Redi Hadiyanto
Department Of Sharia Economics Law, Faculty Of Sharia, Universitas Islam Bandung, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Validity of Multi Contracts on SBSN (Sukuk) Ijarah Sale and Lease Back in the MUI DSN Fatwa Panji Adam Agus Putra; Redi Hadiyanto; Indra Wijaya; Dina Rahmania
LAA MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam VOL 7, NO 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lamaisyir.v7i2.15044

Abstract

The National Sharia Council-Indonesian Ulema Council has issued a fatwa regarding sukuk, namely Fatwa Number 72 of 2008 concerning SBSN Ijarah Sale and Lease Back. The concept of sukuk in the DSN-MUI Fatwa uses the concept of hyrid contracts. This has resulted in differences of opinion from experts regarding the legal status of the DSN fatwa using the multi-agreement in the SBSN Ijarah Sale and Lease Back. The research method used is normative juridical. While the type of this research is descriptive analysis and the data collection technique is literature study. The data analysis method is qualitative. The results showed that; first, takyif fiqh in the SBSN scheme uses the al-bai 'wa al-isti'jar contract, which is a combination of the bai' contract and the ijârah contract; second, the hybrid contract concept in the DSN-MUI Fatwa No. 72 regarding SBSN Ijarah Salse and Lease Back is a hybrid contract agreement that does not violate the rules and boundaries of the hybrid contract theory that have been formulated by the scholars.  
Critical Analysis on Business Innovation for Traders During Pandemic Covid-19: An Islamic Economics Perspective Maman Surahman; Popon Srisusilawati; Redi Hadiyanto; Tri Ambarwati; Reyhan Maharis Fadilah
Falah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 7 No. 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jes.v7i1.20036

Abstract

This study aims to analyze business innovation in Islam Economics to the sustainability of traders around UNISBA during pandemic Covid-19. This study was qualitative using descriptive analytical approach. Type of data collected was primary data obtained from interview. The data analysis technique used was descriptive model qualitative in shape data collection, data reduction, data display, and conclusion. The result found that traders can continue their business by using e-marketing and online marketplace which considered necessary to be implemented, especially in the Covid-19 pandemic situation. The contribution of this research to enhance the development of science and business practice in the implementation of e-marketing dan online marketplace.
PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH MENJADI KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOM0R 93/PUU-X/2012 Redi Hadiyanto
Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Asy-Syakhsiyyah) Fakultas Syariah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tahkim.v3i1.5644

Abstract

ABSTRACTThis research is motivated by the phenomenon of the Sharia Economic Dispute Settlement which could initially be resolved in a religious court also in the general court. There is no legal certainty. While the legal certainty of each citizen is guaranteed and regulated in the 1945 constitution article 28D paragraph (1), in that article states that the state guarantees the legal certainty of each citizen. The purpose of this study is to understand about the elimination of the explanation of article 55 paragraph 2 of law number 21 years, to reassure the certainty of the law, then law number 21 of 2008 must be tested materially to the Constitutional Court to guarantee the legal certainty of every citizen. The method used in this research is content analysis, namely analyzing the Constitutional Court Decision Number 93 / PUU-X / 2012. In addition, this research also uses sociological and normative-juridical approach. The results showed that the Constitutional Court granted the material test petition submitted by the petitioners, with the result of Constitutional Court decision number 93 / PUU-X / 2012, that the explanation of article 55 paragraph 2 of law number 21 of 2008 was abolished because it did not guarantee the legal certainty of every citizen country. So that after the ruling of the constitutional court is ratified, the Sharia Economic Dispute Settlement case becomes the absolute authority of the religious court, it cannot be processed and decided outside the religious court.Keywords: Sharia Economic Dispute Settlement, Religious Courts 
ASPEK HUKUM PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA Redi Hadiyanto; Lina Pusvisasari
Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Asy-Syakhsiyyah) Fakultas Syariah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tahkim.v4i2.8436

Abstract

Along with the development of the times in the capital market experienced several developments such as the existence of the Islamic capital market. Indonesia is one of the countries that has developed a sharia capital market, therefore the role of the government and MUI should be to make legal regulations that regulate and become the basis for capital market activities so that they are in line with sharia principles so that as Indonesian Muslims it is important to know and apply them. This study aims to analyze the legal aspects of the Islamic capital market in Indonesia. The method used in this study is a normative juridical research method with a qualitative approach, analyzing the laws and concepts of the Islamic capital market in Islamic law. The results of the study show that in Indonesia the Islamic capital market was officially launched on March 14, 2003 along with the signing of the MoU and BAPEPAM-LK with the National Sharia Council of the Indonesian Ulema Council (DSN-MUI). In 2003, the DSN-MUI issued a fatwa regarding the permissibility of transactions in the capital market as long as the mechanism and object did not conflict with sharia principles. The fatwas issued by the DSN relate to the general provisions of the sharia capital market, its principles, issuers issuing sharia securities, criteria and types of sharia securities, prohibited transactions and determination of share prices.Keywords: Sharia Capital Market, Sharia Capital Market Law
Efisiensi Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat dan Wakaf di Indonesia Redi Hadiyanto redi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 8, No 2 (2022): JIEI
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jiei.v8i2.4738

