Sukriyah Kustanti Moerad
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMETAAN POTENSI DAN DAMPAK EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PERTAMBANGAN BUKIT TUMPANG PITU BANYUWANGI Sukriyah Kustanti Moerad; Endang Susilowati; Windiani Windiani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.941 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i2.1621

Abstract

Bukit Tumpang Pitu is located in Sumber Agung village, district of Pesanggaran, Banyuwangi region. There ara seven hills around Bukit Tumpang and it contains gold minning resourses. Since 2000, this area had been minning  by local community with conventional method. On 20008, Local Government of Banyuwangi gave access for doing explaration in this area  to Indo Multi Niaga corporation (IMN ltd). And this made the minners segemented into two types, i.e: a conventional and  labor corporation minner. This research intends to make a map of local potention in this minner area and to see that there is an economic impact for the community in minning area. The method used is a grounded research, by using survey method, observation and interview with respondent through sample-questioner. This research wants to show that  there are many economic pontentions to earn in this area. Since minner area, many people will come to this place. Besides the economic function, this area  have tourism destination. It is Red Island beach and reside at near to the  minner area.
PENGARUH EMIC VIEW TERHADAP PENETAPAN KELAYAKAN LINGKUNGAN RENCANA PEMBANGUNAN JAWA-BALI Endang Susilowati; Sukriyah Kustanti Moerad; Zaenal Arifin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.019 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v11i1.3735

Abstract

Bali Island as a domestic and international tourist destination object needs a large scale capacity of electricity supply. For this reason, PT. PLN (Persero) Main Unit of Java-Bali Connection Development will construct The SUTET 500 kV from GISTET Paiton to GISTET Antosari and SUTT 150 kV from GI Antosari to GI Kapal. This transmission connection will across paddy field, dry field, hill, sea, conservation area in Baluran-East Java and West Bali National Park (TNBB). The route is as long as ± 239,68 km across east part of East Java and west part of Bali Island. Based on Regulation of  Environmental Ministry No.05, Year 2012, the development plan must prepare an environmental document for getting environmental feasibility that is used for stipulating environmental permit. The development plan for public interest carried out by government, such as electricity plan or electricity supply, is often failed to be implemented because of the problem on stipulating of environmental permit. This is caused by the environmental feasibility that it can not be stipulated by technical and commission assessment team of environmental document based on 10 criteria of environmental feasibility.( Regulation of  Environmental Ministry No.16, Year 2012). Mainly the environmental feasibility no 7, that is social-economic and social-culture in the form of emic view of community of the development plan. Based on this background, the research on The Influence of Emic View through Stipulation of Environmental Feasibility of Development Plan Jawa Bali Crossing (JBC)-SUTET 500 kV Paiton-Antosari dan SUTT 150 kV Antosari-Kapal, is conducted. This is a descriptive analysis research, with 100 respondents selected by purposive random sampling and analyzed by interpretative, causa-logical, descriptive and reflective and it is conducted in Sumber Klampok village-Gerogak District, Buleleng Regency-Bali Province. The assessment of the environmental document resulted that most of the ten criteria fulfill  the environmental feasibility, except one criteria, that is emic view of community on religion, but the feasibility of the environmental document can not be stipulated by technical and commission assessment team of environmental document, even though perception and attitude of majority respondent are very significant (83,00%) and positive through the development plan. The most respondent’s hope (81,67%) is that the development plan soon to be implemented. It is resulted that the influence of emic view is very significant through environmental feasibility stipulation for issuing environmental permit.
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR RAMAH LINGKUNGAN (Studi Kasus Air Bersih di Umbulan Pasuruan) Sukriyah Kustanti Moerad; Endang Susilowati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.139 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1278

