Sudrajat Sudrajat
Fakultas Pertanian, Universitas Galuh

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Kajian Aspek Reproduksi dan Estimasi Ekonomi pada Ternak Sapi yang di Inovasi Teknologi Reproduksi Mas Yedi Sumaryadi; Dadang Mulyadi Saleh; Budi Haryanto; Dedi Herdiansah; Sudrajat Sudrajat; Chotim A Yasin
Jurnal Agripet Vol 10, No 1 (2010): Volume 10, No. 1, April 2010
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.126 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v10i1.601

Abstract

Study of reproduction and economic estimation aspect in cow which innovated of reproduction technologyABSTRACT. Twenty cows head were used in research to know aspect reproduce and economic estimation in cow which innovated by reproduction technology. All of cows in allocated into two groups at random each 10 heads. The first group come from farmer of co-operation member of Ciamis was used as control without innovated by reproduction technology, that mean the cow was naturally of oestrous and inseminated with frozen semen not a result of separation sex. The second group come from farmer group “lumba-lumba” innovated with oestrous synchronization which was injected prosolvin of 7.5 mg per headl by intramuscular (i.m.) and super ovulated with injected fertagyl of 150 mg per tail by i.m., and then it oestrous was inseminated with frozen semen result of sex separation. Research result indicates that technically there were difference of performance reproduce in cow which is innovated by reproduction technology than control. It concluded that the improvement of reproduction efficiency in cow after innovated by technology of reproduction in term of type of birth in twin and increasing of male sex up to 12 percent. It is in line with the economic estimation of cow which is technological application of reproduction improves generating revenue up to 22.35 percent per month.
STRUKTUR PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA KARANGPARI KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS Ivan Sayid Nurahman; Sudrajat Sudrajat; Trisna Insan Noor
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v6i2.38259

Abstract

Abstrak Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peran strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian nasional. Komoditas ini berfungsi multiguna, baik untuk pangan maupun pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani jagung, pendapatan petani jagung dan bagaimana struktur pendapatan petani jagung di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengambil sampel sebanyak 32 petani jagung menggunakan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani dan analisis struktur pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani jagung rata-rata berumur 43 tahun, pendidikan formal yang ditamatkan sebagian besar hanya sampai SD, lahan usatahatani jagung tergolong luas pada lahan kering, pengalaman usahatani selama 7 tahun, tanggungan keluarga sebanyak 3 orang. Rata-rata pendapatan petani jagung sebesar Rp. 8.493.194,- yang diperoleh dari penerimaan Rp. 14.400.000,- dikurangi biaya total sebesar Rp. 5.906.806,- per musim tanam. Struktur pendapatan petani jagung per tahun di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis di dominasi oleh pendapatan sektor pertanian sebesar 62,03 persen, sedangkan pendapatan dari sektor non pertanian berkontribusi sebesar 37,97 persen.Kata kunci : struktur, pendapatan, petani, jagung. Abstract Corn is a food commodity that has a strategic role in agricultural development and the national economy. This commodity has a multipurpose function, both for food and feed. This study aims to determine the characteristics of corn farmers, corn farmers' income and how the income structure of corn farmers in Karangpari Village, Rancah District, Ciamis Regency. This research is a quantitative descriptive study by taking a sample of 32 corn farmers using simple random sampling. The data collected includes primary data and secondary data. Data analysis was carried out using farming analysis and income structure analysis. The results showed that the average corn farmer was 43 years old, most of the formal education completed was only up to elementary school, the corn farming area was classified as large on dry land, farming experience for 7 years, family dependents were 3 people. The average income of corn farmers is Rp. 8,493,194, - which is obtained from the receipt of Rp. 14,400,000, - minus the total cost of Rp. 5,906,806, - per growing season. The income structure of corn farmers per year in Karangpari Village, Rancah District, Ciamis Regency is dominated by income from the agricultural sector by 62.03 percent, while income from the non-agricultural sector contributes 37.97 percent.Keywords: structure, income, farmers, corn.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFISIENSI USAHATANI PADI LAHAN RAWA DI KABUPATEN CIAMIS Agus Yuniawan Isyanto; Sudrajat Sudrajat; Saepul Aziz; Anisa Puspitasari
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 6, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.679 KB) | DOI: 10.25157/ma.v6i2.3541