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh efesiensi pengumpulan zakat dan wakaf yang belum maksimal karena zakat dan wakaf merupakan sejumlah harta tertentu yang telah memenuhi standar tertentu yang Allah SWT mewajibkan setiap muslim untuk mengeluarkan dan memberikannya kepada mereka yang berhak menerimanya dalam kondisi tertentu. Sasaran yang dituju antara lain, penyelesaian masalah kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat dan negara. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya zakat sebagai salah satu rukun Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, yaitu dengan mengkaji literatur dan melakukan analisis data. Mempelajarai literatur dari berbagai sumber buku, internet, dan juga jurnal penelitian yang memiliki topik yang sama dengan yang peneliti sebutkan. Hasil penelitian menyimpulkan Strategi Pengumpulan Zakat (Fundraising) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional lembaga pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut. Dalam Bidang pendistribusianya mencakup bidang Ekonomi, bidang Pendidikan, bidang Dakwah, bidang Kesehatan, bidang Sosial dan Kemanusian.
Kritik dan Syarah Hadis Multi Akad Serta Relevansinya Terhadap Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI Panji Adam; Redi Hadiyanto; Alma Hanifa Candra Yulia
Jurnal Iqtisaduna Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtisaduna.v6i2.18288

Abstract

Kombinasi akad di zaman sekarang adalah sebuah keniscayaan. Namun persoalan yang dihadapi adalah, literatur ekonomi syariah yang ada di Indonesia, khususnya, sudah lama mengembangkan teori bahwa syariah tidak membolehkan dua akad dalam satu transaksi akad (two in one). Padahal, larangan two in one hanya mengenai tiga kasus saja yang disebutkan dalam hadis yang berkaitan dengan larangan penggunaan hybrid contract atau multi akad. Akan tetapi, dalam tataran implementasinya, produk-produk baik produk berupa penghimpunan dana, penyaluran dana ataupun jasa (service) lembaga keuangan syariah di Indonesia berbasis kepada konsep multi akad berdasarkan fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Naisonal-Majelis Ulama Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan mengenai keabsahan status hadis mengenai larangan multi akad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dengan cara kritik dan syarah terhadap hadis multi akad dan juga analisis implikasinya terhadap pengembangan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, kedudukan hadis-hadis tentang larangan multi akad adalah hadis yang shahih serta penafsiran paling rajih (unggul) menurut Ibn Qayyim adalah larangan transkasi hilah (rekayasa) ribawi seperti bai’ al-inah; kedua, terdapat relevansi antara pemahaman serta interpretasi hadis dengan pengembangan serta inovasi produk di Lembaga Keuangan Syariah dalam Fatwa DSN-MUI.
Analisis Konsep Gadai dalam Fikih Muamalah di Desa Mekarmukti Kabupaten Bandung Barat Rizkia Putri Firdhausya; Redi Hadiyanto
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2022 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.443 KB) | DOI: 10.29313/jres.v2i1.636

