Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

IDENTIFIKASI NILAI KALOR BIOCHAR DARI TONGKOL JAGUNG DAN SEKAM PADI PADA PROSES PIROLISIS Iskandar, Taufik
Jurnal Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v7i1.450

Abstract

Process pirolisis can alter yielded by biomassa waste at various agriculture waste and agroindustri become valuable product sell highly, easy to in operation, friendly of high environmental security standard and environment. This research aim to to identify optimal kalor value of biochar to different temperature influence at pyrolisis process with perception. Variable pyrolisis temperature are (400, 450, 500, 550, 600) 0C, and biomassa waste types (rise husk and cob). Pursuant to result of research which have been done/conducted hence optimal Value kalor of biochar rise husk at temperature 500 0C equal to 7111 cal/ gr, cob is at temperature 500 0C kalor value 3705 cal/gr. So that can be concluded that difference assess kalor at biochar product very is base on of bait type/pirolisis temperature and materials. Thereby cob biochar can be recommended upon which burn alternative pyrolisis process at temperature 500 0C because will yield biochar with high kalor value and also rate irrigate and low dusty rate. Key words: biochar, biomassa, Caloric value,  pyrolysis process
EFEKTIVITAS BENTUK GEOMETRI DAN BERAT BRIKET BIOARANG DARI BAMBU TERHADAP KUALITAS PENYALAAN DAN LAJU PEMBAKARAN Iskandar, Taufik; Suryanti, Fenni
Jurnal Teknik Kimia Vol 10, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v10i1.613

Abstract

Bambu adalah tanaman yang mengandung bahan organik tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai energy alternatif dengan cara pembriketan bioarang bambu hasil proses pyrolisis. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan kajian terhadap penentuan ukuran partikel dan kuat tekan pada proses pembuatan briket bioarang dari bambu untuk mendapatkan nilai kalor dan waktu nyala yang optimal. Sehubungan dengan itu, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji lebih jauh tentang efektivitas bentuk geometri dan berat, pengaruhnya terhadap kualitas penyalaan dan laju pembakaran dari suatu bricket bioarang bambu. Variable yang dipilih adalah bentuk geometri Segi Tiga, Segi Empat, Silinder, dan berat bricket; 100gr, 200gr, 300gr, 400gr dan 500gr. Hasil dari perlakuan penelitian ini adalah Kualitas Penyalaan dipengaruhi oleh proses karbonisasi dan kandungan lignin pada bambu dan Laju Pembakaran dipengaruhi oleh teknologi pembriketannya. Simpulan dari penelitian ini adalah Biomassa Bambu dapat direkomendasi sebagai bahan bakar alternatif menjadi briket melalui proses Pyrolisis. Efektivitas bentuk Geometri yang berpengaruh terhadap Kualitas Penyalaan dan Laju Pembakaran adalah bentuk Segi Empat sedang berat Briket berbanding lurus dengan waktu
IDENTIFIKASI NILAI KALOR DAN WAKTU NYALA HASIL KOMBINASI UKURAN PARTIKEL DAN KUAT TEKAN PADA BIO-BRIKET DARI BAMBU Iskandar, Taufik; Poerwanto, Hesti
Jurnal Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v9i2.518

Abstract

Pemanfaatan biomassa bambu sebagai bahan bakar pengganti minyak dan gas diperlukan teknologi pembriketan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi bio-briket hasil kombinasi ukuran partikel dan kuat tekan terhadap nilai kalor dan lama waktu nyala. Variable yang ditentukan adalah ukuran partikel: 20 mesh, 25 mesh, 30 mesh, 35 mesh dan 40 mesh, dan dengan kuat tekan: 4 kg, 5 kg dan 6 kg. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Nilai kalor tertinggi didapat pada ukuran partikel 35 mesh dan kuat tekan 6 kg yaitu sebesar 7624.00 kkal/gr sedang lama waktu nyala terlama terjadi pada ukuran partikel 40 mesh dan kuat tekan 6 kg yaitu selama 67,64 menit. Titik optimal berada pada ukuran partikel 34,93 mesh dan kuat tekan 4,57 kg dimana diperoleh nilai kalor sebesar 7098,14 kkal/gr dengan lama waktu nyala sebesar 63.2723 menit. Dan kesimpulan yang didapat ternyata bahwa Ukuran Partikel dan Kuat Tekan, tidak berpengaruh terhadap Nilai Kalor tetapi berpengaruh terhadap lama waktu nyala.
KARAKTERISTIK BIOCHAR BERDASARKAN JENIS BIOMASSA DAN PARAMETER PROSES PYROLISIS Iskandar, Taufik; Rofiatin, Umi
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.843

