Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Akuntansi Multiparadigma

AKSELERASI PERAN TEKNOLOGI DALAM AUDIT SAAT COVID-19 Made Dudy Satyawan; Ni Nyoman Alit Triani; Merlyana Dwinda Yanthi; Cantika Sari Siregar; Ambar Kusumaningsih; Halil Paino
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (April 2021 - Agustus 2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2021.12.1.11

Abstract

Abstrak - Akselerasi Peran Teknologi dalam Audit Saat Covid-19Tujuan Utama - Penelitian ini bertujuan mengulik respon adaptif auditor saat pandemi Covid-19 yang berdampak pada peran teknologi dalam membentuk perilaku kerja.Metode - Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Beberapa partner kantor akuntan publik dan auditor senior menjadi informan dalam penelitian ini.Temuan Utama – Penelitian ini menunjukkan bahwa auditor merespon pandemi Covid-19 sebagai peristiwa yang membutuhkan adaptasi. Pada masa pandemi Covid-19, solusi yang dipilih auditor antara lain penggunaan sentuhan teknologi dalam melakukan pengujian. Selain itu auditor juga menggunakan sumber daya teknologi pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit dengan prosedur alternatif.Implikasi Teori dan Kebijakan - Pemanfaatan teknologi meminimalkan keterbatasan audit saat pandemi. Implikasi lainnya berupa hikmah kesadaran bagi auditor akan transformasi era konvensional pelaksanaan kerja auditor akan tergantikan oleh metode dan teknik audit yang serba digital berteknologi tinggi.Kebaruan Penelitian - Fenomena pandemi covid-19 mengakselerasi adaptasi teknologi pada lingkungan kerja audit eksternal. Abstract - Accelerating the Role of Technology in Audit During Covid-19 PandemicMain Purpose - This study aims to examine the adaptive response of auditors during the Covid-19 pandemic.Method - This study uses a qualitative case study approach. Several partners of public accounting firms and senior auditors became the informants.Main Findings - This study shows that auditors respond to the Covid-19 pandemic as an event that requires adaptation. During the Covid-19 pandemic, auditors should include the use of a touch of technology in conducting testing. In addition, auditors also use technology resources at the planning and implementation stages of audits with alternative procedures.Theory and Practical Implications - The use of technology minimizes the limitations of auditing during a pandemic. In addition, the implementation of auditors' work will be replaced by high-tech digital audit methods and techniques.Novelty - The phenomenon of the covid-19 pandemic has accelerated the adaptation of technology to the external audit work environment.
MEMAKNAI SISI AKUNTANSI SUMBANGAN KEAGAMAAN MASYARAKAT HINDU BALI Ni Nyoman Alit Triani; Made Dudy Satyawan
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.336 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2016.08.7019

Abstract

Abstrak : Memaknai Sisi Akuntansi dari Sumbangan Keagamaan Masyarakat Hindu Bali.Tujuan penelitian ini adalah memaknai sudut pandang masyarakat Hindu-Bali dalam piturunan (iuran bersama untuk pembangunan tempat sembahyang). Hal ini didasari oleh fungsi tempat sembahyang sebagai jembatan komunikasi sepiritual antara Tuhan dan manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara dengan bersandar pada paradigma interpretif. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan selaras antara kasta dan kemampuan ekonomi dengan  jumlah piturunan. Hal ini terjadi karena sifat dari tatana fungsi arsitektur tempat sembahyang yang sangat beragam, mengikuti tingkat kasta. Implikasinya, akuntansi pada piturunan memiliki sifat yang lebih kompleks.Abstract: Interpreting Accounting Side of Balinesse-Hindu Society Religious Donations. The dim of this research is to interpret the Balinese-Hindu society view on piturunan (colletion of donation for contructing praying place). This is founded by the function of pura or praying plase as spiritual communication bridge between God and human. This research uses interview that is standarized on interpretive paradigm. The results shows that there is linear relationship between castes and economic ability with the piturunan amount. This happens due to the order of architecture function that varies respectively with its casies. follow the caste level.  The implication of this phenomenon is that accounting used in piturunan is more complex.
MENGUNGKAP KORUPSI MELALUI BUKTI AUDIT MENJADI BUKTI MENURUT HUKUM Made Dudy Satyawan; Khusna Khusna
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.301 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2017.04.7048

Abstract

Abstrak: Mengungkap Korupsi Melalui Bukti Audit Menjadi Bukti Menurut Hukum. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bagaimana aparat penegak hukum memaknai bukti audit dalam mengungkap korupsi. Hal ini dilatarbelakangi kontroversi LHPKKN (yang dibuat oleh auditor negara) dalam persidangan tindak pidana korupsi sebagai bukti dokumen dalam pengadilan tipikor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini menemukan bahwa LHPKKN tidak serta merta dapat diyakini oleh hakim karena merupakan salah satu alat dan bukan satu-satunya bukti yang digunakan dalam menetapkan keputusan tindak pidana korupsi.  Bukti audit tidak semuanya dapat dijadikan sebagai bukti hukum. Abstract: Uncovering Corruption through Audits into Evidence under the Law. The purpose of this study is to reveal how law enforcement officers interpret audit evidence in uncovering corruption. This is underpinned by the LHPKKN controversy (made by the state auditor) in the hearing as evidence of documents in the Corruption Court. The method used in this research is case study. This research finds that LHPKKN is not necessarily believed by the judge because it is one of the tools and not the only evidence used in determining the decision of corruption. All of audit evidence can not be used as legal evidence.