Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Mesin

Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 1 No. 2 (1999): OCTOBER 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Production and material requirements planning are interrelated. The number of required material depends on the quantity of products for a certain period. The are some methods for material requirements planning. Two of them are lot-for-lot and economic order quantity. Those two methods will be apllied to impeller requirements planning for centrifugal pumps and evaluated to determine which one is more appropriate for the case being studied. Those methods are chosen because each of them has different characteristic in determination of lot's quantity. In lot-for-lot the determination of quantity of the impeller is based on the requirements for single period. In economic order quantity the determination of quantity of the impeller is based on expected requirements. Abstract in Bahasa Indonesia : Perencanaan produksi dan penyediaan bahan baku merupakan dua hal yang berkaitan. Berapa banyak bahan baku yang harus disediakan, ditentukan oleh berapa jumlah produk yang akan dibuat pada suatu periode tertentu. Metode perencanaan untuk penyediaan bahan baku ada beberapa macam. Dua di antara metode perencanaan penyiapan bahan baku adalah 'lot-for-lot' dan 'economic order quantity'. Dua metode tersebut akan dipakai untuk perencanaan penyediaan sudu pompa sentrifugal untuk dievaluasi mana yang lebih sesuai untuk kasus penyediaan sudu pompa sentrifugal tersebut. Dua metode ini dipilih karena kedua metode tersebut mempunyai karakter yang berbeda dalam penyediaan kebutuhan bahan baku (bahan baku dalam kasus ini adalah impeller pompa). Pada metode 'lot-for-lot' penentuan jumlah sediaan bahan baku ditetapkan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan bersih satu periode tunggal. Sedangkan pada metode 'economic order quantity' penentuan sediaan bahan baku ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang diperkirakan (expected requirements). Kata kunci: kebutuhan bahan baku, kebutuhan bersih, 'lot-for-lot', 'economic order quantity'.
PERANCANGAN TERMODINAMIK SIRKUIT GAS MOTOR STIRLING FP150W DENGAN METODE PENSKALAAN (SCALING METHOD) Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scaling method is an alternative for thermodynamic design of a new engine. The benefits of this method are the design process can be done quite fast and guarantee that thermodynamic performance of the new engine (derivative engine) will be the same as that of the existing engine (prototype engine). Thermodynamic design by scaling method requires determination of parameters that influence the engine performance; dimensionless groups; and complete specifications of an existing engine. Those requirements are needed as a reference for thermodynamic design of the new engine. This thermodynamic design is a part of research to develop the new engine based on the Sunpower FF300W. Abstract in Bahasa Indonesia : Metode penskalaan (scaling method) merupakan salah satu alternatif yang dipakai untuk perancangan termodinamik motor baru (derivative engine). Dibandingkan dengan alternatif lainnya, metode penskalaan ini memiliki keunggulan tersendiri. Keunggulan pertama adalah proses perancangan bisa dilakukan dengan cepat. Keunggulan kedua adalah unjuk kerja secara termodinamik bisa dipredikisi dengan ketepatan yang baik. Penerapan metode penskalaan dalam perancangan termodinamik motor baru mensyaratkan penentuan parameter-parameter yang mempengaruhi unjuk kerja motor yang sedang dirancang, penentuan unit tidak berdimensi (dimensionless group) serta spesifikasi lengkap dari motor yang sudah ada (prototype engine) yang akan dipakai sebagai acuan untuk perancang termodinamik motor yang baru. Perancangan termodinamik ini merupakan rangkaian dari penelitian untuk mengembangkan motor baru berdasarkan motor yang sudah ada, yaitu Sunpower FP300W. Kata kunci: unit tidak berdimensi, sirkuit gas, perancangan termodinamik, efisiensi indikatif, kerja spesifik per siklus.
SIMULASI KOMPUTER UNTUK ANALISIS KARAKTERISTIK MODEL SISTEM PEGAS- PEREDAM KEJUT- MASSA Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 1 (2001): APRIL 2001
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Computer simulation in engineering will help designer to visualize characteristics of the system being designed. By modeling of the system and implement it into the computer, designer will be able to analyze characteristics of the system on any operating condition with less cost and time. To ensure the correct analysis, mathematical model and computer programming of the system have to be developed. Data form real cases will be simulated to analyze their characteristics. Abstract in Bahasa Indonesia : Simulasi komputer dalam suatu rekayasa teknik sangat membantu perancang untuk menggambarkan/memvisualisasikan karakteristik sistem yang akan dibuat. Dengan pemodelan sistem perancang bisa menganalisis karakteristik sistem pada berbagai kondisi operasi tanpa harus kehilangan banyak waktu dan biaya, karena semua proses bisa dilakukan dengan bantuan komputer. Untuk menjamin analisis yang tepat, model matemastis dari sistem yang akan dianalisis serta program komputer harus dibuat. Beberapa kasus yang diambil dari kondisi riil akan disimulasikan untuk dianalisis karakteristiknya. Kata kunci: pegas, peredam kejut, massa, gaya pegas, gaya peredam, model matematis.
