Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL ELEKTRO

ANALISIS INTERFERENSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RADIO KOGNITIF UNTUK PITA RADIO DIGITAL DIVIDEND 700 MHZ DI INDONESIA Jeanita budidharma; Lydia Sari; Lukas .
Jurnal Elektro Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi sistem telekomunikasi nirkabel telah berkembang dengan cepat seiring dengan pesatnya permintaan atas layanan sistem telekomunikasi yang handal dan tidak mengenal batas geografis. Semua negara di seluruh dunia saat ini berupaya mengakomodir pengoperasian berbagai teknologi telekomunikasi secara simultan. Peraturan alokasi frekuensi memperoleh perhatian khusus terkait dengan rencana implementasi siaran TV digital di Indonesia. Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data. Siaran TV digital menggunakan teknologi sistem pemancar Digital Video Broadband-Terrestrial (DVB-T). Perencanaan ulang jaringan siaran televisi analog akan menghasilkan spektrum yang disebut sebagai digital dividend yang akan digunakan untuk frekuensi televisi digital dan sistem telekomunikasi bergerak (Long Term Evolution). Pengalokasian frekuensi di Indonesia telah diatur oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, di mana TV Digital akan menggunakan frekuensi 470-694 MHz dan LTE pada frekuensi 694-806 MHz. Terbatasnya alokasi spektrum frekuensi dan kurangnya pemanfaatan spektrum menyebabkan penggunaan spektrum frekuensi tidak efisien sehingga diperlukan adanya teknologi radio kognitif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa probabilitas interferensi yang terjadi pada sinyal yang bersisian dapat diperkecil dengan menggunakan teknologi radio kognitif. Kata kunci: DVB-T, LTE, digital dividend, interferensi, radio kognitif
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS LIGHTWEIGHT CRYPTOGRAPHY UNTUK INTERNET OF THINGS (IOT) Fernando .; Lukas .
Jurnal Elektro Vol 10 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.825 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada era Internet of Things (IoT), keamanan data merupakan salah satu faktor penting. Data dapat diamankan dengan menggunakan algoritma kriptografi. Algoritma kriptografi tersebut mengubah pesan asli menjadi suatu kode rahasia (enkripsi) sedangkan proses sebaliknya disebut dekripsi. Data yang akan dienkripsi pada penelitian ini berupa boot log file yang terdapat pada Raspberry Pi dan Intel Compute Stick. Boot log file tersebut dienkripsi menggunakan algoritma Data Encryption Standard (DES) dan Data Encryption Standard Lightweight (DESL). Kedua algoritma tersebut memerlukan suatu kunci rahasia untuk melakukan enkripsi. Kunci rahasia yang digunakan untuk algoritma DES dan DESL lalu dienkripsi menggunakan algoritma Rivest-Shamir-Adleman (RSA). Kemudian, data hasil enkripsi diunggah ke cloud dan dapat diunduh serta didekripsikan pada komputer client (Virtual Machine). Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, tidak diperoleh perbedaan waktu yang signifikan antara enkripsi menggunakan algoritma DES maupun DESL. Walaupun begitu, algoritma DESL lebih cocok digunakan pada perangkat IoT karena ukuran kode program yang lebih kecil dan prinsip locality of reference yang dimiliki karena hanya menggunakan satu buah S-box yang diulang sebanyak delapan kali setiap round-nya. Abstract Data security is an important factor in the era of Internet of Things (IoT). Data can be secured with the use of cryptography algorithm. That cryptography algorithm changes the original message into secret code (encryption), while the opposite process is called decryption. In this paper, boot log file in Raspberry Pi and Intel Compute Stick will be encrypted using Data Encryption Standard (DES) and Data Encryption Standard Lightweight (DESL) algorithm. Both algorithms need a secret key to do the encryption, then the secret key is encrypted using Rivest-Shamir-Adleman (RSA) algorithm. The encryption result will be uploaded to the cloud and can be downloaded and decrypted on the client computer (Virtual Machine). Based on the testing result, there are no significant differences in time of encryption between DES and DESL algorithm. Although there are no significant differences in time of encryption, DESL algorithm is preferable to use on IoT device because of its small code size and the locality of reference principle.