Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisa Pemanfaatan Pasir Sungai Untuk Campuran Beton Di Kabupaten Padang Pariaman Mulyati Mulyati; Oyom Masril
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 14, No 1 (2013): Volume 14 No 1 Februari 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.695 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan tiga jenis pasir sungai di Kabupaten Padang Pariaman dengan perlakuan dicuci dan tanpa dicuci yang digunakan untuk campuran beton normal, guna memperoleh kuat tekan beton tertinggi. Pasir yang digunakan berasal dari Batang Mangor, Batang Tapakis, dan Batang Anai. Beton yang dihasilkan diuji pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari, yang masing-masing dibuat tiga buah benda uji. Khusus untuk umur 28 hari dibuat untuk dua macam campuran, yaitu dengan dicuci dan tanpa dicuci. Dari hasil pengujian benda uji diperoleh kuat tekan tertinggi untuk pasir dari Batang Tapakis, yang dicuci dengan kuat tekan sebesar 22,51 MPa, dan tanpa dicuci dengan kuat tekan sebesar 20,34 MPa.
PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI PASIR DAN ZAT ADDITIVE SIKAMENT TERHADAP KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN Mulyati Mulyati; Reza Asrillina
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 2 (2018): Volume 20 No. 2 Agustus 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.059 KB)

Abstract

Pembangunan pada bidang konstruksi diera modern menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, diantaranya penggunaan material bahan bangunan yang memiliki efisiensi lebih baik.  Pemakaian bata beton pada dinding sebagai pengganti bata merah memiliki kelemahan yaitu berat jenisnya cukup tinggi, sehingga bangunan menjadi lebih berat.  Oleh karena itu inovasi teknologi beton diperlukan untuk mendapatkan material bangunan yang kuat dan ringan.  Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti pasir dalam pembuatan bata beton adalah Styrofoam.  Penggunaan Styrofoam sebagai pengganti pasir sebanyak 30%, 50%, 80%.  Untuk mempercepat proses pengerasan dengan kekuatan awal dan akhir yang tinggi pada bata beton ringan digunakan zat additive Sikament sebanyak 1% dari jumlah campuran adukan.  Standar kuat tekan bata beton mengacu pada kuat tekan bata merah.  Pengujian bata beton ringan dilakukan berdasarkan SNI 15-2094-2000 Mutu dan Cara Ujia Bata Merah Pejal Untuk Pasangan Dinding.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan Styrofoam maka berat bata beton semakin ringan, namun kuat tekan semakin berkurang.  Kuat tekan bata beton tertinggi diperoleh pada penggunaan Styrofoam 30% sebesar 6,1 MPa, sedangkan penggunaan Styrofoam 50% sebesar 5,5 MPa, dan penggunaan Styrofoam 80% sebesar 3,8MPa.  Dengan demikian penggunaan Styrofoam sampai 50% sebagai pengganti pasir masih dapat mencapai standar kuat tekan minimum bata merah pejal untuk pasangan dinding yaitu sebesar 5 MPa. Kata Kunci: bata beton ringan, kuat tekan, Styrofoam, zat additive sikament
Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Mulyati Mulyati; Aprino Maramis
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 12, No 1 (2012): Volume 12 No 1 Februari 2012
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.568 KB)

Abstract

Beton merupakan material yang terdiri dari beberapa campuran aggregat kasat, aggregat halus, semen dan air membentuk satu kesatuan menjadi beton melalui proses pengecoran. Semen yang berfungsi sebagai bahan perekat dari susunan beton memerlukan air, guna berlangsungnya reaksi kimiawi pada proses hidrasi. Nilai banding berat air dan semen untuk suatu adukan beton dinamakan faktor air semen (f.a.s). Agar terjadi proses hidrasi yang sempurna dalam adukan beton, pada umumnya digunakan nilai f.a.s 0,4 – 0,6 (PBI 71), tergantung pada mutu beton yang hendak dicapai. Jumlah kandungan semen mempengaruhi kuat tekan beton yang dihasilkan. Pada penelitian ini dalam campuran beton memakai jumlah semen yang bervariasi, yaitu 310, 330 dan 350 dengan nilai f.a.s yang sama. Setiap variasi dibuat 5 buah benda uji masing-masing untuk umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Cetakan yang digunakan silinder dari baja dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.Berdasarkan hasil pengujian dan analisis diperoleh bahwa semakin besar jumlah variasi semen, maka semakin tinggi nilai kuat tekannya. Nilai kuat tekan cendrung meningkat sesuai dengan pertambahan umur beton. Pada umur 28 hari dengan kadar semen 350 mengalami peningkatan nilai kuat tekan sebesar 1,57% terhadap kadar semen 330. Sedangkan jumlah kadar semen 310 mengalami penurunan penurunan sebesar 2,9% terhadap kadar semen 330.
KOMPOSISI DAN KUAT TEKAN BETON PADA CAMPURAN Portland Composite Cement, PASIR DAN KERIKIL SUNGAI DARI BEBERAPA Quarry DI KOTA PADANG Mulyati Mulyati; Herman Herman
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 2 (2015): Volume 17 No. 2 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.902 KB)