Abstract

Abstract. This research was motivated by a pawn transaction in Mekarmukti Village, West Bandung Regency, namely pawning rice fields to two parties with different forms of submission of collateral objects, namely rice fields certificates and rice fields objects. The research method used is normative descriptive analysis with a qualitative approach. The type of research data obtained through library and field data. Sources of data using primary data and secondary data with data collection through observation, interviews and documentation. The data analysis technique used was data reduction, data presentation and conclusions related to the pawning of rice fields in Mekarmukti Village, West Bandung Regency, which were analyzed based on the theory of the concept of pawning (Rahn). The results of this study are first, a pawn is the detention of an item as collateral if the debtor is unable to pay his debt. Second, Rahin makes a pawn transaction to two parties with collateral which is essentially the same, the only difference being the form of the object of delivery, namely the certificate of rice field land and the object of rice field land. Third, in its implementation, this pawn transaction is categorized as a false pawning practice because it does not meet the requirements for rahn in marhun (pawned goods) because the ownership rights of marhun are not perfect so that a rahin is not allowed to pawn back goods that are in detention or pledge collateral. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh transaksi gadai di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat yaitu menggadaikan tanah sawah kepada dua pihak dengan bentuk penyerahan objek jaminannya yang berbeda yaitu sertifikat tanah sawah dan objek tanah sawah. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif normatif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data penelitian yang didapatkan melalui data pustaka dan lapangan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan terkait dengan gadai sawah di Desa Mekarmukti Kabupaten Bandung Barat di analisis berdasarkan teori konsep gadai (Rahn). Hasil penelitian ini pertama, gadai merupakan penahanan suatu barang sebagai jaminan apabila yang berutang tidak mampu membayar utangnya. Kedua, rahin melakukan transaksi gadai kepada dua pihak dengan barang jaminan yang pada hakikatnya adalah sama yang membedakan hanya bentuk dari objek penyerahannya yaitu sertifikat tanah sawah dan objek tanah sawah. Ketiga, dalam pelaksanaannya transaksi gadai ini dikategorikan kedalam praktik gadai yang bathil karena tidak memenuhi syarat rahn dalam marhun (barang gadai) sebab hak kepemilikan marhun menjadi tidak sempurna sehingga tidak boleh seorang rahin menggadaikan kembali barang yang sedang dalam penahanan atau jaminan gadai.
Tinjauan Fikih Muamalah dan Fatwa DSN MUI Nomor 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Praktek E-Wallet Syifa nurfadhilah Syifa; Udin Saripudin; Redi Hadiyanto
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.501 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.222

Abstract

Abstract. The development of payment modes from time to time continues to experience innovation and progress, which some people assume that every payment mode innovation is currently getting easier. From the beginning, the payment mode was a barter system, until the value of paper currency or coins appeared. Currently, financial technology is emerging, namely payment innovations using card or chip-based electronic money (E-money) and server-based E Wallet payments, including GoPay and OVO. The benefits of using an E-wallet are to make payment transactions without using cash and don't have to mess around with change. This study aims to determine the application of fiqh muamalah and DSN-MUI fatwa Number 116/DSN-MUI/IX/2017 regarding the practice of e-wallet on gopay and ovo. This research method uses normative descriptive analysis with a qualitative approach with a case study approach of field research data types (direct field research). The data obtained based on the results of observations and interviews are equipped with library data in the form of books and journals that support this research.From the results of this study, it can be seen that the DSN-MUI in formulating the e-wallet fatwa is to explore agreed sources of Islamic law, namely the Qur'an and Hadith. -wallet. Based on the MUI fatwa NO: 116/DSN-MUI/IX/20I7, the position of GoPay and OVO as electronic money is allowed as long as there are no elements of usury, gharar, masyir, risywah and israf. The proof of the legality of electronic money can also be based on fiqh rules. Abstrak. Perkembangan mode pembayaran dari zaman ke zaman terus mengalami inovasi dan semakin kemajuan, yang sebagian orang menganggap bahwa setiap inovasi mode pembayaran pada saat ini semakin mudah. Dari awalnya mode pembayaran bersistem barter, hingga muncul nilai mata uang kertas ataupun uang koin. Saat ini muncul financial technology, yaitu inovasi pembayaran menggunakan uang elektronik (E-money) yang berbasis kartu atau chip dan E Wallet pembayaran yang berbasis server antara lain GoPay dan OVO. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fikih muamalah dan fatwa DSN-MUI Nomor 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang praktek e-wallet pada gopay dan ovo. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriftif normative dengan pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus jenis data field research (penelitian langsung kelapangan). Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilengkapi dengan data pustaka berupa buku dan jurnal yang mendukung dari penelitian ini.Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pada praktek GoPay dan OVO memiliki banyak fitur tetapi masuk dalam kategori qardh seperti diskon, cashback, dan point, kecuali jika dapat digunakan hanya sebagai dompet elektronik saja maka masuk dalam wadiah. Begiru pula dengan tinjauan fikuh muamalah bahwa GoPay dan OVO dapat digunakan apabila tidak memenuhi unsur Qardh . DSN-MUI dalam merumuskan fatwa e-wallet adalah dengan menggali sumber-sumber hukum Islam yang disepakati yaitu al-Qur’an dan Hadits selain itu DSN-MUI juga mengunakan kaidah-kaidah fikih dan hukum kaitannya dengan e-wallet.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Pembiayaan Akad Qardh di Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi Firda Meilani Wijayanti; Panji Adam Agus Putra; Redi Hadiyanto
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.466 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.360