Abstract

Penggunaan biochar sudah semakin meluas baik sebagai bahan bakar alternatif, industri pertanian, industri kimia maupun farmasi. Dan sampai saat ini sifat fungsional biochar belum teridentifikasi berkaitan dengan biomasa yang digunakan sebagai bahan bakunya. Padahal kandungan senyawa kimia selulosa (C6H10O5)n, hemiselulosa (C5H8O4)n dan lignin [(C9H10O3)(CH3O)]n dalam biomasa berbeda komposisinya. Perbedaan ini tentu akan mempengaruhi produk biochar yang dihasilkan. Sehingga perlu diperhatikan karakteristik biochar sesuai fungsi dan sifat-sifat peruntukannya agar efektivitas produk menjadi lebih optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi dan spesifikasi biochar menggunakan teknologi Pyrolisis dengan variabel ; jenis biomasa (tempurung kelapa, bambu, tongkol jagung, sekam padi dan jerami padi), temperatur proses (300 0C, 400 0C, 500 0C, 600 0C, 700 0C) dan waktu proses (30 menit, 45 menit, 60 menit). Produk biochar yang dihasilkan akan di analisa proximate dan uji nilai kalor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat reaktif dalam biomasa sangat menentukan sifat fungsional dan karakter biochar. Sedang kandungan kimia lainnya seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin berpengaruh pada nilai kalor biochar. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.843
PRA RANCANGAN PABRIK BRIKET ARANG DARI JERAMI PADI DENGAN KAPASITAS 1.900 TON/ TAHUN Sugito, Bambang; Iskandar, Taufik; Abrina Anggraini, Sinar Perbawani
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petroleum is a non-renewable energy, while oil is still a choice that will result in the depletion of oil reserves. One of the energy that needs to be addressed to develop is biomass as an alternative energy. Alternative technologies for utilizing biomass waste is a technology for making charcoal by pyrolysis. Charcoal briquettes can be used as an energy alternative to kerosene. The raw material charcoal briquettes can be made of various materials, such as rice straw. In this study, the material used is rice straw aims to determine the effect of particle size dankuat press the calorific value and the duration of the test flame from rice straw charcoal briquette. Rice straw is the material that is not so good to be used as charcoal briquettes, in accordance with the results of the highest calorific value is 3,100 cal and flame test longest time is 10501 seconds or 1: 52 min. While most high calorific content of only 2,913. So as to substitute alternative energy not so good according to SNI 1-6235-200. Keywords: Crude Oil, Biomass, Energy alternatives, rice straw, charcoal briquets.
Pra Rancang Bangun Asap Cair dari Potongan Kayu dengan Kapasitas 3000 Ton/Tahun Menggunakan Alat Utama Coloumn Zeolit Aktif dan Karbon Aktif Sari, Mila Puspita; Iskandar, Taufik; Anggraini, S.P. Abrina
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan limbah kayu olahan dapat dimanfaatkan untuk dijadikan asap cair. Asap cair dapat digunakan sebagai antimikroba, antioksidan, anti rayap dan memberikan efek warna. Berdasarkan sifat-sifat ini, perusahaan akan memanfaatkan limbah kayu olahan sebagai asap cair yang akan digunakan sebagai pengawet dan pewarna kayu. Asap cair dalam proses ini diperoleh dengan mengembunkan asap yang dihasilkan melalui cerobong pirolisis. Selain itu, asap cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan pengawet, antioksidan, disinfektan, atau sebagai biopeptisida. Produk produk asap cair dibagi menjadi tiga kelas, yaitu grade 3, grade 2 dan grade 1. Liquid Smoke Grade 3 adalah output asap cair pertama dalam reaktor pirolisis. Asap cair kelas 3 belum layak untuk pengawet makanan atau rasa karena di kelas ini asap cair masih bercampur dengan tar yang merupakan komponen residu pembakaran yang tidak lengkap. Selain tar, asap cair tingkat 3 mengandung senyawa Polycyclic Hydrocarbon (HPA) Aromatik yang terbentuk selama proses pirolisis asap cair. Desain asap cair ini diharapkan menghasilkan 