Simulasi Komputer Untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan Pada Proses Cylindrical Turning Berdasarkan Parameter Undeformed Chip Thickness Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 1 (2002): APRIL 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In metal cutting using machine tool, the power required to perform machining operation is influenced by cutting parameters. Some of these parameters are feed, depth of cut, cutting speed and metal removal rate. Undeformed chip thickness is the thickness of the layer of material being removed at the selected point on the tool cutting edge. Undeformed chip thickness is known as a factor that significantly affects the power required to perform the machining operation. Therefor this factor can be used to predict the power required by machine tool to perform machining operation. This paper deals with simulation to approximate the power required by machine tool to perform machining operation (cylindrical turning). Abstract in Bahasa Indonesia : Pada proses pemotongan logam dengan mesin perkakas, besarnya daya pemotongan yang diperlukan dipengaruhi oleh beberapa parameter pemotongan. Beberapa parameter pemotongan diantaranya adalah: pemakanan (feed), kedalaman pemotongan (depth of cut), kecepatan potong (cutting speed) dan laju penghasilan geram (metal removal rate) Undeformed chip thickness adalah tebal geram (chip) sebelum terpotong, terletak di titik/daerah tertentu pada mata potong pahat. Undeformed chip thickness diyakini sebagai faktor yang memiliki pengaruh signifikan pada besar/kecilnya daya pemotongan. Dengan demikian besarnya daya pemotongan bisa diprediksi berdasarkan faktor ini. Dalam paper ini akan dibahas dan dilakukan simulasi untuk memprediksi besarnya daya pemotongan berdasarkan. undeformed chip thickness. Kata kunci: daya pemotongan, tebal geram sebelum terpotong, pemakanan, kedalaman pemakanan, kecepatan potong.
Analisis Perpindahan (displacement) dan Kecepatan Sudut (angular velocity) Mekanisme Empat Batang Secara Analitik Dengan Bantuan Komputer Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 2 (2002): OCTOBER 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Displacement and angular velocity analysis for four bar mechanism, usually being done using graphical method. This method could be used easily for displacement and angular velocity analysis of four bar mechanism in one position. If the analysis being carried out is applied for the whole position of four bar mechanism in which the input link rotates 360o, graphical method will be inappropriate and time consuming. For this kind of situation, analytical method with the aid of computer becomes best solution for displacement and angular velocity analysis. Abstract in Bahasa Indonesia : Analisis perpindahan serta kecepatan sudut mekanisme empat batang, biasanya dilakukan secara grafis. Untuk mengidentifikasi perpindahan maupun kecepatan sudut mekanisme empat batang di satu posisi, cara grafis bisa dilakukan dengan sederhana dan cepat. Namun bila analisis dilakukan untuk mengidentifikasi perpindahan serta kecepatan mekanisme empat batang di seluruh posisi batang input yang berputar 360o, cara grafis akan memakan banyak waktu. Untuk kasus semacam ini, cara analitik dengan bantuan komputer merupakan cara penyelesaian yang tepatKata kunci: mekanisme empat batang, batang (link), perpindahan, kecepatan sudut. Kata kunci: mekanisme empat batang, batang (link), perpindahan, kecepatan sudut.
Uji Unjuk Kerja Pompa Pedal Multi Piston Firman Yoko Sukwanputra; Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 5 No. 2 (2003): OCTOBER 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Multi piston pedal pump is classified under reciprocating pump. This pump is generally designed for applications that require high capacity with low head. This pump is used for shallow well or to pump water in the system with low static and dynamic head. This experiment will examine the performance of multi piston pedal pump with capacity 3000 liter/hour. Two parameters, volumetric efficiency and overall efficiency will be examined during the experiment. The goal is to know the actual performance of this pump. Abstract in Bahasa Indonesia : Pompa pedal multi piston merupakan pompa bolak-balik (reciprocating pump) yang umumnya dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang cukup besar dengan head yang rendah. Pada umumnya digunakan pada sumur dangkal ataupun pemindahan air di mana perbedaan ketinggian antara suction dan discharge tidak terlalu besar. Pompa pedal multi piston yang akan diuji unjuk kerjanya merupakan pompa pedal multi piston dengan kapasitas rancangan 3000 liter/jam. Pengujian unjuk kerja dilakukan untuk mengukur efisiensi volumetris dan efisiensi overall. Dengan pengujian ini bisa diperoleh gambaran unjuk kerja pompa pedal multi piston yang dirancang tersebut. Kata kunci: pompa pedal multi piston, head, efisiensi volumetris, efisiensi overall.
Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka Aninditya Aninditya; Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 7 No. 1 (2005): APRIL 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The design of tapioca maker is part of an implementation of appropriate technology, to provide people to have a better way to produce tapioca. Traditionally, producing tapioca consist of three steps: grating, squeezing, and filtering. Each step is done separately, by manual operation. With this tapioca maker, those three steps of producing tapioca could be done automatically in a consecutive process. Compare with that of traditional process, the production rate of this the tapioca maker is much higher. Abstract in Bahasa Indonesia : Perancangan mesin pembuat tepung tapioka (tepung singkong atau ketela pohon) ini merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna, untuk membantu penduduk yang selama ini masih menerapkan cara tradisional dalam pembuatan tapioka. Cara tradisional pembuatan tepung tapioka terdiri dari proses pemarutan ketela pohon yang sudah dikupas, kemudian pemerasan (penggilasan) dan penyaringan parutan ketela pohon yang sudah dicampur air, untuk mendapatkan tepung tapioka. Pada cara tradisional, masing-masing proses tersebut dilakukan secara terpisah, dan manual. Dengan mesin yang dirancang ini, proses pemarutan ketela pohon yang sudah dikupas, pemerasan (penggilasan) dan penyaringan parutan ketela pohon untuk mendapatkan tepung tapioka bisa dilakukan dalam satu rangkaian proses. Dengan mesin yang dirancang ini, waktu proses, yaitu proses pemarutan, pemerasan (penggilasan), dan penyaringan menjadi lebih singkat, bila dibandingkan dengan cara tradisional. Dengan waktu proses yang lebih singkat, laju produksi per satuan waktu menjadi lebih besar. Kata kunci: proses pemarutan, pemerasan, penyaringan, tapioka