Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring

Kiasan Citra Binatang Dalam Bahasa Ritual Orang Sumba Retang Wohangara
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 1, No 2: Maret 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v1i2.1886

Abstract

Abstract: The use of figurative speech is pervasive in many cultures both in work of literature and day-to-day communication. This specific use of language is one of the many strategies of communication which is imaginative and indirect in nature. Since its meaning is culturally-bounded, then the maning of a particular figurative speech varies from one culture to another. The goals of this paper are a) presenting figurative speeches of animal used in ritual communication, delivered in the local languge, Kambera and then translated into Indonesian; b) explaining the meaning of the figurative speeches in the contexts of Sumbanese culture; c) categorizing the animal metaphors or similes in terms of its positive or negative meanings. Data of ritual couplets are obtained from a library study and interviews with some informatns from eastern Sumba. To understand the meanings of the couplets, the writer conducted interviews and discussion with the informants. The research shows that there are 26 kinds of animal involved in 64 collected couplets. Figurarive speeches using animals generally portray the undesirable traits working against the living norms in the Sumbanese society. They function as a social control over people’s behaviors. Keywords: figurative speech, ritual language, Eastern Sumba Abstrak: Penggunaan bahasa kiasan (atau majas) sangat umum dalam banyak kebudayaan, baik dalam dunia kesustraan sastra maupun komunikasi sehari-hari. Bahasa kiasan adalah salah satu strategi komunikasi yang bersifat imaginatif dan tidak langsung yang menggambarkan bagaimana pengguna memahami dunianya. Karena pemaknaannya berkaitan erat dengan konteks budaya orang yang menggunakannya, maka arti bahasa ini bervariasi dari satu budaya ke budaya yang lain. Tujuan tulisan ini adalah a) menghadirkan majas binatang dalam bahasa ritual yang terucap dalam bahasa lisan lokal, Kambera. Bahasa ritual Kambera juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia; b) menguraikan makna bahasa ritual tersebut dalam kaitannya dengan pengambaran realitas kehidupan, dan c), yang berkaitan dengan tujuan kedua, menjelaskan apakah potret manusia melalui majas tersebut berkonotasi positif atau negatif. Data diperoleh melalui convenience sampling dari studi pustaka dan wawancara dengan nara sumber dari Sumba Timur. Pemaknaan majas juga dilakukan melalui wawancara dan diskusi dengan beberapa nara sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 jenis binatang dalam 64 bait ritual yang dikumpulkan. Citra binatang pada umumnya mengambarkan perilaku yang bertentangan dengan tatanan norma atau kepatutan dalam kehidupan bermasyarakat. Majas binatang dalam bahasa ritual orang Sumba menjadi semacam kontrol sosial terhadap perilaku anggota masyarakatnya. Kata kunci: majas, bahasa ritual, Sumba Timur