3000 ton / tahun dengan waktu operasional 300 hari selama 18 jam dibagi menjadi 3 shift. Lokasi produksi berada di wilayah Pasuruan. Total Capital Invesment (TCI): Rp16.656.394.370,-, Return Of Invesment (ROIBT): 34,55 %, Return Of Invesment (ROIAT): 31,09%, Pay Out Time (POT): 2,8 tahun, Break Even Point (BEP): 35,01%, Internal Rate Of Return (IRR) : 28,65%. Kata-kata kunci : Pre rancang pabrik, Asap cair, pirolisis ABSTRACT Utilization of waste processed wood can be utilized to be made into liquid smoke. Liquid smoke can be used as an antimicrobial, antioxidant, anti-termite and provide a color effect. Based on these traits, the company will utilize waste of processed wood as liquid smoke which will be used as preservative and wood dye. Liquid smoke in this process is obtained by condensing the fumes produced through the pyrolysis chimney. In addition, the resulting liquid smoke can be used as raw material preservatives, antioxidants, disinfectants, or as a biopepticide. The liquid smoke product product is divided into three grades, namely grade 3, grade 2 and grade 1. Liquid Smoke Grade 3 is the first liquid smoke output in the pyrolysis reactor. Class 3 grade liquid smoke is not yet feasible for food preservatives or flavors because in this class, liquid smoke is still mixed with tar which is an incomplete combustion residue component. In addition to tar, grade 3 liquid smoke contains an Aromatic Polycyclic Hydrocarbon (HPA) compound formed during the pyrolysis process of liquid smoke. This liquid smoke design is expected to produce 3000ton / year with a 300-day operational time for 18 hours divided into 3 shifts. The location of production is in the region of Pasuruan. Total Capital Invesment (TCI): Rp16.656.394.370,-, Return Of Invesment (ROIBT): 34,55 %, Return Of Invesment (ROIAT): 31,09%, Pay Out Time (POT): 2,8 tahun, Break Even Point (BEP): 35,01%, Internal Rate Of Return (IRR) : 28,65%. Keywords : pre design factory, liquid smoke, pyrolisis
OPTIMALISASI NILAI KALOR DAN WAKTU NYALA TERHADAP DIMENSI DAN BERAT BRIKET BIO ARANG BERBAHAN BAKU BAMBU Vianney, Yohanes; Yuniningsih, Susy; Iskandar, Taufik
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energy needs that continue to inventories rose by and the availability of fuel oil and gas that are disappearing forced people to look for alternative sources of fuel.Therefore,conducted a study to obtain an alternative fuel that can be updated as biomass waste from bamboo. The Purpose of this research is to know the influence of dimensions and weight bioarang briquettes on the value of the heat insulation and the length of time the flame.Now the specified variable is dimensions : Triangle, Square, and the cylinder,and with the briquette Weight : 100 gr, 200 gr, and 300 gr. The results dipeoleh in this research is the value of the highest heat insulation acquired at the dimension of the shaped triangle100 gr with the value of the heat insulation of 6,229 Kcal/gr, while the length of time the flame of the longest acquired at the dimensions of the cylinder 300 gr namely for 6 hours 24 minutes 35 seconds. Optimum point obtained in strong press 8.15 kg/m2 with the weight of the briquette 279,54 gr where reachable values of heat of 5,99931 kcal/gr with the length of time the flame of 1843,49 minutes. The conclusion to be drawn that the dimensions and weight of the briquette did not influence the value of the heat insulation but affect the length of time the flame. Key Words :Bamboo, Pirolisis, Charcoal Briquettes, the value of the heat insulation, the length of time the flame ABSTRAK Kebutuhan energi yang terus menigkat dan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas yang terus menipis memaksa manusia untuk mencari sumber alternatif bahan bakar.Oleh karena itu,dilakukan suatu penelitian untuk memperoleh bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui seperti limbah biomassa dari bambu.Penelitian inibertujuanuntuk mengetahui pengaruh dimensi