This Author published in this journals
All Journal Jurnal Spektran
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Spektran

PENGARUH MODIFIKASI KOLOM PERSEGI MENJADI BULAT MENGGUNAKAN METODE CONCRETE JACKETING DENGAN KAWAT KASA ATAU FIBERGLASS TERHADAP KAPASITAS AKSIAL KOLOM Ida Bagus Rai Widiarsa; I Ketut Sudarsana; David Pramono
JURNAL SPEKTRAN Vol 8 No 1 (2020): VOL. 8, NO. 1, JANUARI 2020
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.909 KB)

Abstract

Kegagalan pada kolom dapat menyebabkan keruntuhan suatu struktur bangunan. Salah satu cara meningkatkan kemampuan kolom menahan beban adalah dengan perkuatan. Material beton, kawat kasa, dan fiberglass merupakan material yang mudah dikerjakan dan tersedia dipasaran. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui pengaruh modifikasi bentuk penampang kolom beton persegi menjadi bulat dengan tambahan kekangan kawat kasa atau fiberglass terhadap kapasitas aksial kolom. Pada penelitian ini dibuat 18 buah benda uji kolom yang dibagi menjadi 6 kelompok. Benda uji berukuran 76 mm x 76 mm x 300 mm yang terbuat dari beton polos disebut KP. Kolom KP diperkuat dengan concrete jacketing menjadi berdiameter 150 mm dengan tinggi 300 mm disebut kolom KB. Selanjutnya kolom KBT merupakan kolom KB yang diberikan tambahan perlakuan treatment sandblasting pada permukaan core kolomnya. Kelompok lainnya adalah kolom KK yang merupakan kolom KBT dengan tambahan 3 lapis kawat kasa sebagai pengekang internal pada jacketing. Kolom KF merupakan kolom KBT dengan tambahan 3 lapis fiberglass yang dilapisi resin sebagai pengekang internal pada jacketing. Kelompok keenam merupakan kolom KF dengan tambahan pin dari serat fiberglass terpasang kearah luar jacketing. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kapasitas kolom akibat perlakuan sandblasting sebesar 10%. Penggunaan kawat kasa atau fiberglass sebagai pengekang memberikan peningkatan kapasitas pada kolom KK, KF, KFP masing-masing sebesar 21%, 29% dan 30%. Keruntuhan kolom pada kolom KP, KB, KBT, KF dan KFP adalah non-daktail sedangkan kolom KK menghasilkan perilaku keruntuhan yang lebih daktail dibandingkan dengan benda uji kolom lainnya.