Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua siswa, diberikan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas siswa dalam melaksanakan pendidikan. Penentuan siswa penerima beasiswa pada umumnya dilakukan melalui seleksi kelayakan, sebagaimana halnya dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Walisongo 2 Kota Depok. Proses penentuan kelayakan penerima beasiswa secara konvensional sering dihadapkan dengan permasalahan berupa kesalahan dalam pengambilan keputusan. Penggunaan metode Fuzzy Tsukamoto diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Fuzzy Tsukamoto dapat digunakan dan sangat tepat untuk menentukan kelayakan penerima beasiswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).