Hampir seluruh sekolah menggunakan barang elektronik guna mendukung kegiatan intra-kurikuler, termasuk SD dan SMP di Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Barang elektronik yang tidak digunakan lagi akan menjadi limbah yang tergolong limbah B3. Oleh karenanya limbah elektronik dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis limbah elektronik dan kondisi pengelolaan limbah elektronik di sekolah tingkat SD dan SMP di Kecamatan Sukolilo. Selanjutnya pengelolaan limbah elektronik sekolah yang diteliti dibandingkan dengan kondisi pengelolaan di luar negeri. Pengumpulan data limbah elektronik habis pakai dilakukan dengan meletakkan dropbox. Sedangkan limbah elektronik inventaris dilakukan dengan observasi langsung ruang penyimpanan masing-masing sekolah. Data limbah elektronik dikumpulkan untuk menentukan jenis, berat, dan dimensi limbah elektronik. Pengumpulan data mengenai kondisi pengelolaan limbah elektronik di masing-masing sekolah dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Kondisi pengelolaan tersebut selanjutnya dikaji berdasarkan peraturan pengelolaan B3 di Indonesia.Jenis limbah elektronik yang dihasilkan antara lain CPU, monitor, printer, speaker, keyboard, baterai, lampu, dan lain-lain. Jenis limbah elektronik di setiap sekolah sudah dikelola namun masih terdapat beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan peraturan pengelolaan limbah B3, terutama pada sistem pengumpulan dan penyimpanan. Pengelolaan limbah elektronik sekolah di luar negeri dengan sekolah swasta di Sukolilo menggunakan metode daur ulang. Pengelolaan yang dilakukan hampir sama namun berbeda perantara, yaitu sekolah di luar negeri melakukan daur ulang di pusat daur ulang/mandiri. Sedangkan sekolah di Sukolilo melakukan daur ulang dengan jasa loak/pengepul.