Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sabdariffarma: Jurnal Ilmiah Farmasi

ANALISIS KANDUNGAN ION FLUORIDA PADA SAMPEL AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Hesty Nuur Hanifah; Hilma Hendrayanti; Sri Mulyani
Jurnal Sabdariffarma Vol 10, No 1 (2022): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v1i1.18

Abstract

Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan demineral/air murni (SNI 01-3553-2006). Menurut KEPMENKES RI No. 907/2002 dinyatakan bahwa fluorida lebih dari 1,5 mg/L dapat menyebabkan dental fluorosis, dan skeletal tulang fluorosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar ion fluorida pada air minum dalam kemasan yang dibeli dari pedagang kaki lima dan air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh SMK di Kecamatan Subang. Metode yang digunakan adalah metode spektofotometri UV-Vis dengan reagen SPADNS-asam zirkonil berdasarkan  prinsip pembentukan kompleks (ZrF6)2-. Hasil penelitian kadar ion fluorida air minum dalam kemasan yang diperoleh dari pedagang kaki lima menunjukan hasil negatif mengandung ion fluorida, dengan nilai pH berkisar 7,61-8,49. Sedangkan air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh SMK menunjukan hasil antara 0,0192-0,0608 dengan nilai pH 7,86-8,25. Dari hasil penelitian validasi metode memberikan hasil akurasi 96,886-105,88 %, presisi 0,589158 % , batas deteksi 10,1164 mg/L , batas kuantifikasi 33,7210 mg/L, linearitas R2 = 0,9925 telah memenuhi syarat yang ditetapkan dan diperoleh kadar fluorida tertinggi 0,8004, terendah 0,0128 dengan pH antara 6,47 s/d 7,84.
EFEKTIVITAS KULIT SALAK DAN BIJI SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM Pb DARI LIMBAH CAIR LABORATORIUM FARMASI Hesty Nuur Hanifah; Ginayanti Hadisoebroto; Ririn Apriani; Mutia Apriani
Jurnal Sabdariffarma Vol 8, No 2 (2020): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v2i2.114

Abstract

Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu komoditi tanaman buah – buahan yang dibudidayakan. Buah salak mengandung banyak karbohidrat dan memiliki antioksidan yang tinggi. Kulit salak memiliki manfaat yang sangat penting, selain sebagai obat diabetes limbahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Dalam pengolahan limbah yang mengandung bahan logam berat dapat digunakan bahan biologis yang bisa dijadikan sebagai adsorben. Adsorben alami atau biosorben adalah adsorben yang menggunakan bahan – bahan biologi yang tidak mencemari lingkungan. Sebagai logam berat Pb digolongkan kedalam bahan pencemar yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa dosis optimum, pH optimum, dan waktu kontak optimum pada serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) sebagai bioadsorben logam berat Pb (Timbal) dan untuk mengetahui efektivitas bioadsorben serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) terhadap logam berat Pb dari limbah cair laboratorium farmasi. Sampel kulit salak dan biji salak dibersihkan dan dijemur di bawah sinar matahari kemudian dihaluskan dan diayak menggunakan mesh no.100. Penetapan kadar Pb dilakukan menggunakan alat spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 283.3 nm. Kondisi optimum kulit salak sebagai bioadsorben pada pH 4, waktu kontak optimum adalah 75 menit, dan massa optimum adalah 100 mg dengan efektivitas adsorbsi 96,82%. Sedangkan untuk biji salak pH optimum pada pH 5, waktu kontak optimum pada menit ke 15, dan massa optimum adalah100 mg dengan nilai efektivitas sebesar 98,09%.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS CANGKANG TELUR AYAM DAN CANGKANG TELUR BEBEK SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM Zn DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Hesty Nuur Hanifah
Jurnal Sabdariffarma Vol 10, No 2 (2022): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v10i2.502