Abstract

The study aims to determine:: (1) Efficiency of swamp rice farming in planting season I and II, (2) Differences in efficiency of swamp rice farming in planting season I and II,, and (3) actors that influence the efficiency of swamp rice farming. The study was conducted in Sukanagara Village, Lakbok Subdistrict, Ciamis District with a total sample of 41 farmers. The efficiency of swamp rice farming is analyzed using the R/C ratio, the difference in efficiency is analyzed using t test, and the factors that influence the efficiency of swamp rice farming are analyzed using multiple linear regression equations. The results showed that: (1) Farmers who achieved efficiency in swamp rice farming in planting season I were 35 people (85.36%), while in planting season II there were 41 people (100%), (2) There is a significant difference between the efficiency of swamp rice farming in planting season I and II, and (3) Land area, capital, education and planting season have a significant effect on the efficiency of swamp rice farming. While age, experience and the number of family dependents did not significantly influence the efficiency of swamp rice farming.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM SENTUL DI KABUPATEN CIAMIS Sudrajat Sudrajat; Agus Yuniawan Isyanto
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.544 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i1.770

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak ayam Sentul dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha ternak ayam Sentul. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai pada 10 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang merupakan sentra produksi ayam Sentul. Sampel penelitian sebanyak 100 peternak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan ayam, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tenaga kerja dan akses terhadap kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.. Sedangkan umur dan pengelaman peternak tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.Kata kunci: Ayam Sentul, Faktor-faktor, Pendapatan
KERAGAAN PETERNAKAN AYAM SENTUL DI KABUPATEN CIAMIS Sudrajat Sudrajat; Agus Yuniawan Isyanto
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.546 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i2.1438

Abstract

The research was conducted by using literature study method. The data used in the form of secondary data obtained through literature review related to this research. The data obtained then analyzed descriptively to describe the performance of Sentul chicken farm in Ciamis Regency. Research shows that Sentul chicken is the original chicken of Ciamis Regency which has an advantage in body weight growth and egg production so it has the potential to be developed in an effort to increase the income of farmers.Keywords: Performance, Sentul Chicken, Ciamis District
KOMODITAS POTENSIAL TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH Agus Yuniawan Isyanto; Sudrajat Sudrajat; Muhamad Nurdin Yusuf; Ane Novianty; Beniidzar M. Andrie; Wulan Priantika; Nurlina Harli; Saepul Aziz
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.798 KB) | DOI: 10.25157/ma.v5i2.2399

Abstract

Identification of potential commodities needs to be done in the context of the economic development of a region. This research was carried out with the aim of identifying potential commodities of secondary crops in Blora District, Central Java Province. Data analysis was carried out using the Location Quotient (LQ) method. The results showed that corn was a base commodity for Randublatung, Kradenan, Sambong, Jiken, Bogorejo, Jepon, Banjarejo, and Tunjungan Subdistricts and Blora City. Soybean is a base commodity for Jati, Kedungtuban, Japah and Kunduran Subdistricts. Peanuts are the base commodity for Kedungtuban, Cepu, Japah and Todanan Subdistricts. Mung beans are a basic commodity for Jati, Cepu, Sambong, Japah, Ngawen and Kunduran Subdistricts. Sweet potato is a base commodity for Kradenan, Sambong, Tunjungan and Ngawen Subdistricts, and Blora City. Cassava is a commodity base for the Kradenan, Sambong, Jiken, Banjarejo, Japah and Ngawen Districts
PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS BERBASIS KOMODITAS PETERNAKAN Agus Yuniawan Isyanto; Sudrajat Sudrajat; Dedi Herdiansah Sujaya
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.569 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i2.899

Abstract

The study was conducted with the aim to analyze the economic development of Ciamis District based on livestock sector. The data used are secondary data in the form of population of 7 livestock commodities from 26 subdistricts in Ciamis Distict. The data were analyzed quantitative descriptive by using Location Quotient (LQ) analysis. The results showed that some subdistricts in Ciamis District were the base areas for beef cattle, sheep, goats, domestic poultry, laying chicken, broiler and duck.Keywords: Economic development, LQ, Commodities, Livestock
ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) Arinda Franchiska; Yus Rusman; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.413 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.709

