Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah pesawat tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh atau oleh dirinya sendiri melalui program yang diberikan dalam pesawat tersebut. Susahnya menentukan dan mendesain struktur dari sayap pesawat ini menjadi permasalahan yang serius, karena jika konstruksi sayap berat akan menyebabkan flight time menurun. Sehingga perlu dilakukan optimasi pada sayap supaya mendapat hasil konstruksi yang lebih baik. Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membuat model geometri sayap pesawat lalu dilakukan simulasi static structure pada sayap pesawat untuk kemudian dilakukannya optimasi topologi pada ribs tersebut untuk mendapatkan konstruksi struktur sayap yang paling optimal. Tahapan awal dari proses ini adalah dengan memodelkan geometri sayap dengan menggunakan software inventor, lalu penginputan geometri pada software ANSYS, kemudian dilakukan optimasi topologi untuk mengetahui pengaruh pengurangan massa terhadap tegangan yang terjadi dengan melakukan berbagai variasi massa retain yaitu 50%, 60%, 70%, dan 80 sehingga dapat tercapai pemilihan desain terbaik dari kedua metode tersebut. Hasil dari penelitian ini diantaranya tegangan pada sayap UAV tanpa adanya optimasi topologi sebesar 8.02 Mpa, dan deformasi total sebesar 29.186 mm, dengan menggunakan optimasi topologi 60% maka akan menghasilkan pengurangan massa dari 170.6144 gram menjadi 55.642 gram, tegangan maksimum pada sayap sebesar 10.881 Mpa dan deformasi total sebesar 40.252 mm.