Abstract

Perbandingan campuran beton yang umum digunakan untuk mutu sedang adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil (1:2:3), yang lazim digunakan masyarakat untuk pembangunan konstruksi beton di Kota Padang. Namun hal ini menimbulkan permasalahan, bahwa belum tentu semua jenis campuran dapat menghasilkan kuat tekan beton yang baik, karena kondisi material dasar penyusun beton akan mempengaruhi kuat tekan yang dihasilkan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan melakukan suatu variasi pemakaian agregat halus dan agregat kasar dari beberapa tempat penambangan. Pada penelitian ini, digunakan semen jenis Portland Composite Cement (PCC) produksi PT. Semen Padang, pasir dan kerikil sungai dari 3 (tiga) quarry di Kota Padang; yaitu Gunung Nago, Malfinas, dan Lubuk Minturun. Campuran adukan beton menggunakan perbandingan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil (1:2:3), dengan rancangan dasar perlakuan rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai kuat tekan beton berkisar antara 131,97 kg/cm2 – 238,2 kg/cm2, dengan demikian dapat mencapai mutu beton K225 yang dapat digunakan pada pekerjaan pembangunan rumah tinggal, rumah toko, dan jalan rabat beton
STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT Mulyati Mulyati; Suhendri Suhendri
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 15, No 2 (2013): Volume 15 No 2 Agustus 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.613 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kuat tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan Ordinary Portland Cement (OPC), dan Portland Composite Cement (PCC). PCC mempunyai karakteristik yang sama dengan semen Portland pada umumnya, tetapi semen jenis ini mempunyai kualitas yang lebih baik, ramah lingkungan dan harga lebih ekonomis, sehingga diharapkan PCC dapat menjadi alternative pengganti semen tipe I. Benda uji dibuat 9 buah untuk masing-masing tipe semen untuk pengujian umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari dengan kuat tekan beton rencana K225. Perencanaan campuran menggunakan metode American Concrete Institute (ACI 211.1-91). Dari hasil pengujian terbukti bahwa dengan menggunakan PCC diperoleh nilai kuat tekan beton yang lebih tinggi pada umur pengujian 14 hari dibandingkan dengan menggunakan OPC.
Analisa Efek Dinamik Akibat Kendaraan Bermotor Pada Jembatan Prestress By Pas Jati Mudik Kota Pariaman Mulyati Mulyati; Parwis Nasution
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 13, No 2 (2012): Volume 13 No 2 Agustus 2012
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2814.248 KB)

Abstract

Jembatan prestress merupakan salah satu jenis jembatan yang bahan dan material balok/gelagarnya terbuat dari beton prategang. Beban kendaraan bermotor yang bergerak di atas jembatan akan menimbulkan efek dinamik terhadap balok jembatan. Beban yang ditinjau berupa dua buah kendaraan bermotor berupa truk bergerak searah melewati dua lajur jalan di jembatan dengan beban dan kecepatan yang bervariasi yang bergerak secara bersamaan dan dengan selang waktu tertentu, dengan studi kasus pada jembatan By Pass Jati Mudik Kota Pariaman. Respon struktur yang dianalisa adalah lendutan, gaya lintang dan momen yang terjadi di tengah bentang selama kendaraan berada di atas jembatan. Dari hasil studi dan analisa data, diperoleh bahwa respon strukur sangat kecil dibandingkan dengan kapasitas aktualnya. Jika kendaraan bergerak secara bersamaan, maka respon struktur memberikan hasil yang lebih besar dari pada bergerak dengan selang waktu tertentu. Peningkatan beban kendaraan menyebabkan respon struktur bertambah besar secara proporsional. Semakin cepat kendaraan bergerak, maka perioda yang terjadi semakin pendek. Dua buah kendaraan dengan beban yang sama dan kecepatan yang berbeda bergerak memasuki jembatan secara bersamaan atau dengan selang waktu tertentu, menyebabkan respon struktur menjadi tidak beraturan.
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Mulyati Mulyati; Arman A
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 No 2 Tahun 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.411 KB)