dan berat briket bioarang terhadap nilai kalor dan lama waktu nyala. Adapun variabel yang ditentukan adalah dimensi : Segitiga, Segiempat, dan Silinder,dan dengan berat briket : 100 gr, 200 gr, dan 300 gr. Hasil yang dipeoleh dalam penelitian ini adalah nilai kalor tertinggi didapat pada dimensi berbentuk segitiga100 gr dengan nilai kalor sebesar 6,229 kkal/gr, sedangkan lama waktu nyala terlama didapat pada dimensi berbentuk silinder 300 gr yaitu selama 6 jam 24 menit 35 detik. Titik optimal yang diperoleh berada pada kuat tekan 8,15 kg/m2 dengan berat briket 279,54 gr dimana didapat nilai kalor sebesar 5,99931 kkal/gr dengan lama waktu nyala sebesar 1843,49 menit. Kesimpulan yang diambil bahwa dimensi dan berat briket tidak berpengaruh terhadap nilai kalor tetapi berpengaruh terhadap lama waktu nyala. Kata kunci :Bambu, Pirolisis, Briket Arang, Nilai Kalor, Lama Waktu Nyala
Pra Rancang Bangun Briket Cangkang Biji Karet dengan Kapasitas 8.973 Ton/Tahun dengan Alat Utama Oven Eriawan, Rinandy; Anggraini, S.P. Abrina; Iskandar, Taufik
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan energi menjadi fokus utama pemerintah saat ini, mengingat konsumsi energi final nasional pada periode 2000-2012 mengalami peningkatan rata rata 2,9% per tahun. Seiring dengan pemakaian BBM selama periode tersebut mengakibatkan ketersediaan BBM semakin langka. Sehingga memaksa pemerintah melakukan tindakan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan penggunaan BBM. Energi alternatif yang sedang diteliti dan terus berkembang di Indonesia dari berbagai sumber dan produk antara lain: energi air, angin, panas bumi, biodiesel dan biomassa. Biobriket adalah bahan bakar potensial dan dapat diandalkan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga yang mampu menyuplai energi dalam jangka panjang. Perancanaan pra rancang bangun briket cangkang biji karet ini menggunakan sistem slow pyrolysis dimana cangkang biji karet dipanaskan dengan temperatur 350 – 400 °C pada tekanan 1 atm selama 6 jam. Rancang bangun ini akan didirikan di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pra rancang bangun briket dengan proses Slow Pyrolisis berbahan baku cangkang biji karet akan dibangun pada tahun 2020 dengan kapasitas 8.973 ton/tahun. Proses Pembuatan Briket terdiri dari: Persiapan bahan baku, Reaksi pirolisis, Pemisahan dan Pemurnian, dan Penanganan Produk. Berdasarkan analisa ekonomi, pabrik briket ini layak didirikan dilihat dari aspek ekonomi sebagai berikut : ROIAT(%) : 97%, POT(tahun) : 1 , BEP (%) : 34%, IRR(%) : 12,70. Kata kunci: Energi, Briket, Slow Pyrolysis. ABSTRACT The necessity of energy become a priority by which government at this time, because consumption of energy on 2000-2012 increases by 2,9 % for each year. By using the fossil energy continuously caused the availability of energy become rare. There are many policy that created by which government to control this problem. One of the policy is using policies alternative energy. The source of alternative energy are water energy, wind, geothermal, biodiesel, and biomass. Briquettes is a potential fuel source due to Vinisiah and friends and very reliable as an alternative energy for household needs. Pre-design planning of rubber seed shell briquettes is using slow pyrolysis system. Where, the shell heated in 350⁰ C - 400⁰C in 1 atm pressure for 6 hours process. The preliminary design of plant rubber seed shell briquettes will build in Landak district of West Borneo. Pre-design plant of plant rubber seed shell briquettes using slow pyrolysis system will be build in 2020 with 8973 ton/year capacity. The processes consist of raw material preparation, pyrolysis reaction, separation and purification, and product handling. Based on economic analysis this plant is feasible, based on the economic analysis aspects as follows : ROIAT(%) : 97% ; POT(year) : 1 ; BEP (%): 34% ; IRR(%) : 12,70. Keywords : Energy, Briquettes, Slow Pyrolysis