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya dan pendapatan pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam, 2) Besarnya R/C pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam, 3) Besarnya titik impas penerimaan, titik impas volume produksi, titik impas luas lahan dan titik impas harga pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dengan mengambil kasus pada usahatani kencur (Kaempfreria galanga L.) di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Teknik Penarikan Sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu dari seluruh jumlah petani diambil sebanyak 30 orang petani, yaitu 30 % dari jumlah anggota populasi 102 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Biaya usahatani kencur per hektar dalam satu kali musim tanam sebesar Rp. 20.926.713,52, yang terdiri dari biaya tetap Rp. 3.284.841,91, dan biayavariabel sebesar 17.641.871,61, serta diperoleh produksi sebanyak Rp. 7.270 kilogram dengan harga jual Rp. 18.000 per kilogram, sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp. 130.860.000 serta pendapatan sebesar Rp. 109.933.286,48, 2) Nilai R/C sebesar 6,3 dan, 3) titik impas penerimaansebesar Rp. 3.775.680,36, titik impas volume produksi sebanyak 209,76 kilogram, dan titik impas luas lahan seluas 0,03 hektar, serta titik impas harga Rp. 8.869 per kilogram.Kata Kunci : Usahatani, Kencur, Ciamis
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L.) (Suatu Kasus di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis) Jajat Sudrajat; Yus Rusman; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 2 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.059 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i2.1627

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Besarnya biaya, 2) Besarnya pendapatan, 3) Besarnya R/C usahatani jagung per hektar per satu kali musim tanam di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis.Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan responden 43 orang petani jagung dari populasi 840 orang petani di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak kelompok (cluster random sampling), analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan: 1) Usahatani jagung di Desa Margaharja per hektar per satu kali musim tanam biaya produksi yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) adalah sebesar Rp. 8.161.721,09, 2) Pendapatan petani per hektar per satu kali musim tanam sebesar Rp. 11.557.187,90 dari penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 19.718.907,99 yaitu produk sebanyak 6.572,97 kilogram dengan harga produk Rp. 3.000 perkilogram, 3) Besarnya R/C yang diperoleh petani adalah sebesar 2,42 artinya apabila biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1,00 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,42. Dengan demikian maka usahatani jagung yang dilaksanakan para petani di Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis menguntungkan.Kata Kunci : Usahatani, Biaya, Pendapatan
Analisis Biaya, Pendapatan Dan R/C Agroindustri Tahu Di Desa Cidadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Agna Wahyu Maulana; Dini Rochdiani; Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.119 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v7i1.2598

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Besarnya rata-rata biaya dan penerimaan pada agroindustri tahu di Desa Cisadap. 2) Rata-rata pendapatan pada agroindustri tahu di Desa Cisadap. 3) Rata-rata R/C pada agroindustri tahu di Desa Cisadap. Jenis penelitian yang digunakan metode penelitian survai, dengan mengambil studi kasus Desa Cisadap. Teknik penarikan sampel penelitian untuk usaha agroindustri tahu adalah secara non random sampling, artinya tidak semua usaha agroindustri tahu dijadikan responden. Hasil penelitian 1) Besarnya biaya produksi rata-rata yang dikeluarkan oleh perajin agroindustri tahu yang ada adalah sebesar Rp. 735.030,60dan penerimaan rata-rata yang diperoleh perajin sebesar Rp. 1.225.000. 2) Pendapatan rata-rata yang diperoleh perajin agroindustri tahu sebesar Rp. 489.969,40. 3) Para perajin usaha agroindustri tahu, apabila dilihat dari segi ekonomis cukup menguntungkan. Nilai R/C sebesar 1,67 artinya setiap Rp. 1biaya yang dikeluarkan diperoleh penerimaan sebesar 1,67 dan memperoleh pendapatan atau keuntungan sebesar 0,67.Kata kunci: Agroindustri, Metode Survai, Desa Cisadap.