Rano K. Sinuraya
Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Klinik Indonesia

Mutasi Gen blaCTX-M sebagai Faktor Risiko Penyebab Resistensi Antibiotik Devinna Kang; Rano K. Sinuraya; Tina Rostinawati; Rizky Abdulah
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7051.55 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2017.6.2.135

Abstract

Saat ini, lebih dari setengah antibiotik yang digunakan di dunia merupakan kelompok β-laktam namun efektivitas klinis antibiotik tersebut kini terbatas karena resistensi antibiotik terhadap mikroorganisme penyebab penyakit infeksius. Beberapa mekanisme resistensi terhadap Enterobacteriaceae terutama disebabkan hidrolisis antibiotik oleh enzim spesifik, yang disebut dengan β-laktamase. Enzim β-laktamase menunjukkan kelompok besar enzim yang berbeda secara genetik dan fungsional yaitu extended-spectrum β-lactamase (ESBL) yang diketahui menimbulkan ancaman resistensi yang serius. Lokalisasi plasmid dari gen yang disandi terhadap distribusi enzim pada patogen meningkat setiap tahunnya. ESBL yang memiliki penyebaran yang luas dan relevan secara klinis adalah ESBL kelas A yaitu jenis Temoniera (TEM), Sulphydryl variable (SHV) dan Cefotaxime (CTX-M). Tujuan penulisan review ini adalah untuk mengkaji varian gen blaCTX-M yang banyak menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik. Metode yang digunakan pada review ini yaitu penelusuran data berbasis Pubmed, Scopus dan Google Scholar tanpa pembatasan indeks faktor dengan kata kunci “blaCTX-M”, “Extended-spectrum β-lactamase”, dan “antibiotic resistance”. Simpulan dari review ini yaitu ESBL jenis CTX-M telah menggantikan jenis TEM dan SHV secara dominan pada dekade terakhir. ESBL yang dihasilkan oleh Klebsiella pneumoniae diketahui muncul sebagai salah satu patogen nosokomial utama. Infeksi nosokomial yang disebabkan oleh CTX-M-15 pada Klebsiella pneumoniae mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini.Kata kunci: CTX-M, ESBL, extended-spectrum β-lactamase, Klebsiella pneumoniae Gene blaCTX-M Mutation as Risk Factor of Antibiotic ResistanceAbstractCurrently there are more than half from all antibiotics used in the world which is belong to β lactam group, but clinical effectiveness of the antibiotics are limited by antibiotic resistance of microorganisms as causative agents from infectious diseases. Several resistance mechanisms for Enterobacteriaceae are mostly caused by enzymatic hydrolysis of antibiotics specific enzymes, called β lactamases. β lactamases represent a large group of enzyme which is genetically and functionally different as extended‑spectrum β-lactamase (ESBL) and known as greatest threat of resistence. Plasmid localization from the encoded gene and enzyme distribution among the pathogen increases every year. Most widespread and clinically relevant ESBL are class A ESBL of Temoniera (TEM), Sulphydryl variable (SHV) and Cefotaxime (CTX-M) types. The purpose of this review was to analyze variant of blaCTX-M gene which cause the most increase incidence of antibiotic resistance. The methods of this review were data-based searching based on Pubmed, Scopus and Google Scholar, without limitation of index factor by using the keyword “blaCTX-M”, “Extended-spectrum β-lactamase”, and “antibiotic resistance”. The conclusion of the review is CTX-M type ESBL have replaced TEM and SHV type as dominant enzyme in last decade. ESBL produced by Klebsiella pneumoniae have emerged as one of major nosocomial pathogens. Nosocomial infection caused by CTX-M-15 in Klebsiella pneumoniae dramatically increased in recent years.Keywords: CTX-M, ESBL, extended-spectrum β-lactamase, Klebsiella pneumoniae
Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Tenaga Kesehatan terhadap Penyakit Tuberkulosis: Sebuah Review Idzni R. E. Yahya; Rano K. Sinuraya; Irma M. Puspitasari
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2020.9.3.255

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menempati urutan ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, diperkirakan 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit TB. Tenaga kesehatan merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko besar terkena TB. Artikel ini menilai pengetahuan, sikap dan praktik (KAP) tenaga kesehatan terhadap TB. Studi observasional dicari di database elektronik PubMed pada April 2020. Tujuh belas studi diidentifikasi dari 100 studi yang ditemukan, dengan waktu publikasi lima tahun terakhir. Studi dilakukan di seluruh dunia termasuk di negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika. Studi ini menunjukkan bahwa tenaga kesehatan dalam 9 dari 16 penelitian memiliki tingkat pengetahuan yang buruk, memiliki sikap negatif dalam 6 dari 13 penelitian, dan praktik yang buruk dalam 6 dari 11 penelitian. Hasil tersebut secara keseluruhan dinilai masih kurang baik dan terdapat beberapa kesenjangan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi TB. Pengetahuan, sikap, dan praktik tenaga kesehatan dapat ditingkatkan dengan peningkatan pengetahuan dan pelatihan pengendalian infeksi TB.Kata kunci: Infeksi, pengetahuan, praktik, sikap, tenaga kesehatan, tuberkulosis Knowledge, Attitudes, and Practices of Healthcare Professional towards Tuberculosis: A ReviewAbstract Tuberculosis (TB) is an infectious disease and one of the top 10 causes of death worldwide. In 2018, it was estimated that 1.3 million people would die from TB. However, healthcare worker is a profession with high risk of TB infection. Therefore, this review aims to assess the knowledge, attitudes, and practices (KAP) of healthcare professionals towards TB. This observational studies were sought from PubMed database in April 2020. Then, seventeen studies were identified from 100 published articles in the last five years. This review involved the studies all over the world including Asian, African, European, and American. Nine of the 16 studies showed that healthcare professionals had poor levels of knowledge, while in 6 of 13 they had negative attitudes, and in 6 of 11 they had poor practice. Also, it was observed that knowledge, attitudes, and practice of the healthcare professional are still poor towards TB, and there were some differences between its infection, prevention and control. Therefore, these features (KAP) need improvement through critical training on tuberculosis.Keywords: Attitudes, healthcare professional, infection, knowledge, practice, tuberculosis