Latar belakang: Infeksi merupakan salahsatu penyebab Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia. Tindakan pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir yang dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran. Bidan sebagai ujung tombak layanan kebidanan di masyarakat bertanggung jawab mencegah penularan infeksi baik pada diri sendiri maupun oranglain saat melakukan pertolongan persalinan. Kejadian kematian karena infeksi pada neonatal di kabupaten Karawang tahun 2012 adalah 3 kasus (1,86%) ini menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 yaitu 1 kasus (0,9%), seluruhnya terjadi pada neonatus, tidak ada kematian ibu karena infeksi (Laporan tahunan Dinas kesehatan Karawang, 2012). Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi karena paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung beberapa saat setelah kelahiran dan penyebab kematian neonatal yang tertinggi adalah karena infeksi 56 % (Sarimawar, 2010). Kejadian infeksi yang ada di kabupaten Karawang terdapat pada Puskesmas Teluk Jambe dengan persentase infeksi 1,24% dan Puskesmas Sukatani 0,62%. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan ketidakpatuhan bidan dalam melaksanakan pencegahan infeksi saat melakukan pertolongan persalinan di Puskesmas Teluk Jambe dan Puskesmas Sukatani kabupaten Karawang tahun 2013. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan crossectional dan studi kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah bidan yang ada di Puskesmas Sukatani dan Puskesmas Teluk Jambe yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi, analisis bivariat (uji kai kuadrat), dan analisis multivariat (uji regresi logistik). Hasil Penelitian: Hasil analisis diperoleh bahwa kepatuhan bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan sebanyak 42,9%, sebagian besar bidan berpendidikan diploma rendah (91,4%), usia sebagian besar Nonproduktif (54,3%), pengetahuan kurang (94,3%), bidan yang memiliki sikap kurang (77,1%), keyakinan bidan tidak baik dengan pencegahan infeksi (80%), bidan paham tentang SOP (57,1%), bidan tidak memperoleh dukungan teman (51,4%), sebagian besar bidan yang memiliki beban kerja tidak baik (62,9%), yang menyatakan tidak ada supervisi (51,4)%. Semua variabel dianalisa uji kaikuadrat, tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap kepatuhan bidan. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuha bidan adalah supervisi dengan nilai OR=3,714 setelah dikontrol oleh variabel dukungan teman. Kata kunci : Kepatuhan bidan, Pencegahan infeksi, Persalinan