Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Tanaman Industri (Littri)

PENGARUH PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) . SUDIARTO; Nur Maslahah; Deden Sukmajaya
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 8, No 3 (2002): September, 2002
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v8n3.2002.77-82

Abstract

Daun kaluk (Sauropus androgynus (I.) Merr) banyak dikonsurnsi sebagai sayuran yang horkhasial dapal meningkatkan produksi dan kualitas air susu ibu (ASI), Kim ekstrak simplisia daun kaluk telah diproduksi dan dipasarkan perusahaan farmasi dan jamu dalam ramuan pelancar ASI .Adanya peningkatan permintaan kaluk untuk sayuran dan produksi ramuan ASI sebaiknya pengembangannya didukung teknologi budidaya tepat guna yang memadai agar dapat diperoleh hasil yang bcmiutu dengan produktivitas tinggi Komponen teknologi pemupukan organik menipakan salah satu altematif yang dipandang dapat mencapai tujuan tersebut. Penelitian pemupukan dengan pupuk kandang Iclah dilakukan di pertanaman katuk umur tiga tahun milik petani di Desa Cilendek Timur. Kecamatan Semplak Kabupaten Hogor, pada Marel sampai Juni 1998. I ujuan penelitian adalah unluk mendapatkan komponen tcknologi dosis pemberian pupuk kandang yang dapal meningkatkan pertumbuhan tanaman. hasil panen pangkasan, hasil daun dan kandungan protein Klon kaluk yang digunakan adalah klon baslar yang ditanam pada hedengan Perlakuan terdiri atas sembilan dosis pupuk kandang, masing-masing dalam kg. plot adalah ,0 (kontrol), 1.8, 3.6, 5.4, 7.2, 9.0. 10.8. 12.6 dan 14.4 atau setara 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 ton ha dengan memakai rancangan acak kelompok, diulang tiga kali. Pupuk kandang yang sudah lerdekomposisi dengan baik diberikan secara merata pada setiap plot lanaman I'aiienan dilakukan dengan memangkas lanaman 10 1 5 cm dan atas lanah selang 40 42 hari sekali. Sebelum percobaan dimulai. lanaman dipangkas lebih dahulu Hasil pencliuan menunjukkan bahwa dosis 5 4 kg plot pada panen pertama dan ketiga hanya berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan linggi lanaman. Pada panen petama dosis 10.8 kg/plot nyata memberikan rataan per tanaman hasil pangkasan tertinggi (38.64 g) Pengaruh pupuk kandang selanjutnya nyata pada panen ketiga, hasil tertinggi dicapai pada dosis 5.4 kg plot baik untuk hasil pangkasan segar (48.79 g), dan daun segar (27 43 g). Jumlah hasil tertinggi dan liga kali panen secara nyata juga dicapai pada dosis 5.4 kg plot terhadap hasil pangkasan kering (42.79 g) serta daun kering (5.05 g). Kandungan protein daun nyata lebih linggi (37.83 -41.29 %) pada perlakuan dengan pupuk kandang, dibandingkan dengan kontrol (33.50%). Hasil analisis rcgresi dosis pupuk kandang dengan kandungan protein daun berbentuk persamaan kuadratik y=34.8372 + 1.2977x 0.0664X2 Hasil maksimum dapat dicapai pada dosis 9.76 kg/plot.Katakunci : Sauropus androgynus, pupuk kandang, hasil pangkasan. hasil daun. kandungan protein ABSTRACT Effect of manure on growth and yield of katuk (Sauropus androgynus L. Merr)Katuk leaves (Sauropus androgynus L. Merr,) are used as vegetable which have beneficial effect on stimulating the production of breast milk during lactation periode. Nowadays katuk extract has been produced and put on the market by pharmaceutical and jamu (traditional medicine) companies. The high demand of kaluk boOi for vegetable and pharmaceutical product should be supported by adequate cultivation technology, to obtain high quality and yield of kaluk. Organic fertilizers such as farmyard manure (FYM) is one of Uic alternatives to achieve the goal. A field trial using randomized block design, with nine treatments of FYM dosage, 0 (control), 1.8 kg/plot (5 ton/ha), 3.6 kg/plot (10 ton/ha), 5.4 kg/plot (15 ton/ha). 7 2 kg/plot (20 ton/ha), 9.0 kg/plot (25 ton/ha), 10.8 kg/plot (30 ton/ha), 12.6 kg/p(oI (33 Ion/ha) dan 144 kg/plot (40 tonlia), Uiree replication was carried out from March to Juni 1998, on larmer's kaluk plantation in fast Cilendek village, Semplak, Bogor. For the beginning of the trial, formerly katuk was pruned, and then a well decomposed 1 YM was broadcasted on each plot between plant rows Harvesting was done at an interval lime of 40 42 days by pruned lop part of the green lealy stem 10 1 5 cm above the soil surface Results showed only plant height as one of growth components was significantly influenced by the application of 5 4 kgplot I YM plot at the first harvest The highest significant yield of fresh green leafly steins (38 64 g per plant), was given by a 10 8 kgplot treatment al die first harvest, and then at the third harvest (48 79 g) of fresh green leafly stems and (27.43 g) of fresh leaf yield respectively, Ihe highest yield from three limes of harvest, was produced from the plots applied with 5.4 kg'plot for, dry basis (42 79 g) leafly stems, and dry leaf (5.05 g) Prolein content of the leaf signilicanly were higher (37 83 41.29 %), on FYM treatment lhan control (33 50 0/o). The regression equation between dosage of FYM with Icar protein conten( was y 34 8372 I 1.2977x 0.0664X2 Maximum prolin conlcnl can be obtained by a 9 76 kgplot.Key words : Sauropus androgynus. farmyard manure, yield, leaf, protein content
PERAN HYDRAULIC LIFT JA MBU METE PADA PEMELIHARAAN LENGAS TANAH DAN STATUS AIR JAGUNG SAAT KEKERINGAN / The Role of Cashew Hydraulic Lift in Maintaining Soil Moisture and Water Status of Maize under Drought Condition Joko Pitono; Nur Maslahah; Setiawan Setiawan
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 23, No 1 (2017): Juni, 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v23n1.2017.55-62