Abstract

Limbah beton banyak terdapat di beberapa labor pengujian beton, terkadang sudah menumpuk karena sulitnya mencari lokasi sebagai tempat pembuangannya. Hal ini akan berdampak buruk terhadap pelestarian lingkungan. Proses daur ulang merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan limbah beton. Pada penelitian ini, digunakan limbah beton sebagai agregat kasar dan agregat halus untuk campuran beton baru sebagai pengganti batu pecah dan pasir. Dari penelitian ini diharapkan dapat mengatasi pemborosan penggunaan material alam, dan juga dapat menghemat biaya dalam membuat campuran beton baru, terutama untuk pembangunan rumah masyarakat yang kurang mampu. Disamping itu secara tidak langsung sudah mendukung gerakan menuju green Concrete, kususnya untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan.
PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Mulyati Mulyati; Saryeni Maliar
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 1 (2015): Volume 17 No 1 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.866 KB)

Abstract

Paving block (bata beton) merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya (SNI 03– 0691–1996). Penggunaan fly ash sebagai pengganti agregat dibuat dengan komposisi 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% untuk campuran bahan paving block. Paving block dibuat berbentuk segi empat dan dilakukan pengujian pada umur 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Hasil penelitian diperoleh bahwa kuat tekan paving block semakin tinggi sesuai dengan pertambahan umur dari paving block, penggunaan fly ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% mempunyai kuat tekan yang lebih tinggi dari paving block standar. Nilai kuat tekan paving block pada umur 28 hari untuk paving block standar sebesar 220,67 kg/cm2 , penggunaan 10% sebesar 255,51 kg/cm2 , penggunaan 20% sebesar 328,28 kg/cm2 , penggunaan 30% sebesar 335,82 kg/cm2 , penggunaan 40% sebesar 279,02 kg/cm2 , dan penggunaan 50% sebesar 262,82 kg/cm2 . Kondisi yang optimum terdapat pada penggunaan 30% dengan kuat tekan paling tinggi. Untuk mencapai K300 hanya bisa digunakan fly ash sebesar 20% - 30% sebagai pengganti agregat. Paving block yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dikategorikan paving block mutu B yang dapat digunakan untuk parkiran mobil, dan pejalan kaki.
KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BAMBU DENGAN BEBERAPA PERLAKUAN PADA TULANGAN Mulyati mulyati; Arman Arman
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 No. 1 Februari 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1115.583 KB)

Abstract

Bambu mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai tulangan beton pengganti besi tulangan pada balok beton bertulang.  Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan bambu sebagai material struktur yang mempunyai kekuatan yang baik, ekonomis dan mudah dalam pelaksanaan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kekuatan balok beton bertulang bambu yang baik dengan beberapa perlakuan pada tulangan bambu.  Bambu yang digunakan adalah bambu petung dan bambu wulung dengan perlakuan pengawetan secara alami, bentuk tulangan dibuat pilinan, persegi dan bulat, memberi lapisan kedap air dengan vernis, dan diberi lilitan dengan kawat.  Hasil pengujian kekuatan balok menunjukkan bahwa balok beton dengan tulangan bambu bentuk persegi diberi  lilitan dengan kawat memiliki kekuatan yang tinggi.  Dengan demikian tulangan bambu dengan perlakuan pengawetan, bentuk tulangan persegi dan diberi lilitan kawat dapat meningkatkan kinerja tulangan bambu pada balok beton bertulang bambu. Kata Kunci: bambu, tulangan, balok beton, kekuatan
PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Mulyati Mulyati; Sentosa Budi Alluhri
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.425 KB)

Abstract

Perbedaan pada properties dan nilai kuat tekan beton disebabkan oleh perbedaan pada material pembentuk beton dan cara pembuatan beton. Kadang kala penggunaan agregat kasar batu pecah bergradasi seragam tidak dapat dihindari. Penggunaan batu pecah bergradasi seragam dapat berpengaruh pada properties beton dan kuat tekan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh penggunaan batu pecah bergradasi seragam pada beton terhadap properties beton dan kuat tekan beton. Dalam penelitian ini, digunakan ukuran agregat batu pecah dari 3 ukuran, yaitu 5 – 20 mm, 5 – 25 mm, 10 – 20 mm dan 20 – 25 mm, dengan nilai factor air semen (w/c) ditetapkan 0,50 untuk 4 variasi campuran dan 0.45 untuk 2 variasi campuran tambahan. Hasil pengujian kuat tekan beton pada penggunaan agregat batu pecah bergradasi seragam dapat mengurangi kuat tekan beton sebesar 12,35 % terhadap penggunaan agregat kasar batu pecah bergradasi menerus. Penurunan penggunaan w/c dari 0,50 menjadi 0,45 dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 20,15%. Penggunaan agregat kasar batu pecah bergradasi seragam pada campuran beton berpengaruh terhadap sifat mudah dikerjakan (workability) dan pemadatan pada beton.Kata kunci: agregat kasar batu pecah, gradasi seragam, beton normal