Mardianti Mardianti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Slow Learner dan Kejenuhan Belajar Terhadap Kesulitan Belajar Fisika Siswa Mts Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa Mardianti Mardianti
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 1 No 1 (2013): Pendidikan Fisika
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.131 KB) | DOI: 10.24252/jpf.v1i1.1093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan pengaruh slow learner dan kejenuhan belajar terhadap kesulitan belajar  fisika siswa MTs Madani Alauddin Paopao kabupaten Gowa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs yang terdiri dari 160 siswag.  Sampelnya adalah 35% dari populasi yakni 56 siswa dengan menggunakan teknik sampel proporsional stratified purposive sampling. Peneliti mengembangkan instrumen kuesioner, wawancara, serta dokumen hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata slow learner siswa adalah 61,03 dan kejenuhan belajar siswa adalah 61,14 serta kesulitan  belajar fisika siswa adalah 64,39. Adapun hasil analisis inferensial menunjukkan nilai Fhitung adalah 6162,89 sedangkan Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3,18. Dengan demikian, nilai Fhitung > nilai Ftabel dan hipotesis nol ditolak, artinya terdapat pengaruh  signifikan antara slow learner dan kejenuhan belajar terhadap kesulitan belajar fisika siswa Mts Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI DAN DURASI MENYUSU PADA BAYI USIA 1 – 3 BULAN Farida Farida; Mardianti Mardianti; Komalasari Komalasari
Jurnal Kebidanan Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.26 KB) | DOI: 10.26714/jk.7.1.2018.61-68

Abstract

Angka kejadian gizi kurang di Indonesia tahun 2010 sebanyak 17,9%. Angka kejadian BGM (Bawah garis merah) pada bayi di kabupaten karawang tahun 2012 sebanyak 11,43 %.Kepala Puskesmas Cikampek menyatakan bahwa sebanyak 14 balita di kecamatan cikampek terindikasi menderita gizi buruk. Kurang gizi pada bayi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga tidaklah salah bila banyak kecemasan orang tua terfokus pada kenaikan berat badan bayi khususnya dalam tahun-tahun pertama kehidupannya.  Kenaikan berat badan bayi. sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Pijat bayi mudah dipelajari dan umumnya dengan beberapa kali latihan para orang tua sudah mahir, disamping murah karena hanya memerlukan minyak/baby oil, juga banyak manfaatnya. Salah satu dari manfaat pijat bayi adalah peningkatan nafsu makan ini ditambah dengan peningkatan aktivitas nervus vagus/saraf pengembara (system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher ke bawah sampai dada dan rongga perut) dalam menggerakkan sel peristaltic (sel di saluran pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan. Dengan demikian, bayi cepat lapar atau ingin makan karena pencernaannya semakin lancar.Air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi utama pada bayi khususnya bayi dibawah 6 bulan.  ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormone Oksitoksin,  Prolaktin dan Reflek Let Down. Sehingga faktor psikologis ibu dan faktor bayi sangat berkaitan dengan produksi ASI.   Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasy experimenntal (eksperimen semu) berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat antara variabel bebas (prediktor) denagn variabel tergantung (efek) dalam periode waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi 1-3 bulan di Puskesmas Cikampek Karawang.Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi. Untuk menganalisis pengaruh pijat bayi terhadap frekuensi dan durasi menyusu pada bayi 1-3 bulan di Puskesmas Cikampek Kabupaten Karawang dengan menggunakan Uji T test. Hasil penelitian diperoleh data bahwa ada pengaruh antara pijat bayi dengan frekuensi menyusu pada bayi dengan nilai P (0,000) dan tidak ada pengaruh antara pijat bayi dengan durasi menyusu pada bayi ( P value 0,563 ). Diharapkan bidan dapat terus memotivasi ibu untuk melakukan pijat bayi sehingga akan meningkatkan frekuensi menyusui pada bayinya dan memotivasi untuk tetap memberikan ASI Eklusif pada Bayinya.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI TINGKAT PUSKESMAS KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2013 Mardianti Mardianti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 6, No 2 (2015): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.718 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v6i2.108

