divided into treatment groups (32) and control (31) randomly. RAP 32 patients were exposed to cigarette smoke (SS) from 5 cigarettes for 2 hours in a room. All respondents were asked to fill out questionnaires quality of life of Juniper's RQLQ. Results: KH total between treatment groups was not significantly different with control. KH total exposed to secondhand smoke every day significantly different. Discussion: Cigarette smoke described in patients with RAP does not lead to changes in the quality of life.