Abstract

Abstract. In qardh financing, Islamic banks/financial institutions are prohibited from taking advantage of qardh financing, because the qardh contract in sharia is a tabarru contract which is not for profit but is intended as a social contract that functions to help out. One of them is in qardh financing at the Barokah Micro Waqf Bank of the Al-Masthuriyah Islamic Boarding School which adds costs for mentoring services/officer wages when paying principal installments. The purpose of this study was first to find out the implementation of qardh contract financing in micro-enterprises at the Barokah Micro Waqf Bank, Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi and secondly to find out the review of muamalah fiqh on qardh contract financing at the Barokah Micro Waqf Bank of Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi. The research method used in this study is a descriptive qualitative approach. This type of research uses field data with primary data sources and secondary data with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The data analysis technique used is the data reduction stage, data presentation, and data verification. The results showed that the implementation of qardh contract financing at the Barokah Micro Waqf Bank Al-Masthuriyah Islamic Boarding School did not immediately get financing, but before that prospective customers had to go through several stages. Based on muamalah fiqh, lending and borrowing transactions carried out by the Micro Waqf Bank of Barokah Pesantren Al-Masthuriyah to its customers contain elements of usury and are not in accordance with the qardh contract. Abstrak. Dalam pembiayaan qardh pihak bank/lembaga keuangan syariah dilarang mengambil keuntungan dari pembiayaan qardh, karena akad qardh dalam syariah itu termasuk akad tabarru’ yang bukan untuk profit tapi diperuntukan sebagai akad sosial yang berfungsi untuk tolong menolong. Salah satunya dalam pembiayaan qardh di lembaga Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah yang melakukan penambahan biaya untuk jasa pendampingan/upah petugas ketika membayar angsuran pokok. Tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan akad qardh pada usaha mikro di Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi dan kedua untuk mengetahui tinjauan fikih muamalah terhadap pembiayaan akad qardh di Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini menggunakan data lapangan dengan sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan pembiayaan akad qardh di Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah tidak langsung mendapatkan pembiayaan, akan tetapi sebelumnya calon nasabah harus melalui beberapa tahapan. Berdasarkan fikih muamalah, transaksi pinjam meminjam yang dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro Barokah Pesantren Al-Masthuriyah kepada nasabahnya mengandung unsur riba dan tidak sesuai dengan akad qardh.
Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Perdata terhadap Jual Beli Petasan pada Bulan Ramadhan Pratiwi Retno; Encep Abdul Rozaq; Redi Hadiyanto
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.891 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.497

Abstract

Abstract. Lucky Shop is one of the stores that sell firecrackers in the Way Jepara market. This store sells various types of firecrackers ranging from small to large sizes of course at different prices according to their size. Even during the month of Ramadan many people are interested in buying firecrackers to enliven the coming of the holy month. And not infrequently explosions produced from firecrackers can endanger themselves and others. But this does not discourage sellers and buyers from stopping marketing and using firecrackers as an option to enliven the month of Ramadan. The purpose of this research is to find out the practice of buying and selling that occurs in the Way Jepara market and then find out how the views of Islamic law and civil law related to the sale and sale of firecrackers. This research method uses normative juridical descriptive analysis, namely the existence of events that occur then is connected with existing laws, then explained qualitatively. The sources of this research data are primary and secondary data. Data is collected by means of interviews and documentation. It is then analyzed using data reduction, data, conclusion and verification. The results showed that the practice of buying and selling firecrackers in the Way Jepara market is not appropriate or invalid according to Islamic law and civil law because there are conditions of unfulfilled objects that are not useful goods. Abstrak. Toko Lucky merupakan salah satu toko yang menjual petasan yang ada di pasar Way Jepara. Toko ini menjual berbagai jenis petasan mulai dari yang berukaran kecil hingga berukuran besar tentunya dengan harga yang berbeda sesuai dengan ukurannya. Bahkan ketika bulan Ramadhan masyarakat banyak yang berminat untuk membeli petasan guna memeriahkan datangnya bulan suci tersebut. Dan tak jarang ledakan yang dihasilkan dari petasan dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Namun hal tersebut tidak menyurutkan para penjual dan pembeli untuk berhenti memasarkan dan menggunakan petasan sebagai opsi memeriahkan bulan Ramadhan. Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui praktek jual beli yang tejadi di pasar Way Jepara kemudian mengetahui bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum perdata terkait jual beli petasan. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yuridis normatif yaitu adanya peristiwa yang terjadi kemudian dihubungkan dengan hukum yang ada, kemudian dijelaskan secara kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek jual beli petasan di pasar Way Jepara tidak sesuai atau tidak sah menurut hukum Islam maupun hukum Perdata karena terdapat syarat objek yang tidak terpenuhi yaitu barang tidak bermanfaat.