Abstract

Latar belakang: Infeksi merupakan salahsatu penyebab Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia. Tindakan pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir yang dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran. Bidan sebagai ujung tombak layanan kebidanan di masyarakat bertanggung jawab mencegah penularan infeksi baik pada diri sendiri maupun oranglain saat melakukan pertolongan persalinan. Kejadian kematian karena infeksi pada neonatal di kabupaten Karawang tahun 2012 adalah 3 kasus (1,86%) ini menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 yaitu 1 kasus (0,9%), seluruhnya terjadi pada neonatus, tidak ada kematian ibu karena infeksi (Laporan tahunan Dinas kesehatan Karawang, 2012). Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi karena paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung beberapa saat setelah kelahiran dan penyebab kematian neonatal yang tertinggi adalah karena infeksi 56 % (Sarimawar, 2010). Kejadian infeksi yang ada di kabupaten Karawang terdapat pada Puskesmas Teluk Jambe dengan persentase infeksi 1,24% dan Puskesmas Sukatani 0,62%. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan ketidakpatuhan bidan dalam melaksanakan pencegahan infeksi saat melakukan pertolongan persalinan di Puskesmas Teluk Jambe dan Puskesmas Sukatani kabupaten Karawang tahun 2013. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan crossectional dan studi kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah bidan yang ada di Puskesmas Sukatani dan Puskesmas Teluk Jambe yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi, analisis bivariat (uji kai kuadrat), dan analisis multivariat (uji regresi logistik). Hasil Penelitian: Hasil analisis diperoleh bahwa kepatuhan bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan sebanyak 42,9%, sebagian besar bidan berpendidikan diploma rendah (91,4%), usia sebagian besar Nonproduktif (54,3%), pengetahuan kurang (94,3%), bidan yang memiliki sikap kurang (77,1%), keyakinan bidan tidak baik dengan pencegahan infeksi (80%), bidan paham tentang SOP (57,1%), bidan tidak memperoleh dukungan teman (51,4%), sebagian besar bidan yang memiliki beban kerja tidak baik (62,9%), yang menyatakan tidak ada supervisi (51,4)%. Semua variabel dianalisa uji kaikuadrat, tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap kepatuhan bidan. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuha bidan adalah supervisi dengan nilai OR=3,714 setelah dikontrol oleh variabel dukungan teman. Kata kunci : Kepatuhan bidan, Pencegahan infeksi, Persalinan
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA Mardianti Mardianti; Santi Santi
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 9, No 2 (2018): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.378 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v9i2.205

Abstract

Angka Kematian Ibu merupakan indikator dalam melihat derajat kesehatan masyarakat, sehingga menjadi salahsatu target yang telah ditentukan dan harus dicapai dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Menurut World Health Organization ( WHO ), abortus didefinisikan sebagai upaya terminasi kehamilan yang dilakukan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan. Kejadian Abortus di RSUD Bayu Asih masih tinggi, Pada tahun 2014 jumlah abortus sebanyak 141 kasus atau 43,52%, dari 324 kehamilan yang mengalami komplikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya abortus di Rumah Sakit Bayu Asih Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian dari objek yang akan diteliti. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang usia kehamilannya ≤ 28 minggu yang di rawat di Rumah Sakit Bayu Asih pada Tahun 2015, dengan kriteria ekslusi molahidatidosa dan kehamilan ektopik terganggu yaitu sebanyak 300. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Systematic random sampling. Hasil penelitian dari 185 responden terdapat 125 responden (67,6%) yang abortus dan terdapat 60 responden (32,4%) yang tidak abortus.Dari 4 variabel yang diteliti terbukti secara statistis terdapat satu variabel yang memiliki hubungan yang bermakna, yaitu umur ibu dengan P value = 0,000. Sedangkan variabel yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna adalah paritas dengan P value = 0,393 (p>0,05), usia kehamilan dengan P value = 0,650 (p> 0,05), dan penyakit ibu dengan P value = 0, 393(p>0,05). Tenaga kesehatan disarankan meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada pasien yang mengalami abortus dengan menganjurkan untuk merencanakan kehamilan pada umur 20-30 tahun, sebelum memiliki anak lebih dari 3, dalam keadaan sehat serta sering periksa hamil terutama pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu, sehingga komplikasi kehamilan khususnya abortus tidak tejadi. Kata kunci : abortus, umur ibu, paritas, usia kehamilan, penyakit ibu
PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RENGASDENGKLOK KARAWANG Mardianti Mardianti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 9, No 1 (2018): JANUARI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.95 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v9i1.130