Abstract

Logam Seng (Zn) merupakan salah satu logam berat yang banyak ditemukan di perairan dan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan jika kadarnya sudah melebihi ambang batas yaitu 0,05 mg/L. Salah satu cara untuk mengurangi dampak pencemaran perairan dapat dilakukan dengan pemanfaatan limbah sebagai adsorben. Cangkang telur memiliki 10.000-20.000 pori-pori, CaCO3 dan protein asam mukopolisakarida sehingga dapat digunakan sebagai bioadsorben. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan efektivitas antara cangkang telur ayam dan bebek melalui penentuan pH optimum, waktu kontak optimum dan massa optimum, serta mengetahui karakteristik bioadsorben diantaranya analisis kadar air, daya serap terhadap methylene blue dan iodin serta SEM-EDS. Penetapan kadar Zn diukur menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 213,9 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk cangkang telur ayam mengadsorpsi Zn pada pH optimum 6, waktu kontak optimum 75 menit, dan massa optimum 400 mg dengan efektivitas adsorpsi 99,44%. Sedangkan cangkang telur bebek pada pH 6, waktu kontak optimum 60 menit, dan massa optimum 500 mg dengan efektivitas adsorpsi 99,55%.
UJI EFEKTIVITAS ADSORPSI BIOADSORBEN SERBUK KULIT BUAH SUKUN (Artocarpus atilis) TERHADAP LOGAM BERAT SENG (Zn) PADA LIMBAH LABORATORIUM INDUSTRI FARMASI Siti Nurmalah Riskiyani Hayati; Hesty Nuur Hanifah; Ginayanti Hadisoebroto
Jurnal Sabdariffarma Vol 11, No 1 (2023): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v11i1.1119

Abstract

ABSTRAKKulit buah sukun memiliki banyak kandungan kimia seperti hidrokoloid polisakarida, saponin, polifenol, asam hidrosianat, asetilkolin, tanin, riboflavin, flavonoid dan selulosa. Kulit  buah sukun mengandung selulosa dengan kadar 17,59%. Selulosa merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH sehingga dapat digunakan sebagai adsorben untuk logam berat seperti logam Zn. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kulit buah sukun sebagai adsorben terhadap penyerapan logam Zn pada kondisi pH, waktu kontak dan massa optimumnya, serta untuk mengetahui model kinetika adsorpsi yang tepat pada penyerapan logam Zn yang terdapat pada limbah cair industri farmasi. Proses optimasi pH, waktu kontak dan massa ditentukan menggunakan desain uji faktorial dengan aplikasi Design Expert. Penentuan kadar Zn pada sampel dilakukan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa % efektivitas penyerapan Zn tertinggi yaitu 94,29% pada pH 8, waktu kontak 45 menit dan massa adsorben 125 mg. Kinetika adsorpsi penyerapan logam Zn pada 100, 125 dan 150 mg mengikuti model kinetika orde 0.Kata kunci : Adsorpsi, Serbuk, Kulit Buah Sukun, Efektivitas, Kinetika AdsorpsiABSTRACTBreadfruit peel has many chemical constituents such as hydrocolloid polysaccharides, saponins, polyphenols, hydrocyanic acid, acetylcholine, tannins, riboflavin, flavonoids and cellulose. Breadfruit peel contains 17.59% cellulose. Cellulose is a polysaccharide that contains –OH groups so that it can be used as an adsorbent for heavy metals such as Zn metals. The purpose of this study was to determine the effectiveness of breadfruit peel as an adsorbent for the absorption of Zn metals at optimum conditions of pH, contact time and mass, and to determine the appropriate adsorption kinetics model for the absorption of Zn metals found in pharmaceutical industrial wastewater. The process of optimizing pH, contact time and mass is determined using a factorial test design with the Design Expert application. Determination of Zn levels in the samples was carried out using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).The results showed that the highest % effective absorption of Zn metal absorption was 94.29% at pH 8, contact time of 45 minutes and adsorbent mass of 125 mg. The adsorption kinetics of Zn metal absorption at 100, 125 and 150 mg followed the 0-order kinetics model.Keywords : Adsorption, Powder, Breadfruit Peel, Effectiveness, Adsorption Kinetics