Abstract. This research was motivated by a pawn transaction in Mekarmukti Village, West Bandung Regency, namely pawning rice fields to two parties with different forms of submission of collateral objects, namely rice fields certificates and rice fields objects. The research method used is normative descriptive analysis with a qualitative approach. The type of research data obtained through library and field data. Sources of data using primary data and secondary data with data collection through observation, interviews and documentation. The data analysis technique used was data reduction, data presentation and conclusions related to the pawning of rice fields in Mekarmukti Village, West Bandung Regency, which were analyzed based on the theory of the concept of pawning (Rahn). The results of this study are first, a pawn is the detention of an item as collateral if the debtor is unable to pay his debt. Second, Rahin makes a pawn transaction to two parties with collateral which is essentially the same, the only difference being the form of the object of delivery, namely the certificate of rice field land and the object of rice field land. Third, in its implementation, this pawn transaction is categorized as a false pawning practice because it does not meet the requirements for rahn in marhun (pawned goods) because the ownership rights of marhun are not perfect so that a rahin is not allowed to pawn back goods that are in detention or pledge collateral. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh transaksi gadai di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat yaitu menggadaikan tanah sawah kepada dua pihak dengan bentuk penyerahan objek jaminannya yang berbeda yaitu sertifikat tanah sawah dan objek tanah sawah. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif normatif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data penelitian yang didapatkan melalui data pustaka dan lapangan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan terkait dengan gadai sawah di Desa Mekarmukti Kabupaten Bandung Barat di analisis berdasarkan teori konsep gadai (Rahn). Hasil penelitian ini pertama, gadai merupakan penahanan suatu barang sebagai jaminan apabila yang berutang tidak mampu membayar utangnya. Kedua, rahin melakukan transaksi gadai kepada dua pihak dengan barang jaminan yang pada hakikatnya adalah sama yang membedakan hanya bentuk dari objek penyerahannya yaitu sertifikat tanah sawah dan objek tanah sawah. Ketiga, dalam pelaksanaannya transaksi gadai ini dikategorikan kedalam praktik gadai yang bathil karena tidak memenuhi syarat rahn dalam marhun (barang gadai) sebab hak kepemilikan marhun menjadi tidak sempurna sehingga tidak boleh seorang rahin menggadaikan kembali barang yang sedang dalam penahanan atau jaminan gadai.