Benyamin Sapiie
Institut Teknologi Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bulletin of Geology

ANALISIS SEKATAN DAN KARAKTERISTIK SESAR PADA FORMASI KUJUNG REEF DI KOMPLEKS LAPANGAN KE, CEKUNGAN JAWA TIMUR: IMPLIKASI TERHADAP MIGRASI HIDROKARBON Sri Hartanto; Benyamin Sapiie; Indra Gunawan; Bintoro Wibowo
Bulletin of Geology Vol 2 No 1 (2018): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/bull.geol.2018.2.1.1

Abstract

Pemodelan geologi bawah permukaan formasi Kujung Reef di area JS-1 ridge, saat ini hanya dikontrol oleh aspek stratigrafi dan penyederhanaan aspek struktur geologi dengan membuat seluruh sesar sebagai pembatas dari lapangan minyak dan gas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sesar pada objektif Kujung Reef di area JS-1 ridge, dengan melakukan analisis pola dan daya sekat sesar untuk mengetahui pola penyebaran dan akumulasi hidrokarbon.Analisis sekatan pada karbonat menggunakan metode Shale Gouge Ratio (SGR) (Yielding dkk., 1997) dihitung dengan dasar dua parameter utama yaitu throw sesar dan kandungan shale (vsh). Besar throw sesar didapat dari data seismik yang diikat dengan data sumur dan nilai vsh dihitung dari dua metode yaitu: single parameter (log Gamma Ray) dan dual parameter (log density dan neutron porosity) yang dikalibrasi dengan data multimineral. Hasil perhitungan menggunakan dua metode untuk vsh pada objektif memiliki pola yang serupa, dengan nilai vsh yang kecil yaitu 0-0.2, sehingga sesar-sesar pada area ini akan lebih di kontrol oleh juxtaposition antar reservoir dengan nilai SGR pada juxtaposition reservoir tidak lebih dari 16. Pada sesar yang berada pada area flank di sebelah tenggara JS-1 ridge berupa karbonat platform menghasilkan nilai SGR diatas 35, sehingga sesar ini menjadi penyekat yang baik.Hasil akhir penelitian ini dapat menjawab pola migrasi hidrokarbon pada sesar di area JS-1 ridge berupa rekomendasi eksplorasi hidrokarbon, yaitu: 1) Area JS-1 ridge, hidrokarbon akan terakumulasi pada seluruh area tinggian di atas zona air regional, 2) Area barat laut JS-1 ridge, hidrokarbon akan terakumulasi pada reservoir yang lebih dangkal yang juxtapose dengan Kujung Reef dan 3) Area sebelah tenggara, hidrokarbon akan terakumulasi pada reservoir dibawah Kujung Reef yang berbatasan dengan sesar.
STUDI GEOMEKANIKA DAN NILAI KEGETASAN UNTUK EVALUASI POTENSI GAS SERPIH FORMASI BATU KELAU CEKUNGAN KUTAI Daniel Radityo; Benyamin Sapiie; Yusup Iskandar
Bulletin of Geology Vol 3 No 1 (2019): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/bull.geol.2019.3.1.4

Abstract

Gas serpih merupakan gas yang terbentuk di batuan induk berupa serpih dan berperan sebagai reservoir. Akumulasi gas serpih terjadi dikarenakan batuan tersebut memiliki nilai porositas dan permeabilitas yang rendah. Gas serpih memerlukan kajian geomekanika, geokimia, dan petrografi formasi sebagai batuan induk dan batuan reservoir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan proses karakterisasi fasies serpih Formasi Batu Kelau berdasarkan perbedaan kondisi geologi, geomekanika, dan geokimia; dan memberikan informasi tentang kriteria perekahan buatan yang sesuai untuk dapat mendistribusikan gas pada setiap fasies serpih Formasi Batu Kelau. Penelitian dilakukan pada Formasi Batu Kelau di Cekungan Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan data lapangan, data log sumur, data seismik, dan data geokimia. Data log sumur diolah kemudian menghasilkan data petrofisika serpih, geomekanik, dan geokimia. Data lapangan dan XRD dilakukan untuk mendukung data log sumur sebagai korelasi stratigrafi. Kemudian dilakukan penarikan horizon Formasi Batu Kelau dengan strukturnya pada interpretasi seismik. Hasil interpretasi seismik menghasilkan Peta Stuktur Kedalaman, Peta Ketebalan dan Peta Paleogeografi umur Eosen Akhir Formasi Batu Kelau. Peta Kandungan Serpih, Peta Fasies Serpih, Peta Indeks Kegetasan, dan Peta Distribusi TOC di dapat dari hasil proses petrofisika. Data TOC, BI, dan kandungan serpih kemudian digabungkan sehingga dapat dibuat Peta Potensi Gas Serpih Formasi Batu Kelau. Proses petrofisika terbagi menjadi 3 tahap berupa petrofisika properti serpih yang membahas kandungan serpih, kandungan mineral, porositas, permeabilitas, saturasi air; petrofisika geomekanik yang membahas UCS, nisbah poisson, modulus elastisitas, indeks kegetasan dan petrofisika geokimia yang membahas TOC metode Passey. Penentuan Indeks kegetasan mengunakan metode indeks kegetasan rata-rata dengan menggunakan parameter nisbah poisson dan modulus elastisitas. Perhitungan TOC metode Passey membutuhkan log resistivitas dan sonik. Hasil petrofisika properti sepih, petrofisika geomekanik, dan petrofisika geokimia digabungkan dan kemudian di analisis. Kata kunci: Formasi Batu Kelau, gas serpih, geokimia, geomekanika, indeks kegetasan