Gempa bumi telah menyebabkan banyak kerusakan khususnya pada rumah tinggal sederhana yang tidak didesain. Salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan akibat gempa adalah dengan menerapkan friction base isolation yang memanfaatkan friksi pada dasar bangunan terhadap pondasi. Dinding bata memiliki kekuatan menerima gaya arah In-Plane (IP) dan Out-Of-Plane (OOP). Penelitian ini akan membandingkan kinerja bangunan rumah sederhana berdinding bata dengan perletakan sendi dan friction isolator. Bangunan sederhana tersebut dianalisa dengan gempa El Centro arah N-S dan E-W yang disesuaikan dengan SNI 03-1726-2012 untuk wilayah Palu dengan periode ulang 2/3 x 2500 dan 2500 tahun. Kemudian akan ditinjau pola kerusakan, base shear, dan drift dari bangunan sederhana. Didapatkan bahwa friction isolator efektif dalam mengurangi base shear dan drift yang terjadi pada bangunan sederhana. Disarankan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dinding bata dengan kemampuan menerima gaya IP dan gaya OOP setelah kapasitasnya tercapai. Diperlukan juga studi lebih lanjut mengenai kemampuan dan batasan dari program analisa struktur yang ada.