Abstract

Senam hamil di Indonesia merupakan bagian dalam pelayanan Antenatal (ANC) yang seharusnya dilaksanakan oleh institusi pemberi layanan kesehatan ibu.Anemia dapat meningkatkan frekuensi komplikasi kehamilan dan persalinan, serta meningkatkan resiko terjadinya kematian janin dalam kandungan, melahirkan prematur, BBLR, juga meningkatkan kematian bayi setelah dilahirkan, serta wanita anemia tidak dapat mentolerir kehilangan darah.Senam hamil secara teratur mampu meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil tersebutdan terjadi elastisitas pada otot – otot abdomen dan otot – otot dasar panggul, sehingga komplikasi selama hamil, persalinan dan nifas akibat anemia dapat dicegah sedini mungkin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam hamil terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy experiment, dan tekhnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 22 minggu di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok pada bulan Juni s.d Oktober 2017, dengan jumlah sampel 33 untung masing-masing kelompok (kelompok perlakuan dan kontrol) dengan total responden sebanyak 66 responden. Data diambil menggunakan data primer. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan lembar observasi. Analisa data univariat, analisa bivariat dengan Uji T dependen dan analisa multivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan (nilai P=0,00) antara kadar hemoglobin ibu sebelum dan setelah senam hamil pada ibu hamil yang melakukan senam hamil dengan latihan pernafasan dan terdapat perbedaan (nilai P=0,00) antara kadar hemoglobin ibu sebelum dan setelah senam hamil pada ibu hamil yang melakukan senam hamil tanpa latihan pernafasan, hasil analisa multivariat diketahui bahwa senam hamil berpengaruh sebanyak 5,4 % terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Disarankan setiap ibu hamil melakukan senam hamil selama kehamilannya dan bidan meningkatkan motivasi kepada ibu hamil melalui program kelas ibu hamil untuk rutin melakukan senam hamil, serta setiap institusi pelayanan kesehatan ibu menyediakan program senam hamil. Kata kunci: Senam hamil, Hemoglobin
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/ AIDS DI PUSKESMAS NAGASARI KABUPATEN KARAWANG Wariyah Wariyah; Mardianti Mardianti; Ida Farida
Avicenna : Journal of Health Research Vol 1, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.04 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v1i1.192

Abstract

Latar Belakang: Hiv merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyebaran hiv/aids setiap tahunnya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Belakangan ini penderita infeksi kalangan ibu rumah tangga sangat tinggi dibandingkan dengan wanita pekerja seks (PSK). Peningkatkan pengetahuan masyarakat, keluarga dan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS akan membantu menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap penyakit HIV/AIDS dan cara pencegahannya di Puskesmas Nagasari Kabupaten Karawang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan quasy experiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Nagasari, berdasarkan perhitungan besar sampel didapat 33 orang untuk dijadikan kasus dan 33 orang sebagai kontrol, sehingga total responden dalam penelitian 66 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner . Analisa pada penelitian ini menggunakan uji t test dependent Hasil : penelitian didapat bahwa ada perbedaan yang bermaknaantara pengetahuan antara nilai pre dan nilai post setelah dilakukan intervesi (penyuluhan) dengan nilai P = 0.00. Pada kelompok intevensi untuk pengetahuan terdapat perbedaan rata-rata sebesar 11.35, dimana nilai pre 61.37 kemudian setelah dilakukan intervensi (penyuluhan) terdapat peningkatan pengetahuan menjadi 72.72, sedangkan pada variabel sikap tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap pre dan post setelah dilakukan intervensi (penyuluhan) dengan nilai P = 0.24. Simpulan: ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang HIV/ AIDS di Puskesmas Nagasari Kabupaten Karawang Tahun 2016 . Kata Kunci : Penyuluhan dan HIV/AIDS