Abstract

Proyek Umbulan adalah sebuah program raksasa pemerintah Jawa Timur, yang sudah dicanangkan sejak masa Orde Baru hingga saat ini belum terlaksana. Dalam menghadapi Era  Pembangunan Milenium (MDGs), diperkirakan 78 juta orang Indonesia akan membutuhkan pasokan air bersih lebih banyak. Gubernur Jawa Timur berkeinginan untuk mengelola sumber air Umbulan tersebut bagi masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Kota Pasuruan sendiri. Hal ini untuk mengurangi potensi PDAM selama ini yang menjadi satu-satunya penyongkong air bersih Jawa Timur. Disisi lain air bersih Umbulan selama bertahun-tahun digunakan oleh masyarakat Desa Umbulan untuk mengairi tambak, ladang serta untuk menggelontor sungai Rejoso yang sudah tercemar dari industri sekitarnya. Air Umbulan mempunyai potensi dan debit yang cukup besar untuk bisa disuplai sebagai air bersih ke wilayah di luar Pasuruan. Namun perilaku masyarakat di wilayah air umbulan mempunyai sikap exclusif yakni hanya digunakan oleh masyarakat sekitar, tidak diperkenankan masyarakat luar ikut mengelola sumber air tersebut. Oleh karena itu akan dilakukan kajian sosial dalam memahami pemanfaatan air umbulan ini sebagai pasokan air bersih di diluar Kabupaten Pasuruan. Tujuan Penelitian 1). Untuk melihat sejauh mana Persepsi  masyarakat Desa Umbulan dalam pemanfaatan sumber daya air Umbulan, 2).  Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air umbulan untuk kegiatan sehari-hari. Metode penelitian adalah survei, oberservasi serta  wawancara pada sejumlah 100 orang responden dengan instrumen kuesioner. Adapun penarikan sampel secara  Random sampling dan purpusif random sampling. Lokasi penelitian Desa Umbulan, dan Desa Sidepan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.  Hasil penelitian menunjukan Air umbulan sebagai sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Winongan khususnya Desa Umbulan. Kesimpulan dari penelitian adalah 1). Masih inclusifnya warga masyarakat Umbulan dalam pembagian air bersih, 2) Teknologi Pengelolaan masih berbasiskan masyarakat lokal, 3). Penggunaan air bersih masih kurang efektif (karena masih digunakan hal yang kurang bermanfaat) 4). Masyarakat Desa Umbulan dan desa Sidepan khususnya merasa sumber daya air Umbulan adalah milik mereka yang tidak perlu dimanfaatkan oleh masyarakat di luar kawasan tersebut, walaupun debit air Umbulan cukup besar dan mampu menyuplai di 3 Kabupaten di Jawa Timur.     
PERUBAHAN PERSEPSI MELALUI PELIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PLTGU PERAK Endang Susilowati; Sukriyah Kustanti Moerad
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.294 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i2.1623

Abstract

The residential area and industrial economy in Indonesia specifically East Java has grown rapidly. This is a challenge for National Electricity Board such as P.T. PLN Persero East Java to supply the energysufficiently. Therefore P.T.PLN Persero through the branch company, P.T.Indonesia Power will build four (4) new plants with huge capacity more than 1,000 MW. One of the plant will be built in the administrative area of Perak Utara Village, Pabeaan Cantikan District-Surabaya City. The plant will be generated with gas and steam (PLTGU), that is a combined cycle between the electricity plant which is powered with gas (PLTG) and the electricity which is powered with steam (PLTU). The development of PLTGU is aimed for many benefits, such as: to fulfill electricity that has continually increased; to improve domestic, business or industry activities through continually electricity supply; as the peak loader of Java-Bali electricity supply system; and it is also aimed for supporting the 35,000 MW electricity government program. Even though there are many benefits of the development, it is often facing many problems in its implementation from community affected project around study area because of their negative perceptions. So it is important to conduct a community approach through project socialization and public consultation meeting (PKM) for gaining perception change, from negative to positive perception toward development activities.
PEMETAAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI Sukriyah Kustanti Moerad; Windiani Windiani; Syukrianti Mukhtar; Much nurif
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.454 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i1.596