Abstract

Hydraulic lift (HL) plants are reported to share water to other plants during drought period. Our previous study found cashew had HL capability, however it was still unclear for sharing water. This study was carried out at the greenhouse of Cimanggu from May to November 2016, to evaluate whether the cashew HL could share water during drought period and its effect on maintaining soil moisture, leaf water potential, transpiration, and photosynthesis of maize. The cashew variety, B-02 and maize variety, Lamuru, planted side by side in the special designed pots, and setted in three conditions, i.e. full irrigation (B), drought without cashew HL access (K), and drought with cashew HL access (H). All of the treated plants were setted in a randomized block design with nine replicates. The results showed the cashew HL could share water to themaize. During the advanced drought periods, the soil moisture of maize was maintained higher ± 2.5% compared to it without access of cashew HL. It promoted water status of maize to be better at 8th day after drought treatment, with decrease of leaf water potential, transpiration, and photosynthesis respectively just about 30%, 36% and 32% of the values on the well irrigated condition. However, those decreased values reached 40%, 70% and 57% for the maize without cashew HL access. This study showed the cashew HL quite effectively induced the sharing water to the maize during drought periods, and alleviated the worse effects of drought stress, so that the maize could maintain a good soil moisture and tissue water status.Keywords: cashew, hydraulic lifts, sharing water, leaf water potential,maize AbstrakTanaman hydraulic lift (HL) dilaporkan dapat memasok air pada tanaman lain di sekitarnya saat periode kekeringan. Hasil studi sebelumnya menunjukkan jambu mete memiliki kemampuan HL, namun belum diketahui potensi pasokan airnya. Penelitian ini dilakukan di komplek rumah kaca Cimanggu antara Mei-November 2016 dengan tujuan mengevaluasi kemampuan pasokan air dari hydraulic lift jambu mete pada periode kekeringan dan efeknya terhadap status air jaringan jagung yang tumbuh di sekitarnya. Jambu mete varietas B-02 dan jagung varietas Lamuru ditanam berdampingan pada pot dengan desain khusus, yang diatur dalam tiga kondisi perlakuan, yakni selalu berkecukupan air (B), kekeringan tanpa ada akses HL jambu mete (K), dan kekeringan dengan akses HL jambu mete (H). Ketiga perlakuan kondisi tanaman tersebut ditempatkan di rumah kaca dalam rancangan acak kelompok dengan sembilan ulangan. Hasil penelitian menunjukkan HL jambu mete dapat memasok air pada jagung, sehingga pada periode kekeringan tingkat lanjut, lengas tanahnya menjadi lebih tinggi ± 2,5% dibandingkan jagung tanpa akses HL jambu mete. Adanya pasokan air tersebut menyebabkan status air jaringan jagung selama periode kekeringan menjadi lebih baik dengan tingkat penurunan nilai dari kondisi kecukupan air pada potensial air daun, transpirasi, dan fotosintesis berturut-turut hanya sekitar 30%, 36%, dan 32%, dibandingkan penurunan nilai tersebut pada kondisi tanpa akses HL jambu mete yang mencapai 40%, 70%, dan 66%. Hasil penelitian ini memperlihatkan pasokan air pada jagung oleh HL jambu mete cukup efektif pada periode kekeringan, dan membantu meringankan efek stres kekeringan pada jagung sehingga dapat memelihara status air jaringannya tetap baik.