Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Psikologi

“How Do I Stop Checking Things?” Understanding Obsessive-Compulsive Disorder from Neuropsychological Perspective Ardian Praptomojati
Buletin Psikologi Vol 27, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.043 KB) | DOI: 10.22146/buletinpsikologi.32807

Abstract

Obsessive-compulsive disorder (OCD) is the fourth most common mental disorder and WHO classifies it as one of the ten most disabling medical conditions. OCD patients have difficulty in controlling the disturbing thoughts accompanied by ritualistic behavior performed by the patient as a way to reduce anxiety or fear that leads to distress and significant dysfunction in their everyday life. Studies using neuroimaging techniques indicated a number of abnormal functions in the orbitofrontal cortex and caudate nuclei in OCD patients. Abnormalities in one or more neurotransmitters such as serotonin, glutamate, GABA, and dopamine were also found to be associated with the mechanism of the brain circuitry associated with OCD symptoms. Genetic factors were proven to also contribute considerably to OCD. This article is a literature study on OCD, especially from a neuropsychological perspective highlighting the recent development of various techniques and methods of study.
Menembus Batas Pandemi Covid-19 melalui Telepsychology Ardian Praptomojati
Buletin Psikologi Vol 28, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.587 KB) | DOI: 10.22146/buletinpsikologi.59542

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak psikologis yang besar bagi masyarakat di berbagai belahan dunia. Hal ini diikuti dengan adanya krisis layanan kesehatan mental di berbagai wilayah sebagai akibat dari adanya pembatasan berskala besar untuk mencegahnya persebaran virus lebih jauh. Mempertimbangkan adanya keterbatasan-keterbatasan selama pandemi, telepsychology dipandang menjadi bentuk layanan yang mampu menembus batasan-batasan yang biasanya ditemukan dalam layanan kesehatan mental tatap muka. Di Indonesia, praktik telepsychology masih tergolong baru. Meskipun begitu, telepsychology telah banyak dikembangkan di banyak negara dan didukung oleh riset-riset terkait. Dalam menerapkan praktik telepsychology, tentunya perlu didasarkan pula pada panduan yang jelas sehingga dapat tercapai praktik layanan terbaik. Artikel ini akan mengulas berkembangnya telepsychology di masa pandemi, berbagai variasi bentuk telepsychology, panduan layanan telepsychology, dan kesiapan dan tantangan Indonesia dalam beradaptasi dengan layanan telepsychology. Melalui artikel ini diharapkan dapat membuka perspektif para pembaca mengenai praktik telepsychology, khususnya di masa pandemi Covid-19.