Abstract

Salah satu kota di ujung timur Jawa Timur yakni Kota Banyuwangi  mempunyai potensi  pertambangan berada di satu kawasan Desa Sumber Agung, Kecamatan  Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.    Pertambangan di areal ini sangat unik yakni ada 7 Bukit yang mengandung tambang tersebut. Gunung itu terkenal dengan nama “Bukit Tumpang Pitu” dengan luasan mencapai 11.621,45 Ha. Sejak tahun 2000 masyarakat wilayah ini secara tradisionil sudah banyak yang mengetahuinya dan masyarakat banyak yang mencoba beralih dari kegiatan pertanian dan peladangan menjadi petambang.  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka  permasalahan penelitian ini adalah Sejauh mana pemetaan (Inventarisasi dan identifikasi) sosial budaya masyarakat setelah ada pertambangan Desa Sumber Agung.  Tujuan penelitian dimaksudkan untuk;  Untuk memperoleh data pemetaan (identifikasi dan Inventarisasi)  sosial budaya  masyarakat di daerah potensi Pertambangan;  dan untuk mencari  Model pengelolaan yang berbasiskan masyarakat pada potensi daerah Pertambangan tersebut. Metode penelitian meliputi : observasi langsung ke lokasi penelitian, penyebaran kuesioner, wawancara mendalam kepada responden terpilih maupun pejabat terkait (dept interview ), dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka di berbagai instansi terkait dan LSM yang ”concern” dengan permasalahan pemetaan social masyarakat.  Sedangkan teknik pengambilan sample dilakukan dengan metode  random sampling dan purpusive random sampel untuk wilayah penelitian. Teknik pengolahan data dan analisis untuk mengukur  masalah yang muncul akibat dari proyek pertambangan dengan menggunakan pemetaan sosial dengan karakteristik masyarakatnya. Penelitian Deskriptif kualitatif ini disimpulkan setelah diperoleh proposisi-proposisi dasar dari hasil analisis yang sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan tingkat pendidikan responden relatif sedang yakni tingkat SLTA, dengan tingkat partisipatif aktif tanpa ada penolakan hadirnya suatu perusahaan pertambangan, asalkan masyarakat lokal ikut dalam pengelolaanya. Kesimpulan penelitian bahwa karakteristik masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk hadirnya suatu perusahaan pertambangan adalah partisipasi aktif dengan melibatkan semua norma, nilai dan kebiasaan yang sudah berjalan di wilayah penelitian.
PERAN SERTA MASYARAKAT PEMULUNG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BINAAN DI TPA BENOWO SURABAYA Sukriyah Kustanti Moerad
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 9 No. 2 (2012)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v9i2.153

Abstract

Pemulung adalah salah satu kelompok masyarakat urban, keberadaan pemulung di tengah–tengah masyarakat telah menimbulkan suatu hal yang bersifat dilematis, di satu sisi memberikan dampak positif, menciptakan lapangan kerja mandiri dan memberikan penghasilan yang cukup baik, membantu menyediakan bahan baku bagi industri melalui proses daur ulang, di sisi lain menimbulkan dampak yang negatif diantara mereka kurang mematuhi hukum dan peraturan yang ada, seringkali mengganggu kamtibmas, tatanan dan penghidupan yang kurang memperhatikan aspek kesusilaan, keindahan, kebersihan, dan kesehatan, dirasakan mengganggu masyarakat di sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk melihat upaya pemulung dalam melakukan pengelolaan sampah yang ada di TPA Benowo. Penelitian ini dilakukan dengan metode yang meliputi: observasi langsung, penyebaran kuesioner, wawancara mendalam kepada (masyarakat pemulung). Sedangkan teknik pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive random sampling. Teknik pengolahan data dan analisis dengan tabulasi identitas responden dan tabulasi freqwensi dan prosentase. Hasil penelitian dari aspek pemahaman masyarakat tentang sampah cukup baik dalam arti positif, walaupun masih terdapat responden yang tidak mau menjawab. Dilihat dari perolehan sikap masyarakat menunjukkan sikap positif, namun jika dilihat perolehan perilaku dan peran serta masyarakatnya adalah rendah. Sehingga jika dikorelasikan antara pemahaman dan sikap masyarakat tidak berhubungan dengan perilaku dan peran serta masyarakat. Dengan demikian peran serta masyarakat pemulung tidak hanya bergantung pada aspek ekonomi saja namun juga pada aspek nilai budaya masyarakat.