Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika

DEFINISI SEDERHANA DARI GENERALISASI RUANG BERNORMA DAN SIFAT-SIFATNYA NILATUL AZIZAH; Muhammad Jakfar
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.376 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v9n2.p293-301

Abstract

Penelitian tentang ruang bernorma telah banyak dilakukan oleh matematikawan. Banyak peneliti yang berupaya untuk menggeneralisasi konsep ruang bernorma, namun beberapa tahun kemudian diketahui konsep-konsep tersebut ternyata bukanlah generalisasinya. Hingga tibalah pada tahun 2019, seorang ahli matematika A. Kundu dkk mengenalkan generalisasi baru pada ruang bernorma yang dikenal dengan ruang G2NS (Genelaization 2-Normed Space). Akan tetapi, definisi yang disajikan oleh Kundu dkk kuranglah sederhana. Dalam tulisan ini, akan ditunjukkan definisi sederhana dari G2NS. Lebih jauh lagi, akan ditunjukkan pula sifat-sifat dari ruang G2NS. Dari hasil pembahasan, ternyata pada G2NS mempunyai sifat titik tetap tunggal. Kata Kunci: ruang norm, Generalized 2-normed space (G2NS), titik tetap tunggal.
BEBERAPA GENERALISASI BARU TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG METRIK-B EXTENDED Abdurrahman Adnan; Muhammad Jakfar
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 9 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.171 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v9n3.p551-560

Abstract

Banyak penelitian sudah membahas dan mengembangkan teorema terkait ketunggalan titik tetap suatu fungsi pada berbagai perluasan ruang metrik, salah satunya pada ruang metrik-b. Pada artikel ini, penulis akan mencoba mempermumum suatu teorema titik tetap pada ruang metrik-b yang dikembangkan oleh Agrawal, dkk[2] pada ruang metrik yang lebih luas, yaitu ruang-metrik-b extended. Dimana ruang metrik-b extended adalah perluasan dari ruang metrik-b. Selanjutnya, penulis akan berusaha membangun bentuk lain dari teorema ketunggalan titik tetap suatu fungsi pada ruang metrik-b extended. Sehingga hasil dari pembahasan artikel ini adalah satu teorema yang merupakan perumuman dari teorema titik tetap pada [2] pada ruang metrik-b extended, dan dua bentuk teorema titik tetap yang lain pada ruang metrik-b extended.
Klasifikasi Batik di Jawa Timur Berdasarkan Analisis Dimensi Fraktal Dengan Menggunakan Metode Box Counting Wardah Hidayatillah; Muhammad Jakfar
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v10n2.p349-358

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan batik dari Jawa Timur berdasarkan nilai dimensi fraktalnya dengan menggunakan metode box counting. Metode box counting atau metode penghitungan kotak adalah prosedur penghitungan dimensi fraktal untuk obyek yang kompleks. Metode ini sangat efektif digunakan untuk menghitung dimensi fraktal pada obyek dengan bentuk yang tidak beraturan. Sehingga metode ini cocok dalam menghitung dimensi fraktal pada batik yang memiliki bentuk tidak beraturan. Penelitian dilakukan dengan menentukan nilai dimensi fraktal pada setiap jenis motif batik dari Jawa Timur yang telah ditentukan. Proses menentukan dan menganalisis dimensi fraktal pada batik dilakukan dengan cara mengolah citra batik terlebih dahulu dengan proses utamanya yaitu proses biner (binary process) untuk mengasilkan gambar biner yang hanya memiliki warna hitam dan putih. Hasil gambar dari proses biner yang kemudian dihitung nilai dimensi fraktalnya dengan menggunakan metode box counting, dengan menghitung daerah hitam pada gambar yang telah diolah citranya tersebut. Selanjutnya berdasarkan dari hasil nilai dimensi fraktalnya akan diklasifikasikan nilai dimensinya dengan algoritma tetangga terdekat atau k-Nearest Neighbour (k-NN). Dengan menggunakan algoritma k-Nearest Neighbour akan ditunjukkan pada klasifikasinya, bagaimana sebuah motif batik dapat menggambarkan satu atau lebih kelompok. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dengan menunjukkan bahwa satu motif batik dapat mewakili satu atau lebih kelompok tanpa harus menunjukkan semua motif. Kata kunci: batik, dimensi fraktal, k-Nearest Neighbour, box counting.
KLASIFIKASI STATUS STUNTING BALITA MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS (STUDI KASUS POSYANDU RW 01 KELURAHAN JEPARA SURABAYA) Dyta Kresna Devi Damayanti; Muhammad Jakfar
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 03 (2023): Article in Press
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n03.p524-533

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk cukup banyak tersebar di seluruh pulau di indonesia.Salah satu kota besar yang ada di Indonesia yakni Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk cukup banyak yakni mencapai 2.997.547 jiwa ditahun 2023. Banyaknya jumlah penduduk di suatu kota itu disebabkan oleh banyaknya angka kelahiran disetiap tahunnya. Banyaknya penduduk di Surabaya mengakibatkan adanya beberapa permasalahan yang ada yakni salah satu penyebabnya dengan angka kelahiran yang cukup tinggi, itu juga berakibat dengan cukup tingginya jumlah balita di Surabaya. Dengan banyaknya jumlah balita di Surabaya, Salah satu permasalahan tumbuh kembang balita yang sedang dialami di Surabaya yaitu banyaknya jumlah anak balita yang sedang mengalami stunting. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui status stunting dan mengetahui nilai akurasi metode Fuzzy C-Means dalam Mengklusterisasi status stunting pada balita Posyandu RW 01 Kelurahan Jepara Surabaya.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan langsung dan wawancara di Posyandu Mangga Kelurahan Jepara, Mengenai sistematis kegiatan Balita Posyandu dalam pengumpulan data terkait Usia,Berat Badan,dan Tinggi Badan Badan balita yang dilakukan oleh Kader Posyandu dan selanjutnya akan diolah menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means. Pada akhir penelitian yang telah dilakukan menggunakan sistem Pengklasifikasian Fuzzy C-Means pada balita stunting ini maka dapat ditarik sebuah hasil dan kesimpulan penelitian :1.)terdapat 6 balita masuk kedalam cluster Severely stunted, 56 balita masuk kedalam cluster Stunted , 72 balita masuk kedalam cluster normal.2.)Dengan adanya kesamaan 67 data dari hasil klusterisasi menggunakain nilai Z-Score dengan algoritma Fuzzy C-Means maka didapatkan nilai akurasinya sebesar 50%