Hana Dhini Julia Pohan
Department Of Hospital Administration, Institut Kesehatan Helvetia Medan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesian Trust Health Journal

ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK) DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2019 Hana Dhini Julia Pohan; Sudiro Sudiro; Arifah Devi Fitriani
Indonesian Trust Health Journal Vol 4 No 1 (2021): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v4i1.70

Abstract

Infant mortality has a close relationship with the quality of maternal care, so the process of childbirth and baby care must be in an integrated system at the national and regional levels. The study was conducted at Dr. Pirngadi Hospital Medan 2019. The research aims at describing the administration and management of PONEK, describing the adequacy of PONEK HR, and describing the fulfillment of PONEK facilities. This research approach is descriptive qualitative with data collection techniques through interviews. The informants of this study were the PONEK Implementation Team and the PONEK Management Team with a total of 8 people. The research instrument was the researcher himself and the collection of data through interviews and documentation. Processing and analysis of data used in the Content Analysis method. The results of the study were that the PONEK funding source comes from the Regional Public Service Agency. Incorrect PONEK Team Placement. Many PONEK Team members have not yet received PONEK training and certificates. 24-hour PONEK facilities. Blood supply of RSUD Dr. Pirngadi Medan is a Blood Transfusion Unit. The conclusion of the research is that management and administration are less than optimal. The PONEK executive officer does not get special PONEK incentives. The placement of Human Resources in implementing PONEK officers is not in accordance with their main tasks and functions, many PONEK Team members have not received PONEK certificate training but have provided emergency obstetric services. PONEK facilities serve 24 hours. The suggestion is that the budget for the procurement of facilities be proposed in the Regional Revenue and Expenditure Budget / Medan Government so that the Regional Public Service Board budget obtained by the hospital can be used optimally for the need to improve PONEK training and provide special PONEK incentives for PONEK implementing officers. Abstrak Kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2019. Penelitian bertujuan mendeskripsikan administrasi dan pengelolaan PONEK, mendeskripsikan kecukupan SDM PONEK, dan mendeskripsikan pemenuhan fasilitas PONEK. Pendekatan penelitian ini deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Informan penelitian ini Tim Pelaksana PONEK dan Tim Manajemen PONEK dengan jumlah seluruhnya 8 orang. Instrument penelitian adalah peneliti sendiri dan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode Content Analysis. Hasil penelitian adalah Sumber dana PONEK berasal dari Badan Layanan Umum Daerah. Penempatan Tim PONEK yang tidak sesuai. Banyak anggota Tim PONEK yang belum mendapatkan pelatihan dan sertifikat PONEK. Fasilitas PONEK 24 jam. Persediaan darah RSUD Dr. Pirngadi Medan bersifat Unit Transfusi Darah. Kesimpulan penelitian yaitu Pengelolaan dan administrasi kurang maksimal. Petugas pelaksana PONEK tidak mendapatkan insentif khusus PONEK. Penempatan Sumber Daya Manusia petugas pelaksana PONEK tidak sesuai tupoksinya, banyak anggota Tim PONEK yang belum mendapatkan pelatihan sertifikat PONEK tetapi sudah memberikan pelayanan obstetri emergensi. Fasilitas PONEK melayani 24 jam. Saran yaitu anggaran pengadaan fasilitas diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah/Pemerintah Kota Medan, sehingga anggaran Badan Layanan Umum Daerah yang didapat rumah sakit bisa digunakan secara maksimal untuk kebutuhan meningkatkan pelatihan PONEK dan pemberian insentif khusus PONEK bagi petugas pelaksana PONEK.
FAKTOR PENGHAMBAT BELUM DITERAPKANNYA REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DI KLINIK AKSARA TAHUN 2022 Hana Dhini Julia Pohan; Aida Sulisna; Sri Agustina Meliala
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 1 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i1.98

Abstract

Electronic Medical Record is a computerized health information system that contains social data and patient medical data, and is equipped with a decision support system. The purpose of this study was to determine the inhibiting factors for not implementing electronic medical records in literacy clinics. This research is a qualitative research using triangulation technique using observation, interview and documentation methods. There are 4 informants in this research. The results of the study stated that there were several factors that had not been implemented in the Electronic Medical Record, including inadequate facilities and a network that was difficult to obtain, besides that it was known that there were no officers with a medical record graduate background at the Aksara Clinic. This causes the implementation of medical record tasks to be less than optimal. The method used is correct using the technical instructions for clinical services, but it has not been realized optimally because there are several obstacles. The conclusion of the study is that there are several factors that have not been implemented in the Electronic Medical Record, including man, money, material, machine and methods. The advice given is that medical record officers with medical record graduate backgrounds, increase the number of machines use the internet network at a higher speed, and should implement Electronic Medical Records at the Aksara Clinic in order to achieve better medical records. Abstrak Rekam Medis Elektronik merupakan sistem informasi kesehatan terkomputerisasi yang berisi data sosial dan data medis pasien, serta dilengkapi dengan sistem pendukung keputusan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penghambat belum diterapkannya rekam medis elektronik di klinik aksara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan teknik triangulasi dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah 4 orang. Hasil penelitian menyatakan terdapat beberapa faktor belum diterapkannya Rekam Medis Elektronik diantaranya fasilitas yang tidak memadai dan jaringan yang sulit didapat, selain itu diketahui bahwa tidak adanya petugas yang berlatar belakang lulusan rekam medis di Klinik Aksara. Hal ini menyebabkan pelaksanaan tugas rekam medis kurang maksimal. Metode yang digunakan sudah benar menggunakan petunjuk teknis pelayanan Klinik, namun belum terealisasikan secara maksimal dikarenakan terdapat beberapa kendala. Kesimpulan penelitian terdapat beberapa faktor belum diterapkannya Rekam Medis Elektronik diantaranya yaitu manusia, uang, bahan, mesin dan metode. Saran yang diberikan sebaiknya petugas rekam medis berlatar belakang lulusan rekam medis, penambahan jumlah mesin, menggunakan jaringan internet dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan sebaiknya menerapkan Rekam Medis Elektronik di Klinik Aksara agar tercapainya rekam medis yang lebih baik.