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA,TONGKOL JAGUNG, DAN BAMBU MENGGUNAKAN PROSES SLOW PYROLYSIS Reta, Karolus Boromeus; Iskandar, Taufik
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pyrolysis process is the thermal decomposition of biomass in the absence of oxygen. Pyrolysis process coconut plantation to be able to transform waste materials that have a sale value, with good conversion. Results of the pyrolysis process in the form of bio-charcoal, tar and liquid smoke grade 3. Liquid smoke consists of grade 3, grade 2, and grade 1 , the classification is based on the amount of liquid smoke berbahanya compounds in liquid smoke, thereby affecting the function of the liquid smoke. 3 grade liquid smoke is smoke liquid pyrolysis results that have not undergone a process of purification . Liquid smoke grade 3 is not used as a food preservative , but is used in rubber processing , deodorizing , and wood preservatives to resist termites . Grade 2 liquid smoke to food preservatives instead of formalin with taste of smoke (smoked meat or smoked fish ) . Whereas grade 1 liquid smoke is used as food preservatives such as meatballs , noodles , tofu , spices and barbeque . Compounds responsible for the preservation process is phenol . Presence of phenol with high boiling point in a smoke is high, so antibacterial substances can prevent bacterial spoilage . Pyrolysis process begins with sample preparation yaitutempurung coconut , corn cobs and bamboo, then enumeration , drying , and weighing . Then do the pyrolysis process padatemperatur 300 oC . The results of which form the smoke cairgrade pirolis 3 in the analysis by using GC - MS in Organic Chemistry Laboratory , State University of Brawijaya generate the content of phenolic compounds , carbonyl compounds , acidic compounds , and compounds benzo (a) pirena . From the results of the analysis showed that the amount of phenolic compounds and acetic acid compounds multiply comparable to the temperature rise . Of the three samples used in this study were obtained grade 3 samples of liquid smoke coconut shell , corn cob and bamboo has better quality than the other samples , ie : at a temperature of 300 C , producing phenol compound content of the most highest with corn cobs concentration of 6.73 % at a retention time of 4,502 minutes and compounds acetic Acid is the most supreme of corn cob with a concentration of 84.45 % at a retention time of 2.240 minutes . Keywords : slow pyrolysis , liquid smoke , phenol, and acetic acid.
PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI SEKAM PADI Samangun, Theresia; Nasrun, David; Iskandar, Taufik
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cooking oil is a one of human basic needs, as a food prossesing ingredient. It is has a frying medium fonetion that its essential and increase, and generale a essential a side production its called the waste oil. This study proposed finaly the presentage of number peroxide and decrease number iodinein waste oil after absorben used. Another goal is to measure KOH liquid consentration on charcoal that alde to absorb waste oil as well. A paddy charcoal activated in KOH activator liquid with KOH consentrat 10 %, 15 %, and 20 %. It is filtred by filter paper then washe in aquadest level PH 7. It is dried in oven at room temperature to 400oc in 2 hours. A next step is the waste oil and active charcoal that have been mixed in a beaker glass which its absorbed by time variation at 20 hours, 22 hours, and 24 hours with Erlenmeyer after that . it is filtered and analyzed numbers peroxide and numbers iodine. The condution of study is waste oil using active charcoal of paddy alde to decrease of peroxide level at 66.67 % and iodine at 57.17 % . soaking submerged and activator level of active charcoal has influeneed oil furification result. Based on research result has proved that the optimal time is 20 hours with KOH consentration at 5 % and 10 %. Keywords: adsorption, used cooking oil, activated charcoal