Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medical and Health Journal

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DI MASA PANDEMI dewi emala kartika; Hilma Paramita; Basiran Basiran; Rahmawati Wulansari; Wahyudin Wahyudin; Arfi Nurul Hidayah
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.672 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4682

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menjadi periode pergolakan bagi mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adakah hubungan yang terkait dengan peningkatan penggunaan media sosial dengan kejadian depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang terkena dampak wabah COVID-19. Studi menggunakan desain penelitian observasional analitik dan metode cross-sectional. Data diperoleh dari mahasiswa kedokteran. Data yang diperiksa adalah skor tes BDI dan skor SONTUS. Penulis menggunakan metode simple random sampling. Total ada 90 sampel. Uji korelasi chi-square digunakan untuk melihat korelasi antara jenis kelamin dan intensitas penggunaan media sosial, sedangkan uji korelasi Spearman digunakan untuk melihat korelasi antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan tingkat depresi. Sebagian besar mahasiswa terbukti memiliki tingkat depresi yang rendah (45,50%) dengan intensitas penggunaan media sosial yang rendah (50,00%). Data Spearman menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi. Ada korelasi antara jenis kelamin dan penggunaan media sosial sedangkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman pada saat pandemi. Kata Kunci: COVID-19, depresi, mahasiswa kedokteran, media sosial
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PENYINTAS COVID-19 DI DESA KARANGNANAS KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Sandya Apsariane Akmilia; Rahmawati Wulansari; Siti Munfiah
Medical and Health Journal Vol 2 No 2 (2023): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.613 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2023.2.2.8226

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 berpengaruh pada kesehatan psikologis masyarakat termasuk kecemasan. Kecemasan dapat menimbulkan dampak fisik termasuk penurunan tingkat imunitas tubuh. Hal ini akan menimbulkan adanya reinfeksi COVID-19 pada penyintas Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan penyintas COVID-19 di Desa Karangnanas Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Metode Penelitian: Rancangan penelitian deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 63 pasien post-COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan kuesioner data pribadi responden dan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) untuk tingkat kecemasan. Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik gambaran deskriptif responden dari setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini. Hasil: Sebanyak 31 responden (49,2%) berusia < 40 tahun dan 32 responden (50,8%) berusia ≥ 40 tahun. Sebanyak 20 responden (31,7%) berjenis kelamin laki – laki dan 43 responden (68,3%) berjenis kelamin perempuan. Pendidikan terakhir tidak tamat SD 0 responden (0%), SD/Sederajat 19 responden (30,2%), SMP/Sederajat 14 responden (22,2%), SMA/Sederajat 22 responden (34,9%), dan Akademi/Perguruan tinggi 8 responden (12,7%). Jenis pekerjaan tidak bekerja 2 responden (3,2%), Ibu rumah tangga 25 responden (39,7%), petani dan buruh 14 responden (22,2%), wirausaha 13 responden (20,6%), dan PNS 9 responden (14,3%). Pernah rawat inap 18 responden (28,6%) dan tidak pernah rawat inap 45 responden (71,4%). Terinfeksi COVID-19 1 kali sebanyak 54 responden (85,7%) dan > 1 kali sebanyak 9 responden (14,3%). Sudah vaksin COVID-19 sebanyak 62 responden (98,4%) dan belum vaksin COVID-19 sebanyak 1 responden (1,6%). Kesimpulan: Mayoritas responden mengalami kecemasan sebanyak 36 responden (57,1%) yang terdiri dari kecemasan ringan sebanyak 17 responden (27%), kecemasan sedang sebanyak 10 responden (15,8%), kecemasan berat sebanyak 8 responden (12,7%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 1 responden (1,6%). Mayoritas berusia ≥ 40 tahun, 32 responden (50,8%) mengalami kecemasan sebanyak 18 responden (56,2%). Mayoritas perempuan, 43 responden (68,3%) mengalami kecemasan sebanyak 24 responden (55,8%). Mayoritas pendidikan terakhir SMA/Sederajat, 22 responden (34,9%) mengalami kecemasan 13 responden (59,1%). Mayoritas jenis pekerjaan ibu rumah tangga, 25 responden (39,7%) mengalami kecemasan 15 responden (60%). Mayoritas tidak pernah rawat inap, 45 responden (71,4%) mengalami kecemasan 27 responden (60%). Mayoritas responden pernah terinfesi COVID-19 1 kali, 54 responden (85,7%) mengalami kecemasan sebanyak 31 responden (57,4%).